Anda di halaman 1dari 14

MATERI AIKA II

IBADAH
Ibadah secara bahasa berarti taat, tunduk,
pengabdian, penyerahan.
Ibadah secara istilah ibadah adalah mendekatkan diri
kepada Allah SWT, dengan mentaati segala
perintahNya, menjauhi larangan-laranganNya dan
mengamalkan segala yang diizinkan Allah.

Sumber Hukum Islam Ke 2
Hadist
Hadist secara bahasa : al-jiddah (baru), al-khabar
(berita, pembicaraan, dan perkataan), berita yang
datang dari nabi Muhammad baik yang berupa
perkataan, perbuatan, dan persetujuan.
Sinonim hadist : Sunnah (suatu perjalanan yang
diikuti), Khabar (Berita), atsar (Peninggalan/bekas
sesuatu).
Hadist secara istilah : Sesuatu yang datang dari nabi
SAW baik yang berupa perkataan/Qaul,
perbuatan/Fiil, dan persetujuan/Taqrir.
Hadist perkataan/qauli :Jika dua orang muslim
bertemu dengan pedangnya (berkelahi),pembunuh
dan yang terbunuh di dalam neraka (HR. Bukhari).
Hadist perbuatan/filiy : Shalatnya Nabi, haji dll.
Hadist persetujuan/takrir :kisah nabi tidak memakan
daging sejenis biawak, tapi daging tersebut tidak
diharamkan (HR. Bukhari)
Fungsi Hadist Terhadap Al-Quran
Bayan Takrir : Penguat keterangan Al-Quran. Contoh hadist
yang memperkuat perintah sholat, zakat, puasa, dan haji.
Islam didirikan atas lima perkara, syahadat, shalat, zakat, haji,
puasa ramadhan. (HR. Bukhari).
Bayan Tafsir : Penjelas Al-Quran. Contoh tentang shalat
.Shalatlah sebagaimana aku shalat(Bukhari).
Bayan Naskhi : Menghapus Hukum yang ada pada Quran.
Masalah wasiat. Al-Baqarah :180 dinasakh dengan hadist
tidak mewajibkan wasiat(Nasai)
Bayan Tasyri : menciptakan hukum syariat yang tidak ada
dalam Al-Quran. contoh : keharaman makan daging yang
berbelalai dll.
Perbedaan Hadist Dengan Al-Quran
Al-Quran Firman Allah, Hadist sabda Nabi.
Al-Quran mengandung mukjizat, Hadist tidak
mengandung mukjizat.
Membaca Al-Quran merupakan ibadah.
Al-Quran terpelihara kemurniannya, hadist
tidak semua terpelihara.
Al-Quran diriwayatkan secara mutawatir,
hadist ada yang tidak mutawatir.

Sejarah penghimpunan dan pembinaan
hadist
Masa Rasulullah :hanya diingat dan dihafal, tidak ditulis seperti Al-Quran, karena
situasi tidak memungkinkan. Karena Al-Quran masih proses diturunkan,
kemampuan sahabat dalam menulis Al-Quran belum mumpuni, Cukup di hafal.
Masa Sahabat : Kondisi tidak memungkinkan untuk dibukukan, karena beberapa
masalah, antara lain masih kosentrasi untuk membukukan Al-Quran karena
banyak gugur para penghafal Al-Quran. Para sahabat hanya melakukan catatan
hadist yang shohih memisahkan hadist yang dianggap palsu dengan mengadakan
perlawatan keberbagai daerah Islam (rihlah)untuk mengecek kebenaran hadist.
Hasil perlawatan tersebut kemudian disampaikan kepada umat Islam secara
transparan.
Masa Tabiin :Masa pengkodifikasikan Hadis (al-jamu wa at-tadwin).
Pengkodifikasian hadist terjadi pada masa Khalifah umar bin abdul aziz (99-101
H).Orang yang pertama kali mendpt tugas pengkodifikasian hadist adalah
Muhammad bin Muslim bin Asyihab Az-Zuhri. Buku-buku pada masa ini adalah :
Al-Muwathha oleh imam malik, Al-Mushannaf (klasifikasi berdasarkan hukum
Fikh perbab) oleh Abdurrazak bin Hamam ash-Shanani, As-Sunnah oleh Abd bin
Manshur,Al-Mushannaf oleh Abu Bakar bin Syaybah,Musnad (sistem disandarkan
para nama sahbt):Asy-Syafii.
Masa Tabi Thabiin : abad 3 H, disebut ulama dahulu/salaf/mutaqaddimin.
Masa keemasan pembukuan dan penertibannya hadist. Pada masa ini berhasil
memisahkan hadist nabi yang bukan hadist atau dari hadist nabi dari
perkataan sahabat dan fatwanya. Hasil karya pada masa ini adalah :Jami
assahih bukhari, Muslim, NasaI, dawud, tirmidzi, ibn majah.
1. Musnad : penghimpunan hadist dari tiap-tiap sahabat tanpa memperhatikan
masalahnya atau topiknya. Contoh :hadis-hadis abu hurairah
2. Al-Jami : teknik pembukuan hadist dengan mengakumulasi sembilan masalah :
aqaid, hukum, perbudakan, adab makan minum, tafsir, tarikh, sifat/akhlak,
fitnah, sejarah
3. Sunan : Penghimpunan hadist secara perbab seperti fikih
Setelah Tabi tabiin : abad IV H dan seterusnya.disebut masa ulama
mutakhhirin/khalaf. Masa penghimpunan dan Penertiban (Al-Jami waTartib).
Perkembangan teknik pembukuan hadist. Antara lain : Mujam
(Penghimpunan hadist yg diperoleh berdasarkan nama sahabat secara abjad
(alphabet). Shahih ( metode pembukuannya mengikuti shaihain ). Al-
Mustadrak (menambah beberapa hadist shahih yang belum disebutkan dlm
kitab bukhari dan muslim serta menurutnya telah memenuhi persyaratan
keduanya. Sunan. Syarah (penjelasan hadist baik matan maupun sanad) dll



METODOLOGI STUDI HADIST
Kunci Dalam Hadist
1. Sanad :Rangkaian periwayat yang
menyampaikan hadist. An abi hurairah
Hadatsana
2. Matan : Materi atau isi hadist.
3. Rawi : Yang meriwayatkan hadist.
Penelitian Hadist
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
kualitas hadist.

Klasifikasi Hadist
Berdasarkan kuantitas perawinya :
1. Hadist Mutawattir : hadist yang diriwayatkan oleh
sejumlah orang dari awal sampai akhir sanad dan
orang2 tsbt diyakini tidak berdusta. Sifatnya :
Qathiyyul wurud ( Pasti adanya ).
2. Hadist Ahad : Hadist yang diriwayatkan sedikit
perawi (1-9 perawi).
Hadist Ahad ada 3 : Masyhur ( diriwayatkan 3 jalur
). Aziz ( diriwayatkan 2 jalur). Gharib (diriwayatkan
1 jalur).
Hadist ditinjau dari kualitas rawi
Hadist Maqbul : Hadist yang diterima
1. Hadist Shohih : Hadsit yang pasti benar
Syarat shahih menurut ibnu salah : 1)Musnad yang sanadnya
bersambung secara konsisten. 2) dikutip oleh orang yang adil, takwa,
jujur, menjaga muruah(kehormatan diri), terhindar dari bidah dan
dosa. 3) diterima dari orang yang dhabit (org yang dapat memelihara
hadist, baik berupa hafalan, catatan, dan dpt menerima hadist
sebagaimana ia menerimanya kapan saja diminta. 4)Hadist itu tidak
syazz (ada kejanggalan).5) Hadist tidak muallal (cacat dan dicela).
2. Hadist Hasan : Hadist yang dari sisi kedhabitannya kurang sedikit.
Hadist Mardud/ditolak : Hadist dhoif, Hadist yang lemah dari segi sanad
dan matan. Hadist Maudu, Hadist Palsu
Istilah-istilah dalam ilmu hadist
Muruah (menjaga kehormatan diri dan terhindar dari bidah)
Dhabit (orang yg dapat memelihara hadist, baik melalui hafalan, maupun catatan)
Syazz (kejanggalan)
Muallal (cacat dan dicela)
Lizatih(shahih dengan sendirinya)
La lizatih (shahih karena ada keterangan lain yang mendukungnya, seperti hadist
hasan)
Maudu (palsu)
Takhriju al-hadist (penelusuran atau pencarian hadist pada berbagai kitab sebagai
sumber asli dari hadist yang bersangkutan yang di dalam sumber itu dikemukakan
secara lengkap matan dan sanad yang bersangkutan
Aljarh wa at-tadil (ilmu yang membahas keadaan para perawi hadist ditinjau dari
segi diterima atau ditolak periwayatannya.
Marfu/ sandaran nabi, mauquf/sahabat, maqthu/tabiin
Tokoh-Tokoh Ahli Hadist
1. Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Bardizbah Al-YafiI Al-Bukhari (Imam Al-
Bukhari) 194 H 254 H. Karyanya Al-Jami Ash-Shahih Al-Bukhari. Memuat 7.397 Hadist
2. Abu Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Quraisyi Annasyaburin( Imam Muslim ). Karyanya
Shahih Muslim. Sebanyak 4000 Hadist.
3. Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asyats bin Ishaq Assijistani (Abu Dawud). Karyanya Sunan
Abi Dawud, Sebanyak 4.800 Hadist yg sudah diseleksi.
4. Abu Isa Muhammad bin Isa bi Surah (AtTirmidzi). Jami AtTirmidzi merupakan karyanya.
5. Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Sinan Al-Khurasani AnNasaI Abdurrahman (AnNasai).
Karyanya AsSunan AnNasai.5761 Hadist.
6. Abu Abdullah Muhammad bin Yazid Al-Qazwini ( Ibnu Majah ). Karyanya Sunan Ibnu
Majah sebanyak 4.341 Hadist.
7. Imam Malik. Karyanya Al-Muwattha
8. Imam Ahmad, karyanya Musnad Imam Ahmad
9. Athabarani, Al-Mujam Kabir
10. Addaruqutni, Sunan AdDaruqutni
11. Ibnu Khuzaimah, shahih Ibnu Khuzaimah
12. Ibnu Hibban, Shahih Ibnu Hibban

Anda mungkin juga menyukai