Anda di halaman 1dari 79

PENENTUAN MATI,

PENGAKHIRAN RESUSITASI
DARURAT DAN
JANGKA PANJANG
S. Sunatrio
Bagian Anestesiologi FKUI/RSCM

Problematik di lapangan

RJP pd anak dgn enti !ant"ng


dilak"kan #elama $ !am% RJP dientikan
#etela ada i&in dari ort" p#%

D' M() ditegakkan dgn *ara tdk benar


p# +g #d din+atakan M() tetap
id"p%

Setela din+atakan M() ,entilator


tetap dipa#ang dgn )
-
-./ 0 diberi t'
minimal

Setela M() dokter +g mera1at


men+atakan ,entilator blm bi#a
dilepa# krn blm ada i&in dari 2amili
p#%

Selama M() blm dianggap MATI,


tdk m"ngkin tran#planta#i organ%
Problematik di lapangan

Problema di Lapangan

Sudah mulai ada permintaan


eutanasia (akti!. Untuk ini perlu
ditegaskan "agaimana posisi/sikap
kita terhadap eutanasia ini

Pedoman etik Sp Anestesiologi &
Reanimasi Indonesia

Pasal 3
setiap SpAn tidak akan mengupayakan
pengakhiran kehidupan manusia ataupun
memperpanjang proses kematian pada
pasien-pasien yang akan meninggal alamiah

3456 7 lokakar+a tentang penent"an mati batang otak adala mati%


Pen+elenggara PKGDI 0 IDI%
Pe#erta 7 #em"a 1akil perimp"nan pro2e#i klini# di ba1a IDI, ali
"k"m, ali #o#ial, pem"ka agama 8I#lam, Katolik, Kri#ten, ("da,
Hind"9%
Ha#il 7 pern+ataan IDI 7 M() adala mati%

345: 7 lokakar+a tentang pengakiran re#"#ita#i !angka pan!ang%


Pen+elenggara 0 pe#erta 7 idem
Ha#il 7 dibolekann+a mengentikan bant"an id"p +ang l"ar bia#a
pada pa#ien I;U +ang #edang men"ngg" a!al%

345: 7 dibent"k tim legi#la#i medi# +ang di antaran+a bert"ga#


menetapkan de2ini#i mati 0 pengakiran bant"an id"p di I;U%

345< 7 a#il ked"a lokakar+a ter#eb"t di ata# diterima'di#akan ole


M"ktamar IDI di Medan%

3455 7 2at1a IDI tentang mati 0 pengakiran re#"#ita#i !angka pan!ang%

344. 7 2at1a IDI tentang mati 0 pengakiran re#"#ita#i !angka pan!ang


8re,i#i9 #erta pen!ela#ann+a%

Lokakarya penerapan fatwa IDI ttg mati &
eutanasia pasif !" #ei !$$%&
D'P('S RI )ekerja sama dgn IDSAI dan P'RDI*I

Prinsip-prinsip diterima

+ahap akhir pem)uatan rin,ian juklak



RJP
8re#"#ita#i !ant"ng par"9
adala "pa+a mengembalikan
2"ng#i na2a# dan ata" #irk"la#i +ang
berenti ole #ebab +ang datangn+a
tiba=tiba dan pada orang +ang
bilamana ked"a 2"ng#i tadi p"li
kembali akan id"p normal
#elan!"tn+a

Kapan melakukan resusitasi#

Upa+a re#"#ita#i dilak"kan pada


keadaan mati klini# +ait" bila den+"t
nadi be#ar 8#irk"la#i9 dan na2a#
berenti tetapi dirag"kan apaka
ked"a 2"ng#i #pontan !ant"ng dan
perna2a#an tela berenti #e*ara pa#ti'
ire,er#ibel

Pada pa#ien dengan mati klini#
ar"# dilak"kan re#"#ita#i7

In2ark !ant"ng >ke*il?, +ang


mengakibatkan >kematian li#trik?

