Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Invesment material atau yang sering disebut bahan pendam merupakan bahan yang
berfungsi untuk membungkus/menyelubungi pola sebelum dilakukan proses pengecoran.
Bahan tanam refraktori yang memiliki sifat tahan terhadap panas dan merupakan bahan
investment yang cocok untuk mould tuang.
Aplikasi dalam metode laboratorium digunakan membuat inlai logam, onlai, mahkota
dan jembatan. Bahan tanam gipsum mewakili jenis tradisional yang digunakan untuk logam
campur emas konvensional. Bahan tanam fosfat dirancang khusus untuk logam campur yang
digunakan pada restorasi logam-keramik. edangkan bahan tanam etil silikat digunakan
terutama untuk pengecoran gigi tiruan sebagian lepasan dengan basis logam.
!ari banyaknya aplikasi dari investment material dalam "edokteran #igi ini sehingga
sangat diperlukan pengetahuan dari segala aspek tentang investment material terutama sifat-
sifatnya sehingga akan membantu dan memudahkan kita dalam proses pemanipulasiannya,
serta diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil manipulasi yang optimal. !an untuk lebih
memahaminya maka perlu dilakukan suatu percobaan yang akan memperlihatkan cara
manipulasi manipulasi investment material yang benar serta pengaruh dari sifat-sifatnya
terhadap hasil manipulasi.
1.2. Rumusan Masalah
$. %elaskan pengertian, sifat dan syarat serta aplikasi dari Investment &aterial'
(. %elaskan perbedaan dari tipe Investment &aterial'
). Bagaimana proses manipulasi dari Investment &aterial*
+. Bagaiman bentuk dari asbestos liner*
$
2
,. Bagaimana reaksi yang terjadi jika pemanasan dilkukan lebih dari -..
o
/*0erubahan
apa yang terjadi*
1.3. Tujuan
$. &engetahui pengertian, sifat dan syarat, serta aplikasi dari Investment &aterial
(. &engetahui perbedaan dari tipe-tipe Investment &aterial
). &engetahui proses manipulasi dari Investment &aterial
+. &engetahui mengenai asbestos liner
,. &engetahui reaksi yang terjadi saat pemanasan di atas -..
o
/ dan mengetahui
perubahan yang terjadi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penge!"an In#es!men! Ma!e"al
uatu bahan yang digunakan untuk membungkus atau menyelubungi, dan di gunakan
untuk menanam dalam bahan tanam. Bahan investing dalam kedokteran gigi di gunakan
untuk proses menanam obyek seperti model malam inlay dalam bahan tanam refraktori
sebelum pengecoran. Biasanya di gunakan dalam pembuatan protesa dalam tahap model
malam yang di tanam di dalam gips dalam kuvet. elain itu juga terdapat pengertian
merupakan bahan pengikat dan pengeras untuk aplikasi logam dan bahan kimia lainnya.
Biasanya merupakan bahan untuk penanaman model malam. 1"amus "edokteran #igi-2.%
3arty 4 5.6gston7
#ypsum bonded investmen menurut International tandart 6rgani8ation 1$99.7, gypsum
bonded investment dibagi menjadi tiga tipe:
low heat
;hermal e<pansion
Inlay 1I6 ;ype $7 5apid heat
invesments
#ypsum
Bonded 3ygroscopic e<pansion
Investments 1I6 ;ype (7
!enture
Investments
1I6 ;ype )7
1=illiam %. 6> Brien. (..(7.
)
4
2.2 K$m%$s"s" In#es!men! Ma!e"al
Investment material terdiri atas:
$. refractory berupa polymorphs silica 1i6
(
7 sebesar ,,? - -,?, yang berjenis kristobalit
atau @uart8.
(. binder berupa /alsium ulfat 3emihidrat, berjenis plaster atau stone.
). modifying agents berupa grafit, copper, asam borak, garam halida.
A. &'%sum B$n(e(
#ypsum bonded investment memiliki batasan suhu pemanasan yaitu 9..
o
/. ia tidak
akan mengalami perubahan jika dipanaskan hingga suhu tersebut. Aamun jika ia dipanaskan
diatas suhu tersebut akan mengalami perubahan sesuai reaksi kimia berikut
/a6
+
B i6
(
/ai6
)
B 6
)
ulfur trioksida akan menyebabkan korosi dari casting tersebut.
#ipsum akan mengalami kontraksi jika dipanaskan, oleh karena itu dibutuhkan silika yang
akan mengontrol perubahan dimensi selama pemanasan. 3al ini dikarenakan selama
pemanasan silika akan mengalami ekspansi. ehingga kontraksi dari gypsum akan diimbangi
dengan kontraksi dari silika.
1=illiam %. 6> Brien. (..(7.
eperti sudah diketahui, bahan dasar utama dari bahan tanam untuk inlai gigi
yang digunakan dengan logam cor dari emas konvensional adalah a-hemihidrat dari
gipsum dmemberi kekuatan yang lebih besar. 0roduk gipsum, ini berfungsi sebagai pengikat
untuk menahan bahan-bahan dasar dan memberi kekakuan. "ekuatan bahan tanam
tergantung pads jumlah pengikat yang ada. Bahan tanam dapat mengandung produk gipsum
(,-+,?
#ipsum. Bentuk a-hemihidrat dari gipsum secara umum merupakan pengikat untuk
bahan tanam yang digunakan pads pengecoran logam campur yang mengandung emas
dengan kisaran titik cair di bawah $...C / 1$D..C 27. jika bahan ini dipanaskan ke
temperatur yang diperlukan untuk melakukan dehidrasi dan cukup tinggi untuk dilakukan
pengecoran yang iuntas, akan menyusut cukup besar dan seringkali patch.
Biasanya, hasil cor yang dibuat dalam mold gipsum mumi sangat kekecilan. a-
hemihidrat yang tidak memerlukan terlalu banyak air waktu pengadukan dan yang
menyusut lebih sedikit 1seperti terlihat pads #ambar ((-$7, dewasa ini merupakan bahan
5
pengikat optimal yang digunakan.
ilika. ilika 1i6
(
7 ditambahkan untuk memberikan sifat refraktori selama
pemanasan dari bahan tanam dan untuk mengatur ekspansi termal. Biasanya, model malam
dihilangkan dari mold dengan memanaskannya. elama pemanasan, bahan tanam
diharapkan memuai 1".%. Anusavice.(..):)9E-+$(7.
B. Ph$s%ha! B$n(e(
5eaksi kimia untuk sistem pengikat yang menyebabkan bahan tanam mengeras dan
menjadi kaku secara umum ditulis sebagai berikut:
1$7 A3+3(06+B&g6B,3(. FB A3+&g06+.E3(.
Bahan tanam ini, seperti bahan tanam gipsum, terdiri atas bahan pengisi refraktori
dapG pengikat. Bahan pengisinya adalah silika, dalam bentuk kritobalit, @uart8, atau campuran
keduanya, dan dalam konsentrasi kira-kira D.?. ;ujuan bahan pengisi adalah memberi
ketahanan syok termal pads temperatur tinggi (refraktoriness) dan ekspansi termal yang'
tinggi. Hkuran partikel bervariasi dari tingkat submikron sampai butiran pasir hales. BahanG
tanam yang terasa berbutir-butir seperti pasir tidak selalu harus mempunyai hubunganG
dengan kehalusan, asil pengecoran atau mempengaruhi kemudahan melepas hasil pengecoran
dari bahanGtanam.
Bahan pengisi terdiri atas oksida magnesium 1dasar7 dan fosfat yang bersifat asam. 0ada
mulanya digunakan asam fosforik, tetapi monoammonium fosfat sudah mulai
menggantikannya, karena dapat disatukan ke dalam bahan tanam berbentuk bubuk.
"arena logam campur emas yang lebih bare dan logam campur lainnya yang digunakan
untuk restorasi logam-keramik mempunyai kisaran cair yang lebih tinggi daripada logam
campur emas tradisional, biasanya kontraksi selama pemadatannya jugs lebih besar. inf
mengharuskan bahan tanam berekspansi lebih besar. ungguh merupakan keberuntungan
bahwa larutan silika koloidal tersedia pads waktu yang tepat untuk digunakan denganG bahan
tanam fosfat sebagai pengganti air.
"arena larutan silika koloidal cair dapat membeku dan menjadi tidak berguna, larutan
ini dan bubuk bahan tanam harus dibeh sebelum musim dingin. Beberapa larutan tersed.GAG
sebagai produk beku yang stabil. =alaupun bahan ini membeku menjadi bentuk padat pads
temperatur rendah, bahan dapat digunakan lagi sesudah dipanaskan dan diguncang-G guncang.
Beberapa bahan tanam fosfat dibuat untuk digunakan bersama dengan air pad4G pengecoran
6
beberapa logam campur. Hntuk logam campur logam dasar, diperlukan silika koloidal ))?.
"arbon wring ditambahkan pads bubuk untuk mendapatkan hasil pengecoran yang
bersih dan memudahkan pembongkaran hasil pengecoran dari mold. 0enambahan inf
dibenarkan jika logam campur yang digunakan untuk pengecoran adalah emas, tetapi efek'
karbon pads bahan tanam fosfat kurang baik bila digunakan logam campur cor perak-palladium
atau logam dasar. !i sini karbon dianggap, dapat membuat logam campur menjadi rapuh,
meskipun bahan tanam dipanaskan sampai temperatur yang dapatmembakar habis karbon
tersebut. Bukti terakhir menunjukkan bahwa palladium tidak bereaksi dengan karbon pa
j
da
temperatur di atas $,= / 1(-+.C 27. %adi, jika temperatur pengecoran dari logam campur yang
banyak mengandung palladium melebihi titik kritis ini, harus digunakan bahan tanam fosfat
tanpa karbon. %uga, crucible karbon jangait digunakan untuk mencairkan logam campur.
ecara umum, bahkan logam campur emas yang digunakan bersama porselen tidak boleh
dilelehkan dahulu atau diberi fluks padaG blok arang karena mineral yang memberikan
kekuatan tinggi akan hilang atau berkuran di bawah batas yang diinginkan. 1".%.
Anusavice.(..):)9E-+$(7
). S"l"*a B$n(e(
Bahan tanam etil-silikat tidak lagi populer karena prosedur manipulasinya remit dan
memakan waktu, tetapi masih digunakan pads pembuatan gigi tiruan logam dari logam camper high-
fusing. 0ada keadaan ini, bahan pengikatnya adalah gel silika yang akan berubah menjadi silika
1kristobalit7 jika dipanaskan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memproduksi bahan
pengikat silika atau gel asal silika. %ika p3 natriurn silikat diturunkan dengan menambahkan asam atau
garam asam, akan terbentuk gel asam silikat. 0enambahan oksida magnesium memperkuat gel ini. Iarutan
silika koloidal dalam air juga dapat diubah menjadi gel melalui penambahan aselerator, seperti
ammonium klorid.
istem lain untuk membentuk bahan pengikat adalah dengan etil silika. Asam silika koloidal
mina-mina dibentuk dengan menghidrolisa etil silika pads keadaan ada asam hidroklorik, etil alkohol,
dan air. 0ada bentuk paling sede4,mia, reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
1)7 i16/(3s7+ B +3(. i1637+ B +/(3 ,.3
"aren sesungguhnya digunakan bentuk polimerisasi dari etil silikat, akan clihasilkan sol
koloidal dari asam polisilikat bukan sol asam silikat sederhana seperti terlihat pads reaksi di alas 1".%.
Anusavice.(..):)9E-+$(7.
2.3 S"+a! In#es!men! Ma!e"al
7
$. /etakan hendaknya sedikit ekspansif untuk mengimbangi adanya kontraksi bahan
alloy sewaktu pendinginan.
(. 0artikelpowdernya hendaknya cukup halus untuk menjamin diperolehnya permukaan
tuangan yang licin.
). Bahan yang telah dicampur hendaknya memiliki konsistensi cukup halus sebelum set
+. Bahan hendaknya mempunyai waktu setting yang menguntungkan
,. Bahan yang telah set hendaknya permeable agar udara dapat lepas sewaktu bahan
alloy masuk ke dalam cetakan.
E. "ekuatan bahan hendaknya cukup untuk menerima tekanan alloy yang masuk ke
dalam cetakan.
elain itu juga terdapat sifat sebagai berikut:
&udah di manipulasi
&enghasilkan permukaan yang halus dan tajam
&emiliki setting time dan e<spansi yang cukup
Bersifat permeable, artinya udara dapat keluar saat alloy masuk ke dalam rongga
cetak 1bersifat porousity7
&emiliki kekuatan yang baik saat temperature tinggi.
&emiliki kekuatan yang tinggi pula saat menerima tekanan alloy yang masuk ked ala
rongga cetak
aat proses casting selesai, bahan tanam memiliki sifat mudah di rusak dan tidak
menempel pada permukaan hasil casting 1mudah di bersihkan7.
1/ombe,J./ : $99(7
S"+a! (a" !"%e,!"%e -ahan %en(am.
$7 "alsium sulfat 1gypsum bonded material7
"omposisi :- terdiri dari bahan pengeras E.-E,?
- Bahan pengikat ).-),?
8
;erdiri dari bahan kimia lainnnya, asam bora< untuk mengurangi
hrinkage alloy.
Biasanya di gunakan untuk casting alloy kurang dari -.. /
!an tidak cocok pula untuk alloy yang mencair pada suhu $(.. /.
ifat dari kalsium sulfat :
- ;otal e<spansi yang cukup untuk mengimbangi alloy emas saat
dingin.
- &engandung partikel silica dan kalsium sulfat
- &anipulasi yang mudah seperti gips.
- ettoing time yang mudah di control
- Bahan yang telahb setting berpori untuk menghindari tekanan balik
saat setting.
- &emilki kekuatan yang cuukup.
(7 0hosphate Bonded material
"omposisi : - bahan pengeras 1refraktori7 B D.?
Hntuk pemanasan yang diganti denan pemanasan yang lebih tinggi
yakni -.. .
ifatnya : - ekspansi berlangsung saat pertumbuhan "ristal
- ;erjadi porousitas yang sama dengan gypsum
)7 ilica- Bonded material.
9
"omposisi : bahan pengeras 1refraktori berupa cristobalit atau @uart8.
ifatnya :- terjadsi ekspansi yang besar oleh silica intuk mengimbangi
setting kontarksi dari bahan pendam, dan juga kontraksi alloy saat
setting.
&emiliki partikel bahan yang sangat rapid an rapat sehingga memiliki
sifat porousitas yang kecil sehingga di butuhkan lubang untuk keluar
masuknya udara dari dalam mould.
1/ombe,J./ : $99(7
2./ S'aa! In#es!men! Ma!e"al
0ersyaratan bahan pendam, semua bahan pendam mengandung :
$. ubstansi pengeras 1refractory substance7 : yaitu bahan yang tidak akan terurai atau
terpisah sewaktu pemanasan
(. ubstansi pengikat 1binder7 : yaitu bahan yang akan set dan bergabung bersama
partikel-partikel substansi pengeras
elain itu juga dibutuhkan sifat-sifat sebagai berikut :
Bahan tersebut mempunyai/mengandung substansi pengeras K bahan yang
tidak akan terurai / terpisah sewaktu pemanasan.
&engandung substansi pengikat1binder7 K bahan yang akan set dan
bergabung bersama partikel-partikel substansi pengeras.
0artikel powder cukup halus K untuk memperoleh permukaan permukaan
tuang yang licin
"ekuatan bahan hendaknya cukup untuk menerima tekanan alloy yang masuk
ke dalam cetakan.
/etakan hendaknya sedikit ekspansiv untuk mengimbangi adanya kontraksi
bahan alloy sewaktu pendinginan.
Bahan mempunyai waktu setting yang menguntungkan.
10
Bahan yang telah dicampur hendaknya memiliki konsistensi cukup halus
sebelum set.
Bahan yang telah set hendaknya permeable agar udara dapat lepas sewaktu
bahan alloy masuk ke dalam cetakan.
1/ombe, J./ : $99(7
2.0 T"%e In#es!men! Ma!e"al
pesifikasi American !ental Association 1A!A7 Ao. ( untuk bahan tanam
pengecoran bad logam campur mencakup tiga jenis bahan tanam. "etiganya
dikelompokkan berdasarkan, pada apakah pesawat yang akan dibuat itu cekat atau lepasan,
dan metode yang digunakan untuk mendapat ekspansi yang dibutuhkan guns
mengkompensasi kontraksi dari logam campur emas yang cair selama pemadatan. Bahan
tanam ;ipe I adalah bahan tanam yang digunakan untuk pengecoran inlai atau mahkota jika
kompensasi penyusutan pengecoran logam campur didapat khususnya dari ekspansi
termal dari bahan tanam. Bahan tanam ;ipe II adalah yang juga digunakan untuk
pengecoran inlai atau mahkota, tetapi cara kompensasi utamanya adalah dengan ekspansi
higroskopis dari bahan tanam. Bahan tanam ;ipe III digunakan untuk pembuatan gigi
tiruan sebagian dengan logam campur emas.
;erdapat tiga tipe bahan pendam yang semuanya mengandung silika 1i6(7 sebagai
konstitusi pengeras. 0erbedaan utama antara ketiganya terletak pada tipesubstansi pengikat
yang digunakan :
$. Bahan pendam gypsum-bonded : paling sering digunakan untuk alloy emas, tetapi
tidak cocok untuk alloy yang mencair pada suhu mendekati $(.. /
(. Bahan pendam phosphat-bonded : dipergunakan untuk penuangan alloy cobalt-
chromium, karena bahan ini sanggup menerima suhu yang lebih tinggi
). Bahan pendam silika-bonded : merupakan pilihan lain untuk bahan pendam phosphat-
bonded untuk penuangan pada suhu tinggi
1/ombe, J./ :$99(7
1. &'%sum B$n(e( In#es!men!
Hntuk casting #old Alloy
"omposisi
11
5efractory : ilica. !idapati silica dalam salah satu bentuk allotropinya.
ebagai bahan pengeras, menimbulkan cetakan dengan ekspansi termis
dan inversi.
Binder : L-hemihidrat dari gypsum
&odifiers : Bahan pereduksi. Hntuk mereduksi oksida-oksida yang terbentuk pada
logam.
ebagai bahan kimia pemodifikasi seperti asam boric.
2. Ph$s%a! B$n(e( In#es!men!
!igunakan untuk penuangan alloy cobalt-cromium, karena bahan ini sanggup
menerima suhu yang lebih tinggi.
"omposisi
5efractory : ilica ,dalm bentuk @uart8, kristobali atau campuran antara keduanya.
Binder : &agnesium oksida1&g67 dan fosfat.
/airan
Aplikasi : ;ipe I : Hntuk inlay, mahkota dan restorasi tetap
;ipe II: Hntuk partial dentures , melepas restorasi.
