Gambaran umum
Sekitar 4,2% penduduk usia 15-64 tahun pengguna narkoba, 88% laki-laki dan 12% perempuan. Data BNN dan UI, sebanyak 1,5% (3,2 juta) dari 200 juta penduduk indonesia menjadi pelaku penyalahgunaan narkoba pada tahun 2005 Sekitar 30 hingga 40 orang meninggal setiap hari akibat penyalahgunaan narkoba di Indonesia, dari perkiraan pengguna narkoba sekitar 3,2 juta jiwa.
Heroin
10,6
jumlah
1-1,4 juta 2,3 4,1 juta 5,3 juta
%
9,41 24,18 25,36
4 juta
0,6 juta 1,3 juta 1,4 juta 298 ribu
17,66
2,65 8,74 9,41 2,59
2003
2004 2005 2006
67
71 109 83.000
Defenisi
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif
Narkotika
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
Zat Adiktif
Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :minuman alkohol,inhalasi, tembakau.
Faktor Risiko
Faktor Faktor Faktor Faktor Keluarga Kepribadian Kelompok / Teman Sebaya Kesempatan
Faktor Keluarga
Komunikasi orang tua dan anak kurang baik Hubungan kurang harmonis Orang tua yang bercerai, kawin lagi Orang tua terlampau sibuk, acuh Orang tua otoriter Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya Kurangnya kehidupan beragama. Penyediaan sarana dan prasarana dari orang tua yang berlebihan
Faktor Kepribadian
Cenderung memberontak Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya depresi, cemas Perilaku yang menyimpang dari norma atau aturan yang ada Kurang percaya diri Murung, pemalu, pendiam Mudah kecewa, agresif dan destruktif Merasa bosan dan jenuh Keinginan untuk bersenang-senang yang berlebihan Keinginan untuk mencoba yang sedang mode Identitas diri kabur Kemampuan komunikasi yang rendah Putus sekolah Kurang menghayati iman dan kepercayaan
Faktor Kesempatan
Ketersediaan narkoba dan kemudahan memperolehnya juga dapat dikatakan sebagai pemicu. Lemahnya penegakan hukum dan situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukun turut menyuburkan usaha penjualan narkoba di Indonesia.
Upaya Pencegahan
1. Pencegahan primer a. Pemberian informasi dan pengetahuan b. Pendidikan atau peningkatan Afektif c. Program Teman Sebaya d. Pengenalan dan Intervensi Diri e. Peran serta orang tua dan guru 2. Pencegahan Sekunder Mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan Narkoba. Yaitu dengan mengikuti terapi. 3. Pencegahan Tersier Merehabilitasi penyalahgunaan Narkoba. a. Fase penerimaan awal b. Fase detoksikasi dan terapi komplikasi medik. c. Fase stabilisasi d. Fase sosialisai dalam masyarakat.
Terima Kasih