Serangan Adam#=Stoke#

Hipok#ia ak"t

Kera*"nan dan kelebian do#i#


obat=obatan

Sengatan li#trik

Re2lek# ,agal

Tenggelam dan ke*elakaan=


ke*elakaan lain +ang ma#i
memberi pel"ang "nt"k id"p
Pada pa#ien dengan mati klini#
ar"# dilak"kan re#"#ita#i7

Kapan tidak melak"kan re#"#ita#i@

Kematian normal, #eperti +ang bia#a


ter!adi pada pen+akit ak"t ata" kronik
+ang berat% Pada keadaan ini den+"t
!ant"ng dan nadi berenti pertama kali
pada #"at" #aat, ketika tidak an+a
!ant"ng, tetapi organi#me #e*ara
ke#el"r"an begit" terpengar" ole
pen+akit ter#eb"t #eingga tidak
m"ngkin "nt"k tetap id"p lebi lama
lagi% Upa+a re#"#ita#i di #ini tidak
bert"!"an dan tidak berarti%

Stadi"m terminal pen+akit +ang tidak


dapat di#emb"kan lagi%

(ila ampir dapat dipa#tikan ba1a


2"ng#i #erebral tidak akan p"li, +ait"
#e#"da .,6=3 !am terb"kti tidak ada nadi
pada normotermia tanpa RJP%
Kapan tidak melak"kan
re#"#ita#i@

$asien dengan kriteria do not resuscitate (%&R!


atau semua tindakan ke'uali R($) untuk pasien*
pasien dengan ungsi otak +ang tetap ada atau
dengan harapan pemulihan otak, +ang
mengalami kegagalan -antung paru atau organ
multipel +ang lain atau dalam tingkat akhir
pen+akit +ang tidak dapat disem"uhkan, misal
karsinomatosis lan-ut. Semua +ang mungkin
dilakukan untuk ken+amanan pasien.
$erpan-angan hidup tidak dilakukan setelah
henti -antung. Bila ini ter-adi R($ tidak
dilakukan dan pasien di"iarkan meninggal.
Kapan tidak melak"kan
re#"#ita#i@

Kapan mengakiri re#"#ita#i
dalam keadaan dar"rat@

Tela timb"l kembali #irk"la#i dan


,entila#i #pontan +ang e2ekti2

Upa+a re#"#ita#i tela diambil ali


ole orang lain +ang lebi
kompeten dan bertangg"ng !a1ab
mener"#kan re#"#ita#i 8bila tidak
ada dokter9

Seorang dokter mengambil ali


tangg"ng !a1ab 8bila tidak ada
dokter #ebel"mn+a9

Penolong terlal" lela, #eingga


tidak #angg"p melan!"tkan
re#"#ita#i

Pa#ien din+atakan mati


Kapan mengakiri re#"#ita#i
dalam keadaan dar"rat@

Diketa"i kem"dian, ba1a #e#"da


dim"lai re#"#ita#i, pa#ien tern+ata
berada dalam #tadi"m terminal #"at"
pen+akit +ang tidak dapat di#emb"kan
lagi7 ata" ampir dapat dipa#tikan
ba1a pa#ien tidak akan memperole
kembali 2"ng#i #erebraln+a, +ait"
#e#"da .,6=3 !am, terb"kti tidak ada
nadi pada normotermia tanpa re#"#ita#i
!ant"ng par"
Kapan mengakiri re#"#ita#i
dalam keadaan dar"rat@

Kapan mengakiri re#"#ita#i
!angka pan!ang@

Mati batang otak

Stadi"m terminal pen+akit +ang


#"da tidak dapat di#emb"kan
lagi mi#aln+a mati #o#ial

Pern+ataan IDI tentang mati 3456

Aat1a IDI tentang mati 3455

Aat1a IDI tentang mati 344.


