Gagal Jantung, Antiaritmia, Antihipertensi, Antiangina
Gagal Jantung, Antiaritmia, Antihipertensi, Antiangina
Diuretika
Berperan sentral dalam mengatasi gejala kongesti. Pd gagal jantung terjadi retensi Na+ dan air, yg tingkatkan EDV, agar SV naik. Krn kontraktilitas myocard lemah, ADV makin tinggi, timbulkan kongesti di paru dan perifer. Peninggian EDV diikuti oleh aktivasi neurohumoral, yg perparah gagal jantung. Diuretik kurangi cairan ekstrasel dan preload, kurangi gejala kongesti dan perbaiki hapasitas gerak badan, tetapi tak turunkan mortalitas, kecuali dgn antagonis aldosteron. Kurangi konsumsi garam, beri efek aditif. Loop diuretics (furosemide, bumetanide, torsemide) adalah diuretika kuat yg digunakan; pantau efeknya dengan timbang BB dan periksa elektrolit. Tujuan diuretik adalah tk pertahankan euvolemia. K+-sparring diuretics (amiloride, triamterene) adalah diuretik lemah, digunakan bersama loop diuretic utk kurangi hipokalemia.
Vasodilator
Hidralazine-isosorbide dinitrat dan antagonis R-A-A yg telah dibuktikan perbaiki survival gagal jantung. Efek farmakologi berbagai vasodilator adalah menurunkan preload dan afterload dalam intensitas dan mekanisme kerja yang berbeda. Hidralazine memperlihatkan efek penurunan afterload yg kuat; isosorbide dinitrat/nitrogliserin memperlihatkan efek penurunan preload yang kuat; sehingga kombinasi keduanya bermanfaat meningkatkan survival gagal jantung (V-HeFT1). Sedangkan prazosin (1-blocker) tah beda dengan plasebo. Enalapril, ACEI, turunkan mortalitas pada gagal jantung kls IV NYHA. Kombinasi ACEI-AT1 receptor antagonist (ARB) turunkan mortalitas pada gagal jantung ringan dan gagal jantung dengan disfungsi ventrikel kiri asimptomatik.
Diberikan bersama ACEI guna kurangi Ang II escape. Mungkin juga kurangi efek samping ACEI batuk dan angioedema. Bersifat aditif dgn ACEI pd hipertensi dan gagal jantung. Rupakan alternatif pd hipertensi dan gagal jantung, yg dgn ACEI timbulkan efek samping. Berbagai uji klinik buktikan ARB perbaiki survival dan kurangi hospitalisasi gagal jantung. ARB juga bermanfaat utk gagal jantung diatolik.
Hydralazine
Timbulkan relaksasi langsug otot polos arterioleturunkan resistensi vaskuler sistemik dan pulmonerturunkan afterload ventrikel kiri dan kanantingkatkan SV dan turunkan ventricular systolic wall stress. Perlihatkan efek inotropik positif langsung pd myocard. Turunkan resistesi vaskuler ginjaltingkatkan aliran darah ginjal. Hidralazine bermanfaat pd gagal jantung yg disertai gagal ginjal, bila tak toleran thd ACEI. Efeknya minimal thd venalebih efektif bila digabung dengan nitrat organik. Kombinasi hidralazin-isosorbide dinitrat yg ditambahkan pd gagal jantung kls III&IV kurangi mortalitas. Kepatuhan jadi masalah krn obat diberikan 2-3 kali sehari.
Digitalis
Sudah lama digunakan utk gagal jantung tanpa dukungan uji klinik. Uji klinik formal perlihatkan bahwa penghentian digitalis pada gagal jantung perburuk gejala gagal jantung dan kurangi toleransi penderita thd uji treadmill, tetapi tak ada perbedaan mortalitas dengan atau tidak menggunakan digitalis. Sekarang, digitalis hanya diindikasikan utk gagal jantung yg masih bergejala dengan obat lain atau yang disertai fibrilasi atrium. Usahakan kadar digoxin plasma <1ng/ml. Efek toksik digoxin: ectopic beat dari AV dan ventrikel, AV-block derajad satu, atau bradikardi pada fibrilasi atrium. Koreksi, bila ada hipokalemia. Bradikardi ringan diatasi dengan sulfas atropin, yang berat dengan pace-maker. Antibodi digoxin adalah antidote keracunan digitalis.
Inamrinone dan milrinone adalah penghambat fosfodiesterase selektif pd jantung, rangsang kontraktilitas myokard, timbulkan vasodilatasi arteri dan vena sama kuatnya, diikuti turunnya resistensi sirkulasi paru dan beban ventrikel kanan. CO naik karena kontraktilitas myokard naik dan afterload turun. Inamrinone timbulkan trombositopenia, milrinone lebih disukai.