Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK III

NIKEN PRAWESTI 004 ANDI ADE NURQALBI 006 AGUNG MAS APRILIYANTI 010 ELFIRA HARINGI 050

KANKER DARAH LEUKIMIA

Definisi
Leukemia, asal kata dari bahasa yunani : eukos = putih, dan haima = darah Istilah leukemia pertama kali dijelaskan oleh Virchow sebagai darah putih pada tahun 1874, adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoetik. Leukemia terjadi ketika sel darah bersifat kanker yakni membelah tak terkontrol dan menggangu pembelahan sel darah normal.

Etiologi Leukimia
Penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui. Namun, faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia yaitu: Usia Virus Radiasi Herediter Faktor leukemogenik

Klasifikasi Leukimia
Tipe sel yang terlihat & bentuk maturasi sel leukimia AKUT KRONIK

LLA

LGA/LMA

LLK

LGK/LMK

Patofisiologi
Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi, & berkembang sesuai perintah.

Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal, memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi, juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum

Mek. leukemia Dalam tubuh


Sel leukemia menghasilkan FGFs (Fibroblast Growth Factors) yg mngacaukn fungsi autokrin & parakrin pd sumsum tulang & menstimulasi produksi sitokin oleh sel stroma & endotelium.

Cont
FGFs juga mengacaukan variasi tipe sel mesodermal dan neuroectodermal yang berakibat perubahan proliferasi, pergerakan, ketahanan dan diferensiasi sel. FGFs mengacaukan aktivitas tersebut dengan berikatan pada reseptor protein kinase dan permukaan sel heparan sulfate proteoglycans. Sehingga penderita mudah terkena infeksi, anemia & pendarahan akibat gangguan pembentukan darah.

Gejala Klinik
Umum : anemia, trombositopenia, neutropenia, infeksi, kelainan organ yang terkena infiltrasi, hipermetabolisme. LLA : anemia, anoreksia, demam, infeksi mulut, hepatomegali, limfadenopati, leukemia sistem saraf pusat, dan keterlibatan organ lain. LGA / LMA : anemia, infeksi berulang, nyeri tulang atau sendi, gangguan penglihatan, hepatomegali, epistaksis, nyeri kepala. Gejala yang selalu ada adalah hipertropi gusi dengan sifat mudah berdarah.

Cont
LLK : bermanifestasi dengan adanya penurunan daya tahan tubuh (imunosupresi), kegagalan sumsum tulang, dan infiltrasi organ oleh limfosit. Gejala lain seperti infeksi kulit dan saluran pernafasan, kelelahan, malaise, anoreksia, anemia, splenomegali dan trombositopenia. LGK/LMK : splenomegali, lemah badan, penurunan berat badan, hepatomegali, keringat malam, cepat kenyang, perdarahan/ purpura, nyeri perut (infark limfa), demam. Gejala lain seperti gejala gout, gangguan penglihatan, anemia

Sasaran dan Strategi Terapi


Immunoterapi
Pada teknik ini, sel hibridoma
memproduksi antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal di injeksikan ketubuh pasien menuju ke permukaan sel leukemia

Cont..
BL22 akan berikatan dengan reseptornya, yaitu CD22. BL22 akan diproses dan ditranslokasikan ke sitosol. Di sitosol, BL22 akan mengaktalisis ADP ribosylation untuk perpanjangan factor 2 (ADP-r-EF2 ) &

Vaksinasi Terapi Gen


Virus berikatan dgn reseptor. Virus ke sel target (leukemia) melepaskan intinya ke sitoplasma. Terjadi reverse transkripsi dengan menggunakan enzim recerse transkriptase virus menghasilkan double helix DNA. DNA masuk ke nukleus dan berikatan dengan genon sel inang terbentuk transgen protein. Protein ini akan akan meningkatkan sistem imun

Penatalaksanaan
Tergantung pada tipe dan tingkat leukemia serta disesuaikan pada setiap individu pasien. Kemoterapi LLA : Tahap I (Terapi Induksi) Tahap 2 (terapi konsolidasi/ intensifikasi) Tahap 3(Pemeliharaan jangka panjang)

Cont,,,
LMA/LGA: Fase Induksi Fase Konsolidasi LLK : kemoterapi tunggal kemoterapi kombinasi LGK/LMK: Terapi fase kronis Fase Akselerasi,

Cont,,,
Radioterapi : sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Transplantasi Sumsum Tulang : untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Terapi Suportif : untuk mengatasi akibat-akibat yag ditimbulkan penyakit leukemia dan mengatasi efek samping obat.

Evaluasi Obat yang Beredar di Indonesia


Kemoterapi a. Sitotoksis / antibiotik Doksorubicin KI : hipersensitif, kehamilan dan menyusui ES : kardiotoksis, mielotoksis, rambut rontok, mual dan muntah Daunorubicin HCl KI : penyakit jantung ES : kardiotoksis, mielotoksis, rambut rontok, mual dan muntah

Cont,,,
b. Antimetabolit Cytarabin KI : hipersensitif ES : toksisitas hematologi, leukopenia, mual, muntah, anoreksidan inflamasi mulut serta anus Metotreksat KI : kehamilan, psoriasis, leukopenia dan anemia ES : mual dan muntah

Evaluasi Obat Terpilih


Daunorubicin HCl Komposisi : Daunorubicin HCl Indikasi : Treatment untuk leukemia ALL & NALL Efek Samping : Mual, muntah, imunosupresif, depresi sum-sum tulang. Frekuensi : 1 x sehari Durasi : 2 hari Dosis : 60 mg/m2 IV pada hari 1 dan 2 = 60 mg x 1,61 m2 = 96,6 mg

Cont,,,

Cytosar-U Komposisi : Cytarabine Indikasi : Induksi dan pemeliharaan untuk leukemia non limfositik akut, leukemia limfositis akut, leukemia mielositik kronik yang mengalami remisi, profilaksis untuk pengobatan leukemia meningeal. Efek Samping: Anoreksia, gangguan GI, inflamasi dan ulserasi pada mulut, gangguan fungsi hati, demam, supresi sum-sum tulang Frekuensi : 1 x sehari Durasi : 5 hari

Anda mungkin juga menyukai