3. S"l"*a B$n(e( In#es!men!
Hntuk penuangan pada suhu tinggi
5eaksi setting ada ) tahap :
$.;ahap I: hydrolisa
(.;ahap II: pembentukan gel
).0engeringan /pengerasan
1/ombe, J./ : $99(7
2.1 Man"%ulas" In#es!men! Ma!e"al
12
A. Manipulasi Bahan Pendam Gypsum-Bonded
a. /ara pengadonan bahan ini serupa dengan gips keras. 0enggunaan perbandingan =:0
yang tepat adalah penting untuk menjamin dicapainya kekuatan, waktu setting, dan
ekspansi yang benar.
b. ebelum menanam pola malam, perlu dibasahi dengan deterjen yang tidak berbusa
untuk menghilangkan adanya lemak atau minyak dan untuk memudahkan
pembasahan pola malam oleh adonan bahan pendam.
c. Bumbung tuang biasanya dilapisi dengan pita asbestoos basah. Ini mempunyai dua
tujuan sebagai berikut :
- &emungkinkan adanya ekspansi cetakan, karena asbestos dapat ditekan sewaktu
timbulnya ekspansiM tanpa penggunaan asbestos maka dinding bumbung tuang
yang kaku dan tidak memungkinkan terjadinya ekspansi seperti ini.
- ;urut serta dalam ekspansi higroskopis.
d. 0enanaman model malam dapat dilakukan :
- !i bawah ruang hampa udara 1vacuum7 untuk mencegah terperangkapnya udara
pada permukaan pola malam
- &engecatkan bahan pendam pada pola malam
1/ombe, $99(: ))D7
B. Manipulasi Bahan Pendam Phosphat-Bonded
Bahan ini dicampur dengan air, serupa dengan bahan pendam gypsum-bonded. &eskipun
demikian perlu diperhatikan perbedaan cara manipulasi berikut ini :
a. 6leh karena kekuatan dari bahan, tidak dibutuhkan bumbung tuang logam. ebagai
gantinya dapat dipergunakan bumbung plastik yang akan dilepas setelah setting,
sebelum dilakukan pemanasan.
b. Bahan pendam dipanaskan sampai $...-$$..C/.
c. Jkspansi. 5eaksi setting disertai dengan ekspansi analog dengan pertumbuhan kristal
gipsum. Jkspansi termis juga terjadi sewaktu pemanasan.
d. 0orositas. Bahan pendam phospate-bonded yang telah set menunjukkan derajat
porositas tertentu yang serupa dengan bahan pendam yang mengandung gipsum .
13
e. "ekuatan. Bahan yang telah set bertambah kuat sewaktu dipanaskan, hal ini
kemungkinan disebabkan karena interaksi kimia antara silika dan bahan pengikat yang
menghasilkan senyawa rumit silikofosfat.
1/ombe, $99( : )+$-)+(7
C. Manipulasi Bahan Pendam Silica-Bonded
5eaksi setting yang terjadi :
a. ;ahap I : 3idrolisa
Jtil silikat dapat dihidrolisa menjadi asam silikik, dengan pembebasan etil alkohol.
0ada prakteknya dipergunakan bentuk polimerisasi etil silikat menghasilkan suatu
poly1silicic acid7.
b. ;ahap II : 0embentukan gel
ol bercampur dengan kristobalit atau @uart8, kemudian pembentukan gel
berlangsung di bawah keadaaan alkali dengan penambahan magnesium oksida. 0ada
tahap ini terjadi sedikit kontraksi.
c. ;ahap III : 0engeringan
ewaktu pemanasan terjadi kontraksi lebih lanjut dan hilangnya alkohol serta air,
menyebabkan cetakan yang terbuat dari partikel silika tersusun rapat.
1/ombe, $99( : )+(7
2.2 A%l"3as" In#es!men! Ma!e"al
Aplikasi untuk bahan tanam yang digunakan untuk membuat pengecoran kecil 1misalM
inlai,onlai, dan mahkota7. ecara umum dua jenis bahan pendam gypsum dan pospat yang
sering digunakan. 0enggunaanya tergantung pada kisaran cair dari logam campur dan selera
klinisi. Bahan tanam gypsum mewakili jenis tradisional yang digunakan untuk logam campur
emas konvensional. Bahan tanam fosfat dirancang khusus untuk logam campur yang
digunakan pada restorasi logam keramik. %enis ketiga adalah bahan tanam etil silikat yang
digunakan terutama untuk pengecoran gigi tiruan sebagian lepasan dengan basis logam
sedangkan aplikasi dalam metode laboratorium digunakan membuat inlai logam, onlai,
mahkota dan jembatan. Bahan tanam gipsum mewakili jenis tradisional yang digunakan
untuk logam campur emas konvensional. Bahan tanam fosfat dirancang khusus untuk logam
campur yang digunakan pada restorasi logam-keramik. edangkan bahan tanam etil silikat
digunakan terutama untuk pengecoran gigi tiruan sebagian lepasan dengan basis logam.
14
1Annusavice, (..) : )9E7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Ma%"ng
Investment &aterial
ifat yarat
"onsistensi
;ipe Investment &aterial
15
3.2. Penge!"an4 S"+a! (an S'aa!4 se!a A%l"3as" (a" In#es!men! Ma!e"al
Penge!"an
Investment material adalah material yang digunakan untuk menutupi atau
mengelilingi pola dari restorasi kedokteran gigi untuk pengecoran 1casting7 atau molding atau
untuk menjaga relasi dari bagian logam saat pematrian.
1umber : Nwemer, ;homas %. (..D. Mosbys Dental Dictionary
nd
!dition. Jlsevier7
uatu bahan yang digunakan untuk membungkus atau menyelubungi, dan di gunakan
untuk menanam dalam bahan tanam. Bahan investing dalam kedokteran gigi di gunakan
untuk proses menanam obyek seperti model malam inlay dalam bahan tanam refraktori
sebelum pengecoran. Biasanya di gunakan dalam pembuatan protesa dalam tahap model
malam yang di tanam di dalam gips dalam kuvet. elain itu juga terdapat pengertian
merupakan bahan pengikat dan pengeras untuk aplikasi logam dan bahan kimia lainnya.
Biasanya merupakan bahan untuk penanaman model malam. 1"amus "edokteran #igi-2.%
3arty 4 5.6gston7
S"+a! (an S'aa!
0ersyaratan bahan pendam, semua bahan pendam mengandung :
&anipulasi
Aplikasi
$+
16
$. ubstansi pengeras 1refractory substance7 : yaitu bahan yang tidak akan terurai atau
terpisah sewaktu pemanasan
(. ubstansi pengikat 1binder7 : yaitu bahan yang akan set dan bergabung bersama
partikel-partikel substansi pengeras
elain itu juga dibutuhkan sifat-sifat sebagai berikut :
Bahan tersebut mempunyai/mengandung substansi pengeras K bahan yang
tidak akan terurai / terpisah sewaktu pemanasan.
&engandung substansi pengikat1binder7 K bahan yang akan set dan
bergabung bersama partikel-partikel substansi pengeras.
0artikel powder cukup halus K untuk memperoleh permukaan permukaan
tuang yang licin
"ekuatan bahan hendaknya cukup untuk menerima tekanan alloy yang masuk
ke dalam cetakan.
/etakan hendaknya sedikit ekspansiv untuk mengimbangi adanya kontraksi
bahan alloy sewaktu pendinginan.
Bahan mempunyai waktu setting yang menguntungkan.
Bahan yang telah dicampur hendaknya memiliki konsistensi cukup halus
sebelum set.
Bahan yang telah set hendaknya permeable agar udara dapat lepas sewaktu
bahan alloy masuk ke dalam cetakan.
1/ombe, J./ : $99(7
S"+a! (a" !"%e,!"%e -ahan %en(am.
$7 "alsium sulfat 1gypsum bonded material7
"omposisi :- terdiri dari bahan pengeras E.-E,?
- Bahan pengikat ).-),?
;erdiri dari bahan kimia lainnnya, asam bora< untuk mengurangi
hrinkage alloy.
Biasanya di gunakan untuk casting alloy kurang dari -.. /
!an tidak cocok pula untuk alloy yang mencair pada suhu $(.. /.
17
ifat dari kalsium sulfat :
- ;otal e<spansi yang cukup untuk mengimbangi alloy emas saat
dingin.
- &engandung partikel silica dan kalsium sulfat
- &anipulasi yang mudah seperti gips.
- ettoing time yang mudah di control
- Bahan yang telahb setting berpori untuk menghindari tekanan balik
saat setting.
- &emilki kekuatan yang cuukup.
(7 0hosphate Bonded material
"omposisi : - bahan pengeras 1refraktori7 B D.?
Hntuk pemanasan yang diganti denan pemanasan yang lebih tinggi
yakni -.. .
ifatnya : - ekspansi berlangsung saat pertumbuhan "ristal
- ;erjadi porousitas yang sama dengan gypsum
)7 ilica- Bonded material.
"omposisi : bahan pengeras 1refraktori berupa cristobalit atau @uart8.
ifatnya :- terjadsi ekspansi yang besar oleh silica intuk mengimbangi
setting kontarksi dari bahan pendam, dan juga kontraksi alloy saat
setting.
18
&emiliki partikel bahan yang sangat rapid an rapat sehingga memiliki
sifat porousitas yang kecil sehingga di butuhkan lubang untuk keluar
masuknya udara dari dalam mould.
1/ombe,J./ : $99(7
A%l"3as"
Aplikasi dalam metode laboratorium digunakan untuk membuat inlai logam, onlai,
mahkota dan jembatan. Bahan tanam gipsum mewakili jenis tradisional yang digunakan
untuk logam campur emas konvensional. Bahan tanam fosfat dirancang khusus untuk logam
campur yang digunakan pada restorasi logam-keramik. edangkan bahan tanam etil silikat
digunakan terutama untuk pengecoran gigi tiruan sebagian lepasan dengan basis logam.
Bahan tanam yang digunakan untuk membuat pengecoran kecil 1misalM inlai,onlai, dan
mahkota7. ecara umum dua jenis bahan pendam gypsum dan pospat yang sering digunakan.
0enggunaanya tergantung pada kisaran cair dari logam campur dan selera klinisi. Bahan
tanam gypsum mewakili jenis tradisional yang digunakan untuk logam campur emas
konvensional. Bahan tanam fosfat dirancang khusus untuk logam campur yang digunakan
pada restorasi logam keramik. %enis ketiga adalah bahan tanam etil silikat yang digunakan
terutama untuk pengecoran gigi tiruan sebagian lepasan dengan basis logam 1Annusavice,
(..) : )9E7.
3.3. Pe-e(aan (a" !"%e,!"%e In#es!men! Ma!e"al
;erdapat tiga tipe bahan pendam dan semuanya mengandung silika 1i6
(
7 sebagai substansi
pengeras 1refractory substance7. 0erbedaan pada tiga tipe ini terletak pada tipe substansi
pengikatnya 1binder subtance7 yang digunakan, yaitu:
$. Bahan pendam gypsum-bonded
0aling sering digunakan untuk alloy emas, tetapi tidak cocok untuk alloy yang mencair
pada suhu yang mendekati $(..C/.
(. Bahan pendam phosphat-bonded
!ipergunakan untuk penuangan alloy kobalt kromium karena bahan ini sanggup
menerima suhu yang lebih tinggi.
). Bahan pendam silica-bonded
19
&erupakan pilihan lain untuk bahan pendam phosphat-bonded untuk penuangan pada
suhu tinggi.
1umber : /ombe, J./. $99(. "ari Dental Material. %akarta: Balai 0ustaka7
$. "alsium sulfat 1 gypsum 7 F bonded investment
bahan ini untuk casting alloy dengan pemanasan tidak lebih dari -..
.
/, alloy yang
dipergunakan adalah alloy emas
komposisinya : a. bahan pengeras refraktori 7 E. F E, ?
b. bahan pengikat 1 binder 7 ). F ), ?
c. serbuk charcoal berfungsi untuk mengurangi terjadinya oksidasi
logam/ alloy yang dapat menghasilkan karat.
d. bahan kimia lain seperti asam borak yang dapat mengurangi
shrinkage pada logam/ alloy
kekuarangan : bila dipanaskan di atas suhu $(.. dapat terjadi reaksi anatar kalsium
sulfat dengan silica mengasilkan gas sulfur trioksida yang dapat menyebabkan hasil
tuanagan porus dan mudah terjadi korosi
(. 0hosphate bonded investment
"omposisi dari bahan pendam ini adalah "ristal magnesium ammonium phosphate
terikat bersama dengan bahan pengeras / silica
"arena bahan ini cukup kuat sehingga tidak diperlukan bumbung tuang dari logam ,
sebagai gantinya dapat dipakai bumbung tuang plastic yang mudah dilepas sebelum
pemanasan
Bahan pendam ini dapat dipanasi sampai pada suhu $...
.
/ F $$...
.
/
SI5AT SI5AT .
a. ;erjadi ekspansi saat pertumuhan "ristal berlangssung , sama seperti gypsum
b. ;erjadi porositas, sama seperti gypsum
20
c. "ekuatan, beban yang telah setting bertambah n kuat saat dipanaskan oleh
karena terjadi reaksi antara silica dengan bahan pengikat membentuk senyawa
silikophosphate
d. Bahan ini biasanya digunakan untuk casting alloy cobalt - chromium oleh
karena dapat dipanaskan sampai suhu $(..
.
/
). ilica - Bonded investment
&erupakan bahan alternative dari phosphate investment yang digunakan untuk
casting dengan temperature tinggi
!apat terjadi termal ekspansi yang besar oleh karena besarnya persentasi silica
Jkspansi yang terjadi dapat untuk men gimbangi setting kontraksi bahan pendam,
dapat juga digunakan untuk mengimbangi kontraksi alloy saat setting
0ororsitas yang terjadi sangat kecil daripada gypsum dan phosphate investment
karena partikel bahan yang telah setting sangat rapat, porositas terjadi karena bahan
membutukan lubang untuk keluarnya udara.
3./. P$ses man"%ulas" (a" In#es!men! Ma!e"al
1. Manipulasi Bahan Pendam Gypsum-Bonded
a. /ara pengadonan bahan ini serupa dengan gips keras. 0enggunaan perbandingan =:0
yang tepat adalah penting untuk menjamin dicapainya kekuatan, waktu setting, dan
ekspansi yang benar.
b. ebelum menanam pola malam, perlu dibasahi dengan deterjen yang tidak berbusa
untuk menghilangkan adanya lemak atau minyak dan untuk memudahkan
pembasahan pola malam oleh adonan bahan pendam.
c. Bumbung tuang biasanya dilapisi dengan pita asbestoos basah. Ini mempunyai dua
tujuan sebagai berikut :
- &emungkinkan adanya ekspansi cetakan, karena asbestos dapat ditekan sewaktu
timbulnya ekspansiM tanpa penggunaan asbestos maka dinding bumbung tuang
yang kaku dan tidak memungkinkan terjadinya ekspansi seperti ini.
- ;urut serta dalam ekspansi higroskopis.
d. 0enanaman model malam dapat dilakukan :
21
- !i bawah ruang hampa udara 1vacuum7 untuk mencegah terperangkapnya udara
pada permukaan pola malam
- &engecatkan bahan pendam pada pola malam
1/ombe, $99(: ))D7
2. Manipulasi Bahan Pendam Phosphat-Bonded
Bahan ini dicampur dengan air, serupa dengan bahan pendam gypsum-bonded. &eskipun
demikian perlu diperhatikan perbedaan cara manipulasi berikut ini :
a. 6leh karena kekuatan dari bahan, tidak dibutuhkan bumbung tuang logam. ebagai
gantinya dapat dipergunakan bumbung plastik yang akan dilepas setelah setting,
sebelum dilakukan pemanasan.
b. Bahan pendam dipanaskan sampai $...-$$..C/.
c. Jkspansi. 5eaksi setting disertai dengan ekspansi analog dengan pertumbuhan kristal
gipsum. Jkspansi termis juga terjadi sewaktu pemanasan.
d. 0orositas. Bahan pendam phospate-bonded yang telah set menunjukkan derajat
porositas tertentu yang serupa dengan bahan pendam yang mengandung gipsum .
e. "ekuatan. Bahan yang telah set bertambah kuat sewaktu dipanaskan, hal ini
kemungkinan disebabkan karena interaksi kimia antara silika dan bahan pengikat yang
menghasilkan senyawa rumit silikofosfat.
1/ombe, $99( : )+$-)+(7
3. Manipulasi Bahan Pendam Silica-Bonded
5eaksi setting yang terjadi :
a. ;ahap I : 3idrolisa
Jtil silikat dapat dihidrolisa menjadi asam silikik, dengan pembebasan etil alkohol.
0ada prakteknya dipergunakan bentuk polimerisasi etil silikat menghasilkan suatu
poly1silicic acid7.
b. ;ahap II : 0embentukan gel
ol bercampur dengan kristobalit atau @uart8, kemudian pembentukan gel
berlangsung di bawah keadaaan alkali dengan penambahan magnesium oksida. 0ada
tahap ini terjadi sedikit kontraksi.
c. ;ahap III : 0engeringan
22
ewaktu pemanasan terjadi kontraksi lebih lanjut dan hilangnya alkohol serta air,
menyebabkan cetakan yang terbuat dari partikel silika tersusun rapat.
1/ombe, $99( : )+(7
BAHAN PENGEAS !E"AC#$% S&B#ANCE'
ilika 1i6
(
7 ditambahkan untuk memberikan sifat refraktori selama pemanasan dari
bahan tanam untuk mengatur ekspansi termal.
aat manipulasi, mold dipanaskan untuk menghilangkan model malam. ebagai contoh,
gipsum sebagai bahan pengeras akan menyusut lebih besar sewaktu pemanasan. !engan
ditambahkannya silika, diharapkan sewaktu pemanasan, bahan tanam memuai secara termal
untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh penyusutan pengecoran logam campur emas.
%ika digunakan bentuk silika yang tepat di dalam bahan tanam, kontraksi selama pemanasan
ini dapat dihilangkan dan diubah menjadi ekspansi.
ilika terdapat dalam empat bentuk alotropik, yaitu @uart8, tridymite, kristobalit, dan
@uart8 gabungan. Ouart8 dan kristobalit adalah bentuk silika yang paling sering digunakan di
kalangan kedokteran gigi. %ika bentuk-bentuk ini dipanaskan, akan terjadi perubahan bentuk
kristal pada temperatur transisi yang khas pada masing-masing bentuk silika. 0erubahan
tersebut dari bentuk Prendah> L-alotropik menjadi bentuk Ptinggi> Q-alotropik dimana bentuk
L-alotropik hanya stabil di atas temperatur transisi dan perubahan bentuk L terjadi pada
pendinginan di setiap keadaan. /ontohnya jika @uart8 dipanaskan pada suhu ,-,C/, L-@uart8
berubah menjadi bentuk yang disebut Q-@uart8. Hntuk kristobalit, akan mengalami perubahan
yang sama dari L-kristobalit menjadi Q-kristobalit pada suhu antara (..C/ dan (-.C/.
edangkan pada tridymite mengalami perubahan bentuk pada pemanasan suhu $$-C/ dan
$E)C/.
0erubahan bentuk L menjadi Q ini diikuti dengan peningkatan volume, sehingga
kepadatannya berkurang. !engan adanya peningkatan volume, penyusutan gipsum dapat
dilawan karena penambahan satu atau beberapa silika kristalin.
1umber : Annusavice, "enneth %. (..). #hillips: $uku A%ar &lmu $ahan 'edokteran (igi.
%akarta: J#/7
Hal,hal 'ang Pelu D"%eha!"3an (alam Man"%ulas"
1. E(spansi Pen)e*asan yan) No*mal
!engan adanya pencampuran bahan pengeras dan bahan pengikat, ekspansi pengerasan
menjadi lebih besar untuk bahan pengikat tanpa pencampuran dengan bahan pengeras.
23
;ujuan dari ekspansi pengerasan adalah membantu memperbesar mold untuk
mengkompensasi sebagian dari penyusutan sewaktu pengecoran logam emas.
"ondisi manipulasi yang meningkatkan panas eksotermis akan meningkatkan keefektifan
ekspansi pengerasan 1misalnya, makin kecil rasio =:0 untuk bahan tanam, makin besar
ekspansi pengerasan yang efektif7.
2. E(spansi Pen)e*asan Hi)*os(opis
Jkspansi pengerasan higroskopis berbeda dengan ekspansi pengerasan normal. Jkspansi
ini terjadi bila bahan tanam dibiarkan mengeras di dalam atau berkontak dengan air dan
bahwa ekspansi ini dapat lebih besar enam kali atau lebih daripada ekspansi pengerasan
normal bahan tanam. 2aktor penting dalam mengontrol ekspansi pengerasan higroskopis,
yaitu:
a. !fek komposisi
&akin besar ukuran partikel silika, makin besar ekspansi higroskopisnya.
b. !fek rasio ):#
&akin tinggi rasio =:0, makin rendah ekspansi higroskopisnya.
c. !fek spatulasi
&akin lama pengadukan, ekspansi higroskopis akan bertambah.
d. *mur bahan tanam
&akin tua umur bahan tanam, makin kecil ekspansi higroskopisnya.
e. !fek +aktu perendaman
&akin lama penundaan perendaman bahan tanam dalam bak air, makin kecil ekspansi
higroskopisnya.
f. !fek pembatasan
Baik ekspansi pengerasan normal maupun higroskopis dibatasi oleh tekanan yang
berlawanan, seperti dinding wadah bahan tanam atau dinding model malam. ;etapi,
efek pembatasan lebih besar terjadi pada ekspansi higroskopis.
g. !fek %umlah air yang ditambahkan
Jkspansi higroskopis berbanding lurus dengan jumlah air yang ditambahkan selama
periode pengerasan sampai terjadi ekspansi maksimal.
3. E(spansi #e*mal
Jkspansi termal langsung berhubungan dengan jumlah silika yang ada dan jenis silika
yang digunakan. Besar ekspansi termal yang diinginkan dari bahan tanam tergantung pada
kegunaanya. 2aktor penting dalam mengontrol ekspansi termal, yaitu:
24
a. !fek rasio ):#
&akin banyak air yang digunakan dalam pengadukan bahan tanam, makin kurang
ekspansi termal yang diperoleh sewaktu pemanasan lebih lanjut.
b. !fek modifier kimia
Bahan modifier kimia memiliki efek-efek tertentu, yaitu:
- ilika : %ika jumlahnya terlalu besar, dapat mencegah kontraksi secara berlebih
selama pemanasan. !apat diatasi dengan penambahan sejumlah kecil natrium,
kalium, atau lithium klorida.
- Asam borat : &engeraskan bahan tanam yang sudah mengeras. elama pemanasan
akan terjadi disintegrasi dan akan menyebabkan hasil pengecoran dengan permukaan
kasar.
+. ,ont*a(si #e*mal
esungguhnya, bahan tanam akan berkontraksi kurang dari dimensi semula. 3al ini tidak
berhubungan dengan sifat silika, tetapi karena penyusutan gipsum ketika dipanaskan
pertma kali.
Bahan tanam tidak boleh dipanaskan dua kali karena dapat terbentuk retak internal.
1umber: Annusavice, "enneth %. (..). #hillips: $uku A%ar &lmu $ahan 'edokteran (igi.
%akarta: J#/7
3.0. Ben!u3 As-es!$s l"ne
ASBEST6S LINER
Asbestos merupakan suatu mineral silikat yang
tahan api, berserat, digunakan pada proses pengecoran
logam di laboratorium. !ulu digunakan dalam dresing
periodontium. Inhalasi debu asbes dapat menyebabkan
radang paru. Asbestos liner berupa lembaran pita
basah yang diletakkan melapisi bagian dalam
bumbung tuang sebelum manipulasi investment
material dilakukan.
1umber : 3arty, 2.%. dan 5. 6gston. $99,. 'amus
'edokteran (igi. %akarta: J#/7
0otensi resiko untuk kesehatan dari penggunaan asbestos ring liner nampaknya
rendah. 3al ini dapat diketahui dari penyaringan serat asbestos dari sampel udara yang
dikumpulkan saat casting dengan bumbung tuang yang dilapisi asbestos liner. erat ini
25
kemudian dihitung dengan menggunakan phase-contrast microscopy dan transmission
electron microscopy. "onsentrasi dari serat-serat ini sebesar , mikron atau lebih besar pada
semua penyaring. Hkuran ini lebih kecil daripada yang dijinkan oleh petunjuk federal,
sehingga aman digunakan.
1umber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/-+-)(D+7
Bumbung tuang dilapisi dengan pita asbestos basah bertujuan untuk :
$. &emungkinkan adanya ekspansi cetakan, karena asbestos dapat ditekan sewaktu
timbulnya ekspansi. ;anpa adanya asbestos menyebabkan dinding bumbung tuang yang
kaku dan tidak memungkinkan terjadinya ekspansi.
(. ;urut serta dalam ekspansi higroskopis.
1umber : /ombe, J./. $99(. "ari Dental Material. %akarta: Balai 0ustaka7
3.1. Peu-ahan 'ang !eja(" saa! ea3s" %emansan ("a!as 277
$
)
"alsium sulfat 1 gypsum 7 F bonded investment bahan ini untuk casting alloy dengan
pemanasan tidak lebih dari -..
.
/, alloy yang dipergunakan adalah alloy emas. Bila
dipanaskan di atas suhu $(.. dapat terjadi reaksi anatar kalsium sulfat dengan silica
mengasilkan gas sulfur trioksida yang dapat menyebabkan hasil tuanagan porus dan mudah
terjadi korosi. ilika terdapat dalam empat bentuk alotropik, yaitu @uart8, tridymite,
kristobalit, dan @uart8 gabungan. Ouart8 dan kristobalit adalah bentuk silika yang paling
sering digunakan di kalangan kedokteran gigi. %ika bentuk-bentuk ini dipanaskan, akan
terjadi perubahan bentuk kristal pada temperatur transisi yang khas pada masing-masing
bentuk silika. 0erubahan tersebut dari bentuk Prendah> L-alotropik menjadi bentuk Ptinggi> Q-
alotropik dimana bentuk L-alotropik hanya stabil di atas temperatur transisi dan perubahan
bentuk L terjadi pada pendinginan di setiap keadaan. 0erubahan bentuk L menjadi Q ini
diikuti dengan peningkatan volume, sehingga kepadatannya berkurang. !engan adanya
peningkatan volume, penyusutan gipsum dapat dilawan karena penambahan satu atau
beberapa silika kristalin.
1umber : Annusavice, "enneth %. (..). #hillips: $uku A%ar &lmu $ahan 'edokteran (igi.
%akarta: J#/7
#ypsum bonded investment memiliki batasan suhu pemanasan yaitu 9..
o
/. ia tidak
akan mengalami perubahan jika dipanaskan hingga suhu tersebut. Aamun jika ia dipanaskan
diatas suhu tersebut akan mengalami perubahan sesuai reaksi kimia berikut
/a6
+
B i6
(
/ai6
)
B 6
)
26
ulfur trioksida akan menyebabkan korosi dari casting tersebut.
#ipsum akan mengalami kontraksi jika dipanaskan, oleh karena itu dibutuhkan silika yang
akan mengontrol perubahan dimensi selama pemanasan. 3al ini dikarenakan selama
pemanasan silika akan mengalami ekspansi. ehingga kontraksi dari gypsum akan diimbangi
dengan kontraksi dari silika.
1=illiam %. 6> Brien. (..(7.
BAB 8
KESIMPULAN
27
Berdasarkan diskusi tutorial yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
$. Investment material adalah material yang digunakan untuk menutupi atau
mengelilingi pola dari restorasi kedokteran gigi untuk pengecoran 1casting7 atau
molding atau untuk menjaga relasi dari bagian logam saat pematrian.
(. 0ersyaratan bahan pendam, semua bahan pendam mengandung :
a. ubstansi pengeras 1refractory substance7 : yaitu bahan yang tidak akan terurai
atau terpisah sewaktu pemanasan
b. ubstansi pengikat 1binder7 : yaitu bahan yang akan set dan bergabung
bersama partikel-partikel substansi pengeras
). elain itu juga dibutuhkan sifat-sifat sebagai berikut :
o Bahan tersebut mempunyai/mengandung substansi pengeras K bahan yang
tidak akan terurai / terpisah sewaktu pemanasan.
o &engandung substansi pengikat1binder7 K bahan yang akan set dan bergabung
bersama partikel-partikel substansi pengeras.
o 0artikel powder cukup halus K untuk memperoleh permukaan permukaan
tuang yang licin
o "ekuatan bahan hendaknya cukup untuk menerima tekanan alloy yang masuk
ke dalam cetakan.
o /etakan hendaknya sedikit ekspansiv untuk mengimbangi adanya kontraksi
bahan alloy sewaktu pendinginan.
o Bahan mempunyai waktu setting yang menguntungkan.
o Bahan yang telah dicampur hendaknya memiliki konsistensi cukup halus
sebelum set.
o Bahan yang telah set hendaknya permeable agar udara dapat lepas sewaktu
bahan alloy masuk ke dalam cetakan.
+. Aplikasi dalam metode laboratorium digunakan membuat inlai logam, onlai, mahkota
dan jembatan. Bahan tanam gipsum mewakili jenis tradisional yang digunakan untuk
logam campur emas konvensional. Bahan tanam fosfat dirancang khusus untuk logam
campur yang digunakan pada restorasi logam-keramik. edangkan bahan tanam etil
silikat digunakan terutama untuk pengecoran gigi tiruan sebagian lepasan dengan
basis logam.
(E
28
,. ;erdapat tiga tipe bahan pendam yang semuanya mengandung silika 1i6(7 sebagai
konstitusi pengeras. 0erbedaan utama antara ketiganya terletak pada tipesubstansi
pengikat yang digunakan :
Bahan pendam gypsum-bonded : paling sering digunakan untuk alloy emas,
tetapi tidak cocok untuk alloy yang mencair pada suhu mendekati $(.. /
Bahan pendam phosphat-bonded : dipergunakan untuk penuangan alloy
cobalt-chromium, karena bahan ini sanggup menerima suhu yang lebih tinggi
Bahan pendam silika-bonded : merupakan pilihan lain untuk bahan pendam
phosphat-bonded untuk penuangan pada suhu tinggi
E. 0roses &anipulasi dari investment material:
permukaan bumbung tuang dilapisi asbestos liner
Buat crucible former dari malam merah kemuadian dilekatkan pada salah satu
ujung bumbung tuang
menimbang investmen material dan air sesuai dengan kebutuhan untuk
konsistensi normal
tuangkan air kedalam mangkok karet kemudian tuangkan investent material
kedalam mangkuk karet, aduk campuran investmen material diatas vibrator
searah dengan jarum jam selama satu menit per enam puluh putaran
eetelah campuran investmen material homogen tuang kedalam bumbung
tuang, lakukan hal ini diatas vibrator sampai bumbung tuang terisi penuh.
5apikan kelebihan investment material pada tepi bumbung tuang
etelah investmen material setting, crusible former dilepas dari ujung
bumbung tuang, selanjutnya dirapikan.
hasil maksimal adalah didapatkan investmen matetrial yang halus dan tidak
porus
D A 5 T A R P U S T A K A
Annusavice, "enneth %. (..). #hillips: $uku A%ar &lmu $ahan 'edokteran (igi. %akarta:
J#/
29
/ombe, J/. $99(. "ari Dental Material. 0enerjemah : lamat ;arigan. %akarta : Balai
0ustaka
3arty, 2.% dan 5. 6gston. $99,. 'amus 'edokteran (igi. %akarta: J#/
3atrick, /arol !i<on. (..). Dental Material : clinical application for dental assistants and
dental hygienist. 0hiladelphia : aunders
=illiam %. 6> Brien. (..(. !ental &aterial and ;heir election )
rd
ed. Ouintessence
0ublishing /o, Inc.

Anda mungkin juga menyukai