Anda di halaman 1dari 5

Biografi Herbert Spencer

A. Sekilas tentang Herbert Spencer


Herbert Spencer
Spencer lahir di Derbyshire, Midland, Inggris pada 27 April 1820 dan
meninggal pada tahun 1903. Dia adalah salah satu anak dari sembilan bersaudara
yang bertahan hidup dari pasangan William dan Haerriet Spencer, guru sekolah di
Derbyshire. Karena alasan kesehatan, Spencer kecil menjalani pendidikan di rumah.
Dia belajar teknik dan bidang utilitarian. Ia adalah seorang filsuf inggris dan seorang
pemikir teori liberal klasik terkemuka. Meskipun kebanyakan karya yang ditulisnya
berisi tentang teori politik dan menekankan pada "keuntungan akan kemurahan
hati", dia lebih dikenal sebagai bapak darwinisme sosial. Spencer seringkali
menganalisis masyarakat sebagai sistem evolusi, ia juga menjelaskan definisi
tentang "hukum rimba" dalam ilmu sosial. Dia berkontribusi terhadap berbagai
macamsubyek,termasuk etnis, metafisika, agama, politik, retorik, biologi dan psikolog
i. Spencer saat ini dikritik sebagai contoh sempurna untuk skientism atau paham
ilmiah, sementara banyak orang yang kagum padanya di saat ia masih hidup.
Dalam usia relatif muda, 17 tahun, Spencer muda terjun ke dunia kerja
sebagai insinyur sipil di sebuah perusahaan kereta api London dan Birmingham.
Karirnya terbilang bagus hingga akhhirnya dia dipercaya menjadi wakil kepala
bagian mesin di perusahaan tersebut. Setelah beberapa waktu lamanya bekerja di
perusahaan kereta api, kemudian pindah pekerjaan menjadi redaktur majalah The
Economist yang saat itu terkenal. Spencer mempunyai sebuah kemampuan yang
luar biasa dalam hal mekanik. Hal ini akan ikut serta mewarnai seluruh imajinasinya
tentang biologi dan sosial di masa yang akan datang Selama periode ini Spencer
melanjutkan studi atas biaya sendiri.
Spencer memiliki kemampuan sangat baik dalam mekanika. Kemampuan
itulah yang mempengaruhi imajinasinya dalam ilmu pengetahuan, terutama biologi,
masyarakat, dan ilmu sosial. Pada saat menjadi insinyur inilah Spencer mulai belajar
menulis artikel secara serius. Tulisan pertamanya di bidang sosial dengan judul On
the Proper Sphere of Government (1842) dimuat di majalahNon Conformist. Enam
tahun kemudian tulisan yang sama dimuat The Economist, majalah ekonomi
terkemuka yang berbasis di London.
Tulisan Spencer mendapat sambutan hagat penggemarnya sehingga
mereka rela membayar lebih dulu tulisan-tulisan Spencer sebelum tulisan itu
diterbitkan. Kondisi inilah yang mendorong Spencer untuk berpikir alih profesi
menjadi ilmu bidang pengetahuan sosial, khususnya sosiologi. Untuk mewujudkan
cita-citanya tersebut, saat menginjak 28 tahun dia pinndah menjadi wakil editor
majalahThe Economist, berita mingguan yang berbasis di London. Majalah ini
merupakan oposisi pemerintah dan pendukung perdagangan bebas. Melalui majalah
ini Spencer banyak bertemu dengan orang terkenal pada saat itu, sperti Thomas
Huxley dan George Eliot.
Saat usianya memasuki 30 tahun, Spencer telah mampu menerbitkan buku
pertamanya yang berjudul Social Statics. tiga tahun kemudian, pamannya (Thomas
Spencer) meninggal dunia dan mewariskan harta cukup banyak kepada Spencer.
Berbekal warisan itulah Spencer berani memutuskan untuk berhenti bekerja dan
mencurahkan seluruh kegiatannya untuk menulis. Keberhasilan Spencer menulis
banyak buku karena selain gemar membaca, Spencer adalah kolektor yang tekun
mengumpulkan fakta-fakta mengenai masyarakat dimanapun di dunia ini, seorang
yang rajin mengumpulkan informasi, membuat sistematika atau klasifikasi data.
Spencer memang sejak kecil mempunyai hasrat dan keinginan yang besaruntuk
menambah dan mengumpulkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan
memahami keseluruhannya.
Spencer adalah orang yang pertama kali memperkenalkan konsep Survival
of The Fittest atau yang kuatlah yang akan menang dalam bukunya Social
Staticsyang terbit pada tahun 1850. Konsep ini untuk meggambarkan kekuatan
fundamental ilmu biologi yang menjadi dasar perkembangan evolusioner. Konsepsi
ini dipengaruhi karya Thomas R. Malthus mengenai tekanan kependudukan, An
Essay on The Principle of Population(1798). Isi konsepnya antara lain adalah
perjuangan untuk dapat bertahan bagi suatu masyarakat atau bagi beberapa
masyarakat agar menghasilkan keseimbangan karena perubahan yang terjadi dari
keadaan yang homogen yang tidak terpadu menjadi heterogen yang terpadu.
Sembilan tahun kemudian teori evolusioner karya Darwin terbit. Spencer dan
Darwin melihat adanya persamaan antara evolusi organisme dengan evolusi sosial.
Evolusi sosial adalah serangkaian perubahan sosial dalam masyarakat yang
langsung dalam waktu lama yang berawal dari kelompok suku atau masyarakat
yang masih sederhana dan homogen kemudian secara bertahap menjadi kelompok
suku atau masyarakat yang lebih maju dan akhirnya menjadi masyarakat modern
yang kompleks.
B. Karya-karya Herbert Spencer
Selama hidupnya, Spencer menghasilkan sejumlah karya besar. Sebagian besar
pemikiran Spencer tentang sosiologi ditulis dalam 10 buku (dua jilid Biologi, dua jilid
psikologi, tiga jilid Sosiologi, dan dua jilid tentang moralitas) yang kemudian dikemas
menjadi Programme of a System of Synthetic Philosophy (1862-1896). Paket ini memuat
seluruh teori evolusi universal, meliputi evolusi bilogi, psikologi, sosial, dan etika. Karya-
karya tersebut mengukuhkan dirinya sebagai penganut filsafat sintesis, yakni ilmu
filsafat yang menggabungkan beberapa ilmu pengetahuan menjadi satu. Dari sederet
karya tersebut, buku Principles of Sociology merupakan karya monumental Spencer
yang mendorong perkembangan Sosiologi sebagai ilmu populer di masyarakat,
terutama di Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat. Meski begitu, Spencer kurang
mendapat sambutan di negeri sendiri.

Berikut sejumlah karya utama Spencer semaca hidupnya:
1. Social Statics (1850)
2. Principles of Psychologi (1855)
3. Principles of Biology (1861 dan 1864)
4. First Princeples (1862)
5. The Study of Sociology (1873)
6. Descriptive Sociology (1878)
7. The Principles of Sociology (1877)
8. Principles of Ethics (1883)
9. Esai-esai :
- Education (1861)
- The Study of Sociology (1873)
- The Nature and Reality of Religion (1885)
- Various and Fragments (1897)
- Facts and Comments (1902)
Bila dicermati, karya-karya Spencer senantiasa mendasarkan konsepsi
bahwa seluruh alam, baik yang berwujud organis, nonorganis, maupun superorganis
berevolusi karena dorongan kekuatan mutlak yang kemudian disebutnya sebagai
evolusi universal. Gambaran menyeluruh tentang evolusi universal umat manusia
menunjukkan bahwa pada garis besarnya Spencer melihat perkembangan
masyarakat dan kebudayaan dari suatu bangsa di dunia sudah melalui tingkatan
evolusi yang sama.


C. Spencer tentang Sosiologi
Menurutnya, objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama,
pengendalian sosial dan industri. Termasuk pula asosiasi, masyarakat setempat,
pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan,
serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan. Pada tahun 1879 ia
mengetengahkan sebuah teori tentang Evolusi Sosial yang hingga kini masih dianut
walaupun di sana sini ada perubahan. Ia juga menerapkan secara analog
(kesamaan fungsi) dengan teori evolusi karya Charles Darwin (yang mengatakan
bahwa manusia berasal dari kera) terhadap masyarakat manusia. Ia yakin bahwa
masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri.
Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami
masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas
bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
Spencer adalah orang yang pertama kali menulis tentang masyarakat atas
dasar data empiris yang konkret. Tindakan ini kemudian diikuti oleh para sosiolog
sesudahnya, baik secara sadar atau tidak sadar.
Spencer memperkenalkan pendekatan baru sosiologi yaitu merekonsiliasi
antara ilmu pengetahuan dengan agama dalam nbukunya First Principle. Dalam
bukunya ini Spencer membedakan fenomena tersebut dalam 2 fenomena yaitu
fenomena yang dapat diketahui dan fenomena yang tidak dapat diketahui.
Selanjutnya Spencer memulai dengan 3 garis besar teorinya yang disebut
dengan tiga kebenaran universal, yaiu adanya materi yang tidak dapat dirusak,
adanya kesinambungan gerak, dan adanya tenaga dan kekuatan yang terus
menerus. Di samping tiga kebenaran universal tersebut di atas, menurut Spencer
ada 4 dalil yang berasal dari kebenaran universal, yaitu kesatuan hukum dan
kesinambungan, transformasi, bergerak sepanjang garis, dan ada sesuatu irama
dalam gerakan.
Spencer lebih lanjut mengatakan bahwa harus ada hukumm yang dapat
menguasai kombinasi antara faktor-faktor yang berbeda di dalam proses
evolusioner. Sedang sistem evolusi umum yang pokok menurut Spencer seperti
yang dikutip Siahaan, ada 4 yaitu ketidakstabilan yang homogen, berkembangnya
faktor yang berbeda-beda dalam ratio gometris, kecenderungan terhadap adanya
bagian-bagian yang berbeda0beda dan terpilah-pilah melalui bentuk-bentuk
pengelompokkan atau segregasi, dan adanya batas final dari semua proses evolusi
di dalam suatu keseimbanga akhir.
Bagi Spencer, Sosiologi adalah suatu studi evolusi dalam bentuk yang paling
kompleks. Dia menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis dalam tiga
jilidThe Principles of Sociology. Menurutnya sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
mengenai hakikat manusia secarainkoporatif dengan pendekatan makro yang
berpusat pada manusia. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
segala gejala yang muncul dari perilaku manusia secara bersama-sama.
Pandangan-pandangan Spencer tentang sosiologi mendapat pengaruh
biologi dalam arti luas. Pertumbuhan suatu disiplin ilmu sosiologi dan biologi telah
menarik perhatian baru terhadap faktor-faktor biologis di dalam perilaku manusia.
Oleh para pendukungnya, sosiologi didefinisikan sebagai suatu studi sistematik
mengenai dasar-dasar biologis dari perilaku manusia. Interaksi biologi dan
kebudayaan mempengaruhi perilaku manusia yang dimulai dengan perkembangan
masyarakat manusia. Banyak ahli masyarakat abad pertengahan menganalogikan
manusia dengan organisme.

D. Spencer tentang Teori Evolusi
Evolusi tentang serentetan perubahan kecil secara pelan-pelan dan komulatif
yang terjadi dengan sendirinya dan memerlukan waktu lama. Evolusi dalam
masyarakat adalah serentetan perubahan yang terjadi karena usaha-usaha
masyarakat tersebut untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Perubahan ini
tidak harus sejalan dengan rentetan peristiwa di dalam sejarah masyarakat yang
bersangkutan.
Menurut Spencer, pribadi mempunyai kedudukan yang dominan terhadap
masyarakat. Secara generik perubahan alamiah di dala diri menusia mempengaruhi
struktur masyarakat di sekitarnya. Kumpulan pribadi dalam kelompok atau
masyarakat merupakan faktor penentu bagi terjadinya proses kemasyarakatan yang
pada hakikatnya merupakan struktur sosial dala menentukan kualifikasi.

E. Masalah yang dihadapi oleh Spencer
Selama menulis karya ini Spencer untuk pertama kali mulai mengalami
insomnia (tidak bisa tidur) dan dalam beberapa tahun berikutnya masalah mental
dan fisiknya ini terus meningkat. Ia menderita gangguan saraf sepanjang sisa
hidupnya.
Tahun 1853 Spencer menerima harta warisan yang memungkinkannya untuk
berhenti bekerja dan menjalani sisa hidupnya sebagai seorang sarjana bebas. Ia tak
pernah memperoleh gelar keserjanaan universitas atau memangku jabatan
akademis. Karena ia makin menutup diri, dan penyakit fisik dan mentalnya makin
parah, produktivitasnya selaku sarjana makin menurun. Akhirnya Spencer mulai
mencapai kemahsyuran tak hanya di Inggris tetapi juga reputasi internasional.
Salah satu watak Spencer paling menarik yang menjadi penyebab kerusakan
intelektualnya adalah keengganannya membaca buku orang lain. Bila tak pernah
membaca karya sarjana lain, lalu darimana gagasan dan pemahaman Spencer
berasal. Menurut Spencer, ide-idenya muncul tanpa sengaja secara intiutif dari
pikirannya. Ia mengatakan bahwa gagasannya mncul sedikit demi sedikit, secara
rendah hati tanpa disengaja atau tanpa upaya yang keras. Institusi seperti itu
dianggap Spencer jauh lebih efektif ketimbang upaya berfikir dan belajar tekun.
Spencer menderita karena enggan membaca secara serius karya orang lain.
Sebenarnya jika ia membaca karya orang lain, itu dilakukannya hanya sekedar untuk
menemukan pembenaran pendapatnya sendiri. Ia mengabaikan gagasan orang lain
yang tak mengakui gagasannya. Demikianlah, Charles Darwin, pakar sejamannya
berkata dengan tentang Spencer, Jika ia mati melatih dirinya untuk mengamati lebih
banyak, dengan resiko kehilangan sebagian dari kekuatan berpikirnya sekalipun,
tetulah ia menjadi seorang manusiayang sangat hebat. Pengabaian Spencer
terhadap aturan ilmu pengetahuan menyebabkan ia membuat serentetan gagasan
kasar dan pernyataan yang belum dibuktikan kebenarannya mengenai evolusi
kehidupan manusia. Karena itulah sosiolog abad 20 menolak gagasan Spencer dan
riset empiris yang tekun. Spencer meninggal 8 Desember 1903.

Diposkan oleh Baiq Dinda di 19.37

Anda mungkin juga menyukai