Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH HAMA KAKAO TERHADAP PRODUKSI BUAH KAKAO DAN CARA PENANGGULANGANNYA

Oleh : Sunani1 Abstrak


Tanaman kakao merupakan tanaman yang terpenting untuk komoditas ekspor setelah sawit dan karet. Kualitas kakao sangat mempengaruhi harga di pasar dunia. Tetapi, pada saat ini banyak tanaman kakao yang terserang hama. Hama tersebut sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi buah kakao. Hal itu terjadi di beberapa daerah Indonesia diantaranya Kabupaten Madiun, Aceh Utara, esa !ona "idolok,

Kampung Klaisu. aerah#daerah tersebut mengalami penurunan produksi secara drastis bahkan gagal panen. Hampir semua daerah lebih dari $% persen luas lahan pertanian yang terkena hama. &elain itu terdapat pula penyakit pada tanaman kakao yang disebabkan oleh jamur. SN.
Kata kunci: Tanaman kakao, hama, penurunan produksi

A P!n"a#u$uan Indonesia sebagai negara agraris merupakan produsen biji kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Indonesia masih berperan penting dalam penyediaan bahan pertanian bagi dunia. esarnya ekspor hasil!hasil pertanian Indonesia ke negara!negara lain di seluruh dunia menunjukkan peran penting tersebut. Selain itu, sektor pertanian juga memiliki peran dalam perekonomian yaitu penyumbang pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, penghasil de"isa, dan nera#a perdagangan negara. Selain negara agraris, Indonesia juga merupakan negara berkembang yang menganut sistem perekonomian terbuka ke#il yaitu negara yang mampu mengekspor barang atau jasa tetapi bukan sebagai pembuat harga sehingga tidak terlepas dari interaksi internasional seperti perdagangan luar negeri $internasional%.
1

Pada

&ahasis'a Prodi iologi (urusan iologi )&IP* +N(

Halaman di tengah

dasarnya, sektor pertanian mampu meningkatkan perekonomian melalui perdagangan internasional berupa ekspor komoditi unggulan. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang penting bagi perdagangan internasional. Salah satu komoditi unggulan perkebunan yang memiliki kontribusi besar dalam ekspor hasil pertanian adalah biji kakao. iji kakao merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar setelah kelapa sa'it dan karet. Namun hal itu belum mampu menguasai pangsa pasar dunia se#ara keseluruhan. ,al ini disebabkan oleh negara!negara tujuan yang memberikan kebijakan pasar kepada biji kakao Indonesia. -ebijakan pasar yang dimaksudkan adalah potongan harga yang diberikan kepada Indonesia apabila kualitas dan mutu biji kakao tidak sesuai dengan standar mutu yang ditentukan. .kspor biji kakao perlu ditingkatkan untuk memperluas pasar sehingga mampu meningkatkan pendapatan nasional se#ara optimal/. -ualitas buah kakao yang dihasilkan dipengaruhi oleh serangga hama penyerang tanaman kakao. ,ama tersebut menyerang berbagai bagian pada tanaman kakao. ahkab dapat merusak buah kakao sampai bijinya. Oleh karena itu penting untuk diketahui hama apa saja yang menyerang tanaman kakao dan #ara penanggulangannya.

B Lan"asan T!%ri a. &or0ologi -akao $Theobroma cacao 1.% &or0ologi akar, batang dan #abang, daun, bunga, serta buah dan biji kakao berikut ini diambil dari Puslitkoka $/223%4. Sebagian besar akar lateral berada dekat permukaan tanah, 567 pada kedalaman 2!12 #m, /67
2

Irma Komalasari, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Biji Kakao Indonesia, 2009.
3

Anonim, Kakao ( heo!roma "a"ao L), T.Th.

Halaman di tengah

pada kedalaman 11!/2 #m, 137 pada kedalaman /1!42 #m, dan hanya 37 pada kedalaman 842 #m, mempunyai per#abangan yang rumit, dengan jangkauan jelajah melampaui batas proyeksi tajuk. Pertumbuhan batang bersi0at dimor0isme, yaitu membentuk tunas ortotrop yang tumbuh ke atas $tunas air% dan tunas plagiotrop yang tumbuh ke samping $tunas kipas%. atang tanaman asal biji akan berhenti tumbuh setelah men#apai tinggi 2,9!1,5 m untuk berubah dari pola pertumbuhan ortotrop ke plagiotrop. Tempat per#abangan plagiotrop tersebut disebut jorket $jor:uette% yang dia'ali dengan penghentian pemanjangan ruas dan penghentian perkembangan stipula, kun#up ketiak daun, dan tunas daun. ;ari ujung titik perhentian tersebut selanjutnya tumbuh 4!6 #abang yang arah pertumbuhannya membentuk sudut 2!62o ke arah hori<ontal. =abang! #abang plagiotrop tersebut disebut #abang primer yang selanjutnya membentuk #abang!#abang lateral. ;ari #abang!#abang plagiotrop biasanya akan tumbuh #abang plagiotrop, tetapi kadang!kadang juga dapat tumbuh #abang ortotrop. Pada kakao liar, #abang ortotrop tumbuh membentuk #abang plagiotrop baru sehingga membentuk tajuk yang bersusun. Pada kakao budidaya, #abang ortotrop biasanya dipangkas. Tanaman kakao budidaya tumbuh men#apai tinggi 1,>!4,2 m pada umur 4 tahun dan tinggi 3,5!? m pada umur 1/ tahun. ;aun berbentuk bulat memanjang $oblong% dengan ujung merun#ing $a#uminate% dan pangkal run#ing $a#ute%. Tulang daun tersusun menyirip, menonjol ke permukaan ba'ah daun, permukaan li#in dan mengkilap, tepi rata, daging tipis tetapi kuat, 'arna daun de'asa hijau tua $tergantung pada kulti"ar%. ;aun merupakan daun tunggal yang duduk berselang seling dengan tangkai yang mempunyai dua persendian. Sebagaimana dengan tunas, daun juga bersi0at dimor0isme. ;aun pada tunas ortotrop bertangkai panjang $?,5!12 #m%, sedangkan daun pada tunas plagiotrop bertangkai pendek $sekitar /,5 #m%. Pertumbuhan daun pada tunas plagiotrop berlangsung serempak tetapi berkala, ditandai dengan

Halaman di tengah

pertunasan yang mempunyai 4!6 helai daun sekaligus pada 'aktu tertentu diikuti dengan periode dorman selama 'aktu tertentu. unga tumbuh dari bekas ketiak daun pada #abang dan batang $kauli0lori%. Tempat tumbuhnya bunga semakin lama semakin membesar membentuk bantalan bunga $#ushion%. unga terdiri atas 5 daun kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 12 tangkai sari yang tersusun dalam / lingkaran $masing!masing 5 tangkai sari, tetapi hanya 1 lingkaran yang 0ertil%, dan 5 daun buah yang bersatu. @arna bunga tergantung kulti"ar, ber"ariasi putih, ungu, atau kemerahan. Tangkai halus dengan panjang 1,2!1,5 #m. ;aun mahkota men#apai panjang 6!> mm, terdiri atas bagian pangkal yang berbentuk kuku binatang dengan / garis merah dan bagian ujung berupa lembaran tipis ber'arna putih. entuk dan 'arna buah ber"ariasi tergantung kulti"ar. uah pada

umumnya berbentuk bulat memanjang sampai bulat telur, sedangkan 'arna buah terdiri atas dua 'arna dasar, yaitu 'arna dasar buah muda hijau atau hijau agak yang berubah menjadi kuning setelah masak dan 'arna dasar buah muda merah yang berubah menjadi jingga setelah masak. uah masak setelah berumur 6 bulan dan panjang 12!42 #m, teragntung pada kulti"ar dan 0aktor lingkungan. iji tersusun dalam lima baris mengelilingi poros buah, dengan jumlah total /2!52 biji per buah. -otiledon ber'arna putih untuk tipe =riollo dan ungu untuk tipe )orastero. iji dibungkus oleh kulit biji $testa% yang diselaputi oleh daging buah yang ber'arna putih dan berasa asam manis. b. ,ama +tama -akao Terdapat beberapa hama penting yang menyerang kakao, yaitu sebagai berikut3:
4

Anonim, Proyek Pengendalian ama Ter!ad" Perke#"nan $akya% &irek%ora% Perlind"ngan Perke#"nan, &irek%ora% 'enderal (ina Prod"ksi Perke#"nan &e!ar%emen Per%anian 'akar%a, 2002.

Halaman di tengah

1. Penggerek buah kakao $P -%, 'onopomorpha cramerella, )amili Gra#illariidae, Ordo 1epidoptera $=o#oa Pod orer% Gejala serangan pada buah $'arna kuning tidak merata% uah -akao dapat

Ngengat P - ,ama kakao ini sangat merugikan. Serangannya dapat merusak hampir semua hasil. Penggerek menyerang buah seke#il 4 #m, tetapi umumnya lebih menyukai yang berukuran sekitar > #m. +latnya merusak dengan #ara menggerek buah, memakan kulit buah, daging buah dan saluran ke biji. digoyang tidak berbunyi. uah yang terserang akan lebih a'al menjadi ber'arna kuning, dan jika iasanya lebih berat daripada yang sehat. iji!bijinya saling melekat, ber'arna kehitaman serta ukuran biji lebih ke#il. ,ama ini dapat dikendalikan dengan sanitasi, pemangkasan, membenam kulit buah, memanen satu minggu sekali, kondomisasi, serta dengan #ara hayatiAbiologi. ;aur hidup penggerek dia'ali dengan telur ber'arna jingga, diletakkan satu persatu pada permukaan kulit buah. +lat ber'arna putih kekuningan atau hijau muda. Panjangnya sekitar 11 mm. Setelah ulat keluar dari dalam buah dia berkepompong pada permukaan buah, daun, serasah, karung atau keranjang tempat buah. -epompong ber'arna putih. Ngengat akti0 pada malam hari, yaitu sejak matahari terbenam sampai dengan pukul /2.42. Pada siang hari mereka berlindung di tempat yang teduh dan panjang ? mm. Seekor ngengat betina mampu bertelur 52!122 butir. /. -epik pengisap buah kakao, Helopeltis spp., )amili &iridae, Ordo ,emiptera $=a#ao Pod Su#ker% -epik ,elopeltis spp. termasuk hama penting yang

menyerang buah kakao dan pu#ukAranting muda. Serangan pada buah tua tidak terlalu merugikan, tetapi sebaliknya pada buah muda. Selain kakao hama ini juga memakan banyak tanaman lain,

Halaman di tengah

diantaranya: teh, jambu biji, jambu mete, lamtoro, apokat, mangga, dadap, ubi jalar, dll. uah muda yang terserang mengering lalu rontok, tetapi jika tumbuh terus, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk. Serangan pada buah tua, tampak penuh ber#ak!ber#ak #ekung ber'arna #oklat kehitaman, kulitnya mengeras dan retak. Serangan pada pu#uk atau ranting menyebabkan pu#uk layu dan mati, ranting mengering dan meranggas. ,ama ini dapat dikendalikan dengan pemangkasan dan #ara hayati. ;aur hidup hama ini dia'ali dengan telur yang ber'arna putih berbentuk lonjong. ;iletakkan pada tangkai buah, jaringan kulit buah, tangkai daun muda, atau ranting. Nim0a mempunyai 5 instar. ;e'asa mampu bertelur hingga /22 butir. @aktu makannya pagi dan sore. -ehidupannya juga terpengaruh #ahaya, sehingga bila terlalu panas, nim0a muda akan pergi ke pupus dan de'asanya ke sela!sela daun yang berada di sebelah dalam. 4. Penggerek batangA#abang a% (eu)era co**eae, )amili =ossidae, Ordo 1epidoptera $=a#ao TrunkA ran#h orer% +lat hama ini merusak bagian batangA#abang dengan #ara menggerek menuju empelur $Bylem% batangA#abang. Selanjutnya gerekan membelok ke arah atas. &enyerang tanaman muda. Pada permukaan lubang yang baru digerek sering terdapat #ampuran kotoran dengan serpihan jaringan. *kibat gerekan ulat, bagian tanaman di atas lubang gerekan akan merana, layu, kering dan mati. =ara pengendalian meliputi lubang gerekan dibersihkan dan ulat yang ditemukan dimusnahkan. =ara mekanis yang lain adalah memotong batangA #abang terserang 12 #m di ba'ah lubang gerekan ke arah batangA#abang,

Halaman di tengah

kemudian ulatnya dimusnahkanAdibakar. =ara hayati bisa dipakai, misalnya dengan eau"eria bassiana, atau agen hayati. ;aur hidup hama ini dia'ali dengan telur hama Ceu<era #o00eae ber'arna kuning kemerahanAkuning ungu dan akan berubah menjadi kuning kehitaman, menjelang menetas. Telur diletakkan di#elah kulit kayu. +lat ber'arna merah #erah sampai ungu, sa'o matang, panjangnya 4!5 #m. -epompong dibuat dalam liang gerekan. Sayap depan meletakkan telur 432!9?2 butir. b% +lenea spp., )amili =eramby#idae, Ordo =oleoptera $=a#ao TrunkA ran#h orer% 1ar"a hama penggerek batangA#abang +lenea menggerek batang pokok, terutama pangkal batang pada jaringan kambium dengan arah gerekan menyamping $hori<ontal%. (uga terjadi serangan pada pangkal #abang utama. Pada kulit batang nampak kerusakan yang berbentuk #in#in. Pada sekitar lobang dijumpai sisa!sisa gerekan yang strukturnya berserat dan berbuih. ,ama ini lebih sering ditemukan pada pohon kakao yang dekat hutan. Ini kurang dijumpai pada areal tanaman budidaya. ;i Irian (aya $Papua arat% dijumpai tiga spesies dari +lenea ini, yaitu Glenea no"emguttata, +lenea aluensis dan +lenea le*ebueri. +lenea no,emguttata juga ditemukan di (a'a. ;aur hidup hama ini dia'ali dengan telur yang diletakkan satu per satu dalam sayatanAgoresan ke#il pada kulit pohon kakao yang dibuat oleh betina. 1ar"a ber'arna kekuningDkuningan atau kuning terang, dan membuat tero'ongan yang bentuknya tidak teratur. ;ia membuat ruangan pada bagian kayu pohon kakao, kemudian berkepompong di sana. ;e'asa memakan kulit pu#uk ngengat berbintik hitam dengan dasar putih tembus pandang. Seekor betina dapat

Halaman di tengah

atau kulit muda pada berbagai jenis tanaman. ;e'asa akti0 terbang di siang hari. 3. Tikus dan tupai A bajing )amili &uridae dan S#iuridae, Ordo Eodent $Eats *nd S:uirrels% Tikus merupakan hama penting, karena serangannya sangat merugikan. uah kakao yang terserang akan berlubang dan akan rusak atau busuk karena kemasukan air hujan dan serangan bakteri atau jamur. Serangan tikus dapat dibedakan dengan serangan tupaiAbajing. Tikus menyerang buah kakao yang masih muda dan memakan biji beserta dagingnya. Tikus menyerang terutama pada malam hari. Gejala serangan tupaiAbajing umumnya dijumpai pada buah yang sudah masak karena tupai hanya memakan daging buah, sedangkan bijinya tidak dimakan. iasanya, di ba'ah buah!buah yang terserang tupaiAbajing selalu ber#e#eran biji!biji kakao. (adi, tikus benar!benar hama, tetapi tupai tidak karena biji bias dikumpulkan kembali. Tupai menjadi hama $merugikan% apabila biji! biji tadi tidak dikumpulkan. Pengendalian tikus dilakukan dengan sanitasi dan dengan #ara hayati $lihat halaman berikut%. (uga dapat digunakan umpan ra#un tikus $rodentisida%. Tikus berumur 1,5 bulan dapat berkembang biak dan menghasilkan anak >!1/ ekor dengan masa kehamilan /1 hari. Setelah 4 minggu, anak tikus memisahkan diri dari induknya dan men#ari makanan sendiri. Seekor tikus dapat melahirkan 3 kali setahun. C M!t%"! P!nu$isan Tulisan dalam karya tulis ini bersi0at kajian pustaka atau library research. ;ata yang diperoleh disajikan se#ara deskripti0 yang disertai

Halaman di tengah

dengan analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut. Objek tulisan ini adalah pengaruh hama kakao terhadap produksi buah kakao dan #ara penanggulangannya. Tulisan ini diharapkan dapat mmberi in0ormasi yang berguna bagi pembudidaya kakao dan mampu menambah panen buah kakao. In0ormasi yang dikumpulkan adalah in0ormasi yang berkaitan dengan tanaman kakao dan hama pada tanaman kakao. In0ormasi ini diperoleh dari berbagai literatur baik berupa majalah, jurnal ilmiah, internet maupun buku yang rele"an dengan objek yang akan dikaji. Setelah dilakukan pengumpulan data in0ormasi, semua hasil diseleksi untuk mengambil data dan in0ormasi yang rele"an dengan masalah yang dikaji. +ntuk menyajikan masalah yang akan dibahas, maka dalam tulisan ini penyajian dibagi atas empat pokok bahasan, yaitu: 1. ,ama kakao yang menyerang tanaman kakao /. Pengaruh hama kakao terhadap produksi kakao. 4. =ara penanggulangan hama kakao untuk meningkatkan produkti0itas buah kakao se#ara kualitas dan kuantitas. D Ana$isis eberapa daerah penghasil buah kakao di Indonesia telah terserang hama kakao yang menurunkan produksi buah kakao se#ara drastis. Eatusan hektar tanaman kakao usia produkti0 di -abupaten &adiun, (a'a Timur, terserang hama busuk buah, penggerek buah kakao dan, kepik pengisap buah. ,ingga bulan ini, luas tanaman kakao yang diserang organisme pengganggu tanaman men#apai 5?9 hektar. Serangan tiga hama ini mengganas selama tahun /21/. *kibatnya, produksi buah kakao turun drastis hingga >2 persen per pohon. -epala ;inas -ehutanan dan Perkebunan -abupaten &adiun asito, di &adiun, Eabu $9A5%, mengatakan, luas areal yang terserang hama tersebut meningkat sebesar ?> persen dibandingkan tahun /211 lalu yang hanya 4/3 hektar. Serangan

Halaman di tengah

hama merata di sentra perkebunan rakyat yang tersebar di -e#amatan -are, -e#amatan ;agangan, dan -e#amatan Gemarang. 1uas total tanaman kakao di -abupaten &adiun men#apai 3.153 hektar5. Petani kakao di *#eh +tara propinsi *#eh, kebingungan menghadapi tidak bisa mengatasi penyakit yang menyerang tanaman kakao yang membuat buah membusuk, sehingga hasilnya sangat menurun. iasanya penyakit itu mun#ul pada saat #urah hujan tinggi, tetapi pada saat itu sedang musim kemarau. ,al itu yang membuat petani kebingungan tidak tahu mengatasi masalah tersebut6. Puluhan hektartanaman kakao di ;esa ona Nidolok, -e#amatan

Purbatua, Tapanuli +tara, gagal panen akibat terserang hama yang menyerang buah dan daun. 1uas lahan gagal panen men#apai ?5 persen dari 42 hektar. -ondisi ini mengan#am petani gagal panen dan saat ini hasil panen pun sudah menurun se#ara drastis. egitu juga petani di ;esa 1umbangaraga Pahae (ulu, terdapat 52 persen buah kakao yang terserang penyakit. ;i dalam buah terdapat ulat sebesar lalat 'arna putih dan hitam. Padahal, kakao merupakan tanaman primadona di daerah Pahae? Eatusan pohon #oklat milik 'arga -ampung -laisu, ;istrik Gresi Selatan, -abupaten (ayapura, Papua, diserang hama. Ada dua hama yang menyerang pohon cokelat yang ditanam. ,ama yang menyerang pohon #oklat milik 'arga adalah hama penggerek buah kakao $P -%, hama penggerek batang dan hama kutu lon#at. han#ur dan kulitnya berulat. uah #oklat yang sudah iji #oklat akan diserang hama penggerek buah, hasilnya tak bagus.

uahnya sudah tak bisa dipanen lagi.

Selanjutnya, pohon #oklat yang sudah terserang hama penggerek batang dan kutu lon#at, daunnya akan menguning dan berpeluang kering>.
)

*nonim,F,ama usuk Serang -akaoG, Kompas, 12 &ei /21/

Sastroy angun, -aspada .nline, /1 (uli /21/ Anonim, Metro #iantar $nline, ) ,e!%em#er 2012 ."sa A#"#ar, a!loidju!i%"om, + &esem#er 2012
* +

Halaman di tengah

E P!&ba#asan $TNE, 0ont 1/, spasi 1,5% -akao $Theobroma cacao, 1% merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memberikan de"isa #ukup besar, sumber pendapatan, pen#iptaan lapangan pekerjaan, mendorong pengembangan agribisnis dan agro industri serta pengembangan pengelolaan sumber daya alam 'ilayah. Organisme Pengganggu Tanaman $OPT% merupakan salah satu 0akkor penting yang menghambat pen#apaian sasaran produksi dan kualitas hasil pertanian termasuk tanaman perkebunan seperti kakao. *kibat ganguan OPT produksi menurun dapat sampai pada tingkat yang tidak menguntungkan. ;iperkirakan rata!rata 42 7 pengurangan hasil dan produk potensial suatu komoditi disebabkan oleh adanya serangan OPT. Gangguan OPT dapat juga menurunkan kualitas hasil sehingga mempengaruhi harga produk menjadi rendah. anyak kasus menunjukkan bah'a karena kualitas produk sedemikian rendah dengan masih adanya sisa!sisa serangan OPT mnyebabkan produk perkebunan sulit memasuki passer ekspor. Penanggulangan kerugian tersebut dapat ditekan dan diantisipasi sejak a'al apabila #iri!#iri dan tanda!tanda serangan serta kemampuan mengidenti0ikasi hama dimiliki oleh petani. Selain itu petani juga harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengamatan sederhana se#ara mingguan. Salah!satu hama pada buah kakao yang dapat memberikan kerugian hingga lebih dari ?5 7 adalah Penggerek uah -akao $P -% atau /*ruit borer o* cacaoG. Penggerek uah -akao atau 'onopomorpha cramerella termasuk dalam 0amily Gra#illardae dan ordo 1epidoptera yaitu termasuk dalam jenis serangga. P - merupakan serangga hama yang spesialis dan homodinamik yang hidupnya bergantung pada ketersediaan buah kakao di kebun $1imb, 1>96%. P - kini telah menyebar ke berbagai tanaman kakao di Indonesia.

Halaman di tengah

Penyebaran hama ini sangat men#emas kan berbagai pihak yang terkait industry kakao, terutama para petani kakao 9. Pengendaliannya dilakukan dengan : $1% karantinaH yaitu dengan men#egah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang P -H /% pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 3 m sehingga memudahkan saat pengendalian dan panenH $4% mengatur #ara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin $? hari sekali% lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa!sisa panen dibenamH $3% penyelubungan buah $kondomisasi%, #aranya dengan mengguna!kan kantong plastik dan #ara ini dapat menekan serangan 95!122 7. Selain itu sistem ini dapat juga men#egah serangan hama helopeltis dan tikus.H $5% #ara kimia'i: dengan ;eltametrin $;e#is /,5 .=%, Sihalotrin $&atador /5 .=%, uldok /5 .= dengan "olume semprot /52 lAha dan 0rekuensi 12 hari sekali12. Serangga hama buah kakao yang lainnya, yaitu kepik penghisap buah $Helopeltis spp%. Helopeltis muda $nimpa% dan de'asa $imago% menyerang kakao dengan #ara menusuk dan menghisap #airan sel. *kibatnya timbul ber#ak!ber#ak #ekung ber'arna #okelat!kehitaman $nekrosis%. Serangan pada buah muda dapat menimbulkan kematian, atau berkembang terus tetapi permukaan kulitnya menjadi retak dan bentuknya tidak normal, sehingga menghambat pembentukan biji. Serangan pada ranting dan pu#uk menyebabkan layu dan mati $die ba#k%11. Pengendalian yang e0ekti0 dan e0isien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis I15 7 sedangkan bila serangan 8157 penyemprot!an dilakukan se#ara menyeluruh. Selain itu hama helopeltis juga dapat dikendalikan se#ara

)rederik ;epparaba, Penggerek uah -akao $'anopomorpha cramerella Snellen% dan Penanggulangannya, (urnal 1itbang Pertanian, /22/ 10 *nonim, (enis ,ama Pada -akao dan Pengendaliannya, T.Th
11

Pertanian Ideal, ,ama Helopeltis spp. pada -akao, /211

Halaman di tengah

biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula1/. Selain P - dan hama pengisap buah, saat ini sering terjadi penyakit busuk buah kakao. Penyakit itu disebabkan oleh jamur. uah kakao yang terserang berber#ak #oklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah. Penyakit ini disebarkan melalui sporangium yang terba'a atau terper#ik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan #epat pada kebun yang mempunyai #urah hujan tinggi dengan kondisi lembab. Penyakit busuk buah dapat diatasi dengan beberapa #ara yaitu: $1% sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 42 #mH $/% kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman!nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turunH $4% #ara kimia, yaitu menyemprot buah dengan 0ungisida seperti :Sando<, #upra"it =oboB, dll. Penyemprotan dilakukan dengan 0rekuensi / minggu sekaliH $3% penggunaan klon tahan hamaApenyakit seperti: klon ;E= 16, S#a 6,I=S 6 dan hibrida ;E114.

' P!nutu( Tanaman kakao merupakan salah satu tanaman komoditi ekspor di Indonesia. ;aerah penghasil kakao ini mengalami penurunan produksi buah yang drastis. Penurunan produksi kakao tersebut disebabkan oleh hama tanaman kakao. ,ama pada tanaman kakao diantaranya, yaitu hama penggerek dan penyakit buah busuk oleh jamur. Pada penulisan ini sebaiknya diuraikan se#ara lengkap hama dan penyakit yang menyerang tanaman kakao serta #ara penanggulangannya.

12 13

*nonim, (enis ,ama Pada -akao dan Pengendaliannya, T.Th *nonim, (enis ,ama Pada -akao dan Pengendaliannya, T.Th

Halaman di tengah

DA'TAR PUSTAKA *nonim. T.Th. 0enis Hama 1ada Kakao dan 1engendaliannya. $http:AApusatgamat.#omAartikel!artikelAjenis!hama!pada!kakao! dan!pengendaliannya% *nonim. F,ama usuk Serang -akaoG. Kompas,12 &ei /21/ $http:AAbisniskeuangan.kompas.#omAreadA/21/A25A12A242341//A ,ama. usuk.Serang.-akao% -omalasari, Irma. /229. Analisis 2aktor#*aktor yang Mempengaruhi 1enawaran 3kspor !iji Kakao Indonesia. ogor: ;epartemen Ilmu .konomi )akultas .konomi ;an &anajemen Institut Pertanian ogor *nonim, T.Th. Kakao $Theobroma cacao 1%. $http:AAid.s#ribd.#omAdo#A>62?4>99A;eskripsi!-akao% *nonim. /22/. Musuh Alami, Hama dan 1enyakit Tanaman Kakao . (akarta: Proyek Pengendalian ,ama Terpadu Perkebunan Eakyat ;irektorat Perlindungan Perkebunan, ;irektorat (enderal ina Produksi Perkebunan ;epartemen Pertanian (akarta. angun, Sastroy. F,ama uah usuk Serang -akaoG. -aspada .nlin, /1 (uli /21/. http:AA'aspada.#o.idAindeB.phpJ optionK#omL#ontentM"ie'Karti#leMidK/53525:hama!buah! busuk!serang!kakaoM#atidK14:a#ehMItemidK/6 ;epparaba, )rederik. /22/ . FPenggerek uah -akao $'anopomorpha cramerella Snellen% dan PenanggulangannyaG. 0urnal 4itbang 1ertanian. $http:AApustaka.litbang.deptan.go.idApublikasiAp4/1/2/5.pd0% Metro &iantar .nline, 5 September /21/. $http:AA'''.metrosiantar.#omA/21/Apuluhan!hektare!tanaman! kakao!diserang!hamaA % &usa *bubar. F,ama Serang Pohon =oklat -laisuG. Tabloidjubi.com, ? ;esember /21/. $http:AAtabloidjubi.#omAJpK5?/3% Pertanian Ideal. /211. ,ama Helopeltis spp. pada -akao. http:AAidealis0armer.blogspot.#omA/211A12Ahama!helopeltis!spp! pada!kakao.html

Halaman di tengah

Anda mungkin juga menyukai