Anda di halaman 1dari 3

Mahanani Satiti 11/KU/14756 No 1.

Keluhan Utama Batuk kronis Diagnosis Banding Tuberculosis Anamnesis RPS/RPD/RPK batuk produktif >2minggu disertai gejala respirasi (sesak, nyeri dada, hemoptisis) atau non respirasi (demam,tidak nafsu makan, penurunan BB, keringat malam, mudah lelah, benjolan leher), faktor usia, imunitas, status HIV, prevalensi HIV dalam populasi. Pemeriksaan Patognomonis suara nafas bronkial, amforik, melemah, ronki basah, tanda2 penarikan paru, diafragma dan mediastinum. Pada perkusi redup atau pekak. Auskultasi melemah. Pembesaran KGB di leher atau ketiak Pemeriksaan Penunjang Penunjang:pemeriks aan bakteriologi dari dahak, cairan pleura, LCS, bilasan bronkus, bilasan lambung, BAL, urin, feses, biopsi Pengambilan dahak 2x, minimal 1x pagi hari-->Ziehl-Nielsen, auramin-rhodamin Pemeriksaan radiologi: PA. Curiga TB aktif : infiltrat apek, posterior lobus atas, superior lobus bawah, javitas, milier, efusi pleura bilateral Curiga TB inaktif: fibrotik, kalsifikasi, penebalan pleura, destroyed lung Penunjang lain:analisis cairan pleura, histopatologi jaringan, darah Baku Emas Pemeriksa an kultur :lowenstein jensen, ogawa, kudoh, PCR Terapi Rifampisin ( R ) : selama 6-12 bulan Dosis 10-20 mg/kgBB/hari sekali sehari Pirazinamid (Z) : selama 2-3 bulan pertama Dosis 25-35 mg/kgBB/hari diberikan 2 kali sehari Etambutol (E) : selama 2-3 bulan pertama Dosis 15-20 mg/kgBB/hari diberikan sekali atau 2 kali sehari Streptomisin (S) : selama 1-2 bulan pertama Dosis 15-40 mg/kg/hari Edukasi Anjuran kepada pasien untuk rutin minum obat, sesuai anjuran resep dari dokter. Ventilasi ruangan Jika ventilasi ruangan masih kurang, membuka jendela dan menggunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan luar. Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari.

Asthma

Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan Gejala berupa batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak Gejala terutama timbul/ memburuk di malam/ dini hari. Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu. Respons terhadap pemberian bronkodilator Riwayat keluarga (atopi) Riwayat alergi/ atopi Faktor pencetus dapat berupa:influenza, pajanan terhadap alergen tungau, debu rumah, bulu binatang, rokok, minyak wangi,lari, takut, marah, frustasi, tertawa berlebihan, Obat obatan aspirin, penyekat beta, AINS, lingkungan kerja: uap zat kimia, haid, kehamilan, sinusitis

Inspeksi: pasien terlihat gelisah, sesak (napas cuping hidung, napas cepat, retraksi iga, retraksi epigastrum, retraksi suprasternal, sianosis) Palpasi: pada serangan berat dapat terjadi pulsus paradoksus Perkusi: normal Auskultasi: ekspirasi memanjang, wheezing, suara lendir

Pemeriksaan penunjang: Spirometri, Peak flow meter, Xraydada/thorax, Pemeriksaan IgE, pemeriksaan sel eosinofil dalam sputum, kadar oksida nitrit udara yang dikeluarkan dengan napas

Abses paru

Panas badan Dijumpai Inspeksi: berkisar 70% - 80% Simetris penderita abses paru. Hprinflasi

Salbutamol nebulasi: 2.5 mg/kali nebulisasi; bisa diberikan setiap 4 jam, kemudian dikurangi sampai setiap 6-8 jam bila kondisi anak membaik. Salbutamol MDI dengan alat spacer: 34 puff salbutamol dan anak harus bernapas dari alat selama 30 detik. Bronkodilato r Oral: 0.050.1 mg/kgBB/kali setiap 6-8 jam Steroid: kortikosteroid sistemik metilprednisol on 0.3 mg/kgBB/kali tiga kali sehari pemberian oral Pada pemeriksaan Pemeriksa Drainase, darah rutin. an kultur operasi, terapi Ditentukan farmakologi:

Uji Hipereaktiv itas Bronkus /HRB.

Menjaga kesehatan Menjaga kebersihan lingkungan Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma Menggunakan obat-obat antipenyakit asma

Memelihara kondisi lingkungsn yang

Kadang dijumpai dengan temperatur > 400C. Batuk, pada stadium awal non produktif. Bila terjadi hubungan rongga abses dengan bronkus batuknya menjadi meningkat dengan bau busuk yang khas (Foetor ex oroe) Produksi sputum yang meningkat dan Foetor ex oero dijumpai berkisar 40 75% penderita abses paru. Nyeri yang dirasakan di dalam dada Batuk darah Gejala tambahan lain seperti lelah, penurunan nafsu makan dan berat badan.

Ics > Ekspansi Palpasi: Fremitus Perkusi: Hipersonor Diafragma Auskultasi Wheezing (+) Ekspirasi pjg

leukositosis, bakteri meningkat lebih dari 12.000/mm3 bahkan pernah dilaporkan peningkatan sampai dengan 32.700/mm3. Laju endap darah ditemukan meningkat > 58 mm / 1 jam. Pemeriksaan sputum dengan pengecatan gram tahan asam dan KOH. Pemeriksaan AGD menunjukkan penurunan angka tekanan O2 dalam darah arteri. Radiologi, Bronkoskopi

clindamycin Dewasa: Infeksi serius: 150 - 300 mg/6 jam. Infeksi yang lebih berat: 300 - 450 mg/6 jam.; Anak-anak. 3 - 6 mg/kg tiap 6 jam tergantung beratnya infeksi.

memungkinkan untuk memfalisitasi pernafasan yang adekuat Dukungan psikologis Eduksi dan rehibilitasi klien

Anda mungkin juga menyukai