Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN I. Nama Peneliti NIM/ Semester II. Judul Penelitian Surakarta. III. Bidang Ilmu IV.

: Ilmu Kesehatan Masyarakat : : : Hubungan antara Pendidikan Formal Ibu dengan Perilaku

Pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Keluarga di Kelurahan Karangasem,

Latar Belakang Masala Demam berdarah dengue DBD! merupakan penyakit yang disebabkan oleh "irus dengue yang ditularkan melalui nyamuk.. #umlah kasus DBD cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari $umlah kasus tersebut pada tahun %&&', %&&(, %&&), %&&* dan %&&+ sebanyak +'.%)+, ,,-.('(, ,'*.,,', ,.).-(+, dan ,'*.+,%. Dit$en PP / P0 Depkes 1I, %&&+!. Sebanyak .* dari ', kelurahan di Solo berstatus daerah endemis. Daerah endemis terutama berada di lokasi rendah, seperti kelurahan Pucangsa2it, kelurahan 3usukan, kelurahan Karangasem, dan kelurahan Semanggi yang memiliki banyak genangan air 4ahyuningsih, %&&)!. Pemberantasan dan pencegahan merebaknya penyakit ini sangat tergantung dari pengetahuan dan perilaku masyarakat khususnya dalam men$aga kebersihan lingkungan seperti kebersihan tempat penampungan air dan sampah yang menampung air. Diperkirakan pada saat musim hu$an akan ter$adi peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti yang mengakibatkan timbulnya ledakan 2abah DBD di daerah endemis setiap lima tahun Suharyono, ,+++!. Hal ini dapat dicegah dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk PS3! dengan .M Plus yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus berupa gerakan serentak. Hal ini diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dan lingkungannya ke arah perilaku dan lingkungan yang bersih dan sehat, tidak kondusi5 untuk hidup nyamuk Aedes aegypti Kandun, %&&-!. Pencegahan penyakit DBD men$adi begitu penting dikarenakan mobilitas penduduk tinggi, curah hu$an yang tinggi, dan masih
1

rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan pribadi serta lingkungan. 1endahnya tingkat pendidikan akan menghambat program pembangunan kesehatan. Seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan rendah atau buta huru5 pada umumnya akan mengalami kesulitan untuk menyerap ide6ide baru dan membuat mereka bersi5at konser"ati5, karena tidak mengenal alternati5 yang lebih baik Kasnodihar$o, ,++*!.

7
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peningkatan kasus DBD merupakan hal yang perlu di2aspadai. 8da beberapa 5aktor yang telah diketahui mempengaruhi perilaku pencegahan DBD, dan salah satunya adalah tingkat pendidikan. Sehubungan dengan hal ini, peneliti ingin mengetahui lebih lan$ut adakah hubungan antara pendidikan 5ormal ibu dengan perilaku pencegahan demam berdarah dengue pada keluarga.. !ETERAN"AN : #. $ang dimera in m% %n di u&date karena ta unn'a suda lama sekali (. $ang ada keterangan ) tam*a kan mengenai i*u dan keluarga +misaln'a keluarga adala *agian terke,il dari mas'arakat --.. dimana i*u memegang &eranan &enting dalam mendidik anak dan seluru -----.. sertakan da/tar &ustakan'a. angg%ta keluargan'a

V.

Perumusan Masala 8dakah hubungan antara pendidikan 5ormal ibu dengan perilaku pencegahan demam berdarah dengue pada keluarga di Kelurahan Karangasem, Surakarta9

VI.

Tin0auan Penelitian :ntuk mengetahui hubungan antara pendidikan 5ormal ibu dengan perilaku pencegahan demam berdarah dengue pada keluarga di Kelurahan Karangasem, Surakarta.

VII. Man/aat &enelitian


2

8. Man5aat ;eoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan in5ormasi tentang perilaku pencegahan demam berdarah dengue pada daerah endemis di Surakarta. B. Man5aat 8plikati5 ,. %. Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan oleh petugas kesehatan maupun dinas terkait dalam program pemberantasan DBD. Hasil penelitian ini diharapkan dapat men$adi 2acana bagi 2arga, khususnya ibu rumah tangga, ibu6ibu PKK, maupun ibu6ibu kader untuk senantiasa meningkatkan pendidikan dan pengetahuan dalam rangka memperbaiki perilaku pencegahan demam berdarah dengue.

VIII. Tin0auan Pustaka 8. Pendidikan 5ormal Pendidikan secara etimologis berasal dari bahasa <unani yaitu paedugogie yang berarti membimbing anak. Secara luas pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Menurut si5atnya, pendidikan dibagi men$adi = ,. Pendidikan in5ormal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari6hari dengan sadar atau tidak sadar sepan$ang hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, pergaulan sehari6hari, maupun dalam peker$aan masyarakat. %. Pendidikan 5ormal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat, dan mengikuti syarat6syarat tertentu secara ketat, pendidikan ini berlangsung di sekolah. .. Pendidikan non 5ormal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara teratur dan sadar, tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat. Menurut tingkat dan sistem persekolahan di Indonesia pendidikan dikelompokkan men$adi= ,. %. .. -. '. ;ingkat pra sekolah ;ingkat Sekolah Dasar ;ingkat Sekolah Menengah Pertama ;ingkat Sekolah Menengah 8tas, maupun Ke$uruan S;M, SM>8 ;ingkat Perguruan ;inggi, $alur gelar S6,, S6%, S6.! dan $alur non gelar D6,, D6 %, D6.! 8bu 8hmadi dan 3ur :hbiyati, ,++,!. !ETERAN"AN : #. $ang dimera in t%l%ng diu&date lagi dengan re/erensi 'ang le*i *aru1 sertakan da/tar &ustakan'a. B. Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue DBD! adalah penyakit in5eksi yang disebabkan oleh "irus dengue dan mengakibatkan spektrum mani5estasi klinis yang ber"ariasi antara yang paling ringan, demam dengue DD!, DBD dan demam dengue yang disertai ren$atan atau dengue shock syndrome DSS! 4H?, %&&+!. Menurut Depkes %&&'!, DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh "irus dari golongan 8rbo"irus yang ditandai dengan demam tinggi mendadak tanpa sebab yang $elas, berlangsung terus menerus selama %) hari, mani5estasi perdarahan peteke, purpura, perdarahan kon$ungti"a, epistaksis, perdarahan mukosa, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri! termasuk u$i tourni@uet 1umple 0eede! positi5, trombositopeni %&&'!. ,. >tiologi Host alami DBD adalah manusia, penyebab agennya adalah "irus dengue yang termasuk ke dalam 5amili Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri dari serotipe yaitu D>36,, D>36%, D>3., dan D>36-. Kurane I, %&&)!. %. Patogenesis 3yamuk Aedes sp. yang sudah terin5eksi "irus dengue, akan tetap in5ekti5 sepan$ang hidupnya dan terus menularkan kepada indi"idu yang rentan pada saat menggigit dan menghisap darah 4H?, %&&+!. Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, "irus dengue akan menu$u organ sasaran yaitu sel ku55er hepar, endotel pembuluh darah, nodus limpatikus, sumsum tulang serta paru6paru. Beberapa penelitian menun$ukkan, sel monosit dan makro5ag mempunyai peran pada in5eksi ini, dimulai dengan menempel dan masuknya genom "irus ke dalam sel dengan bantuan organel sel dan membentuk komponen perantara dan komponen struktur "irus. Setelah komponen struktur dirakit, "irus dilepaskan dari dalam sel Soegi$anto, %&&%!. In5eksi ini menimbulkan reaksi immunitas protekti5 terhadap serotipe "irus tersebut tetapi tidak ada cross protective terhadap serotipe "irus lainnya Koraka PE Suharti FE Setiati F>E Mairuhu 8;E Gan Horp >E Hack F>, %&&,!. $umlah trombosit A ,&&.&&&B l, hemokonsentrasi peningkatan hemotokrit C %&D! disertai atau tanpa pembesaran hati hepatomegali! Depkes,

Secara in"itro, antibodi terhadap "irus dengue mempunyai - 5ungsi biologis yaitu netralisasi "irus, sitolisis komplemen, antibody dependent cellmediated cytotoxity dan antibody dependent enhancement Dar2is, ,+++!. Berdasarkan perannya, terdiri dari antobodi netralisasi atau neutraliIing antibody yang memiliki serotipe spesi5ik yang dapat mencegah in5eksi "irus, dan antibody non netralising serotype yang mempunyai peran reakti5 silang dan dapat meningkatkan in5eksi yang berperan dalam patogenesis DBD dan DSS. ;erdapat dua teori atau hipotesis immunopatogenesis DBD dan DSS yang masih kontro"ersial yaitu in5eksi sekunder secondary heterologus infection! dan antibody dependent enhancement 8D>!. Dalam teori atau hipotesis in5eksi sekunder disebutkan, bila seseorang mendapatkan in5eksi sekunder oleh satu serotipe "irus dengue, akan ter$adi proses kekebalan terhadap in5eksi serotipe "irus dengue tersebut untuk $angka 2aktu yang lama. ;etapi $ika orang tersebut mendapatkan in5eksi sekunder oleh serotipe "irus dengue lainnya, maka akan ter$adi in5eksi yang berat. Ini ter$adi karena antibodi heterolog yang terbentuk pada in5eksi primer, akan membentuk kompleks dengan in5eksi "irus dengue serotipe baru yang berbeda yang tidak dapat dinetralisasi bahkan cenderung membentuk kompleks yang in5eksius dan bersi5at oponisasi internalisasi, selan$utnya akan terakti5asi dan memproduksi I06,, I06(, tumor necrosis factoralpha ;3F68! dan platelet activating factor P8F!E akibatnya akan ter$adi peningkatan in5eksi "irus dengue Soegi$anto S, %&&%!. ;3F al5a akan menyebabkan kebocoran dinding pembuluh darah, merembesnya cairan plasma ke $aringan tubuh yang disebabkan kerusakan endothel pembuluh darah yang mekanismenya sampai saat ini belum diketahui dengan $elas De2i B>E ;akasaki ;E Sudiro ;ME 3el2an 1E Kurane IE %&&)!. Pada teori 8D> disebutkan, $ika terdapat antibodi spesi5ik terhadap $enis "irus tertentu, maka dapat mencegah penyakit yang diakibatkan oleh "irus tersebut, tetapi sebaliknya apabila antibodinya tidak dapat menetralisasi "irus, $ustru akan menimbulkan penyakit yang berat. Kinetik immunoglobulin spesi5ik "irus dengue di dalam serum penderita DD, DBD dan DSS, didominasi oleh IgM, IgH, dan IgH. Soegi$anto S, %&&.!.
6

..

Kriteria Klinis DBD Mani5estasi klinis mulai dari in5eksi tanpa ge$ala demam, demam dengue dan DBD, ditandai dengan= ,. Demam tinggi terus menerus selama %6) hari %. Pendarahan diatesis seperti u$i tourni@uet positi5 .. ;rombositopenia dengan $umlah trombosit A ,&& J ,&+B0 dan -. Kebocoran plasma akibat peningkatan permeabilitas pembuluh 4H?, %&&.!

-.

Klasi5ikasi in5eksi "irus Dengue Pembagian dera$at DBD = Dera$at I Dera$at II Dera$at III = He$ala tersebut di atas disertai u$i tourni@uet positi5 = He$ala tersebut di atas disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain = He$ala tersebut di atas disertai kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi K%& mmHg!, hipotensi sistolik menurun sampai K*& mmHg!, sianosis di sekitar mulut, akral dingin, kulit lembab dan, pasien tampak gelisah Dera$at IG = Syok berat pro5ound shock! yaitu nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur HadinegoroE 1eIeki SE Soegianto SE Soeroso ;E 4aryadi S, %&&,!.

'.

Data 0aboratorium Kelainan hematologis yang paling sering selama syok klinis adalah kenaikan hematokrit %&D atau lebih, trombositopenia, leukositosis ringan, 2aktu perdarahan meman$ang, dan kadar protrombin menurun sedang. KliegmanE 8r"in, %&&&!. BehrmanE

(.

Diagnosis Di5erensial Penderita yang memiliki kemiripan ge$ala dengan demam berdarah dengue antara lainE malaria, demam ti5oid, leptospirosis, campak, in5luenIa,

in5eksi >BG, entero"inis, dan in5eksi HIG akut Hay2rdE SyndheimerE 4illiam, %&&.!. ). >pidemiologi Kriteria daerah terhadap kasus DBD Potensial Sporadis= >ndemis = suatu daerah dengan pemukiman padat, mobilitas penduduk tinggi dan memiliki ketinggian di ba2ah '&& meter permukaan laut = bergantian tahun selang6seling! ditemukan kasus DBD = dalam tiga tahun terakhir ditemukan kasus secara terus6menerus dalam satu 2ilayah desa Hendra2anto, %&&&!. *. Gektor Penularan "irus dengue ter$adi melalui gigitan nyamuk yang termasuk subgenus Stegomya yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai "ektor primer dan Ae. polynesiensis, Ae.scutellaris serta Ae (Finlaya) niveus sebagai "ektor sekunder, selain itu $uga ter$adi penularan transseksual dari nyamuk $antan ke nyamuk betina melalui perka2inan 4H?, %&&+!. Penularan penyakit DBD dari satu orang ke orang lain dengan perantara nyamuk 8edes. 3yamuk pemba2a "irus dengue yang paling utama adalah $enis Aedes aegypti, sedangkan Aedes albopictus relati"e $arang. Aedes aegypti umumnya berkembang biak di rumah penduduk, Aedes albopictus lebih suka di cekungan dahan pohon yang menampung air 4idodo, %&&)!. +. Penularan DBD Melalui gigitan nyamuk 8edes yang menggigit penderita DBD kemudian ditularkan kepada orang sehat. Masa menggigitnya yang akti5 ialah pada a2al pagi yaitu dari pukul * hingga ,& dan sore hari dari pukul . hingga '. 8pabila nyamuk betina menggigit atau menghisap darah orang yang mengidap in5eksi dengue, "irus akan masuk ke dalam tubuh nyamuk. Diperlukan 2aktu + hari oleh "irus dengue untuk hidup dan membiak di dalam air liur nyamuk. 8pabila nyamuk yang di$angkiti menggigit manusia, ia akan memasukkan "irus dengue yang berada di liurnya ke dalam sistem aliran darah manusia 4idodo, %&&)!.

8da $uga penularan "irus dengue melalui trans5usi darah seperti ter$adi di Singapura pada tahun %&&) yang berasal dari penderita asimptomatik ;ambyah P8E Koay >SFE Poon M0ME 0in 1G;PE ?ng BKF, %&&*!. F. Perilaku Pencegahan DBD

7
!ETERAN"AN : #. $ang ada keterangan ) Tam*a kan mengenai de/inisi &erilaku &en,ega an 2B2 ,. Pencegahan Demam Berdarah Dengue 0angkah pencegahan demam berdarah dengue yang paling baik adalah dengan mengeliminasi nyamuk dengan cara mengeliminasi tempat6tempat berbiaknya. Karena nyamuk Aedes menyukai genangan air $ernih sebagai tempat berbiak, maka langkah6langkah berupa .M yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat atau barang yang sekiranya dapat men$adi tempat air menggenang, merupakan langkah pencegahan paling utama. Selain itu menggunakan kelambu dan lotion anti nyamuk dapat mengurangi risiko tergigit oleh nyamuk Aedes Hanny, %&&)!. Pemberantasan "ektor tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu= a. Metode lingkungan = metode lingkungan untuk mengendalikan "ektor antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, menyingkirkan tempat perkembangan nyamuk dan perbaikan desain rumah. b. c. Metode biologis Metode kimia2i = pengendalian biologis antara lain dengan ikan = dengan pengasapanB 5ogging dengan pemakan $entik, tanaman pencegah nyamuk, bakteri. menggunakan malathionB 5enthion, berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas 2aktu tertentu. Dapat $uga memberikan bubuk abate temephos! pada tempat penampungan air, seperti gentong air, "as bunga, kolam dan lain6lain 0aksono, ,++%!.

Fara yang paling e5ekti5 dalam mencegah demam berdarah adalah dengan mengkombinasikan cara6cara di atas yang disebut dengan gerakan .M plus yaituE menguras, menutup, mengubur, selain itu dengan memelihara ikan pemakan $entik, mengubur lar"asida, memakai kelambu di kamar tidur, memasang kasa, menyemprot insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, dan lain6lain sesuai kondisi tempat ;ri #oko, %&&-! :ntuk mencegah gigitan nyamuk, upayakan agar selalu memasang ka2at nyamuk halus pada pintu, lubang $endela, dan "entilasi di seluruh bagian rumah. Hindari menggantung pakaian di kamar mandi, kamar tidur, atau di tempat yang tidak ter$angkau sinar matahari, serta men$aga selalu kebersihan lingkungan 8stri, %&&-!. %. Perilaku Pencegahan Masyarakat Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan serta lingkungan. Perilaku meliputi sikap, pendapat maupun tindakan nyata masyarakat. 1espon atau reaksi manusia dapat bersi5at pasi5 pengetahuan, persepsi, sikap! maupun tindakan nyata atau praktek. Sedangkan stimulus terdiri dari unsur pokok yakni sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan Sukid$o, %&&&! Dalam masalah ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan DBD dengan memutus mata rantai penularannya dengan pemberantasan "ektor penyakit demam berdarah dengue. 3amun, yang terdepan dan strategis dalam pelaksanaan pencegahan DBD ini adalah perilaku keluarga dalam memutuskan mata rantai penularan penyakit DBD di lingkungannya. Perilaku keluarga yang dimaksud dalam pencegahan DBD adalah keterlibatan tanggung $a2ab mental dan emosional. Keterlibatan tanggung $a2ab meliputi penyediaan sarana kesehatan lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan misalnya penyediaan tong sampah, pengelolaan sarana yang diadakan agar tetap ter$amin dan terpelihara sehingga tidak men$adi perindukan "ektor penyakit DBD misalnya memelihara parit dengan tidak membuang sampah kedalamnya, serta
10

pemantauan dan penga2asan lingkungan rumah tangga dan halaman erat kaitannya dalam pencegahan DBD. Keterlibatan emosional menyangkut berbagai an$uran6an$uran kepada anggota keluarga dengan berbuat sesuatu dalam kaitannya dengan penyediaansarana dan upaya pemberantasan DBD Marlina, %&&+!. Masyarakat $uga dapat berperan dalam upaya pemberantasan "ektor yang merupakan upaya paling penting untuk memutuskan rantai penularan dalam rangka mencegah dan memberantas penyakit DBD di masa yang akan datang. Dalam upaya pemberantasan "ektor tersebut antara lain masyarakat dapat berperan secara akti5 dalam pemantauan $entik berkala dan melakukan gerakan serentak Pemberantasan Sarang 3yamuk PS3!. Pemberantasan Sarang 3yamuk secara umum adalah melakukan gerakan .M. di tempat penampungan air seperti bak mandi diberikan insektisida yang membunuh lar"a nyamuk abate. Ini bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk selama beberapa minggu, tapi pemberantasannya harus diulang setiap periode 2aktu tertentu. Dengan demikian gerakan PS3 dengan .M plus yaitu menguras tempat6tempat penampungan air minimal seminggu sekali atau menaburinya dengan bubuk abate untuk membunuh $entik nyamuk 4idodo, %&&)! .. Faktor6Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan Faktor65aktor yang berpengaruh pada perilaku pencegahan antara lain tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, pola hidup, sosial budaya, in5ormasi, dan pengetahuan tentang demam berdarah dengue Holani, %&&%!. Pendidikan yang relati5 rendah melatarbelakangi sulitnya penduduk untuk mengetahui konsep ke$adian penyakit demam berdarah serta cara pemberantasannya. Kondisi ekonomi berpengaruh dalam kemampuan menciptakan lingkungan yang sehat serta kemampuan dlam memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat apabila telah ter$adi tanda6tanda DBD misalnya dengan segera memba2a anak ke pelayanan kesehatan terdekat. Pola hidup merupakan 5aktor yang tak kalah penting dalam memepengaruhi perilaku pencegahan DBD, pola hidup yang kurang bersih dan tidak ramah lingkungan misalnya membiarkan sampah di sekitar rumah, tidak teratur dalam menguras tempat penampungan air yang dapat menimbulkan sarang nyamuk. Faktor sosial
11

budaya ter2u$ud dalam kegiatan masyarakat untuk saling bergotong6royong dalam me2u$udkan lingkungan yang bersih >brahim, ,++(!. -. #enis6#enis Perilaku Pencegahan Masyarakat dapat ikut berperan dalam upaya pemberantasan penyakir DBD yaitu perilaku pasi5 dan akti5. Perilaku pasi5 meliputi pengetahuan, sikap, dan persepsi, untuk dapat melakukan perilaku pencegahan yang benar diperlukan pengetahuan yang baik serta sikap dan persepsi yang mendukung dalam pencegahan dan pemberantasan DBD. Peran masyarakat secara akti5 dapat di2u$udkan denganE sur"eilans penyakit, diagnosis dan pengobatan dini, serta pemberantasan "ektor dalam kegiatan sur"eilans penyakit, yaitu masyarakat dapat mengenali secara dini tanda6tanda penyakit DBD yang menimpa salah satu anggota keluarga. Maupun tetangga mereka segera meru$uk ke 5asilitas pelayanan kesehatan terdekat Suri"iana, %&&(!. D. Keluarga Menurut Departemen Kesehatan 1I ,+**! dalam 8li %&,&!, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di ba2ah satu atap dalam keadaan saling bergantung. ,. Bentuk Keluarga a. Keluarga Inti nuclear family!, adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perka2inan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak6 anak baik karena kelahiran maupun adopsi. b. c. Keluarga asal family of origin!, merupakan suatu unit keluarga tempat asal seseorang dilahirkan. Keluarga besar extended family!, keluarga inti ditambah keluarga yang lain karena hubungan darah!, misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak, serta keluarga pasangan se$enis guy/ lesbian families!. d. Keluarga berantai, keluarga yang terbentuk karena perceraian dan atau kematian pasangan yang dicintai dari 2anita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
12

e. 5. g.

Keluarga duda atau $anda single family!, keluarga yang ter$adi karena perceraian danBatau kematian pasangan yang dicintai. Keluarga komposit composite family!, keluarga dari perka2inan poligami dan hidup bersama. Keluarga kohabitasis cohabitation!, dua orang men$adi satu keluarga tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di Indonesia bentuk keluarga ini tidak laIim dan bertentangan budaya timur. 3amun, lama kelamaan keluarga kohabitasi ini mulai dapat diterima.

h.

Keluarga inses incest family!, seiring dengan masuknya nilai6nilai global dan pengaruh in5ormasi yang sangat dahsyat, di$umpai bentuk keluarga yang tidak laIim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ibu menikah dengan anak kandung laki6laki, paman menikah dengan keponakannya, kakak menikah dengan adik dari satu ayah dan satu ibu, dan ayah menikah dengan anak perempuan tirinya. 4alaupun tidak laIim dan melanggar nilai6nilai budaya, $umlah keluarga inses semakin hari semakin besar. Hal ini dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai media cetak dan elektronik.

i.

Keluarga tradisional dan nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan perka2inan. Keluarga tradisional diikat oleh perka2inan, sedangkan keluarga non tradisional tidak diikat oleh perka2inan. Fontoh keluarga tradisional adalah ayah6ibu dan anak hasil dari perka2inan atau adopsi. Fontoh keluarga non tradisional adalah sekelompok orang tinggal di sebuah asrama. Sudiharto, %&&)!.

%.

Fungsi Keluarga Menurut Friedman ,+++! dalam Sudiharto %&&)!, lima 5ungsi dasar keluarga adalah sebagai berikut= a. Fungsi a5ekti5, adalah 5ungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih serta, saling menerima dan mendukung

13

b.

Fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan indi"idu keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi social dan bela$ar berperan di lingkungan social

c. d. e. >. Ibu

Fungsi reproduksi, adalah 5ungsi keluarga meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia Fungsi ekonomi, adalah 5ungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan, dan papan Fungsi pera2atan kesehatan, adalah kekampuan keluarga untuk mera2at anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Ibu adalah 2anita yang telah melahirkan seseorang KBBI, %&&*!. Sosok ibu

adalah pusat hidup rumah tangga, pemimpin dan pencipta kebahagiaan anggota keluarga. Sosok ibu bertanggung $a2ab men$aga dan memperhatikan kebutuhan anak, mengelola kehidupan rumah tangga, memikirkan keadaan ekonomi dan makanan anak6anaknya, memberi teladan akhlak, serta mencurahkan kasih sayang bagi kebahagian sang anak ;arbiyah, %&&+!. Di dalam keluarga ibu memiliki beberapa 5ungsi, yaitu= a. Fungsi keagamaan, ibu adalah contoh panutan bagi anak6anaknya. Ketekunan ibu dalam beribadah, memba2a pengaruh sangat besar bagi anak6anaknya termasuk sikap dan perilaku sehari6hari yang sesuai dengan norma agama. b. Fungsi budaya, ibu adalah contoh ideal perilaku sosial budaya yang akan ditiru oleh anak6anaknya. Fara bertutur kata, bersikap, berpakaian dan bertindak yang sesuai budaya timur men$adi sesuai yang 2a$ib dimiliki oleh seorang ibu, agar anak6anaknya $uga bisa melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa dengan penuh rasa bangga. c. Fungsi cinta kasih, ibu adalah pelopor utama dalam keluarga yang memberikan kasih sayang yang ikhlas pada anak6anak dan suami. Ibu selalu memberi nasihat yang baik dalam hubungan anak dengan anak, anak dengan orang tua, serta hubungan dengan tetangga dan kerabat, sehingga keluarga men$adi 2adah utama berseminya kehidupan yang penuh cinta kasih lahir dan batin.

14

d. Fungsi melindungi, ibu selalu berusaha menumbuhkan rasa aman dan kehangatan bagi seluruh anak6anaknya, sehingga anak merasa nyaman dan betah tinggal dirumah. e. Fungsi reproduksi, ibu men$adi penopang utama dalam pengaturan $umlah anak dan $arak kelahiran. Sebagian besar ibu ikhlas menggunakan alat kontrasepsi, agar kelahirannya dapat dikendalikan sehingga tidak memiliki terlalu banyak anak. Ibu $uga selalu memberi nasihat putra6putrinya pandai6pandai dalam bergaul dan men$aga kesehatan reproduksi rema$anya sehingga tidak ter$adi kehamilan rema$a atau kehamilan sebelum menikah. 5. Fungsi sosialisasi dan pendidikan, ibu men$adi kunci utama dalam mendidik dan mengasuh anak6anaknya. Ibu pula yang membina anak6anaknya agar memiliki $i2a sosial yang tinggi, baik dalam pergaulan dan pandai dalam menempatkan diri dalam lingkungan sosialnya. Sehingga anak6anaknya mampu berinteraksi secara baik dengan teman, tetangga atau masyarakat sekitar. g. Fungsi ekonomi, banyak ibu sekarang ini men$adi penyangga kedua ekonomi keluarga. ;idak sedikit pula ibu yang memiliki penghasilan lebih besar dari suami, terlebih bila ibu seorang 2anita karier yang sukses. Fungsi pembinaan lingkungan, ibu selalu menga$arkan anak untuk mampu menciptakan lingkungan yang se$uk dan penuh dengan kenyamanan. Ia selalu mendorong anak6anaknya untuk selalu men$aga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman hias, atau meman5aatkan kebun dan pekarangan untuk ditanami sayur mayur, tanaman obat dan sebagainya 4i2ik, %&&)!. F. Hubungan Pendidikan Formal dengan perilaku pencegahan

7
!ETERAN"AN : #. $ang ada tanda ) ,ari ti&us mengenai u* &endidikan /%rmal dengan &erilaku &en,ega an (. Tam*a kan &aragra& di*a3a ini di *agian a3al su*4*a* ini:

15

5Penelitian ini *ertu0uan untuk mengeta ui ada tidakn'a dengue. Pendidikan 'ang renda mengeta ui k%nse& ke0adian

u*ungan

antara &endidikan /%rmal i*u dengan &erilaku &en,ega an demam *erdara melatar*elakangi sulitn'a &enduduk untuk &en'akit demam *erdara serta ,ara

&em*erantasann'a. Pendidikan akan mem&engaru i &ema aman ter ada& demam *erdara dengue dan ,ara4,ara &enanggulangann'a. Varia*el46aria*el 'ang mem&engaru i &artisi&asi i*u ruma tangga dalam &em*erantasan sarang n'amuk antara lain &endidikan1 &eker0aan1 dan &engeta uan serta adan'a &em*erian in/%rmasi tentang &en,ega an demam *erdara (88(.9 dengue +7%lani1

16

I:.

!erangka Pemikiran

Pendidikan 5ormal ibu Penyuluhan DBD KI>!

Pengetahuan ibu tentang kesehatan masyarakat

Sosial >konomi Budaya

Sikap, pendapat, tindakan nyata ibu tentang kesehatan

Pengetahuan ibu tentang DBD

Sikap, pendapat, tindakan nyata keluarga tentang kesehatan 0ingkungan Pola hidup
Kebiasaan

Sikap, pendapat, tindakan nyata ibu tentang DBD

Perilaku terhadap pencegahan DBD pada keluarga Hambar,. Kerangka Pemikiran Pencegahan Demam Berdarah Dengue

17

:.

7i&%tesis 8da hubungan antara pendidikan 5ormal ibu dengan perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue pada keluarga di Kelurahan Karangasem Surakarta.

:I.

Met%de Penelitian 8. #enis Penelitian Penelitian ini bersi5at analitical observasional dengan pendekatan cross sectional. B. 0okasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu daerah endemis di Surakarta yaitu Kelurahan Karangasem Surakarta. F. Sub$ek Penelitian ,. %. Populasi sasaran adalah keluarga yang memiliki ibu. Populasi sumber adalah komunitas keluarga yang tinggal di Kelurahan Karangasem, Surakarta. D. ;eknik Sampling Sampel diambil secara multi stage random sampling, yaitu dari Kelurahan Karangasem diambil dua 1; secara random, kemudian dari dua 1; tersebut diambil masing6masing .& keluarga yang memiliki ibu secara random. Keluarga yang telah memenuhi kriteria ini diberi kesempatan yang sama untuk men$adi anggota sampel. Diperoleh ukuran sampel sebesar (& ibu.

!ETERAN"AN : #. $ang dimaksud 5;!;RAN9 ts*1 'ang *enar ukuran sam&el/*esar sam&el/0umla terse*ut. (. Anda tera&kan &ada &r%&%sal istila 'ang de&at digunakan untuk sam&el ts*= A&aka *esar1 ukuran atau 0umla sam&el< >. 1ancangan Penelitian sam&el< M% %n &ela0ari a&a *edan'a dari ketiga istila

18

Data perilaku pencegahan demam berdarah diperoleh dengan kuesioner. Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu data demogra5i, dan kuesioner untuk perilaku keluarga terhadap usaha pencegahan DBD. !ETERAN"AN : #. Pela0ari *entuk/ma,am ran,angan &enelitian= (. Pili 'ang sesuai dg &enelitian anda1 tera&kan &ada su*4*a* ran,angan &enelitian= F. Instrumen Penelitian !ETERAN"AN : #. Instrumen &enelitian da&at anda tam*a kan item tersendri (. Li at &ed%man= Tera&kan &ada &r%&%sal= H. Identi5ikasi Gariabel Penelitian ,. %. .. Gariabel bebas adalah tingkat pendidikan 5ormal ibu Gariabel terikat adalah perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue pada keluarga. Gariabel perancu adalah penyuluhan KI>! sebagai 5aktor yang dikendalikan sedangkan lingkungan,pola hidup, kebiasaan, serta sosial ekonomi sebagai 5aktor yang tidak dikendalikan. H. De5inisi ?perasional ,. Pendidikan 5ormal ibu a. b. c. %. a. De5inisi = Pendidikan 5ormal terakhir sub$ek penelitian. 8lat ukur = Kuisioner dengan teknik 2a2ancara beserta bukti i$aIah pendidikan 5ormal terakhir.. Skala De5inisi = Kontinu ordinal. = Perilaku yang dilakukan di sini meliputi sikap, pendapat, maupun Perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue pada Keluarga. tindakan nyata dari keluarga dalam upaya pencegahan DBD. Keluarga yang

19

dimaksud adalah komunitas keluarga yang terdiri dari keluarga inti dan orang6orang yang tinggal di rumah itu. b. c.
I.

8lat ukur = Kuesioner dengan teknik 2a2ancara dan sur"ei secara langsung ke komunitas keluarga. Skala = Kontinu.

Fara Penelitian

Populasi I*u yang tinggal di Kelurahan Karangasem Sampel (& ibu

Sesuaikan dengan yg didepan

In5ormed Fonsent

Teknik sampling nya apa??

Kuesioner Meliputi perilaku pencegahan


Cara pengambil an datanya bgmn?

8nalisis Data

!ETERAN"AN : #. P%&ulasi dan semuan'a arus k%nsisten1 sesuai 'ang ditulis dide&an (. Se*utkan teknik sam&ling dan ,ara &engam*ilan datan'a #. ;eknik 8nalisis Data Hubungan antara pendidikan 5ormal ibu dengan perilaku pencegahan Demam Berdarah Dengue ditun$ukkan dengan 8nalisis 1egresi 0inier Handa. Data akan diolah dengan SPSS ,) 5or 4indo2s.

7
!ETERAN"AN :
20

#. Per*aiki kalimatn'a1 gunakan *a asa statistik 'ang *enar (. SARANN$A !ALIMATN$A : 2ata tentang &endidikan /%rmal i*u dan &erilaku &en,ega an 2B2 'ang di&er%le akan dianalisis untuk mengeta ui u*ungann'a dengan menggunakan Analisis Regresi Linier "anda "anda menggunakan SPSS #> /%r ?ind%3s. @. $ang ada keterangan ) ditam*a kan : a. *agaimana *entuk datan'a< *. A&aka suda ,%,%k teknik analisisn'a untuk data ts*<

:II. Jad3al !egiatan

K>HI8;83
, % . - ' ( )

MI3HH:
* + ,& ,, ,% ,. ,-

,. ;opik dikirim mahasis2a %. Dibahas tim skripsi .. Pembimbingan usulan skripsi -. Proposal siap '. :$ian proposal (. Pengumpulan data ). Penulisan skripsi *. :$ian skripsi

21

:III. 2a/tar Pustaka 8hmadi 8, :hbiyanti 3. ,++,. Ilmu pendidikan. #akarta = 1ineka Fipta. Behrman, 1.>, Kliegmen, 1. %&&&. Ilmu esehatan Anak. #akarta = >HF. Dar2is D. ,+++. ega!atan "emam #erdarah "engue $ada Anak. %askah lengkap& pelatihan

bagi dokter spesialis anak dan dokter spesialis penyakit dalam pada tata laksana kasus "#". #akarta= Penerbit Fakultas Kedokteran :ni"ersitas Indonesia Depkes 1I. %&&'. $encegahan dan $emberantasan "emam #erdarah dengue di Indonesia . #akarta= Depkes 1I. De2i B>, ;akasaki ;, Sudiro ;M, 3el2an 1, Kurane I. %&&). 'levated (evels of )olube *umour %ecrosis Factor +eceptor ,& *hrombomodulin and )olube 'ndothelial -ell adhesion .olecules in $atients !ith "engue /emorrhagic Fever. Dengue Bulletin. Gol .,=,&.6,&. Dit$en Pengendalian Penyakit dan Penyehatan 0ingkungan Depkes 1I, %&&). Fogging upaya siasia dalam penanggulangan demam berdarah0 http://www.medicastore.com September %&&+!. >brahim, H.#. ,++(. $era!atan anak. <ogyakarta= <ayasan >ssentia Medica. pp= ,+.6,+). Hadinegoro, 1eIeki S, Soegianto S, Soeroso ;, 4aryadi S. %&&, *ata (aksana "emam #erdarah "engue di Indonesia. #akarta= Dit$en PPM/P0 Depkes/Kesos 1.I. Hendar2anto. %&&&. #uku A1ar Ilmu $enyakit "alam 2ilid I. #akarta= Balai FK:I Penerbit I. p= -,). Kandun 3. %&&-. $eran masyarakat dalam pemberantasan "#". http://www.gizi.net September %&&+!. %( ,*