Se#eorang din+atakan mati bila 7
3% 2# #pontan na2a# 0 #irk"la#i berenti
#e*ara pa#ti'ire,er#ibel, atau
-% tela terb"kti ter!adi M()

Pada re#"#ita#i dar"rat,
#e#eorg din+atakan mati bilaB
3% S#d melak"kan re#"#ita#i #elama 36 =
C.> ata" lebi, p# tetap tdk #adar,
na2a# #pontan 0 gag reflex negati2,
p"pil tetap dilata#i ke*"ali p#
ipotermik, di b1 pengar"
barbit"rat ata" ane#te#ia "m"m%
Da#ar 7 tanda klini# mati otak

3% Mati !ant"ng
pd EKG 7 a#i#tol +g membandel ##d
re#"#ita#i D !am terma#"k terapi
pengobatan +g optimal
Pada re#"#ita#i dar"rat,
#e#eorg din+atakan mati bilaB

PP RI no 35 t 3453 tentang beda ma+at
klini# 0 beda anatomi# #erta tran#planta#i alat ata"
!aringan t"b" man"#ia

Meninggal adala 7
keadaan in#ani +ang di+akini ole ali
kedokteran +ang ber1enang ba1a
2"ng#i otak, perna2a#an dan den+"t
!ant"ng #e#eorang tela berenti

Kelemaan (ata#an Mati
8PP RI no 35 t 34539
Menurut Penulis :
3% Pd cardiac arrest 2# otak, na2a# 0 den+"t
!ant"ng berenti, nam"n #ebet"ln+a kita
blm dpt men+atakan mati krn p# ma#i
m"ngkin id"p kembali bila dilak"kan
re#"#ita#i%
-% Adan+a kata Eden+"t !ant"ng tela
berentiF, !"#tr" k"rang meng"nt"ngkan
"tk tran#planta#i

M()'M)

D' M()'M) paling penting +g perna


dib"at ole dokter

M()'M) G MATI HHH Kematian #e#eorang


#bg #"at" ke#el"r"an, b"kan kematian
ke#el"r"an orang t#b

N7 ,entilator dilepa#kan dari p# cardiac


arrest

D' self-fulfilling prophecy

Donor organ7 ,entilator 0 t' lain


diter"#kan #ampai organ- diambil

(ERIARNA MERAH JAM(U

HANGAT

KEJIHATAN NKAMAN
(ERNAAAS DNG LENTIJAT)R

(ERGERAK 8TK SPINAJ9,


(UKAN INDIKASI AUNGSI
)TAK
M A T I @@@@
Awam

M()

LENTIJASI JJN TERUS, )


-
-./

TERAPI MINIMAJ ' ST)P

SAKIT TERMINAJ @@@

MENUNGGU MATI KJASIK


D)KTER

D)KTER
M()

LENTIJAT)R (EJUM
DIJEPAS KARENA (EJUM
ADA IMIN DARI AAMIJI

Aat1a IDI'Pedoman
Etik SpAn bel"m
ter#o#iali#a#ikan dng baik

Tdk dia!arkan dlm


k"rik"l"m AK ' #pe#iali#a#i

Mengapa tdk dientikan
#em"a t' pd M() @

Tdk dia!arkan pd k"rik"l"m AK

Aat1a IDI 0 Pedoman Etik SpAn bel"m


diba*a

Emo#ional @ Rag" @

(el"m ada Undang-, tak"t dit"nt"t @


INGAT 7 yg berwenang menyatakan kematian
D)KTER KG MERAIAT, (UKAN AAMIJI
PS, (UKAN AHJI HUKUM HHH

Mema#ang ,entilator pd
#e#o#ok ma+at
Problema 7

Men+akiti ma+at 8do#a9

Men"nda peng"b"ran 8 NO I#lam9

M"ba&ir 8 NO I#lam9

Stre# bagi #ta2 pera1atan 0 2amili p#

Memberi arapan pal#" 8tidak eti#9

(ertentangan dng t"!"an ilm" kedokteran HH

Melanggar pedoman etik #pe#iali# ane#te#iologi


0 reanima#i Indone#ia 0 Aat1a IDI ttg mati

Mendapat onor "tk mera1at Ema+atF 8tdk eti#9



URGENSI SERTIAIKASI
M) ' M() 7
3% MENGHENTIKAN USAHA KG SIA=
SIA ' TDK JUJUR%
-% MENGHIJANGKAN STRESS
UNTUK KEJUARGA, PERAIAT%
C% MENGHEMAT (IAKA%
$% MENINGKATKAN P)TENSI UTK
(ER(UAT SESUATU KG JE(IH
P)SITIA%

PRASKARAT
TES AREAJEKSIA ()
EKSKJUSI

Koma dg ,entilator

Ker"#akan #tr"kt"ral otak

)bat=obatan, ipotermia

Gangg"an metabolit


KG K)MPATI(EJ DNG
DIAGN)SIS ;EDERA )TAK
IRELERSI(EJ

;EDERA KEPAJA%

PERDARAHAN SU(ARAKHN)ID%

PERDARAHAN INTRASERE(RAJ%

TENGGEJAM%

HENTI JANTUNG=NAAAS%

KEHIJANGAN AUNGSI (ATANG
)TAK 8DEAINISI )PERASI)NAJ9
3% K)MA%
-% SIKAP TU(UH A(N)RMAJ
A% DEK)RTIKASI%
(% DESERE(RASI%
3% SENTAKAN EPIJEPTIK
-% RAJ=RAJ (ATANG )TAK
C% NAAAS SP)NTAN

REAJEKS
(ATANG )TAK 7
3% RESP)NS ;AHAKA
-% REAJEKS K)RNEA
C% REAJEKS LESTI(UJ)=)KUJAR
$% RESP)NS M)T)R
! "#" RE$%E& 0 REAJEKS (ATUK

TES UNTUK HENTI NAAAS

Pre ok#igena#i dg 3../ #elama 3. %


(eri 6/ ;)
-
#elama 6 berik"tn+a "tk
men!amin P;)
-
a1al 6C kpa 8$. torr9%

Jepa#kan p# dari ,entilator,


in#"2la#ikan trakea dg 3../ )
-
7 :
J'mnt melal"i kateter intratrakeal
le1at karina%

Jepa# dari ,entilator #elama 3. % Jika


m"ngkin perik#a Pa;)
-
akir%

HASIJ PEMERIKSAAN KEMUNGKINAN KAUSA

3% P"pil ter2ik#a#i P obat anti kolinergik


P obat pel"mp" otot
P pen+akit #ebel"mn+a
-% Re2lek# ok"lo=,e#tib"lari# negati2 P obat otok#ik
P obat penekan ,e#tib"lar
P pen+akit #ebel"mn+a
C% Tak ada na2a# P enti na2a# pa#*a iper,entila#i
P obat pel"mp" otot
$% Tak ada akti,ita# motor P obat pel"mp" otot
P locked in state
P obat #edati2
6% EEG 7 i#o elektrik P obat #edati2
P anok#ia
P ipotermia
P en#e2ali
P tra"ma
(E(ERAPA KESUKARAN
DJM DIAGN)SIS M()

Aat1a IDI no -C3'P('%$'.<'4.
DIAGN)SIS M()
(IJA RAGU7

DIAGN)SIS PRIMER%

KAUSA DISAUNGSI (ATANG )TAK KANG


IRELERSI(EJ%

KEJENGKAPAN TES KJINIS%

JANGAN DITEGAKKAN
DIAGN)SIS M() HHH

DIA./0SIS #10
(IJA SETIAP KASUS
DIDEKATI SE;ARA
SISTEMATIS
TIDAK AKAN TERJADI
KESAJAHAN

KANG (ERIENANG
MENENTUKAN KEMATIAN

PETUGAS KESEHATAN KG
DISUMPAH%

- )RANG D)KTER% 8"m"m, #p


ane#te#iologi, inten#i,i#t, #p ne"rologi,
#p beda #ara29


PERNKATAAN
M#T' (#T#)" *T#+
3% Pra#+arat Q @
P# koma dng ,entilator @
Diagno#i# ker"#akan otak #tr"kt"ral +g
tdk dpt diperbaiki Q @
3% S"daka diteliti kriteria penolakan @
-% Adaka tanda=tanda 7
a% Re2lek# batang otak = @
b% Henti na2a# menetap 8#etela dilepa#
dari ,entilator9 @
$% (ila +a di"lang #ekali lagi% (ila tetap +a, p#
din+atakan mati, biarp"n !ant"ng ma#i
berden+"t%

3% (ila p# din+atakan mati ,entilator memberi
,entila#i pada ma+at%
-% P# mati ketika batang otak din+atakan mati,
b"kan #aat ma+at dilepa#kan dari ,entilator dan
!ant"ng berenti berden+"t%
C% Tidak diperl"kan EEG ata" angiogra2i "tk
diagno#i# M()%
$% (ila p# mer"pakan donor organ, ,entilator 0
#egala t' diter"#kan #ampai organ +ang
dib"t"kan diambil%
PERNKATAAN
M#T' (#T#)" *T#+

PS% DINKATAKAN
MATI
SEMUA TH'
DIHENTIKAN
JIKA DIPERTIM(ANGKAN D)NASI )RGAN

(ANTUAN JANTUNG PARU PS DITERUSKAN SAMPAI )RGAN


KANG DIPERJUKAN DIAM(IJ%

PASAJ 3- PP 35 TH 3453%
MATI DITENTUKAN - D)KTER KANG TDK ADA SANGKUT PAUT
MEDIS DENGAN D)KTER KANG MEJAKUKAN TRANSPJANTASI%
Aat1a IDI no -C3'P('%$'.<'4.

'nd of life ,are2 with-draw
or with-hold3
S Sunatrio
Departemen Anestesiologi FKUI/RSCM

Pro)lema di Lapangan

Seorang ps di I*4 sdh dlm keadaan terminal2


tdk ada harapan pulih5sem)uh2 gagal organ
6ital multipel & yang akan meninggal7

(el ps minta 6entilator dan terapi )antuan


hidup lainnya di)erikan terus7

Apa sikap anda 3



Referensi ttg with-drawing5with-
holding

Lokakarya IDI-P(.DI "89:

#uktamar IDI "89;

<atwa IDI "8992 "88$

Lokakarya penerapan ttg mati & with-


drawing 5 with-holding !" #ei !$$%&
D'P('S RI )ekerja sama dgn IDSAI2 P(.DI dan P'RDI*I
Sedang dalam proses untuk dijadikan S(
#'/('S RI

Pedoman etik Sp Anestesiologi &
Reanimasi Indonesia

Pasal 3
setiap SpAn tidak akan mengupayakan
pengakhiran kehidupan manusia ataupun
memperpanjang proses kematian pada
pasien-pasien yang akan meninggal alamiah

Ps dng
harapan akan
sembuh
ICU
Lebih baik
Mati dng epat
!mati klasik"
Kondisi tdk tertolong
lagi# menunggu a$al
M%/M&%

Ps tidak tertolong2
menunggu ajal=

1agaimana th5 se)aiknya3

Ps dng prognosis tdk ada harapan di)eri


th52 misal 6entilator mekanis
memperlam)at proses kematian

+h5 yg memperlam)at kematian


kompleks2 meli)atkan prosedur & aneka
peralatan & yg selalu )eru)ah

+h5 tam)ahan mungkin diperlukan



(ondisi ps telah menjadi
tidak ada harapan lagi=

With-drawing > seringkali tepat utk menghentikan


se)agian5seluruh th5 yg sudah terlanjur di)erikan

with-holding > tanpa menghentikan th5 yg sedang


di)erikan2 tdk lagi mem)eri th5 )aru yg
dipertanyakan manfaatnya
I/.A+ >
? I*4 #A@AL & +'R1A+AS
? P'D0#A/ '+I( SpAn

