Pembimbing : dr. Nugroho Sp.PD KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RSUD PASAR REBO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2012 Kelenjar terbesar dengan berat 1/40 dari berat tubuh Intraperitoneal Terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat dibawah diafragma Facies : Diafragmatica viceralis
Vaskularisasi : o Nutritif : dari cabang-cabang a. hepatica propria (cabang a. hepatica communis). o Fungsional : cabang vena porta
Aliran limfa : sebagian menyertai pembuluh darah ke porta hepatis Lnn ceoliaca.
Innervasi hepar : 1. Nn. splancnici (simpatis) pembuluh darah di dalam hepar dan n. vagus (parasimpatis) 2. Nn. Phrenicus. FUNGSI HATI METABOLISME Karbohidrat, Apolipoprotein, Asam Lemak, Asam amino transaminasi dan deaminasi, Simpanan vitamin larut dalam lemak, Obat- obatan dan konjugasinya SINTESIS Urea, Albumin, Faktor pembekuan, Komplemen C3 dan C4, Feritin & transferin, Protein C reaktif, Haptoglobin, 1 antitripsin, 1 fetoprotein, 2 makroglobulin, Seruloplasmin EKSKRESI Sintesis Empedu Metabolit obat ENDOKRIN IMUNOLOGI Sintesis 25-hidroksilase vitamin D Perkembangan limfosit B fetus, Pembungan kompleks imun sirkulasi, Pembuangan limfosit T CD8 teraktivasi, Fagositosis dan presentasi antigen, Transport imunoglobulin A LAIN-LAIN Kemampuan untuk regenerasi sel-sel hati Pengaturan angiogenesis ABSES HATI Definisi
- Rongga patologis berisi jaringan nekrotik yang timbul dalam jaringan hati akibat infeksi amuba atau bakteri
- Infeksi pada hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, jamur, maupun nekrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan proses supurasi dengan pembentukan pus, terdiri dari jaringan hati nekrotik, sel inflamasi, sel darah dalam parenkim hati.
KLASIFIKASI ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK EPIDEMIOLOGI AHA didapatkan secara endemik dan jauh lebih sering dibandingkan AHP AHP ini tersebar di seluruh dunia, dan terbanyak di daerah tropis dengan dengan kondisi higiene/sanitasi yang kurang Abses hati terutama menyerang laki-laki muda ETIOLOGI Entamoeba histolytica yang terbawa aliran vena porta ke hepar E. Coli, Staphylococcus aureus, Proteus, Klebsiella, Pseudomonas dan bakteri anaerob, seperti Bacteroides dan Clostridium Pada dua per tiga kasus dapat dibiakkan lebih dari satu organisme trauma atau infeksi langsung ke hati atau sistem di sekitarnya Abses Hati Amuba Abses Hati Piogenik PATOGENESIS Penyakit bilier/kandung empedu Infeksi melalui sistem porta (piemia porta) Hematogen (melalui arteri hepatika) Penyebaran langsung
ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK
Menelan air atau sayuran yang mengandung kista Dinding kista dicerna usus halus Trofozoit imatur Trofozoit matur Pernah terinfeksi Kolesterol tinggi Pasca trauma Ketagihan alkohol Hidup di caecum Invasi amuba Perdarahan usus besar perforasi Pembentukan fistula DISTRIBUSI hepar otak paru Melalui sistem sirkulasi MANIFESTASI KLINIS Diare hanya dialami oleh 20-50% penderita Demam Berkeringat Berat badan menurun Nyeri tekan perut kanan atas Kadang nyeri ditemukan di daerah bahu kanan akibat iritasi diafragma Hepatomegali Jarang sekali disertai ikterus Teraba masa di epigastrium (lobus kiri) Suhu tubuh yang tidak lebih dari 38,5C Timbul pelan-pelan atau asimptomatis
Biasanya lebih berat daripada abses hati amuba Gejala : Sakit perut 89-100 % Demam 67-100% Menggigil 33-88% Anoreksia 38-80% Penurunan berat badan 25-68% Batuk 11-28% Nyeri dada 9-24% Tanda : Temuan normal 38% Nyeri kuadran kanan atas 41-72% Hepatomegali 51-92% Teraba masa 17-18% Ikterus 23-43% Kelainan paru 11-48% ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium : leukosit berkisar antara 5.000 dan 30.000, tetapi umumnya antara 10.000-12.000 Alkali fosfatase serum meningkat pada semua tingkat abses amuba Tes serologi titer amuba di atas atau sama dengan 1:128 Dapat ditemukan anemia ringan sampai sedang Faal hati, tidak ditemukan kelainan yang spesifik Kista dan tropozoit pada kotoran hanya teridentifikasi pada 15-50% penderita
Laboratorium : Leukosit meningkat jelas (>10.000/mm3) pada 75-96% pasien Laju endapan darah biasanya meningkat dan dapat terjadi anemia ringan 50-80% pasien Meningkatnya alkali fosfatase pada 95-100% pasien Enzim transaminase dan serum bilirubin pada 28-73% pasien Berkurangnya kadar albumin serum (<3 g/dl) Meningkatnya nilai globulin (>3 g/dl) Waktu protrombin yang memanjang 71-87% pasien ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK Pemeriksaan Penunjang cont... Pencitraan : Tak ada perbedaan radiologi yang jelas antara abses hati piogenik dan amuba USG membantu diagnosis serta menentukan lokasi abses dan besarnya, sensitivitasnya dalam mendiagnosis amebiasis hati adalah 85%-95% Gambaran ultrasonografi pada amebiasis hati adalah : 1. Bentuk bulat atau oval 2. Tidak ada gema dinding yang berarti 3. Ekogenitas lebih rendah dari parenkim hati normal 4. Bersentuhan dengan kapsul hati 5. Peninggian sonik distal (distal enhancement) Pemeriksaan CT-scan hati sama dengan pemeriksaan ultrasonografi Abses Hati Amuba PEMERIKSAAN PENUNJANG Cont... CT Scan Abdomen Abses Hati Piogenik pada lobus kiri hati, yang telah diterapi dengan drainase perkutaneus dan antibiotik. Pencitraan : CT-scan abdomen memiliki sensitivitas 95-100% dan dapat mendeteksi luasnya lesi hingga kurang dari 1 cm Ultrasonografi abdomen memiliki sensitivitas 80- 90% CT Scan Abdomen Abses Hati Piogenik pada lobus kanan, yang telah dilakukan terapi drainase perkutaneus dan antibiotik DIAGNOSIS Anamnesa : demam, perasaan nyeri perut kanan atas Pemeriksaan Fisik : ikterus, hepatomegali yang nyeri tekan, nyeri tekat perut kanan atas Laboratorium : leukositosis, gangguan fungsi hati USG , Rontgen, CT Scan, Tes Serologi Aspirasi : pus (+) DIAGNOSIS Menegakkan diagnosis abses hati piogenik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium serta pemeriksaan penunjang Diagnosis berdasarkan penyebab adalah dengan menemukan bakteri penyebab pada pemeriksaan kultur hasil aspirasi Sherlock Ramachandran Lamont & Pooler 1. Hepatomegali yang nyeri tekan 2. Respon yang baik terhadap obat amebisid 3. Leukositosis 4. Peninggian diafragma kanan dan pergerakan yang kurang 5. Aspirasi pus 6. Pada USG didapatkan rongga di dalam hati 7. Tes haemaglutinasi (+) 1. Hepatomegali yang nyeri 2. Riwayat disentri 3. Leukositosis 4. Kelainan radiologis 5. Respon terhadap amebisid Ket : Bila terdapat 3 atau lebih dari gejala diatas 1. Hepatomegali yang nyeri 2. Kelainan hematologis 3. Kelainan radiologis 4. Pus amebik 5. Tes serologis (+) 6. Kalainan sidikan hati 7. Respon yang baik terhadap amebisid Ket : Bila didapatkan 3 atau lebih ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK DIAGNOSIS BANDING Hepatoma Tuberkulosis hati Kolesistitis Aktinomikosis hati PENATALAKSANAAN Terapi Farmakologi : Metronidazole : 3 x 750 mg/hari selama 7-10 hari Dehydroemetine (DHE) : 3 x 500 mg perhari selama 10 hari Chloroquin : 1g/hari selama 2 hari dan diikuti 500mg/hari selama 20 hari Terapi Farmakologi : Pemberian antibiotik disesuaikan dengan hasil tes kepekaan kuman ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK PENATALAKSANAAN Cont... Terapi Pembedahan Terapi bedah berupa aspirasi dan penyaliran (drainase) Teknik aspirasi dapat dilakukan secara terbuka, tetapi sebaiknya dengan tuntunan ultrasonografi sehingga dapat mencapai sasaran dengan tepat Terapi Pembedahan Aspirasi tertutup dapat dilakukan dengan bimbingan ultrasonografi atau CT scan. Pungsi ini dilakukan untuk tujuan aspirasi berulang, memasukkan antibiotik ke dalam rongga abses, serta memasang pipa penyalir, baik sebagai tindakan diagnosis maupun pengobatan ABSES HATI AMUBA ABSES HATI PIOGENIK KOMPLIKASI Ruptur Abses Perdarahan dalam Abses Sepsis PROGNOSIS - Jika disertai septimia mortalitas dan morbiditas tinggi - Abses multipel dan disebabkan keganasan mempunyai prognosis yang kurang baik