Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 1

PULVIS 1. Pengertian pulvis 2. Bahan, aa dll 3. Teknik pencampuran dari bahan-bahan yang berjumlah sedikit disebut Trituratio 4. Teknik pencampuran dgn peraturan serbuk no berapa 5. Tujuan Pengayakan Zno, ayakan no berapa - Harus diayak terlebih dahulu dengan ayakan no.30 untuk serbukhalus,Zno diayak karena higroskopis atau menyerap CO2 di udara, agar tidakmenggumpal dan jadi tidak halus. Tujuan dari pengayakan ini untuk menghilangkan butirankasar,karena apabila ditemukan butiran kasar dapat mengiritasi kulit. Zn Beraksi dgn CO2 membentuk ZnCO3 yang menggumpal. - ZnO diayak terlebih dengan B40 dahulu untuk memisahkan Zn(OH)2 dan ZnCO3 yang berbentuk gumpalan. 6. Tujuan Adeps lanae ditetesi alkohol - Terdapat bahan obat yang berbentuk lemak, yaitu adeps lanae. Cara pengatasannya adalah dengan cara mengencerkan terlebih dahulu adeps lanae dalam mortir panas, baru kemudian dikeringkan dengan serbuk yang ada 7. Tujuan balsam peru - Yang menjadi masalahnya adalah pada waktu pembuatan tidak boleh diaduk terlalu lama dan terlalu kuat, karena dapat menyebabkan harsa yang terkandung dalam balsam dapat keluar dan menyebabkan suatu bentuk seperti minyak yang mengambang 8. Tujuan pengobatan - Pengobatan dengan resep diatas ditujukan pada penyakit kulit seperi gatal-gatal danobat tersebut tidak boleh diberikan untuk luka yang terbuka. Masing-masing bahan tersebutmemiliki fungsi yang berbeda- beda untuk saling melengkapi kekurangan dari bahan-bahanobat tersebut - Talk veneum sebagai zat tambahan adalah untuk meningkatan free flowing,yaitu agar bedak tabur mudah ditaburkan pada kulit - Selain itu adeps lanae juga membuat kontak obat dengan kulit menjadi lebih lama, karena adeps lanae tidak larut dengan air. 9. Produk paten PULVERES 1. Pengertian pulveres Dalam resep ini dokter meminta sediaan serbuk terbagi yang merupakan serbuk bagi yang dibagi dengan jumlah total yang hampir sama kemudian dibungkus dengan kertas perkamen atau pembungkus lain yang sesuai. Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu per satu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit. 2. Bahan, aa dll 3. Pengerjaan Belladonae Dalam pembuatannya belladone extr memiliki konsistensi yang kental jadi dikerjakan dalam keadaan hangat, kemudian ditetesi dengan spiritus dilutes Extractum Spisum (ekstrak kental) Dikerjakan dalam lumpang panas dengan sedikit penambahan pelarut yang sesuai (etanol 70%) untuk mengencerkan ekstrak, kemudian tambahkan zat tambahan sebagai pengering. 4. Pengerjaan CTM Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah tidak dapat ditimbang, harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok. 5. Cara Membungkus Bagilah serbuk keatas perkamen yang sudah tersusun rapi

Mulailah dari kertas perkamen yang berada pada posisi barisan atas dan paling kiri, dilanjutkan kearah kanan, menyusul pada baris berikutnya dimulai dari bagian kiri Mulailah membungkus serbuk dari posisi paling bawah dan paling kanan. Setelah semua serbuk terbungkus, susunlah bungkusan dengan rapi, sama tinggi dan menghadap arah yang sama. 6. Fungsi bahan Dalam pembuatan digunakan Saccharum Lactis (SL) karena SL bersifat netral dan tidak berpengaruh pada bahan.

PRAKTIKUM 2

UNGUENTUM 1. Pengertian unguentum 2. Bahan-bahan 3. Peraturan salep 4. Pengerjaan asam salisilat Pada pembuatan salep kali ini, zat utamanya yaitu Asam Salisilat perlu dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol. Hal ini dilakukan karena Asam Salisilat memiliki bentuk hablur atau berbentuk seperti jarum-jarum, sehingga perlu dilarutkan terlebih dahulu untuk memperkecil partikelnya. 5. Pengerjaan vaselin Peraturan salep no 4 Pada saat pembuatan salep, bahan-bahan yang telah dilebur di atas penangas air harus didinginkan dahulu sampai mencapai suhu kira-kira 50 C. Hal ini perlu agar suhu basis salep dengan zat aktif yang akan dicampurkan tidak terlalu jauh. Perbedaan suhu yang terlalu besar (terlalu panas) dikhawatirkan dapat merusak zat aktif dari salep yang akan dibuat. Selain itu, proses pendinginan juga dapat membuat massa basis salep yang tadinya encer menjadi lebih kental, sehingga proses pencampuran semua bahan nantinya tidak memakan waktu terlalu lama. 6. D 7. d CREAM 1. Pengertian Bentuk krim adalah salah satu bentuk sediaan yang cukup banyak digunakan sampai saat ini karena sifat penggunaanya yang praktis dandapat memenuhi keinginan yang dibutuhkan. Salah satunya diterapkandalam sediaan krim pendingin. Dengan menggunakan krim pendingin.Krim ini banyak mengandung air, jika digunakan, air akan menguap karnasuhu udara, sehingga kulit menjadi terasa dingin dan lemas (tidak kaku). 2. f 3. f 4. f 5.

Anda mungkin juga menyukai