Anda di halaman 1dari 11

Agus Pratiwi

Mochtar Kusumaatmadja Hukum Intl adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan/persoalan lintas batas negara antara negara-negara, negara-subjek hukum non-negara, dan antar subjek2 hukum non-negara; Starke Hukum Intl sbg kumpulan asas2 dan biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

Kumpulan asas-asas tsb meliputi: Peraturan2 hukum mengenai pelaksanaan fungsi lembaga-lembaga dan organisasi serta hubungannya dengan individu; Peraturan2 hukum mengenai individu2 dan kesatuan2 non-negara, sepanjang hak2 atau kewajiban2 individu dan kesatuan tsb merupakan masalah intl.

Lassa Oppenheim Hukum Intl merupakan seperangkat aturan yang ditujukan dan dibuat oleh negaranegara berdaulat secara eksklusif (produk2 hukum WTO? OECD?)

Perjanjian internasional (intl conventions); Kebiasaan internasional (intl custom); Prinsip-prinsip hukum umum yang sudah diakui oleh negara2 beradab (general principles of law); Putusan pengadilan; Pendapat para ahli.

Hukum publik intl/hukum internasional Hukum perdata internasional

Catatan! Saat ini, sekat publik dan perdata dalam hukum internasional tidak setegas pembagian ruang lingkup di atas. Perhatikan kasus2 buruh migran, lingkungan, dsb!

Negara; Takhta Suci (Vatican) Palang Merah Internasional Organisasi Internasional Individu Pemberontak atau pihak yang sedang bersengketa atau belligerent Catatan! Bagaimana dengan kelompok2 adat? Serikat buruh?

Asas Teritorial (negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya dan hukum asing/hukum internasional berlaku bagi semua orang/barang tersebut ketika berada di wilayah lain; Asas Kebangsaan (negara memiliki kekuatan ekstrateritorial, di mana hukum negara tsb tetap berlaku untuk warga negaranya walaupun warga negara tsb berada di wilayah negara lain;

Asas Kepentingan Umum (hukum suatu negara harus menyesuaikan diri dengan kepentingan umum yang berlaku di masyarakat internasional); Asas Pacta Sunt Servanda (perjanjian yang dibuat berlaku bagi para pihak yang membuatnyadengan kekuatan hukum dan ikatan moral); Asas Kedudukan yang Sama (Egality Rights); Asas Kesetimpalan (Reciprocity), baik dalam hal positif maupun negatif;

Asas Courtesy atau Asas Saling Menghormati; Asas Rebus Sic Stantibus (fleksibilitas perjanjian internasional terkait adanya perubahan mendasar); Asas Persamaan Derajat--??? Asas Keterbukaan; Asas Nebis in Idem;

Asas Jus Cogents (perjint dapat batal demi hukum jika bertentangan dengan suatu kaidah dasar dari hukum intl umum bds Ps 53 Konvensi Wina 1969 (penggunaan ancaman yang bertentangan dg Piagam PBB, adanya unsur kejahatan internasional); Asas Inviolability dan Immunity

Anda mungkin juga menyukai