Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN

IDENTITAS DIRI, MORAL


DAN PROSOSIAL
PEMBENTUKAN DAN TEMPAAN DIRI
Identitas diri adalah mendefinisikan diri dengan matang: perasaan
tentang siapa seseorang, ke mana orang akan pergi dalam kehidupannya
dan bagaimana seseorang tersebut cocok dengan masyarakat.

Menurut Erikson, identitas diri berarti perasaan dapat berfungsi


sebagai seorang yang berdiri sendiri tetapi yang berhubungan erat
dengan orang lain itu. Artinya menjadi seseorang diri dari kelompok
tetapi sekaligus memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan orang lain atau
dengan kata lain memiliki ciri-ciri khusus sebagai individu
BAGAIMANA IDENTITAS DIRI
TERBENTUK?

Identitas diri terbentuk melalui penilaian seseorang individu


terhadap dirinya yang berdasarkan pada pertimbangan budaya, ideologi
dan harapan masyarakat serta adanya penilaian diri yang didasarkan
pada persepsi orang lain. menurut Marcia (dalam Saffer & Kipp, 2014)
pembentukan identitas diri memerlukan dua elemen penting, yaitu
eksplorasi krisis dan komitmen.
STATUS IDENTITAS
1. Identity diffusion, merupakan suatu kemunduran dalam perspektif waktu, inisiatif dan
kemampuan untuk mengoordinasikan perilaku pada masa kini dengan tujuan pada masa
depan.

2. Identity forelocure, adalah remaja yang telah membuat komitmen tetapi belum pernah
mengalami krisis atau mengeksplorasi alternatif alternatif, yang berarti remaja ini akan
cenderung menerima pilihan orang tua tanpa mempertimbangkan lagi.

3. Identity moratorium, merupakan fase ketika remaja sedang mengeksplorasi alternatif


alternatif yang ada, tapi tidak memiliki komitmen atau memiliki komitmen tetapi tidak jelas.

4. Identity achievement, Ada status identitas ketika remaja telah melewati masa krisis
atau masa mengeksplorasi dan telah membuat komitmen.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERKEMBANGAN IDENTITAS
PERSEPSI TENTANG
ORANG/KELOMPOK LAIN
Persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaan sehingga ia
menjadi sadar akan segala sesuatu yang ada di lingkungannya.
Proses persepsi yang berkembang di masa kanak-kanak hingga
remaja menurut Shaffer & Kipp, antara lain :
1. Anak-anak di bawah 7/8
2. Anak-anak sekolah dasar
3. Kesan remaja muda
4. Pada usia 14 – 16 tahun
TEORI PERKEMBANGAN KOGNISI
SOSIAL

Kognisi sosial merupakan kemampuan untuk berpikir secara


kritis mengenai isu-isu dalam hubungan interpersonal yang berkembang
sejalan dengan usia dan pengalaman serta berguna untuk memahami
orang lain dan menentukan bagaimana melakukan interaksi dengan
mereka.
1. TEORI PERKEMBANGAN
KOGNITIF PIAGET
Menurut piaget perkembangan kognitif mempunyai empat aspek
yaitu kematangan, pengalaman, interaksi sosial dan ekuilibrasi.
Piaget juga membagi perkembangan kognitif ini kedalam empat
periode, yaitu :
a. Periode sensori motor (0-2 tahun)
b. Periode praoprasional (2-7 tahun)
c. Periode Konkret (7-11 tahun)
d. Periode operasi formal (11-dewasa)
2. ROBERTS SELMAN’S ROLE-TAKING
ANALYSIS
Teori ini, dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :
• Egocentric or undifferentiated perspective (3-6 Tahun)
• Social information role taking (6-8 Tahun)
• Self-affective role taking (8-10 Tahun)
• Mutual role taking (10-12 Tahun)
• Societal role taking (12-15 Tahun)
ALTRUISME
Altruisme merupakan
kepedulian tanpa pamrih
untuk kesejahteraan orang
lain yang diekspresikan
melalui tindakan
prososial seperti berbagi,
bekerja sama dan
membantu.
Berikut adalah
komponen Altruisme :
KOMPONEN PERKEMBANGAN
MORAL
PERKEMBANGAN MORAL MEMILIKI 2
DIMENSI
1. Dimensi Interpersonal, mencakup aturan atau nilai dasar dan
penilaian diri individu sendiri.

2. Dimensi intrapersonal, yaitu titik perhatiannya ada pada apa yang


seharusnya dilakukan individu saat berinteraksi dengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai