Anda di halaman 1dari 20

IDENTITAS MATA KULIAH

Program Studi : S-1 PGSD


Kode Mata Kuliah : PDGK4403
Nama Mata Kuliah : Pendidikan Anak di SD
Jumlah sks : 4 SKS
Nama Mahasiswa : Arobi

NIM : 857386876

Nama Pengembang : Dr. H. Ijen Zainal Abidin,M.Ag.

Judul Materi : Pengertian dan Karakteristik Belajar


KB I
Pengertian dan Jika orang awam mendengarkan
istilah belajar, biasanya mereka
Karakteristik tertuju pada sekolah. Anggapan
mereka, belajar itu hanya terjadi
Belajar di sekolah, terkait dengan mata
pelajaran MTK, IPA, IPS dan
Sebagainya.

Belajar seolah-olah terjadi di


dalam kelas ketika ada guru
ataupun ketika ada PR.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
Belajar tidak dibatasi oleh suatu tempat yang disebut sekolah,
sebab belajar bisa dilakukan dimana saja, dan oleh siapa saja.
Belajar juga tidak hanya dilakukan dalam situasi formal di
sekolah, seperti belajar tentang mata pelajaran, karena belajar
itu menyakut kehidupan manusia dimana pun.

Jadi belajar harus dimaknai secara luas, bahwa setiap saat


kita belajar tentang kehidupan kita, buktinya kita berubah
setiap hari. Kita hari ini bukan kita seperti hari kemarin,
karena pada hari kemarin itu kita telah belajar, artinya telah
mengalami “perubahan”.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
Anita E. Woolfolk (1993) Sebagai perubahan
perilaku akibat dari suatu
pengalaman tertentu.

Menurut dia, Belajar terjadi


bilamana pengalaman
menyebabkan suatu
perubahan pengetahuan,
dan perilaku yang relatif
permanen pada seseorang
atau individu.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
Abin Syamsuddin
(2000) Mendefinisikan bahwa belajar adalah
proses mengalami sesuatu untuk menghasilkan
perubahan tingkah laku dan pribadi. Jadi untuk
berubah, seseorang atau anak harus mengalami
sesuatu terlebih dahulu.

‘Anak SD kelas 5 bisa menendang bola dengan


baik dari jarak 12 meter hingga bola itu masuk
gawang jika dia sebelumnya mengalami proses
menendang bola atau melakukan tindakan
menendang bola berkali-kali sebelumnya’.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
Santrock dan Yusen
(1994) Menegaskan definisi belajar ketika
dia menyatakan: “learning is defined as a
relatively permanent change in behavior
that occurs through experience”. Belajar
didefinisikan sebagai perubahan tingkah
laku yang relatif permanen yang terjadi
karena pengalaman.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
4 (Empat) Karakteristik Perbuatan Belajar :
Pertama Ke Dua

Perubahan itu positif, artinya


bahwa perubahan belajar
Perbuatan itu bersifat menuju kearah yang lebih baik
Internasional, mengandung atau lebih mantap sesuai dengan
arti bahwa perbuatan yang norma atau kriteria tertentu
terjadi harus bertujuan, yang diharapakan, atau sesuai
dengan norma yang disepakati
disengaja dan disadari,
bersama guru dan siswa,
bukan kebetulan. menurut masyarakat, menurut
kurikulum atau menurut kaidah
ilmu pengetahuan tertentu.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
4 (Empat) Karakteristik Perbuatan Belajar :
Ke Tiga Ke Empat

Perubahan itu bersifat efektif,


Perubahan dalam arti belajar artinya perubahan yang dicapai
tersebut harus benar” merupakan oleh anak itu fungsional atau
hasil dari pengalaman, dalam arti berguna untuk anak yang
perubahan yang di tunjukkan atau bersangkutan, baik untuk
yang dicapai oleh anak itu karena memecahkan masalah
dia aktif melakukan sesuatu pelajaran, maupun untuk
dalam berintraksi dengan memecahkan masalah sehari-
lingkungannya. hari dan untuk melanjutkan
sekolah ke tingkat selanjutnya.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB I
Dalam Paradigma sebelumnya, belajar sering disandingkan dengan “mengajar”
sehingga menjadi “belajar mengajar”, dengan maksud guru harus mengajar supaya
anak belajar.

Dalam paradigma sekarang, mengajar itu hanya merupakan salah satu bentuk dari
upaya pembelajaran, bukan satu-satunya cara untuk membuat anak melakukan
aktifitas belajar yang sebenarnya.

Pembelajaran dalam hal ini dipandang sebagai suatu proses membantu anak
mengembangkan dan mengubah perilaku (kognitif,afektif, konatif, dan psikomotor),
merangkai gagasan, sikap pengetahuan, apresiasi, dan keterampilan sesuai dengan
standar kompetensi dan kurikulum SD yang telah ditetapkan.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8
KB II
Anda yang sekarang dengan anda yang
Prinsip-Prinsip Belajar kemarin sebelum mempelajari pengertian
belajar dan ciri-cirinya adalah berbeda,
karena anda sudah berubah.

Prinsip-prinsip belajar yang kita belajar di


sini merupakan prinsip-prinsip belajar pada
umumnya, karena prinsip-prinsip belajar
sangat banyak dan bervariasi tergantung
pada sudut pandang teori atau pendekatan
yang digunakan.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II

Pertama, belajar dapat membantu perkembangan


optimal individu sebagai manusia utuh

Prinsip ini menandakan bahwa belajar


memungkinkan anak untuk mencapai pertumbuhan
dan perkembangan dirinya secara utuh, menyangkut
seluruh aspek intelektual, sosial, moral, spiritual, dan
emosional.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II

Kedua, belajar sebagai proses terpadu harus


memposisikan anak sebagai titik sentral

Anak SD akan memperoleh pengalaman


bilamana anak merasakan kebermaknaan
interaksi dengan lingkungannya.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II
Ketiga aktivitas pembelajaran yang diciptakan harus
membuat anak terlihat sepemdi hati, aktif menggunakan
berbagai potensi yang dimilikinya.

Siswa tidak hanya senang berada di lingkungan, tetapi


merasa tertantang untuk berkompetisi dan atau bekerja sama
melakukan berbagai kegiatan yang terarah pada pencapaian
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II

Keempat, belajar sebagai proses terpachı tidak hanya dapat


dilakukan secara individual dan kompetitif melainkan juga dapat
dilaksanakan secara kooperatif.

Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara kooperatif


namun tetap menempatkan individu dalam posisi yang terhormat
dalam suasana kebersamaan menyelesaikan persoalan yang
dihadapi.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II
Kelima, pembelajaran yang diupayakan oleh guru harus mendorong anak
sontek belajar secara terus-menerus.

Belajar tidak harus dibatası dalam suasana formal di sekolah. Belajar juga
tidak hanya sebatas mendapatkan informasi dari guru atau buku pelajaran
semata, melainkan juga bagaimana mengolah informasi menjadi lebih
bermakna dan bermanfaat untuk diri sendiri atau orang lain, sehingga
belajar tidak akan pernah berakhir dengan tamatnya sekolah.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II

Keenam, pembelajaran di sekolah harus memberi kesempatan kepada


setiap anak untuk maju berkelanjutan sesuai dengan potensi yang
dimiliki dan kecepatan belajar masing-masingDalam budaya demokrasi
yang tengah dikembangkan di negara kita, tanggung jawab anak
sebagai individu sebaiknya dipupuk dan dikembangkan sejak dini.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II
Ketujuh, belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan
dukungan fasilitas fisik dan sekaligus dukungan sistem
kebijakan yang kondusif

Prinsip ini bukan berarti lingkungan dan kebijakan birokratik


lebih penting daripada anak sebagai individu, melainkan
kehadiran lingkungan dan sistem yang kondusif diharapkan
dapat memberi kesempatan kepada anak melakukan
eksplorasi dan berkreasi secara individual.

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II

Kedelapan, belajar sebagai proses terpadu


memungkinkan pembelajaran bidang studi dilakukan
secara terpaduKeterpaduan mata pelajaran dapat
dilakukan antar komponen dalam satu mata pelajaran
atau antar rumpun mata pelajaran

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KB II

Kesembilan, belajar sebagai proses terpadu memungkinkan


untuk menjalin hubungan yang baik antara sekolah dengan
keluarga.Baik guru maupun orang tua anak sebaiknya
memiliki sikap yang sama, dimana pengembangan potensi
anak secara optimal merupakan hal yang sangat penting
dalam pendidikan di sekolah

Page 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai