Prof. Soewito
Ontologi
Substansi Ilmu Pengetahuan :
Sumber ilmu : Fenomena Alam (ayat kauniyah) Jenis ilmu :
Eksakta (fisika, kimia, biologi dll) Non eksakta (peri laku manusia : Sosial, Ekonomi, Psikologi, dll)
Sifat ilmu : Netral (kebebasan akademik dan mimbar) Pohon ilmu : Batang, cabang , ranting dst Batas ilmu : Selama materi ilmu masih dapat diamati oleh indera
ontologi
Epistemologi
Teori tentang ilmu pengetahuan Kronologis perkembangan ilmu pengetahuan :
Mistik Trial and erorr (coba-coba) Otoritas Rasionalisme (konsep) Empiris (tanpa konsep: feeling, logika, empirik) Kombinasi : rasional dan empiris (logika hipotetike verifikatif)
epistemologi
Profesi :
Dokter Umum Dokter Spesialis Dokter Spesialis Konsultan
Aksiologi
Penerapan teori ilmu pengetahuan di masyarakat
Bidang garap :
Manusia sehat dan sakit mulai dari saat pembuahan sampai meningal dunia
Atribut manusia :
Manusa makhluk fisiko bio psiko sosio spiritual Kutural Hak azasi manusia Harkat dan martabat Perasaan (emosi)
aksiologi
Penyembuhan pasien (penyakit) Kepuasan pasien (pelayanan & komunikasi) Tarif terjangkau
Aliran
Prinsip : tindakan medis secuil apapun akan selalu terkait dengan aspek etik Kasus medis yang timbul masalah :
Deontologi Teleontologi
Pelanggaran etika profesi medis Masalah etik yang perlu solusi (eutanasia, abortus, transplantasi organ, dll) Perlu dibentuk komisi etik rumah sakit
Perkembangan masyarakat
Kelompok elit Kelompok menengah Kelompok rendah
Hal tersebut jelas bertentangan dengan etika profesi non profit. Perlu keseimbangan antara keduanya : trade off (tawar menawar) Prinsip :
Nilai etika profesi harus lebih tinggi dari nilai ekonomi (sosial cost harus lebih tinggi dari economic cost) Subsidi silang antara kelas mampu dengan ekonomi Beaya operasional (operating cost) dapat didistibusi dalam bentuk beaya efektif (effective cost) yang tetap terjangkau oleh masyarakat
Ekonomi Kontemporer :
Meninggalkan filasafat dasar yaitu keadilan (moral) keuntungan lebih besar pada penjual dari pembeli (monopoli, kartel, oligopoli)
Bisnis Islami
Hubungan pembeli dan penjual : Kemitraan (Partnership) Transaksi dokter dengan pasien : Keadilan, kemitraan dua pihak saling memerlukan Nilai ekonomi tidak boleh lebih tinggi dari nilai moral
bisnis islami