Anda di halaman 1dari 9

Mati batang otak

Di Susun Oleh :
Bu Misparsih
PERNYATAAN MATI BATANG OTAK
( MBO)
• Status vegetative yang menetap ( sindroma Aplika, mati social )
kerusakan otak berat yg irreversible pada pasien yg tetap tidak sadar
dan tidak responsive , tapi mempunyai EEG yang aktif dan beberapa
reflek yg utuh.
• Pada keadaan vegetative mungkin terdapat daur sadar – tidur, akan
tetapi belum dapat dikatakan mati jadi dapat dilakukan penarikan
kembali( withdrawing ) atau penolakan ( withholding) bantuan
hidup tinggal menunggu ajal.
• Timbul pertanyaan bagaimana terapi sebaiknya untuk pasie tsb ?
• Kondisi ini sangat tergantung pada kasus, seringkali tepatlah tindakan
untuk menghentikan sebagian terapi yang terlanjur sdh dibarikan atau
tanpa menghentikan terapi yang sedang diberikan tetapi tidak lagi
member untuk kelainan baru yang timbul belakangan contoh
menghentikan fungsi perangsang jantung atau membiarkan keadaan
gagal ginjal pada kondisi tidak ada harapan lagipenghentian
tindakan terapeutik / paliatif care sebaiknya ditangani oleh berbagai
disiplin ilmu (spesialis anestesi , neurologi , bedah syaraf , dokter
intensives) dan sudah melalui beberapa persyaratan
3 Langkah menegakan diagnosis MBO
1. Meyakini bahwa telah terdapat pra kondisi tertentu
2. Menyingkirkan penyebab koma dan henti napas yang
reversible
3. Memastikan tak ada reflek batang otak dan henti napas yang
menetap
Terdapat dua pra kondisi yang diperlukan
1.Pasen dalam keadaan koma dan henti napas, yaitu tidak
responsive dan dibantu respirator
2.Penyebab krn kerusakan otak structural yang tidak dapat
diperbaiki lagi
• Intoksikasi obat , hipotermia , gangguan endokrin dapat menyebabkan
perubahan berat pada fungsi batang otak tetapi reversible MBO
tidak boleh dipertimbangkan, baik sebagai penyebab koma primer
atau factor penunjang memerlukan waktu dari beberapa jam
sampai beberapa hari tergantung dari kasus
• Test yg diperlukan untuk menunjukan batang otak tidak berfungsi,
hanya memerlukan beberapa menit, tanda2 itu adalah :
1.Koma
2.Tak ada sikap abnormal (dekortikasi , deserebrasi ), jika ada
sikap abnormal berarti masih ada unsure neuron hidup dibatang
otak
3.Tidak ada sentakan epileptic
4. tidak ada reflek batang otak
5.Tidak ada napas spontan
Reflek Batang Otak Tidak ada
• Tidak ada respon terhadap cahaya
• Tidak ada reflek kornea
• Tidak ada reflek vestibulo okuler
• Tidak ada respon motorik dalam distribusi syaraf cranial thd rangsang
adekwat pada area somatic
• Tidak ada reflek muntah (gag reflek ) atau reflek batuk thd rangsang oleh
kateter isap yg dimasukan pada trakea
TEST UNTUK HENTI NAPAS
• Pre oksigen dengan 100 % selama 10 menit
• Beri 5 % CO2 selama lima menit untuk menjamin P CO2 awal 53 kpa ( 40
Torr )
• Lepaskan pasen dari ventilator , insuflasikan trakea dengan 100 % O2 ( 6 lt/
mnt ) mll kateter intrakeal lewat karina
• Lepaskan dari ventilator selama 10 menit , jika mungkin periksa Pa CO2 akhir
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
• Tindakan untuk menentukan bahwa batang otak tidak berfungsi tidak perlu diberitahukan
pada keluarga pasen dan juga tidak perlu dimintakan izin
• Yang menentukan MBO minimal 2 dokter yaitu intensives / anestesi dan ahli saraf / bedah
saraf dan kedua dokter tersebut tidak ada kaitannya dengan tranplantasi organ
• Test ulang perlu dilakukan untun mencegah kesalahan pengamatan dan perubahan tanda2.