S+A+4S A'.'+A+I<
Sindroma Apalika2 #ati Sosial&

(erusakan otak )erat ire6ersi)el pd ps yg tetap tdk


sadar & tdk responsif

@arus di)edakan dari mati sere)ral & dari #105


#0

1elum mati BBB mungkin ada daur > sadar-tidur

''. masih aktif2 ))rp refleks masih utuh

#ungkin dpt dilakukan with-drawing/ with-holding


life supports

<atwa IDI no !3"5P157C5$;58$

Pd ps )elum mati2 namun tindakan


terapeutik 5paliatif tdk ada gunanya lagi2
shg )ertentangan dng tujuan ilmu
kedokteran2 maka tindakan! ts) dpt
dihentikan BBB

Penghentian ts) se)aiknya dikonsultasikan


dng minimal " dokter lain

+indakan luar )iasa utk life supports
( DepKes RI, IDSAI, PKGDI, PERDII , !rganisasi Profesi Klinis lainn"a dala#
naungan IDI $%%& '

Rawat di I*4

RDP

Pengendalian disritmia

Intu)asi trakeal

Aentilasi mekanis

Aasoaktif kuat

/utrisi parenteral total


0rgan artifisial

+ransplantasi

+ransfusi darah

#onitor in6asif

Anti)iotika

Pipa enteral untuk makan&

Infus ,airan dasar /S2 D%E2 D%R ds)&


+indakan luar )iasa utk life supports
( DepKes RI, IDSAI, PKGDI, PERDII, !rganisasi Profesi Klinis lainn"a dala#
naungan IDI $%%& '

'utanasia > tindakan aktif dan


langsung utk mengakhiri kehidupanF di
ke)anyakan negara tidak dapat diterima
ke,uali di @olland2 1elgia2 0regon

With-drawing/with-holding > dapat


diterima dan di)enarkan )ilamana
penanganan medis hanya
memperpanjang proses kematian

Penghentian
1A/+4A/ @ID4P

+dk )erarti meninggalkan ps

#enghentikan th5 yg tdk efektif

Dapat disertai dng th5 yg le)ih


tepat > mem)uat nyaman2
meredakan nyeri2 sedasi ds)

With-holding life supports

1e)erapa dokter le)ih menyukai


with-holding2 misal > dialisis pd ps
gagal ginjal ire6ersi)el tdk
dilakukan )ila ps tdk akan
mendapat manfaat

#ereka yakin gagal ginjal akan


menye)a)kan kematian

With-drawing life supports

Pendukung merasa le)ih nyaman


krn th5 selama ini telah ter)ukti tdk
)ermanfaat

#ereka yakin with-drawing


menye)a)kan penyakit utama dapat
mengalahkan ps

(eputusan utk menghentikan life supports


merupakan keputusan medis

Di)uat oleh dr yg )erpengalaman yg


memahami kasus se,ara keseluruhan

Se)aiknya sesudah konsultasi dng DSp yg


)erpengalaman Sp An2 intensi6is & SpS&

Dipertim)angkan keinginan ps & sikap


keluarga & kualitas hidup ter)aik yg
diharapkan 2 tetapi keluarga tdk diminta
mem)uat keputusan mem)iarkan mati
<atwa IDI no !3"5P157C5$;58$

