Anda di halaman 1dari 7

FERMENTASI JERAMI PENDAHULUAN Permasalahan pakan sumber serat yangdihadapi selama ini adalah ketersediaanpakan yang berfluktuasi, baik

kuantitas maupun kualitasnya, sejalan dengan musim, pengadaan hijauan sekarang ini terbatas karena terkait dengan pengadaan lahan yang berebut dengan lahan untuk tanaman pangan dan tidak hanya masalah lahan, produksi hijauan untuk ternak ruminansia pada hal ini domba dan kambing khususnya masih terbatas atau terpengaruh pada musim, dimana pada musim penghujan persediaan hijauan sangat melimpah dan sebaliknya pada saat musim kemarau pakan berbentuk hijauan persediaannya sangat terbatas.Setiap jenis tanaman pakan membutuhkan lahan seluas 10 x 20 meter atau 200 meter sehingga luas lahan yang dibutuhkan 1200 meter persegi. Disampingitukepemilikanlahanpetanisangatterbatasdanumumnyadimanfaatkanbagitan amanpangan, sehinggabudidayauntuktanamanpakanhanyadapatdilakukansebagaitanamanseladenganhasilter batas.Denganmeningkatnyaskalausaha, keterbatasanketersediaanhijauanterutamapadamusimkemarausangatberpengaruhterhadapmen urunnyaproduktivitasternakkarenakekuranganpakan. Hal inilah yang merupakanpenyebabrendahnyapeningkatanproduksiternakterutamaternakruminansia di Indonesia .Kualitaspakan yang rendahbiasanyakarenabahanpakanpadaumumnyaberupalimbahpertanian yang mempunyainilaikecernaan yang rendah.Pemberianpakan yang rendahkualitasnyajugaakanmenyebabkankondisidanfungsi rumen kurangbaik. Olehsebabitu, berbagaiteknologidiperlukanuntukmempertahankanketersediaanpakanterutamapadamasamusi mkeringyang panjang, meningkatkankualitaspakanataumengoptimumkankerja rumen. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya peternak memberikan jerami pada ternaknya, namun masalah terletak pada rendahnya palatabilitas jerami dan juga rendahnya nilai gizi dari jerami. Jeramipadimerupakansalahsatulimbahhasilpertanian yang potensialuntukpakanternakruminansia, termasukkambingdandomba.Namundemikian, nilaikecernaandankandungangizi(terutama protein) jeramipadisangatrendahrendah, sertakurangdisenangiternak.Hal inimenjadikendaladalampemanfaatannya.Kendalatersebutdapatdikurangiantaralainmelalui proses fermentasijamur. Melaluiinovasiteknologi pengkayaannutrisi jeramipadisebagaipakanruminansiakhususnyakambingdandomba, makawilayahsentrapadi, sekaligusdapatmerupakansentraproduksikambingdandomba, sertaakanmengurangiketergantunganterhadapketersediaanrerumputanmaupundedaunan. Penerapan teknologi diharapkan dapatmemberikan sumbangan nyata bagi upayapeningkatan produktivitas dan populasiternak ruminansia, terutama sapi dankambing demi terciptanyapakan yang hematdanjugamempunyainilaigizi yang baik.

PEMBAHASAN

Bioteknologiadalahsalahsatucaramanusiauntukmenghasilkansuatuprodukataujasamen ggunakanmakhlukhidupdansebagainya. Dari pengertiandiatasbioteknologidapatdimanfaatkansebagaimetodeuntukmemperbanyakkuantitas danjugamemperbaikiataumeningkatkankualitas. Ciriutamabioteknologiadalah: Adanyabendabiologiberupamikroorganisme, tumbuhan, atauhewan Adanyapendayagunaansecarateknologidanindustri Produk yang dihasilkanadalahhasilekstraksidanpemurnian

Fermentasiialahsegalamacam proses metabolikdenganbantuanenzimdarimikrobauntukmelakukanoksidasi, reduksi, hidrolisis, danreaksikimialainnyasehinggaterjadiperubahanfisik,penampilandan rasa akibatdari proses biologisdalambahantersebut. Jeramipadimerupakansalahsatulimbahpertanian yang cukupbesarjumlahnyadanbelumsepenuhnyadimanfaatkan.Produksijeramipadibervariasiyaitud apatmencapai 12-15 ton per hektarsatu kali panenatau 4-5 ton bahankeringtergantungpadalokasidanjenisvarietaspadi yang digunakan.Kendalautamadaripemanfaatanjeramipadisebagaisalahsatubahanpakanternakadala hkandunganseratkasartinggidan protein sertadayacerna yang rendah.Untukitu, jeramipadiperluditingkatkannilaigizinyadenganmelakukanpengolahan, baikfisik, kimiamaupunbiologis. Jeramimemiliki protein dandayacerna yang rendah, namundidalamnyamemilikisekitar 80% zat-zatpotensial yang dapatdicernasebagaisumber energy bagiternak (komar,1984). Kandungan protein yang rendahmenyebabkandayacerna yang hanya 40% danmenyebabkankonsumsinyakurangdari 2% daribobotternakdanjugakurangdisukaiolehternak. Komposisinutrisijeramipadi yang telahdifermentasidenganmenggunakan starter mikroba (starbio) sebanyak 0,06% dariberatjeramipadi yang difermentasisecaraumummengalamipeningkatan, dikatakanbahwa protein kasarjeramimeningkat 4,23% menjadi 8,14% yang diikutidenganpenurunanseratkasar, halinimengindikasikanbahwa starter mikroba yang mengandungmikrobaproteolitik yang menghasilkanenzim protease dapatmerombak protein polipeptidamenjadi peptide sederhana.

