Leukemia
Pembimbing :
Pembimbing:
dr. Gopas Simanjuntak, Sp.PD
dr. Krismawarni
Penyusun :
Sri Rezeki Pasaribu (17010006)
Febri Silvia Dabukke (17010009)
Tia Alviani Juwita (17010017)
Vip Damanik (17010028)
Granulosit :
a. Neutrofil Agranulosit :
b. Basofil a. Limfosit
c. Eosinofil b. Monosit
Patofisiologi
Leukemia Akut ;
a. Leukemia Limfositik Akut
(LLA)
b. Leukemia Mielositik Akut
(LMA)
Klasifikasi
Leukemia
Leukemia Kronik :
a. Leukemia Limfositik Kronik
(LLK)
b. Leukemia Mielositik Kronik
(LMK)
Gejala Klinis Leukemia
Gejala klinis berhubungan dengan anemia (mudah
Splenomegali (86%)
Hepatomegali
LLA
Limfadenopati
Nyeri tekan tulang dada
Ekimosis
Perdarahan retina
Splenomegali (90%)
Nyeri tekan pada tulang dada
LMK Hepatomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah tepi
LLA ditemukan leukositosis (60%) dan leukopenia
(25%), LMA ditemukan penurunan eritrosit dan trombosit.
LLK ditemukan limfositosis lebih dari 50.000/mm
sedangkan LMK ditemukan leukositosis lebih dari
50.000/mm3.
Pemeriksaan sumsum tulang
Pemeriksaan sumsum tulang ditemukan keadaan
hiperselular. Hampir semua sel sumsum tulang diganti sel
leukemia (blast), terdapat perubahan tiba-tiba dari sel
muda (blast) ke sel yang matang tanpa sel antara (leukemic
gap). Jumlah blast minimal 30% dari sel berinti dalam
sumsum tulang
PENATALAKSANAAN
Kemoterapi
Fase Kronik
Busulfan dan hidroksiurea merupakan obat
pilihan yag mampu menahan pasien bebas dari
gejala untuk jangka waktu yang lama.
Radioterapi
Transplantasi Sumsum Tulang
Terapi Suportif
Identitas Pasien
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Sawo matang, Ikterik (-), Ruam (-)
Kepala dan leher : Konjungtiva anemis (+), Sklera Ikterik
(-), Pembesaran KGB (-)
Thorax : SF : Ka=Ki, ST : Ronchi basah (+), Wheezing
(+), SP : Vesiculer
Jantung : DBN
Abdomen : Soepel, Nyeri Tekan (+),
Ekstremitas Sup Inf : Hangat (+), Edema (+)
Musculoskeletal : Atralgia (-)
..\Desktop\FOLLOW UP PASIEN.docx
Pada kasus diatas, pasien didiagnosis dengan susp. Leukemia limfoblastik
akut. Leukemia akut merupakan leukemia dengan perjalanan klinis yang cepat dan
dibagi atas leukemia limfoblastik akut (LLA) dan leukemia mieloblastik akut
(LMA). Leukemia limfoblastik akut adalah keganasan klonal dari sel-sel prekursor
limfoid dan merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada anak, yaitu
mencapai 30-40% dari seluruh keganasan dan merupakan 97% dari semua leukemia
pada anak. Di negara berkembang, leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan
82% dari seluruh kasus leukemia akut pada anak dengan insidensi tertinggi pada
usia 3-5 tahun dan lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1,15 untuk LLA.