Eith-drawing 6s
with-holding

'tis & teoritis sama

1anyak )ukti menyokong asumsi


)ahwa kedua hal ts) tdk sama

Eith-draw> aktif2 with-hold> pasif

Eith-draw> kematian hampir pasti


dan segera

Ehy with-drawing3

Dika tdk> I*4 penuh dgn ps tanpa harapan dgn


th5 mahal melawan C prinsip dasar etis

Dika tdk> tim)ul keraguan dlm )ertindak ketika


Gwaktu menjadi pentingH
Ps dgn gagal nafas akut> ragu utk intu)asi &
6entilasi mekanis krn tdk yakin ttg riwayat ps &
ingin pasti tdk memulai th5 yg mungkin sia-sia2
tapi yg kemudian tdk dpt with-drawing

Dika tdk> #elanggar kode etik SpAn & <atwa IDI



'thi,s in **# is )ased on

1enefi,en,e> o)ligation to do good for


pt

/on-malefi,en,e> ha6e to a6oid harm

Autonomy> respe,t for ptIs self-


determination

Dusti,e> fair for allo,ation of health


,are resour,es

Dika tdk ada opsi withdrawing
melanggar etika dasar **#

1enefi,en,e> apa manfaat meneruskan th53

/on-malefi,en,e> meski dgn analgo-sedasi optimal


meneruskan th5 yg tdk efektif distres & tdk
nyaman pengisapan ds)&

Autonomy> siapa mau tetap di)eri )antuan artifisial


)ila tdk ada harapan lagi3 #au jadi sayuran yg
menjadi )e)an kel3

Dusti,e> meneruskan th5 yg tdk efektif )erarti


mem)lok )ed I*4 shg ps lain tdk )isa masukF )eaya
le)ih utk kepentingan lain

Problema di Japangan

Seorang pasien di ICU sudah dalam keadaan


terminal, tidak ada harapan pulih/sem"uh,
+ang merupakan kandidat untuk dilakukan
penghentian/penundaan "antuan hidup.
&amun, keluarga pasien minta untuk terus
dipasang /entilator dan terapi "antuan hidup
lainn+a. (adi di sini dokter memperpan-ang
proses kematian +ang "ertentangan dengan
tu-uan ilmu kedokteran +aitu
memperpan-ang kehidupan.

%engan demikian dokter +ang mera0at


melanggar at0a I%I tentang
penghentian/penundaan "antuan hidup,
melanggar kode etik dokter spesialis anestesiologi
Indonesia, melakukan hal +ang sia*sia (medical
futility!, tidak etis karena mendapat honor untuk
memperpan-ang proses kematian. Selain itu,
setelah akhirn+a pasien meninggal, ter-adilah
tam"ahan "ea+a pera0atan di ICU +ang 'ukup
"esar. $ada ken+ataann+a "ila pasien meninggal,
ke"an+akan sulit pem"a+arann+a, +ang u-ung*
u-ungn+a tidak mau/mampu mem"a+ar penuh
seluruh "ea+a pengo"atan/pera0atan RS. Ini
tentu sa-a merugikan rumah sakit
$ro"lema di 1apangan

Apakah anda masih ragu
untuk melakukan with-
drawing3

#ematikan 6entilator
saat ps masih hidup=

+dk selalu salah se,ara moral

Dika kondisi ps tdk ada harapan lagi


maka pemakaian 6entilator akan sia-
sia

(eputusan yg )erat2 di)uat setelah


,ukup konsultasi B

@u)ungan yg jelas>
6entilator dimatikan ps mati

#em)eri kesan sengaja mem)unuh


Jg dituju )ukan mengakhiri nyawa ttp
menghentikan prosedur sulit yg sia-sia

Pla" God 3B3 1ukanB


(rn sadar tdk kuasa melawan hkm +uhan2
maka kita serahkan ps pd +uhan yg dlm hal
ini memenangkan penyakit B