22

Kasnodihard$o S. ,++*. Aspek perilaku kaitannya dengan penyakit demam berdarah . http://www. a!be"arma.com .& September %&&+!. Koraka P, Suharti F, Setiati F>, Mairuhu 8;, Gan Horp >, Hack F>, et al. %&&,. 4utcome of Infection. # Flin Microbio. Gol. .+ -..%6*. Kurane I. %&&). "engue /emorrhagic Fever !ith )pecial 'mphasis on Immunopathogenesis. -omparative Immunology& .icrobiology 5 Infectious "isease . Gol .&=.%+6-&. Marlina S. $erilaku eluarga terhadap 6saha $encegahan $enyakit "#" di (ingkungan +umah di "esa )uka .akmur September %&&+!. Soegi$anto S. %&&%. $atogenesa dan $erubahan $atofisiologi Infeksi 3irus "engue . 222.pediatrikcomBbuletinB%&&(&%%&6*ma%gi6buletindoc. Soegi$anto S. %&&.. $rospek $emanfaatan 3aksin "engue 6ntuk .enurunkan $revalensi di .asyarakat. Dipresentasikan di Peringatan +& ;ahun Pendidikan Dokter di FK :nairE Surabaya. Sudiharto. %&&). Asuhan #akarta= >HF Suharyono 4. ,+++. .asalah penyakit demam berdarah dengue pada pelita I3 . epera!atan eluarga dengan $endekatan epera!atan *ranskultural . ecamatan "elitua http://add#1571."i!es.wordpress.com %& inetics of

"engue 3irus-specific Immunoglobulin -lasses and )ubclasses -orrelate !ith -linical

http://www. a!be"arma.com ,* September %&&+!. ;ambyah P8, Koay >SF, Poon M0M, 0in 1G;P, ?ng BKF. %&&*. "engue /emorrhagic Fever *ransmitted by #lood *ransfusion. ;he 3e2 >ngland #ournal o5 Medicine. Gol. .'+= p. ,'%(6). ;arbiyah. %&&+. /ubungan *ingkat $endidikan Ibu +umah *angga "engan .etode .endidik Anak "alam eluarga "i "esa edai )ianam Asahan. hhtp = BBone.indoskripsi.com.

23

4ahyuningsih

S.

%&&).

$enderita

demam

berdarah

di

)olo

meningkat.

http://www.tempointera ti".com.htm %( September %&&+!. 4H?. %&&.. $encegahan dan $enanggulangan $enyakit "emam "engue dan "emam #erdarah "engue. #akarta= 4H? / Departemen Kesehatan 1I. 4H?. %&&+. "engue7 8uidlines for "iagnosis& *reatment& $revention and -ontrol . 3e2 >dition. Hene"a= 4orld Health ?rganiIation.

24

Lam&iran # !uesi%ner Penelitian ,. Identitas a. b. c. %. 3ama= :mur = 8lamat =

Pendidikan ;erakhir a. b. c. d. SD tamatB tidak tamat kelasL. SMP tamatB tidak tamat kelasL. SM8 tamatB tidak tamat kelasL. Perguruan ;inggi tamatB tidak tamat semesterL

..

8pakah ibu pernah mendapat penyuluhan maupun in5ormasi tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue9 a. b. Pernah ;idak pernah

Saya yang bertanda tangan di ba2ah ini bersedia mengisi kuisioner tersebut dan men$a2ab dengan $u$ur, apa adanya, dan tanpa paksaan.

Surakarta,

!
25

Lam&iran (
N%. Pertan'aan , Membersihkan pekarangan rumah yang semak % . ' ( ) * + ,& ,, ,% dan rimbun Menutup bak penampungan air ;idak tidur pada $am +6,& pagi atau sore hari $am .6' Memberikan bubuk abate pada bak mandi di rumah saya Menguras bak penampungan air minimal satu kali seminggu Menelungkupkan barang6barang bekas seperti ember dan kaleng6kaleng bekas Mengganti air yang ada di dalam "as bunga satu kali seminggu Memasang ka2at kasa pada "entilasi udara Menutup pintu dan $endela di sen$a hari Mengubur barang6barang bekas Memasang tirai pada $endela dan pintu Menggunakan bubuk abate sesuai dengan takaran yaitu ,& liter air diberikan , gram ,. ,,' ,( ,) bubuk abate Membuang sampah dengan menumpuknya dalam satu tempat dan langsung membakarnya ;idak membiarkan pakaian bergantungan di belakang pintu Membubuhkan bubuk abate pada bak mandi saya Memelihara ikan pemakan $entik Menyemprotkan insektisida atau obat nyamuk bakar atau memakai kelambu pada saat tidur 26 Selalu !adang4kadang Tidak Perna

,* ,+ %&

Menggunakan bubuk abate di tempat sumber air bersih ;idak membuang sampah plastic dan kaleng6 kaleng sembarangan Melancarkan aliran parit

27

Anda mungkin juga menyukai