Pakan Ternak Fermentasi adalah pakan ternak hasil dari proses pemecahan senyawa organik dengan bantuan mikroorganisme di ubah menjadi senyawa sederhana. Pakan ternak fermentasi sangat mudah pembuatannya. Biaya untuk memproduksi pakan ternak ini juga sangat terjangkau. Selain itu, pakan ternak fermentasi juga mampu membuat berat kambing semakin berbobot. Biasanya kebutuhan pakan ternak meningkat saat memasuki musim kemarau atau musim kering, khususnya pada daerah-daerah pengunungan, dataran tinggi dan daerah yang sumber airnya terbatas. Maka untuk mengantisipasi kurangnya pakan ternak, bagi anda yang memelihara hewan ternak khususnya bagi pengusaha ternak ada baiknya belajar membuat pakan ternak fermentasi untuk mencukupi pakan untuk ternak anda sebelum musim kering datang.

Analisa hasil proses fermentasi jerami Macam analisa (%) Air Abu Protein Lemak Serat kasar Jerami segar Jerami 59,16 24,50 4,3 2,5 33,8 Fermentasi 10,17 19,87 9,03 1,52 31,8

Sumber: Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada

PROSES PEMBUATAN JERAMI FERMENTASI

Bahan dan ukuran: 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa). 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula. 6-7 Lt : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4. 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan. 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah. Peralatan: Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak. Alat pemotong sabit atau sejenisnya. Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik. Cara membuat 1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat 2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada 3. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahanbahan di atas. 4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air. 5. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah. 6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat. 7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul 8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat 9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo. KETERANGAN: Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan tersebut tidak langsung mau supaya dilatiih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap Agar ternak cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat)

Hasilfermentasijerami yang baikditandaidenganciri-cirisebagaiberikut:

Baunyakhas Warnanyakuningagakkecoklatan Teksturnyalemas(tidakkaku) Tidakbusukdantidakberjamur Fermentasibisajugadipadukandenganamoniasi. ureadanprobiotik. Jerami yang telahdifermentasibisadiberikansebagaipakankasarbagiternaksapi 6-8 Starter yang digunakan

kg/ekor/hari denganpenambahankonsentrat 1% dariberatbadanternak. Hasilpenelitian di Sulawesi Selatan menunjukkanbahwapertambahanberatbadansapibali yang

diberijeramifermentasilebihtinggidibandingkansapi yang diberirumputlapangan.

Penyajianjeramifermentasipadaternak Jerami yang telahdifermentasikandengandianginanginkandapatlangsungdiberikanketernak. Jumlahpemberiannyasamadenganpemberianhijauanpakanyaitusebesar 10% daribobotbadan. Untukternak yang belumterbiasadenganfermentasi, perludilatihyaitudenganmempuasakannyabeberapasaat. Kemudianbarudiberijeramihasilfermentasi.

Dari uraiandiatasbisakitasimpulkanbahwapenggunaanbioteknologifermentasijeramidapatmeningka tkanketersediaanpakanuntukdombadanjugaruminansialainnyakarenabioteknologiinidapatmen yelesaikanmasalahketersediaanlahanpakan yang bersaingdenganlahantanamanpakan,yangjustrumemanfaatkanlimbahdaritanamanpangan, selainitubioteknologiinijugadapatmenyelesaikanmasalahketesediaanpakan yang terpengaruholehmusimkarenahasilfermentasiinidapatdisimpandenganjangkawaktudantempatt ertentuseperti silo.

KESIMPULAN Limbahpertanianberupajeramisangatbaikbiladiolahdenganbioteknologiberupafermenta si yang dapatmengatasiketerbatasanlahanuntuktanamanpakandandapatmemperbaikikandunga ngizidarijerami. Pengolahan pakan ternak dengan fermentasi jerami selain meningkatkan ketersediaan pakan sepanjang tahun juga memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dan juga memiliki sifat organoleptis (bau harum,asam) sehingga disukai oleh ternak (palatable).

DAFTAR PUSTAKA Atmadilaga, D. 1997. Mempresepsi Peternakansebagai Ilmu yang Utuh. Fakultas Peternakan.Universitas Padjadjaran. Anonym.2010. FermentasiJeramiuntukPakanSapi. BPPT Barat.http://sumbar.litbang.deptan.go.iddiunduh 4 Maret 2012 Drake, D.J. Nader, G., Forero, L. 2011. California. Sumatera

Feeding Rice Straw to Cattle.University of

Ensminger, M.E. 1990. Animal Science. 8th Ed. Interstate Publisher, Inc. Dannville Kartasudjana, D. 2001. MengawetkanHijauanPakanTernak. ModulKeahlianBudidayaTernak. DirektoratPendidikanMenengahKejuruan.

Nista, D. dkk. 2007. TeknologiPengolahanPakan: UMB, fermentasijerami,amoniasijerami, silage, hay.http://bptu_sembawa.net/VI/data/download/20090816160949.pdf. Parakkasi, A. 1999. IlmuNutrisidanMakananTernak Ruminant. UI Press. Jakarta.

Saribuang, M dkk.2000. PemanfaatanProbiotikdalamFermentasiJeramiSebagaiPakanSapi Bali Di MusimKemarau. InstalasiPenelitiandanPengkajianTeknologiPertanianGowa.Gowa.

Anda mungkin juga menyukai