Anda masih tetap
ragu3

(alau masih ragu>
( ' 1A / . ' + '/ BBB

*riti,al ,are triage
Dep (es RI2 IDSAI2 P(.DI &
P'RDI*I !$$%&

"7 1antuan total > untuk ps sakit atau
,edera kritis yg diharapkan tetap dapat
hidup tanpa kegagalan otak )erat yang
menetap7 Sistem organ 6ital2 walaupun
)iasanya terpengaruh2 tidak rusak se,ara
ire6ersi)el7 Semua yg mungkin dilakukan
utk mengurangi mortalitas & mor)iditas7

!7 Semua ke,uali RDP> untuk ps dgn fungsi
otak yg tetap ada atau dgn harapan
pemulihan otak2 yg mengalami kegagalan
jantung paru atau organ multipel yg lain atau
dalam tingkat akhir penyakit yg tdk dpt
disem)uhkan2 misal karsinomatosis lanjut7
Semua yg mungkin dilakukan utk
kenyamanan ps7 Perpanjangan hidup tdk
dilakukan setelah henti jantung7 1ila ini
terjadi RDP tdk dilakukan & ps di)iarkan
meninggal7

'( )dk ada tindakan*tindakan luar
biasa utk bantuan hidup# membiarkan
meninggal+ utk ps ,ang bila diberi
beberapa bentuk terapi tampakn,a
berarti han,a memperpan$ang
kematian# bukann,a kehidupan( Pada
ps ini dapat dilakukan withdrawing /
withholding bantuan hidup( Ps dapat
diberi terapi ,g e-ekti- misaln,a sedasi#
analgesia . sebagain,a(

/( Pada penentuan . serti-ikasi mati
batang otak # semua bantuan hidup
untuk ps dgn tidak ber-ungsin,a
batang otak ,ang ire0ersibel #diakhiri(
Setelah kriteria M&% ,ang telah ada
dipenuhi# ps din,atakan meninggal dan
semua terapi dihentikan( 1ika
dipertimbangkan donasi organ#
bantuan $antung paru ps diteruskan
sampai organ ,g diperlukan telah
diambil(

With-drawing/with-holding adalah
keputusan medis & etis >

0leh se)uah tim yg terdiri dari 3 tiga& orang


dokter yg kompeten

Se)elum keputusan penghentian 5 penundaan


)antuan hidup dilaksanakan 2 tim dokter waji)
menjelaskan kepada keluarga ps tentang
keadaan ps & keputusan tim dokter

Dalam hal tidak dijumpai adanya kel ps2 maka


harus diperoleh persetujuan dari pimpinan
Rumah Sakit atau (omite #edis Rumah Sakit

Ps & kel dapat minta dokter utk
with-drawing life supports

Ps masih mampu mem)uat keputusan


kompeten& & menyatakan keinginannya
itu sendiri

Ps tidak kompeten tetapi telah


mewasiatkan pesannya tentang hal ini
ad(an)ed dire)ti(e& yg dapat )erupa>

Pesan spesifik yg menyatakan agar dilakukan


with-drawing/with-holding apa)ila men,apai
keadaan futilit" kesia-siaan&

Pesan yg menyatakan agar keputusan


didelegasikan kepada seseorang tertentu
surrogate de)ision #a*er&

Ps yg tidak kompeten & )elum


)erwasiat2 namun kel yakin
)ahwa seandainya ps kompeten akan
memutuskan seperti itu2 )erdasarkan
keper,ayaannya & nilai-nilai yg
selama ini dianutnya

Permintaan terse)ut harus dipenuhi


Ps & kel dapat minta dokter utk
with-drawing life supports

Kel ps dapat meminta dokter utk
melakukan penghentian penggunaan
peralatan life supports karena sebab
apapun !khusus untuk ps ,g belum
memenuhi s,arat utk penghentian bantuan
hidup"( Permintaan harus di atas -ormulir
bermaterai# . diantumkan dalam atatan
medis . di$elaskan risiko akibat
penghentian life-supports( Setelah kel
mengerti sepenuhn,a maka baru
permintaan dapat dipenuhi(

TE R I M A K ASI H

Anda mungkin juga menyukai