Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH NUTRISI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA

Pentingnya gizi yang baik dalam penyembuhan luka dan penerimaan promosi kesehatan secara luas telah didapat, namun prioritas masih tetap rendah dalam perawatan kesehatan dan kurangnya jumlah pasien yang menerima penilaian gizi. Praktisi harus menjadi lebih menguasai tentang peran gizi dalam promosi penyembuhan luka.

Gambar 1 : Fase penyembuhan luka dan nutrisi yang berperan pada tiap fase 1

Gizi yang baik akan mendukung penyembuhan, penundaan kekurangan gizi, menghambat dan mencegah komplikasi2. dukungan gizi merupakan dasar untuk perawatan pasien dan kebutuhan bervariasi pada pasien secara individu. Sebelum kita meneliti pentingnya penilaian gizi, kita perlu melihat pada nutrisi yang memiliki peran penting dalam proses penyembuhan: 1. Protein Deplesi protein dapat mempengaruhi tingkat dan kualitas penyembuhan luka3. Terjadi peningkatan kebutuhan protein pada daerah luka, Peningkatan jauh lebih meningkat pada saat terjadi sepsis atau stres. Protein diperlukan sebagai bagian dari proses inflamasi, dalam respon kekebalan tubuh dan dalam pengembangan jaringan granulasi. Protein utama yang disintesis selama proses penyembuhan adalah kolagen, dan kekuatan kolagen menentukan kekuatan luka. Bahkan dalam jangka pendek asupan protein yang rendah dapat

mengakibatkan penundaan penyembuhan luka secara signifikan. Kekurangan protein juga dapat mempengaruhi renovasi dari luka. Dalam kasus-kasus ekstrim hypoalbuminaemia (protein albumin serum rendah), kekurangan asupan protein dalam periode lama dapat mengakibatkan terjadinya edema. Asam amino arginin menjadi bagian terpenting selama kondisi stres berat. Hal ini banyak terdapat dalam struktur kolagen, dan meningkatkan kekuatan tariknya. Metabolisme arginine juga terkait dengan produksi oksida nitrat, yang mempunyai kemampuan bakterisidal, dan juga membantu penyembuhan luka melalui perubahan mikrovaskuler dan hemodinamik. 2. Karbohidrat Sebagai bagian dari proses penyembuhan tubuh memasuki fase

hypermetabolic, di mana terdapat peningkatan kebutuhan karbohidrat. Segala aktifitas seluler dipengaruhi oleh ATP yang diperoleh dari glukosa (karbohidrat), sehingga penyediaan energi untuk respons inflamasi dapat berlangsung. Dalam kondisi asupan karbohidrat yang tidak mencukupi, tubuh memecah protein untuk memenuhi glukosa untuk aktivitas selular3. Oleh karena itu, dalam rangka untuk memperbaiki hypoalbuminaemia, diperlukan karbohidrat serta protein.

3. Lemak Lemak memiliki peran penting dalam struktur dan fungsi membran sel. asam lemak tertentu sangat penting, karena mereka tidak dapat disintesis dalam jumlah yang cukup, sehingga harus disediakan oleh diet. Peranan asam lemak esensial dalam penyembuhan luka tidak jelas, tetapi karena mereka terlibat dalam sintesa sel-sel baru, deplesi tentu akan menunda penyembuhan luka. Hal ini diperdebatkan, apakah omega-3 asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) lebih menguntungkan dari omega-6 PUFA. Omega-3 adalah anti-inflamasi, yang membantu penyembuhan luka, namun dapat menghambat pembekuan yang merugikan2.

4. Vitamin Vitamin B-kompleks merupakan co-faktor atau co-enzim dalam sejumlah fungsi metabolisme yang terlibat dalam penyembuhan luka, terutama dalam melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin C memiliki peran penting dalam sintesis kolagen, dalam pembentukan ikatan antara helai serat kolagen, membantu untuk memberikan kekuatan tambahan dan stabilitas. Ada banyak bukti bukti bahwa mega dosis meningkatkan hasil klinis3. Vitamin K terlibat dalam pembentukan trombin, dan kekurangan vitamin K pada kondisi luka dapat menyebabkan hematoma. Vitamin A juga terlibat dalam silang kolagen dan proliferasi sel epitel. 5. Mineral Zinc dibutuhkan untuk sintesis protein dan juga merupakan co-faktor dalam reaksi enzimatik. Terjadi peningkatan kebutuhan Zinc selama proliferasi sel dan sekresi protein. Zinc juga memiliki efek penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri, dan terlibat dalam respon imun. Zinc sudah banyak dipakai sebagai komponen utama obat topical untuk luka bakar, bintik merah karena diaper dan kondisi lesi lainnya. Suplemen zinc oral pun dianggap bermanfaat dalam mengobati ulkus dikaki, walaupun manfaat pada pasien bedah perlu klarifikasi dan penelitian lebih lanjut5. yang menunjukkan

meningkatnya kebutuhan vitamin C selama cedera, stres dan sepsis, tetapi tidak ada

