Anda di halaman 1dari 2

Kemasan aerosol Kemasan Aerosol merujuk ke produk yang dikemas dalam wadah bertekanan dan dilengkapi dengan katup

yang memungkinkan untuk mengeluarkan isinya sesuai yang dikehendaki -tergantung pada formulasi, sistem katup dansarana pembuat tekanan, kaleng aerosol dapat dirancang untuk dapat mengeluarkan produk dari bentuk gas sampai bentuk pasta Penggunaan aerosol Produk perawatan diri (parfum, krim pencukur, deodoran, semprot rambut); produk rumah tangga (semir, pembersih, dan penyegar ruangan); bagian pasar yang lebih kecil (cat, produk otomotif, dan semprot serangga); makanan (terbatas) Keunggulan aerosol : kemampuannya untuk menyimpan produk dalam bentuk partikel yang lebih bagus dan tetap tersuspensi dalam udara dalam waktu yang lebih lama daripada yang tersedia dalam pompa tangan atau sistem yang lain Propellant aerosol Adalah produk aerosol yang umum yang memiliki fase cair dan gas (lihat gambar ). Fase cair: berisi produk yang akan diekspel. Fase uap: pada tekanan yang dinaikkan dan akan memaksa produk naik ke bagian dari tabung yang terbenam dan mengelurakannya melalui nosel kapan saja katup terbuka Kapasitas kemasan : Produk biasanya mengisi sampai 75%, namun tidak pernah melebihi 92,5% dari ruang yang tersedia. - Kaleng aerosol yang dirancang bagus akan mampu mengelurakan 95% dari keseluruhan isi produk. Prinsip: Propellant yang sesuai dan tekanan pemicu, tekanan fase uap dipelihara dengan gas yang keluar dari larutan - Propellant yang ideal: CFCs, hydrocarbons, vinyl chlorida, and dimethyl ether Dispensers Bertekanan yang lain - Sebuah variasi rancangan dimana produk dan propellant berada pada bilik yang berbeda - Dua sistem yang berbeda: a. Menggunakan kantong dalam yang dapat dihancurkan untuk mewadahi produk. b. Menerapkan tekanan melalui sebuah piston Proses pembuatan kaleng aerosol Kaleng two piece aerosol yang diproses dengan ekstrusi impek (kiri dan tengah) dan kaleng aerosol three piece dari baja yang dilas (kanan). Semua kaleng aerosol pada bagian bawahnya berbentuk kubah ke dalam utnuk melawan tekanan internal Impact extrusion/ekstrusi impek Impact extrusion membentuk logam ulet seperti timah putih (Sn), timbal (Pb) dan aluminum (Al) menjadi tabung tanpa sambung - Timah putih sangat mahal sehingga penggunaannya terbatas pada tabung yang mampu hancur untuk farmasi. - Timbal, sekarang digunakan hanya untuk aplikasi yang ke-inert-an kimiawi adalah aset berharga. - Ekstrusi impek umumnya untuk bahan aluminum - Urutan impek ekstrusi Pengertian aluminium foil Aluminium Foil dibuat dari satu paduan aluminium yang berisi antara 92 % sampai 99 % aluminium dan campuran unsur lain seperti Cu, Zn, Mn, Si, Mg . Ketebalan antara 0.00017 dan 0.0059 inci (0.0004-0.01) cm, (0.004 0.1) mm. Sifat alufoil Aluminium Foil murah, lunak, mudah dibentuk, tahan lama, tidak berbau, tidak beracun, dan tahan uap air serta gas. Alufoil juga sebagai pendukung atau penambah lapisan bahan-bahan film atau kertas untuk meningkatkan kekuatan dan perlindungan. Titik leleh 660C Tahan korosi antara daerah pH 4 ke 9. Mudah didaur ulang dengan melelehkan kembali. Pembuatan alufoil 1. Penyulingan bayer: Bijih bauksit diolah dalam empat proses yaitu peleburan, penjernihan, pengendapan, dan kalsinasi. Menghasilkan serbuk putih aluminium oksida. 2. Peleburan atau smelting Aluminium oksida dilebur di dalam furnace untuk menghilangkan oksigen. 3. Penambahan campuran Cu, Zn, Mn, Si, Mg dan proses pengerolan alufoil. Kemasan-kemasan dari almunium foil: Bungkus rokok Bungkus coklat Bungkus obat Pembungkus makanan yang akan dibakar Bungkus kosmetik dll. MANUFAKTUR TINPLATE Definisi Tinplate adalah lembaran (sheet) baja ringan kadar karbon rendah (low-carbon mild steel) yang bervariasi dalam ketebalan antara 0,15 sd. 0,5 mm dengan coating setebal 0,4 m sd. 2,5 m pada kedua permukaan material Sifat mekanis: Ductility (kemampuan untuk dideformasi yang ekstensif tanpa retak), dan Drawability (sifat ini muncul dari pemilihan level baja dan kondisi pemprosesan dalam pembuatan) Kemampuan solder yang bagus Mampu las Tidak beracun Sifat lumas Lacquerability

Permukaan tahan korosi yang mengkilap (sifat khas tin) Lapisan tin mengikut pada dasarnya yaitu baja, maksudnya bila diberikan sejumlah deformasi di mana baja masih tahan, tin juga akan tahan Pembuatan tinplate : Metode tradisional: yaitu dengan mencelupkan atau melewatkan baja melalui sebuah tin cair murni setelah perlakuan permukaan khusus untuk menghilangkan oksida yang ada. Kekurangannya adalah dihasilkan coating yang tidak seragam Cara modern: ELECTROPLATING Keuntungan electroplating: Mampu membuat level coating yang tak mampu dibuat dengan pencelupan Mampu membuat lapisan dengan ketebalan yang berbeda pada kedua permukaan Ekonomis bagi pemakai karena mampu membuat lapisan yang berbeda antara luar dan dalam sesuai keadaan yang dihadapi. Ada dua metode terkenal untuk tinplating: Ferrostan process (acid stannous sulfate process) Halogen process Langkah pembuatan Tinplate: 1. Cleaning pada unit pickling dan degreasing 2. Pencucian menyeluruh untuk mempersiapkan permukaan Kedua tahap ini disebut sebagai plating stage 3. Flow melting: pemanasan lembaran baja sampai temperatur di atas suhu cair tin (+/-260-270C) diikuti dengan quenching cepat dalam air 4. Perlakuan passivasi untuk mempertahankan permukaan lebih stabil dan tahan terhadap atmosfir Peng-oli-an ringan (berat oil film biasanya 5 10 mg/m2 ). Guna: untuk membantu mempertahankan film hasil passivasi dari serangan dan membantu sheet melalui mesin pembentuk container tanpa membahyakan lapisan yang lunak. Dalam hal kemasan makanan harus mengunakan oli yang boleh: Minyak biji kapas Di-octylsebacate (DOS) Acetyl tributyl citrate (ATBC) 5. Pemotongan strip menjadi sheet atau gulungan Manufaktur ECCS/TFS (ECCS = Electrolytic Chromium-Coated Steel; TFS = Tin Free Steel) Produksi dari ECCS mirip dengan electrotinning, perbedaan esensialnya bahwa ECCS tiak melibatkan proses flow melting dan passivasi Prosesnya diterangkan sebagai deposisi katodik di dalam dilusi (larutan) Chromium plating (misalnya 50 g L-1CrO3 dan dan 0,5 g L-1 H3 SO4) pada temperatur 50 70o C. seperti pada gambar berikut, ECCS terdirir dari pelapisan duplex dari chromium metalik dan chromium sesquioxide; keduanya dapat diberikan secara simultan dalam dua tahap (di mana chromium metalik dideposisikan dan kemudian diberikan perlakuan oksidasi). Keunggulan ECCS: Permukaan ECCS lebih diterima untuk coating enamel pelindung (lacquer) atau tinta cetak dan pernis dari pada tinplate Ketiadaan lapisan tin dengan titik leleh rendah (232C) berarti suhu stoving yang tinggi sehingga waktu stoving yang lebih singkat dapat digunakan untuk peng-enamel-an (lacquering) ECCS Kekurangan: ECCS kurang resis (tahan) terhadap korosi dibanding tinplate karena tidak adanya lapisan tin yang dikorbankan, dan sehingga harus diemail-kan pada kedua sisinya. Sebagai tambahan container (kaleng) ECCS tidak disolder dengan lead tradisional atau solder tin sehingga pengikatan ECCS harus dengan pengelasan atau dengan bahan perekat organik. Bila disolder, ECCS harus dibersihkan lebih dahulu untuk menghapus lapisan chromium. Secara mekanis proses ini sangat lamban, mahal dan tidak efisien. Pembuatan Aluminum Pembuatan container dari alumunium kurangpopuler dibanding baja walaupun kuliah tentang alumunium foil lebih intensif. Pengaplikasian komersial besar-besaran alumunium ini terbatas pada pate dan ikan. Alumunium foil (<0,1 mm) banyak digunakan pada berbagai produk makanan cepat saji, snacks dan kemasan mampu panas ulang. Alumunium adalah unsur metal terbanyak dari bumi, menyusun 8,8% dari kerak bumi. Unsur lain yang lebih banyak adalah oxigen dan silicon. Alumina atau alumunium ditemukan secara alami sebagai mineral corondum (Al2O3 ); diaspore (Al2O3. H2O), gibbsite (Al2O3. 3H2O) dan lebih umum lagi bauxite, bentuk gibbsite yang tidak murni. Kendala dalam pembuatan aluminum Karena stabilitas kimia dari oksidanya, keperluan energi untuk peleburan sangat tinggi. Ini mengarahkan produksi alumunium di daerah yang tersedia energi listrik dengan biaya murah. Namun trend sekarang menunjukkan kecenderungan ketersediaan energi murah akan segera berakhir dan penggunaan kemasan alumunium turun drastis. Jalur pembuatan paduan aluminium digambarkan dalam skema : Smelter > holding furnace > slab caster > reheat furnace > hot rolling > coiling > cold mill > holding furnace Jenis-Jenis Kaleng Plat Timah - kaleng baja bebas timah (tin-free steel) - kaleng 3 lembar (three pieces cans) - kaleng dua lembar (two pieces cans) Pembuatan Kaleng Dua Lembar (Two piece-cans) Pengertian Kaleng dua lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan baku plat timah dan aluminium yang terdiri dari 2 bagian. Yaitu 1 body dan 1 tutup.

Anda mungkin juga menyukai