Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH STUDI ISLAM I Term-Term Yang Pokok dalam Ulumul Hadits

Oleh: 1. Nadya Putri Auliya Serawaidi (1300023219/IC) 2. Dwi Yogo Prasetyo 3. Dhiya Ul Husna Ramadhani (1300023226/IC) (1300023249/IC)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2013

A. LATAR BELAKANG Al-Quran sebagai petunjuk hidup manusia bagi orang-orang yang bertaqwa sifatnya mujmal(global) atau masih am(umum), maka untuk menerapkannya secara praktis sangatlah membutuhkan penjelasan-penjelasan yang lebih jelas terutama dari Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu. Penjelasan-penjelasan dari nabi tersebut bisa berupa ucapan atau perbuatan maupun pernyataan atau pengakuan, yang dalam tradisi keilmuan islam disebut hadits. Dengan demikian, hadits nabi merupakan sumber ajaran islam setelah AL-Quran. Dari sisi periwayatannya hadits memang berbeda dengan Al-Quran. Semua periwayatan ayat-ayat Al-Quran dipastikan berlangsung secara mutawatir, sedang hadits ada yang mutawatir dan ada juga yang ahad. Oleh karena itu, Al-Quran bila dilihat dari segi periwayatannya mempunyai kedudukan sebagai qoti al-wurud, sedang hadits nabi dalam hal ini yang berkategori ahad, berkedudukan sebagai dzoni al-wurud. Untuk mengetahui otentisitas dan orisinalitas hadits semacam ini diperlukan penelitian matan maupun sanad. Dari sini dapat dilihat bahwa selain rowi , matan dan sanad merupakan tiga unsur terpenting dalam hadits nabi. Untuk itu dalam pembahasan makalah ini kami akan mencoba memaparkan apa itu Sanad, Matan, dan Rowi Hadits.

B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. Apa sajakah yang termasuk terminologi yang pokok dalam ulumul hadits?

C. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui hal-hal yang pokok dalam ulumul hadits.

D. PEMBAHASAN Berikut adalah contoh Hadits Nabi yang lengkap : : .. : . Artinya : telah menceritakan kepada kami ubaidullah bin musa, ia berkata : telah mengabarkan kepada kami handhalah bin abi sufyan dari ikrimah bin khalid dari ikrimah bin khalid dati ibnu umar radhiyallahu anhuma berkata : telah bersabda rasulullah saw : didirikan islam itu atas lima perkara : syahadat bahwa tidak ada tuhan selain allah dan muhammad rasulullah, mendirikan solat, membayar zakat, berhaji dan puasa dalam bulan ramadhan. (Riwayat Bukhari) Dari contoh hadits di atas, ada tiga unsur pokok yang terkandung di dalamnya. Yaitu Sanad, Matan, dan Rawi. 1. Sanad Pengertian sanad secara etimologi adalah yang artinya bagian bumi yang menonjol, sesuatu yang berada dihadapan anda dan yang jauh dari bukit ketika anda memandang. Bentuk jamaknya adalah . Segala sesuatu yang disandarkan kepada yang lain disebut . ikatakan maka maknanya maknanya adalah seseorang mendaki gunung. Dikatakan pula seseorang menjadi tumpuan. Menurut istilah,terdapat perbedaan rumusan pengertian. Al-Badrun bin Jamaah dan at-Tiby mengatakan bahwa sanad adalah : Berita tentang jalan matan(asSuyuthi:4).

Mahmud at-Thahan mendefinisikan: Silsilah orang-orang (yang meriwayatkan hadis), yang menyampaikan kepada matan hadist. Sementara Muhammad Ajjaj al-Khathib memberikan definisi: Silsilah para perawi yang menukilkan hadis dari sumber yang pertama. Yang berkaitan dengan istilah sanad, terdapat kata-kata seperti, al-isnad, almusnid dan al-musnad. Kata-kata ini secara terminologis mempunyai arti yang cukup luas, sebagaimana yang dikembangkan oleh para ulama. Kata al-isnad nerarti menyandarkan, mengasalkan (mengembalikan ke asal), dan mengangkat yang dimaksud disini, ialah menyandarkan hadis kepada orang yang mengatakannya(rafu al hadis ila qailih). Menurut at-Tiby, sebenarnya kata isnad dan sanad digunakan oleh para ahli hadis dengan pengertian yang sama. Kata al-musnad mempunyai beberapa arti. Bisa berarti hadist yang disandarkan atau diisnadkan oleh seseorang; Bisa berarti, kumpulan hadisyang diriwayatkan dengan menyebutkan sanad secara lengkap, seperti musnad al-Firdaus; Bisa berarti, nama suatu kitab yang menghimpun hadis-hadis dengan sistem penyusunan bersandarkan nama-nama para sahabat para perawi hadis, seperti kitab musnad Ahmad; Bisa juga berarti nama bagi hadis yang marfu dan muttasil (hadis yang disandarkan Nabi SAW dan sanadnya bersambung). Sebenarnya dari tiga definisi sanad di atas tidak ada perbedaan secara substansial. Pembahasan sanad merupakan sandaran yang sangat prinsipiil dalam ilmu hadis dan merupakan jalur utama untuk mencapai tujuannya yang luhur, yakni membedakan antara hadis yang diterima (makbul) dan hadis yang ditolak (mardud). Suatu hadits sampai kepada kita, tertulis dalam bentuk hadits, melalui sanadsanad. Setiap sanad bertemu dengan rawi yang dijsdikan sandaran menyampaikan berita (sanad yang setingkat lebih atas), sehingga seluruh sanad itu merupakan suatu rangkaian. Rangkaian sanad itu ada yang berderajat tinggi, sedang, dan lemah., mengingat perbedaan kedhabitan (kesetiaan ingatan) dan keadilan rawi yang dijadikan sanadnya.rangkaian sanad yang berderajat tinggi menjadikan suatu hadits lebih tinggi derajatnya dari pada hadits yang rangkaian sanadnya sedang atau lemah. Para muhadditsin membagi tingkatan sanad kepada : a. Ashahhul asanid (sanad-sanad yang lebih sahih), b. Ahsanul asanid (sanad-sanad yang lebih hasan), dan

c. Adhaful asanid (sanad-sanad yang lebih lemah) Deretan kata-kata mulai dari : sampai kepada . . itulah yang dinamakan sanad. Dengan demikian, maka urutan-urutan sanad dari hadis di atas adalah sebagai berikut : a. Ubaidullah bin Musa sebagai sanad pertama atau awal sanad. b. Handhalah bin Abi Sufyan sebagai sanad kedua. c. Ikrimah bin Khalid sebagai sanad ketiga. d. Ibnu Umar ra. sebagai sanad keempat atau akhir sanad. Karena ada istilah awal sanad dan akhir sanad, maka ada juga yang disebut ausatus sanad, atau pertengahan sanad. an dalam ausatus sanad di atas adalah

seluruh sanad yang berada antara awal sanad dengan akhir sanad , yakni : Handhalah bin Abu Sufyan dan ikrimah bin khalid. 2. Matan Kata Matan atau almatn menurut bahasa ma irtafaa min al-ardhi (tanah yang meninggi). Sedang menurut istilah adalah suatu kalimat tempat berakhirnya sanad. Ada juga redaksi yang lebih simpel lagi, yang menyebutkan bahwa matan adalah ujung sanad ( gayah as-sanad). Dari semua pengertian diatas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan matan adalah materi atau lafal hadits itu sendiri. Deretan kata-kata mulai dari : sampai kepada itulah yang dinamakan matan. Dalam penulisan Hadits Rasul, khususnya dalam tata penulisan ilmiah, seyogianya selain ditulis matan Hadits dimaksud, juga ditulis nama Rawi terakhir(pentakhrijnya) dan nama perawi pertamanya(sanad terakhirnya). Sebab-sebab terjadinya perbedaan kandungan matan suatu hadits, antara lain : a. b. 3. Rawi Yang dimaksud dengan rawi ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa yang pernah didengar atau diterimanya dari dari seorang (gurunya). Bentuk jamaknya yaitu ruwat, perbuatan menyampaikan hadits tersebut dinamakan me-rawi (riwayat) kan hadits. Karena Periwayatan Hadis Secara Makna. Karena Meringkas dan Menyederhanakan Matan Hadits.

Hadits tersebut diatas , kita temukan pada kitab hadits yang disusun oleh imam bukhari yang bernama : ( aljamiu as-shahih) atau lebih dikenal dengan ( shahih bukhari). Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh beberapa orang rawi, yakni : a. Ibnu Umar ra. b. Ikrimah bin Khalid c. Handhalah bin Abi Sufyan d. Ubaidullah bin Musa e. Imam Bukhari sebagai rawi pertama. sebagai rawi kedua. sebagai rawi ketiga. sebagai rawi keempat. sebagai rawi kelima atau rawi terakhir. Imam bukhari di sini, selain disebut sebagai rawi kelima atau terakhir, juga disebut sebagai mukharrij, yakni orang yang telah menukil atau mencatat hadits tersebut pada kitabnya yang bernama al-jamius shahih. bukharilah sebagai pentakhrij dari hadits tersebut. Sebenarnya antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Jika yang dimaksud rawi adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadits, akan tetapi yang membedakan antara rawi dan sanad ialah terletak pada pembukuan dan pentadwinan hadits. Orang yang menerima hadits dan kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin, disebut dengan perawi. Dengan demikian maka perawi dapat disebut mudawwin (orang yang membukukan dan menghimpun hadits). engan kata lain imam

E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah terminologi yang pokok dalam ulumul hadits antara lain: a. Sanad Sanad adalah rangkaian mata rantai para rawi yang meriwayatkan hadis dari satu kepada yang lain hingga sampai kepada sumbernya. b. Matan Matan adalah perkataan yang berbatasan dengan ujung sanad.

c. Rawi Rawi adalah orang yang menerima hadis dan menyampaikannya dengan salah satu bahasa penyampaiannya. 2. Saran Makalah ini belum sempurna dikarenakan pengetahuan kami yang masih kurang dan semoga makalah ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi.

F. DAFTAR PUSTAKA Ismail, M. Syuhudi.(1991).Pengantar Ilmu Hadits. Bandung: ANGKASA Kholis, Nur.(2012).Pengantar Ulumul Quran dan Ulumul Hadis.Yogyakarta: Lembaga Pengembangan dan Studi Islam Universitas Ahmad Dahlan Itr, Nuruddin.(2012).Ulumul Hadis. Bandung: PT REMAJA ROS AKARYA http://amrikhan.wordpress.com/2012/07/27/sanad-matan-dan-rowi-hadits/ Oktober 2013 pukul 21.25 WIB diakses 07

Anda mungkin juga menyukai