Keuntungan pemberian zinc secara oral dalam penyembuhan luka, sebagai berikut: 1. Terjaganya kandungan mineral zinc merupakan rahasia nutrisi dalam

penyembuhan luka. Sekitar 60 80 % orang Amerika mengalami defisiensi zinc. Terbukti pasien yang cukup mineral zinc dalam tubuhnya proses penyembuhan lukanya akan 100% lebih cepat dibandingkan yang kurang. Maka pastikanlah anda diet kaya zinc agar cepat sembuh setelah pembedahan, sembuh dari cedera olahraga atau luka lainnya6. 2. Zinc dinamakan Mineral Penyembuhan karena terbukti sangat membantu dalam proses penyembuhan. Dan sangat direkomendasikan untuk pasien pre dan post operatif untuk konsumsi diet kaya zinc7. 3. Zinc terbukti juga membantu dalam proses pernafasan dan kondisi stres tubuh. Melalui mekanisme tersedianya transkipsi beberapa kofaktor dalam sistem enzim kita, termasuk membentuk matriks logamprotein yang dapat meningkatkan proses auto-debrideman dan migrasi keratinosit untuk penyembuhan luka. Zinc juga mempertahankan dinding epitel melalui sitoproteksi terhadap oksigen bebas dan racun bakteri melalui proses antioksidan dari metalotionin yang kaya sistein. Itulah mengapa defisiensi zinc karena genetic atau karena kurang dalam diet akan membuat sel patologis dan luka lama sembuh8. 4. Percepatan penyembuhan dan pencegahan jaringan parut pada luka bedah dan jaringan lunak akan terjadi dengan pemberian zinc oral (dari ektrak enzim nanas) beberapa ratus milligram selama beberapa hari segera setelah pembedahan atau luka9. 5. Zinc baik diberikan sebelum pembedahan karena efek mempercepat penyembuhan luka, cepat mengurangi luas luka dan merangsang imunitas tubuh untuk mencegah infeksi lebih lanjut, rekomendasinya adalah intake oral 30 mg/hari, selama 4 6 minggu paska bedah. Dan terbukti bila kadar zinc tubuh kita rendah saat melakukan pembedahan maka luka operasi akan lama sembuh, itulah mengapa sebaiknya pemeriksaan kadar zinc tubuh sebaiknya diperiksa sebelum operasi elektif10. 6. Zinc adalah mineral utama tubuh yang merupakan komponen pembentukan lebih dari 300 enzim yang dibutuhkan saat penyembuhan luka, menjaga proses fertilitas orang dewasa dan proses pertumbuhan anak, sintesa protein, membantu

reproduksi sel, menjaga penglihatan, merangsang imunitas dan mencegah radikal bebas11. 7. Proliferasi dan penyembuhan dari sel vaskuler dipacu oleh ekstra sel oksigen bebas dan oksidasi LDL. Penelitian membuktikan bahwa zinc karnosin memfasilitasi perjalanan sel diarea luka dan memacu proliferasi sel sehingga berperan pada penyembuhan luka12. 8. Konsentrasi zinc yang tinggi memiliki korelasi signifikan pada proses penyembuhan luka operasi melalui perbaikan jaringan dan terdeteksi melalui test urin (zinc urin)13. 9. Zinc defisiensi menguatkan hipotesa lamanya penyembuhan luka melalui turunnya aktifitas dari inti kappaB yang menyebabkan turunnya supresi terhadap proinflammatory cytokines [interleukin (IL)-1beta and tumor nekrosis faktor (TNF)-alpha] dan juga menyebabkan turunnya infiltrasi netrofil pada stadium awal luka di lapisan kutaneus14. Besi adalah co-faktor dalam sintesis kolagen, dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan penundaan penyembuhan luka. Tembaga juga terlibat dalam sintesis kolagen.

DAFTAR PUSTAKA
1. Stadelmann WK, Digenis AG, Tobin GR. Physiology and healing dynamics of chronic cutaneous wounds. Am J Surg 1998;176:26S-38S. 2. Williams L, Leaper D. Nutrisi dan Penyembuhan Luka. Nutrisi Klinik Update 2000 5 (1), p3-5 3. Gray D, Cooper P. Nutrisi dan penyembuhan luka: Jurnal luka Care 2001 10 (3) p8689 4. L. Perkins gizi Saldo dalam Penyembuhan Luka. Nutrisi Klinik Update 2000 5 (1), p8-10 5. http://www.naturalpedia.com/wound_healing.html 6. Mike Adams, Natural Health Solutions; www.naturalpedia.com 7. http://www.NaturalNews.com/021797_wound_healing_herbs_vitamin_C.html 8. Cunnane, S.C; Zinc: Clinical and Biochemical Significance, CRC Press, Inc; Boca Raton, FL (1988). 9. http://www.peacehealth.org/kbase/support/support-abouthw-html/sec1.htm. 10. http://www.lef.org/protocols/abstracts/abstr-111b.html#5 11. Charles C. Thomas, Springfield, IL (1982)"Zinc supplements in surgery" 12. Bowden, Jonny , Ph.D., C.N.S; The Most Effective Natural Cures on Earth: The Surprising, Unbiased Truth about What Treatments Work and Why.

www.naturalpedia.com 13. Henzel JH, et al., "Zinc concentrations within healing wounds: significance of postoperative zincuria on availability and requirements during tissue repair", Arch. Surg. 1970;349:357) 14. Y Lim, M Levy, and TM Bray; Dietary zinc alters early inflammatory responses during cutaneous wound healing in weanling CD-1 mice; J. Nutr., April 1, 2004; 134(4): 811-6.

Anda mungkin juga menyukai