Interval waktu berkisar 4 Jam
• Bila dokter yang bertugas masi ragu2 mengenai : Diagnose PRIMER , kausa disfungsi
batang otak yang reversible , kelengkapan test klinis maka JANGAN DIBUAT
DIAGNOSA MBO
PERNYATAAN MATI BATANG OTAK
• 1.Sudahkah ditemui pra kondisi ? , Apakah pasen koma dan mendapat ventilasi buatan , Adakah kerusakan otak
structural
• 2.Sudahkah diteliti akan criteria penolakan ?
• 3.Adakah tanda tanda : Reflek batang otak negatip , Henti napas menetap sewaktu dilepas dari ventilator
• 4. Bila YA, pasen dapat dinyatakan mati , meskipun jantung masih berdenyut
• 5. Setelah pasen dinyatakan mati, maka ventilator harus segera dihentikan ( krn seolah olah ventilator diberikan
kepada sesosok mayat)
• 6.Pasen mati ketika batang otak dinyatakan mati , bukan sewaktu mayat dilepas dari ventilator dan jantung
berhenti berdenyut
• 7. Untuk diagnosis Mati Batang Otak, tidak diperlukan EEG atau Angiografi
• 8. Bila pasen merupkan donor organ, ventilator dan segala terapi diteruskan sampai organ yang dibutuhkan
diambil
Lampiran SK PB IDI No.231 / PB/ A.4 / 07/90
PERNYATAAN IDI TENTANG MATI
• 1.Mati adalah proses yang berlangsung secara berangsur. Tiap sel dalam tubuh manusia
mempunyai daya than yang berbeda beda terhadap tidak adanya oksigen dan oleh karenanya
mempunyai saat kematian yang berbeda pula
• 2. Bagi dokter, kepentingan bukan terletak pada tiap butir sel tersebut, tetapi pada kepentingan
manusia sebagai kesatuan yang utuh
• 3. a) Dalam tubuh manusia, ada tiga organ yang penting yang selalu dilihat dalam penentuan
kematian seseorang yaitu jantung , paru dan otak ( khususnya batang otak ) , b) Diantara ketiga
organ tersebut, kerusakan permanen pada batang otak, merupakan tanda bahwa manusia itu secara
keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidiup lagi.
• 4. Definisi mati : seseorang dinyatakan mati bilamana : a) Fungsi spontan pernapasan dan jantung
telah berhenti secara pasti atau irreversible , atau b) Bila terbukti telah terjadi kematian batang otak
• 5, Untuk tujuan tranplantasi organ, penentuan mati didasarkan pada mati batang otak. Sebelum
pengambilan organ, semua tindakan medis diteruskan agar organ tetap baik
• Sadar bahwa pernyataan tentang kematian ini akan mempunyai implikasi hokum dan implikasi
lapangan, maka dengan ini Ikatan Dokter Indonesia mengajukan usul perubahan dan penambahan
terhadap PP No 18 thn 1981, terutama tentang definisi seperti yang tercantum dalam pasal 1, ayat 9
dari Peraturan Pemerintah tersebut
• Pada situasi dan keadaan penderita belum mati, tetapi tindakan terapeutik / Paliatif tidak ada
gunanya lagi sehingga bertentangan dengan tujuan Ilmu Kedokteran, maka tindakan Terapeutik /
Paliatif dapat dihentikan. Penghentian tindakan Terapeutik / Paliatif diatas sebaiknya dengan sedikit
dikitnya seorang dokter lain
• ISSU BIOETIK tentang EUTHANASIA
• Secara umum diartikan sebagai meninggal dengan tenang,
diklasifikasikan menjadi dua klp ya itu Euthanasia Negattif dan
Euthanasia Positip
• Euthanasia negatip atau Pasif yaitu situasi dimana tidak dilakukan
tindakan luar biasa / Darurat untuk menyelamatkan jiwa Di Rumah
Sakit dimana personal RS tidak melakukan tindakan untuk
menyadarkan pasen disebut No Code Status. Padasaat ini banyak
kasus dimana pasen / Klg buat perjanjian yang isinya meminta untuk
tidak dilakukan prosedur kegawat daruratan guna mempertahankan
kehidupannya. Suatu hal yg sulit menjelaskan batas2 tindakan
kegawat daruratan yang harus dilakukan / tidak dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai