Oleh: RIZKIYANI ASTUTI G0007224 Pembimbin: D!" #!" B$mb$n P%!&$n'() S*PD+KGH+FINASI, KEPANITERAAN K-INIK S,F I-,U PENYAKIT DA-A, FAKU-TAS KEDOKTERAN UNS.RSUD DR ,OE/ARDI S U R A K A R T A 2002 1 BAB I PENDAHU-UAN Otak merupakan salah satu target organ pada hipertensi, di samping jantung dan ginjal. Pada hipertensi dapat terjadi perubahan patologik pada pembuluh darah otak, perubahan ini akan mengganggu perfusi darah ke otak, yang pada gilirannya akan menimbulkan kelainan pada jaringan otak. Manifestasi dari kelainan ini dalam klinik dikenal sebagai Cerebrovascular Disease C!D" atau #troke. 1$ Pada a%al abad ke $1, stroke merupakan penyebab utama dari kematian dan kecacatan di seluruh dunia. #troke didefinisikan sebagai penurunan sitem syaraf secara tiba& tiba selama $' jam tanpa adanya penyebab lainnya selain kelainan vaskuler. (ingga sekitar )*+ stroke diakibatkan oleh peningkatan tekanan darah dan hipertensi merupakan faktor resiko utama yang dapat dimodifikasi. ,esiko terjadinya stroke dapat dilihat dari hubungan antara kenaikan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik pada pria dan %anita dari semua kalangan usia, dimana tekanan darah sistolik lebih berpengaruh. -nsidensi stroke meningkat sekitar $)+ setiap kenaikan tekanan sistolik 1* mm(g, dan tekanan diastolik lebih dari 11* mm(g. .aik stroke iskemik maupun hemoragik memiliki hubungan yang kuat dengan hipertensi. #etiap kenaikan tekanan sistolik $* mm(g resiko terjadinya stroke iskemik dan hemoragik meningkat $,$/ 0 /,11 kali 1 Data epidemiologi menunjukkan bah%a hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling panting pada stroke, baik tekanan sistolik maupun diastolik mempunyai peranan yang sama terhadap kemungkinan timbulnya stroke, diketahui pula bah%a insiden stroke meningkat sejalan dengan tingginya tekanan darah, di samping itu tekanan darah yang tetap tinggi pada penderita stroke berpengaruh buruk terhadap prognosa jangka panjang, baik terhadap kemungkinan terjadinya stroke ulang atau kematian jangka panjang pasca stroke" $ Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai silent killer. 2anpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ&organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. 3ejala& gejala akibat hipertensi seringkali terjadi pada saat hipertensi sudah lanjut disaat tekanan darah sudah mencapai angka tertentu yang bermakna 1* Penyakit ini bertanggung ja%ab terhadap tingginya biaya pengobatan dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, pera%atan di rumah sakit dan atau penggunaan obat jangka panjang 1* $ BAB II TIN1AUAN PUSTAKA A" De2ini3i (ipertensi didefinisikan oleh 4joint national committee on detection, evaluation and treatment of high blood pressure 56C"7 sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 1'*89* mm(g dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna. :eadaan ini dikatagorikan sebagai primer8esensial hampir 9*+ dari semua kasus" atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi patologis yang dapat dikenali dan seringkali dapat diperbaiki 1$ Cerebravasaular Disease C!D" atau stroke adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan terjadinya penurunan sitem syaraf secara tiba&tiba selama $' jam. #troke disebabkan oleh gangguan pada aliran darah ke otak baik karena penyumbatan pembuluh darah stroke iskemik" atau pecahnya pem buluh darah yang menyebabkan perdarahan pada otak dan daerah di sekitarnya stroke hemoragik". #ekitar 1;+ dari semua jenis stroke adalah stroke iskemik. Dan 1/+ adalah stroke hemmoragik 1
B" In3i#en3i #urvey yang dilakukan oleh American Stroke Association pada tahun $**;, didapatkan sekitar ;9).*** ji%a di <merika mengalami infark serebral, dimana =1*.*** merupakan serangan pertama dan 11).*** adalah serangan berulang. #etiap '* detik, penderita srtoke bertambah. 2ingkat kematian yang disebabkan oleh stroke adalah $)1 per 1**.*** penduduk, dimana sekitar $$** penderita meninggal setiap harinya, dan 1 orang meninggal setiap /9 detik. Dari tahun 199; hingga $**;, angka kematian ini meningkat sebesar $;,1+. Penyakit serebrovaskular adalah penyebab ketiga yang paling umum menyebabkan kematian pada orang de%asa dan merupakan satu dari banyak penyebab disfungsi neurologik, dan hipertensi merupakan faktor resiko yang paling banyak menyumbang terhadap kejadian stroke. 1*,1= Di >ropa, diperkirakan terdapat 1**&$** kasus stroke baru per 1*.*** penduduk per tahun. Penelitian lain yang dilakukan di >ropa pada tahun $**9, didapatkan inisden stroke pada laki&laki adalah $/9 per 1**.*** penduduk dan =/ per 1**.*** penduduk pada %anita, dimana ;=+&nya adalah penderita hipertensi pada laki&laki dan =;+ pada %anita. 1',1=
/ Penelitian yang dilakukan di Pakistan pada tahun $**;, didapatkan kesimpulan bah%a stroke didapatkan paling banyak pada penderita hipertensi dan hipertensi merupakan faktor risiko yang paling berperan pada stroke 1 Di -ndonesia sendiri , dari hasil survey #:,2 dilaporkan bah%a angka kejadian stroke di rumah sakit di beberapa propinsi dari tahun 191' sampai dengan 191= meningkat, yaitu *,;$ per 1** penderita pada 191', naik menjadi *,19 per 1** penderita pada tahun 191=. Dilaporkan pula bah%a prevalensi stroke pada tahun 199= adalah /),= per 1**.*** penduduk 1$ Penelitian prospektif tahun 199=8199; mendapatkan $.*=) pasien stroke dari $1 rumah sakit di -ndonesia. #urvei Departemen :esehatan ,- tahun $**; pada 91;.$*) subjek dari $)1./== rumah tangga di // propinsi mendapatkan bah%a stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia ? ') tahun 1),'+ dari seluruh kematian". Prevalensi stroke rata&rata adalah *,1+, tertinggi 1,==+ di 6angroe <ceh Darussalam dan terendah *,/1+ di Papua ) Menurut @ayasan #troke, di indonesia diperkirakan setiap tahun terjadi )**.*** orang terkena serangan stroke. #ekitar $,)+ atau 1$).*** orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. 5umlah penderita stroke cenderung terus meningkat setiap tahun, bukan hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi juga dialami oleh mereka yang berusia muda dan produktif 9 4" Kl$3i2i5$3i S'!(5e 6)7)02)08
#troke dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu, stroke perdarahan dan stroke iskemik. Dua kategori ini merupakan suatu kondisi yang berla%anan. Pada stroke hemoragik kranium yang tertutup mengandung darah yang terlalu banyak, sedangkan pada stroke iskemik terjadinya gangguan ketersediaan darah pada suatu area di otak dengan kebutuhan. oksigen dan nutrisi area tersebut. #etiap kategori dari stroke dapat dibagi menjadi beberapa subtipe, yang masing&masing mempunyai strategi penanganan yang berbeda. 0" S'!(5e Hem(!$i5 Diakibatkan karena pecahnya suatu mikroaneurisma dari Charcot atau etat crible di otak. Dapat dibedakan berdasarkanA a. Perdarahan Intraserebral (PIS) Perdarahan langsung ke jaringan otak atau disebut perdarahan parenkim otak. Perdarahan intraparenkim spontan non&traumatik" paling sering terjadi pada usia pertengahan dan lanjut, dengan insiden puncak pada usia sekitar =* tahun. #ebagian besar ' disebabkan oleh ruptur sebuah pembuluh intraparenkim kecil. Penyebab mendasar yang paling sering menyebabkan perdarahan parenkim otak primer adalah hipertensi yang menyebabkan lebih dari )*+ kasus perdarahan dan secara klinis bermakna. #ebaliknya, perdarahan otak merupakan penyebab sekitar 1)+ kematian pada pasien dengan hipertensi kronis. Pada perdarahan jenis ini arteri yang berfungsi memvaskularisasi otak ruptur atau pecah, sehingga akan menyebabkan kebocoran darah ke otak, dan kadang menyebabkan otak tertekan karena adanya penambahan volume cairan. Pada orang dengan hipertensi kronis terjadi proses degeneratif pada otot dan unsur elastik dari dinding arteri. Perubahan degeneratif ini dan ditambah dengan beban tekanan darah tinggi, dapat membentuk penggembungan&penggembungan kecil setempat yang disebut aneurisma Charcot- Bourchard. <neurisma ini merupakan suatu locus minorus resisten BM,". Pada lonjakan tekanan darah sistemik, misalnya se%aktu marah, saat aktivitas yang mengeluarkan tenaga banyak, mengejan dan sebagainya, dapat menyebabkan pecahnya BM, ini. Oleh karena itu stroke hemoragik dikenal juga sebagai "Stress Stroke" <ncaman utama perdarahan intraserebral adalah hipertensi intracranial akibat efek masa hematom. 2idak seperti infark, yang meningkatkan tekanan intracranial secara perlahan ketika edema sitotoksik yang menyertainya bertambah berat, perdarahan intracranial meningkatkan tekanan intracranial dengan sangat cepat. b. Perdarahan Subarakhnoid (PSA) Penyebab tersering dari perdarahan ini adalah ruptumya aneurisma arterial yang terletak di dasar otak dan perdarahan dari malformasi vaskuler yang terletak dekat dengan permukaan piamater. Penyebab yang lain dapat berupa perdarahan diatesis, trauma, angiopati amiloid, dan penggunaan obat. Pecahnya aneurisma ini menyebabkan perdarahan yang akan langsung berhubungan dengan BC#, sehingga secara cepat dapat menyebabkan peningkatan 2-:. 5ika perdarahan berlanjut dapat mengarah ke koma yang dalam maupun kematian. Perdarahan subarakhnoid yang bukan karena aneurisma sering berkembang dalam %aktu yang lama. <neurisma yang menjadi sumber P#< dan P-# mempunyai perbedaan letak dan ukuran. Pada P-# aneurisma sering muncul pada arteri&arteri di dalam parenkim otak dan aneurisma ini kecil. #edangkan aneurisma pada perdarahan subarakhnoid muncul dari arteri&arteri diluar parenkim dan aneurisma ini mempunyai ukuran lebih besar 5enis&jenis <neurismaA ) Aneurisma sakular (berry) Ditemukan pada titik bifurkasio arteri intracranial. <neurisma ini terbentuk pada lesi pada dinding pembuluh darah yang sebelumnya telah ada, baik akibat kerusakan structural biasanya congenital", maupun cedera akibat hipertensi. Bokasi tersering aneurisma sakular adalah arteri komunikans anterior '*+", bifurkasio arteri serebri media di fisura sylvii $*+", dinding lateral arteri karotis interna pada tempat berasalanya arteri oftalmika atau arteri komunikasn posterior /*+" dan basilar tip 1*+" Aneurisma Fusiformis Pembesaran pembuluh darah yang memanjang Cberbentuk gelondongD" disebut aneurisma fusiformis. <neurisma tersebut umumnya melibatkan segmen intracranial arteri karotis interna, trunkus utama arteri serebri media, dan arteri basilaris. #truktur ini biasanya disebabkan oleh aterosklerosis dan atau hipertensi, dan hanya sedikit yang menjadi sumber perdarahan. <liran yan lambat pada aneurisma fusiformis dapat mempercepat pembentukan bekuan intra&aneurisma, terutama pada sisi&sisinya, dengan akibat stroke emboli atau tersumbatnya pembuluh darah perforans oleh perluasan thrombus secara langsung 3ambar 1. 5enis&jenis aneurisma 1 2" S'!(5e In2$!5 Pada keadaan normal, aliran darah ke otak adalah )1 ml8 1** gr jaringan otak8 menit. .ila hal ini turun sampai 1 1 mE81** gram jaringan otak setiap menit maka aktivitas listrik neuron terhenti tetapi struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel. Penurunan aliran darah ini jika semakin parah dapat menyebabkan jaringan otak mati, yang sering disebut sebagai infrak. 5adi, infark otak timbul karena iskemik otak yang lama dan parah dengan perubahan fungsi dan struktur otak yang ireversibel. = Perjalanan klinis pasien dengan stroke infrak akan sebanding dengan tingkat penurunan aliran darah ke jaringan otak, seperti yang dijelaskan di atas. Perjalanan klinis ini akan dapat mengklasifikasikan iskemik serebral menjadi ', yaitu A a. Transient ischemic Attack (TIA), adalah suatu gangguan akut dari fungsi fokal serebral yang gejalanya berlangsung kurang dari $' jam dan disebabkan oleh thrombus atau emboli. .erdasarkan definisi stroke yang sudah dibahas di atas, maka 2-< ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kategori stroke karena durasinya yang kurang dari $' jam b. Reversible Ischemic eurolo!ical "eficit 9RIND:" #eperti juga pada 2-< gejala neurologis dari ,-6D juga akan menghilang, hanya saja %aktu berlangsungnya lebih lama, yaitu lebih dari $' jam, bahkan sampai $1 hari. 5ika pada 2-< dokter jarang melihat sendiri peristi%anya sehingga pada 2-< diagnosis ditegakkan hanya berdasar keterangan pasien saja, maka pada ,-6D ini ada kemungkinan dokter dapat mengamati atau menyaksikan sendiri. .iasanya ,-6D membaik dalam %aktu $'&'1 jam. #edangkan P,-6D (Prolonged Reversible Ischemic eurological De!icit" akan membaik dalam beberapa hari, maksimal /&' hari. #. Stroke In $volusion (%ro!ressin! stroke) Pada bentuk ini gejala 8 tanda neurologis fokal terus memburuk setelah '1 jam. :elainan atau defisit neurologik yang timbul berlangsung secara bertahap dari yang bersifat ringan menjadi lebih berat. &. 'om%lete Stroke on (aemmorha!ic Com#leted stroke diartikan bah%a kelainan neurologis yang ada sifatnya sudah menetap, tidak berkembang lagi. :elainan neurologis yang muncul bermacam&macam, tergantung pada daerah otak mana yang mengalami infark. D P$'(2i3i(l(i 0" En#('el 2 >ndotel adalah lapisan sel epitelial yang berasal dari mesoderm yang membatasi dinding pembuluh darah dan dinding pembuluh limfe. >ndotel terletak di antara sirkulasi darah dan pembuluh darah. Fungsi utama endotel adalah A 1. mengatur tonus pembuluhdarah, $. mengatur adesi lekosit dan inflamasi, dan /.mempertahankan keseimbangan antara trombosis dan fibrinolisis. Fungsi endotel ini dilakukan oleh substansi&substansi khusus yang dikelompokkan dalam $ golongan besar yaitu $ndothelium Derived Rela%ing &actors ($DR&s" dan $ndothelium Derived Contrcting &actors ($DC&s" ; $"RFs #ubstansi yang tergolong >D,Fs adalah A nitric o%ide 6O", prostasiklin, dan faktor relaksasi hiperpolarisasi ($ndothelium Derived '(#er#olari)ing &actor* $D'&". 6O merupakan >D,Fs terpenting yang terbentuk dari transformasi asam amino B&arginin menjadi sitrulin melalui jalur B&arginine&nitric oGide dengan bantuan enHim 6O sintetase 6O#". 6O diproduksi atas pengaruh asetilkolin, bradikinin, serotonin, dan bertindak sebagai reseptor endotel spesifik. 6O# diaktivasi oleh adanya robekan pada pembuluh darah dan estrogen, sebaliknya aktivasi 6O# dihambat oleh asam amino dalam sirkulasi dan oleh <DM< (as(mmetrical dimeth(larginine". Pada pembuluh darah, sintesis 6O mempengaruhi tonus pembuluh darah sehingga berperan pada pengaturan tekanan darah, selain itu pada sistem saraf pusat 6O merupakan neurotransmiter yang menjalankan beberapa fungsi termasuk pembentukan ingatan. Prostasiklin dihasilkan endotel sebagai respons adanya shear stress dan hipoksia. Prostasiklin meningkatkan c<MP pada otot polos dan trombosit. 6O dan prostasiklin secara sinergistik menghambat agregasi trombosit sehingga dengan adanya kedua Hat ini terjadilah penghambatan aktivasi trombosit secara maksimal $"'Fs >ndotel juga menghasilkan faktor kontraksi yang disebut >DCFs seperti >2&1 endotelin&1", tromboksan <$ 2I<$", prostaglandin ($ P3($" , dan angiotensin --. Pembuluh darah intramiokard lebih sensitif terhadap efek vasokontriksi >2&1 daripada arteri koronaria, sehingga endotel berperan penting dalam pengaturan aliran darah koroner. (ingga kini terdapat / isoform endotelin, yaitu A endotelin&1, endotelin&$, dan endotelin&/. 2elah ditemukan dua reseptor endotelin, yaitu reseptor >2< dan >2.. ,eseptor >2. berperan dalam pembentukan 6O dan prostasiklin, hal ini menjelaskan mengapa endotelin memiliki efek vasodilatasi sesaat. >2&1 menyebabkan vasodilatasi pada konsentrasi rendah dan terus&menerus menimbulkan kontraksi pada konsentrasi tinggi sehingga dapat menyebabkan iskemi, aritmi dan kematian otot" jantung. <ngiotensin -- menyebabkan proliferasi dan migrasi sel otot polos melalui reseptor <21, selain itu angiotensin -- memproduksi vasokonstriktor poten dan menyebabkan retensi garam dan air. (al ini merupakan komponen utama dalam patogenesis berbagai penyakit vaskuler seperti hipertensi. Pada keadaan tertentu seperti penuaan, menopause, dan keadaan patologis seperti hipertensi, diabetes melitus, aterosklerosis, sel endotel teraktivasi untuk menghasilkan faktor konstriksi seperti >DCF 2I<$, P3($" dan radikal bebas yang menghambat efek relaksasi 6O. 1 ,adikal bebas dapat menghambat fungsi endotel dengan menyebabkan rusaknya 6O. :etidakseimbangan antara faktor kontraksi dan relaksasi yang terjadi pada endotel inilah yang disebut disfungsi endotel. #umber lain menyebutkan disfungsi endotel merupakan perubahan fungsi sel endotel yang berakibat pada kegagalan availabilitas 6O, sehingga disfungsi endotel harus dibedakan dari kerusakan endotel yang berarti terjadinya kerusakan anatomi endotel. 2abel 1. Pengaturan fungsi oleh endotel $ 2" Hi*e!'en3i #$n #i32%n3i en#('el <pabila ditinjau secara sederhana maka tekanan darah ditentukan oleh $ faktor penting yaitu A a. Curah jantung b. 2ahanan perifer. #aat seseorang mengalami stress psikologis, maka akan merangasang saraf simpatis untuk mengeluarkan 6> norepinefrin". Pelepasan 6> ini sendiri akan menyebabkan terjadinya reaksi ligand&reseptor, yang mana 6> sebagai ligand dapat melekat pada reseptor di pembuluh darah J1", ginjalK1", jantungK1". Pada pembuluh darah J1" akan terjadi reaksi vasokonstriksi sehingga endotel&endotel di pembuluh darah merapat dan menyebabkan resistensi perifer meningkat L otomatis tekanan darah juga ikut meningkat. (al tersebut T$!e' 2%n3i(nil 3el en#('el F%n3i 3*e3i2i5 -%men ;$3(5(n3'!i53i ;$3(#il$'$3i >ndotelin <ngiotensin -- >2&1 2hromboGane < $ P3( $ 6O .radikinin Pe!'%mb%h$n S'im%l$3i Inhibi3i Platelet Derivated 3ro%th Factor Fibroblas 3ro%th Factor -3F&1 >ndotelin <ngiotensin -- 6O P3F 23F In2l$m$3i P!(in2l$m$3i <dhesion molecules !C<M, -C<M Hem(3'$3i3 An'i+5($%l$n An'i!(mb('i5 2rombomodulin 3likosaminaglikan Dermatin sulfat Prostacyclin 2P< 6O 9 menyebabkan hipertensi, jika sel endotel ini terus terpapar oleh tekanan darah yang tinggi terus menerus maka akan menyebabkan sel endotel menjadi disfungsi, 6O nitrit oGite" yang biasa diproduksi oleh sel endotel menjadi berkurang sehingga sel endotel tidak dapat relaksasi dan akan terjadi terus vasokonstriksi, dan permeabelitasnya menjadi berkurang sehingga lama kelamaan dapat menimbulkan terjadinya arterosklerosis. $ Pada jantung adanya 6> akan meningkatkan heart rate L kontraksi dari jantung yang mana dapat meningkatkan cardiac out#ut COP", COP ini sendiri akan menyebabkan resistensi perifer pada pembuluh darah sama halnya pada saat kejadian 6> yag berikatan dengan reseptor J1" di pembuluh darah, jadi hal ini juga dapat menyebabkan arterosklerosis. Pada reseptornya di ginjal, 6> akan menyebabkan aktifasi sekresi renin meningkat, dan kita tahu renin akan menstimulasi perubahan angiotensin menjadi angiotensin -, angiotensin - akan berubah menjadi angiotensin -- yang berpengaruh vasokonstriksi pada pembuluh darah, pada Pituitari Posterior akan merangsang pengeluaran <D(, dan <D( berperan dalam retensi air, pada adrenal corteG angiotensin merangsang pengeluaran aldosteron yag berperan sebagai retensi air L 6a. akibat retensi air L 6a akan meningkatkan blood volume, yg akhirnya berpengaruh pada venous return yang meningkat dan juga CO. $,11 (asil penelitian menunjukkan bah%a disfungsi endotel pada hipertensi esensial disebabkan oleh penurunan availabilitas 6O. Pendapat lain menyatakan bah%a hipertensi esensial berhubungan dengan perubahan fungsi dan morfologi endotel menyebabkan peningkatan volume sel sehingga endotel mencembung ke dalam lumen. Pada pembuluh darah yang hipertensi, interaksi antara endotel dengan trombosit dan monosit meningkat. Pendapat lain tentang mekanisme terjadinya kerusakan 6O adalah produksi stres oksidatif. #tres oksidatif yang berupa ,O# (Reactive +%(gen S#ecies" terutama anion superoksida ini dapat bergabung dan menghancurkan peroksinitrat yang menghasilkan 6O, sehingga terjadi efek negatif terhadap struktur dan fungsi pembuluh darah. $ 1* 3ambar $. (ipertensi dan disfungsi endotel 1$ 11 OBESITAS 1ARANG O-AH RAGA D-#FE63#- >6DO2(>B #2,>## O:#-D<2-F #>B >6DO2(>B ROKOK) INTAKE -E,AK) KO-ESTE RO- < P<65<63 P>M.EBE( D<,<( M 6O N ,>#-#2>6#- P>,-F>, M !<#O:O62,-:#- M>D-<2O, !<#OD-B<2<#- O !<#O:O62,-:#- 6> <:2-!-2<# #-MP<2-# M STRESS PSIKO-OGI #>:,>#- ,>6-6 M K 1
5<62E63 K 1 3-65<B J 1 PD <63 -- <63 - <63 P-2E-2<,- PO#2>,-O, PD <BDO#2>,O6 <D( <D,>6<B CO,2>I ,>2>6#- 6< P , ( $ O ,>2>6#- ( $ O #2,O:> !OBEM> M !>6OE# ,>2E,6 M .BOOD !OBEM> M :O62,<:#- M (, M COP M >#! M 2D M >C! M INTAKE N$= < ATHEROS4-EROSIS D-#FE63 #- >6DO2(> B P>,E.<( <6 >6DO2(> B HIPERTENSI 3ambar /. Perubahan sel otot polos pembuluh darah pada hipertensi $ 8" Di32%n3i en#('hel #$n $!'e!i(3>le!(3i3 <rteriosklerosis adalah sekelompok kelainan pembuluh darah yang ditandai olehpenebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Besi a%al dari atherosklerosis #ecara patologi anatomi, terdapat tiga jenis <rteriosclerosis, yaituA 1. A'he!(3l>le!(3i3? ditandai oleh pembentukan ateroma plak di tunika intima yang terdiri dari lemak dan jaringan ikat" $. )onckeber!*s medial calcific sclerosis+ yang ditandai dengan kalsifikasi tunika media /. A!'e!i(l(35le!(3i3? ditandai oleh proliferasi atau penebalan dinding arteri kecil dan arteriol Pada keadaan normal, endotelium menghalangi penetrasi molekul&molekul besar seperti lipoprotein dengan densitas rendah dan sangat rendah BDB, !BDB" ke dalam intima, sedangkan lipoprotein dengan densitas yang lebih tinggi dengan molekul yang lebih kecil dapat bergerak bebas ke dalam dan keluar intima. #el&sel endotelium juga menghasilkan prostasiklin P3-$" dan oksida nitrit yang dapat mencegah penumpukan platelet. 11 Peninggian permeabilitas endotelium merupakan kelainan pertama akibat terjadinya jejas arteri yang merupakan suatu respons non&spesifik yang disebabkan oleh virus, toksin, kompleks imun, produk&produk yang dilepaskan oleh sel&sel darah putih atau platelet&platelet yang teraktivasi, dan stress fisik yang tidak laHim. (al ini juga dapat disebabkan oleh adanya peninggian konsentrasi lipoprotein dalam darah. .ila lipoprotein memasuki intima akibat peninggian permeabilitas kapiler, maka senya%a protein utama dari BDB dan !BDB apolipoprotein ." berikatan dengan glikosoaminoglikan, terutama dermatan sulfat sehingga lipoprotein menumpuk di dalam intima. 11 :emudian, BDB tersebut diubah oleh sel&sel sekitarnya teroksidasi" dan ditangkap 1$ oleh reseptor yang ada pada makrofag scavenger cells". #elanjutnya, terjadi perubahan& perubahan kimia dari BDB dan menghasilkan monoc(te chemotactic !actor yang merupakan sitotoksik terhadap sel&sel endotelium. monosit akan masuk sampai ke dasar tunika intima dan kemudian berubah jadi makrofag. Makrofag bermigrasi sambil memfagosit BDB yang tertimbun dan terbentuklah sel foam 8 sel sabun yang berisi droplet&droplet lipid dan menyebabkan permukaan endothelium menjadi tidak rata. #elanjutnya, terjadi peninggian permeabilitas endotel terhadap lipid. Bimfosit 2 juga terlibat kemotaksis monosit dan penetrasi intima juga merupakan a%al dari abnormalitas". 11 :erusakan endotel juga merangsang platelet&platelet untuk bertumpuk, degranulasi, dan menghasilkan adenosin difosfat serta tromboksan <$. <denosin difosfat dan tromboksan <$ selanjutnya menyebabkan penumpukan platelet. Platelet&platelet, sel endotelium, makrofag, dan limfosit 2 menghasilkan c(tokines like colon( stimulating !actors* insulin like gro,th !actor--* ./&-0* interleukin--* and tumor nekrosis !actor. #emua ini bekerja menghasilkan suatu faktor yang diketahui sebagai #latelet derived gro,th !actor PD3F" yang menyebabkan sel&sel otot polos terpisah, masuk ke dalam intima dan mengambil lipoprotein untuk membentuk sel busa, menghasilkan elastin dan kolagen, kemudian membentuk plak fibrosa. . #elain migrasi makrofag, terjadi migrasi #MCs Smooth 1uscle Cells" dari tunica media vasa menuju tunica intima yang menimbulkan akumulasi matriks. <danya akumulasi matriks ekstra selular misalnya serabut serabut hialin, kolagen, elastin, dan fibrosa yang diproduksi oleh #MCs akan menimbulkan kalsifikasi dan fibrosis plak ateroma sehingga elastisitas dan diameter pembuluh darah berkurang. 11 1/ 3ambar '. Proses pembentukan sel foam 11 3ambar ). Mekanisme atherosclerosis $ 3ambar =. <therosclerosis 1$ 1' 4" H%b%n$n hi*e!'en3i #$n 3'!(5e <liran darah otak <DO" adalah jumlah darah yang menuju ke otak. Otak orang de%asa menggunakan $*+ darah yang di pompa oleh jantung pada saat keadaan istirahat, dan darah dalam keadaan normal mengisi 1*+ dari ruang intracranial. <DO secara ketat meregulasi kebutuhan dari metabolik otak, rata&rata aliran <DO dipertahankan )* ml per 1** gram jaringan otak per menit pada manusia de%asa. $ #angat penting untuk mempertahankan <DO dalam batas yang normal karena terlalu banyak <DO dapat meningkatkan tekanan intrakranial sehingga dapat menekan dan merusak jaringan otak, sedangkan terlalu sedikit <DO akan menyebabkan suplai darah yang tidak adekuat. -skemik akan terjadi jika aliran darah ke otak di ba%ah 11&$* ml per 1** gram otak permenit dan kematian jaringan otak terjadi bila <DO turun di ba%ah 1&1* ml per 1** gram jaringan otak per menit. Di dalam jaringan otak terdapat biochemical cascade atau yang disebut sebagai iskemik cascade yang menyebabkan jaringan otak menjadi iskemik, yang lebih lanjut menyebabkan kerusakan dan kematian dari sel&sel otak. $ <DO ditentukan oleh beberapa faktor seperti viskositas darah, kemampuan pembuluh darah dalam berdilatasi, tekanan perfusi serebral yang ditentukan oleh tekanan darah dan tekanan intrakranial. Pembuluh darah serebral mempunyai kemampuan untuk mengubah aliran darah dengan cara mengubah diameter lumen pembuluh darah, proses ini disebut dengan autoregulasi. :onstriksi pembuluh darah akan terjadi bila tekanan darah meningkat dan akan berdilatasi bila tekanan darah menurun. 11 (ipertensi dapat menimbulkan perubahan patologik yang berbeda pada pembuluh darah sedang dan pembuluh darah kecil otak. .erdasarkan ini stroke yang timbul akibat hipertensi dapat dibedakan atas dua golongan yang gambaran patologi dan kliniknya berbeda 1/ . Pada pembuluh darah sedang, seperti a. karotis, a vertebrobasilaris atau arteri di basal otak, perubahan patologiknya adalah berupa aterosklerosis, dan manifestasi kliniknya adalah stroke iskemik. Di sini peranan hipertensi hanyalah sebagai salah satu faktor risiko di samping faktor&faktor lain seperti diabetes mellitus, hiperlipidemia, merokok dan lain&lain. Pembuluh darah kecil otak, ialah cabang&cabang penetrans arteri yang menembus ke dalam jaringan otak, berukuran diameter )*0$** mikron. Dasar kelainan pada pembuluh darah jenis ini adalah spasme dan lipohialinosisQ spasme terjadi pada hipertensi akut seperti hipertensi maligna, dan manifestasi kliniknya adalah -nfark lakunar. Bipohialinosis juga terjadi pada hipertensi kronik, pembuluh darah dengan lipohialinosis ini dapat mengalami mikro aneurisma yang dapat pecah dan terjadi Perdarahan -ntraserebral. .erbeda dengan 1) aterosklerosis, pada lipohialinosis hipertensi dapat dikatakan merupakan faktor penyebab satu&satunya. 1) 3ambar ;. Pengaruh hipertensi pada pembuluh darah otak 11 >" P$'(ene3i3 3'!(5e i35emi5 2erdapat / mekanisme patofisiologi utama yang mendasari terjadinya stroke iskemik meliputi penyakit pembuluh darah besar aterosklerosis", penyakit pembuluh darah kecil arteriosklerosis" dan adanya emboli kardioembolik". Pada stroke iskemia terdapat gangguan suplai darah ke otak baik disebabkan oleh pembentukan trombus atau emboli. :urangnya aliran darah serebral menyebabkan hipoperfusi jaringan, hipoksia jaringan dan kematian sel otak. ) (ilangnya perfusi ke otak dalam beberapa detik sampai menit menyebabkan terjadinya cascade iskemik yang menyebabkan gambaran pusat sentral area infark irreversible yang dikelilingi area penumbra potensial reversibel". #aat ada gangguan aliran darah ke otak otomatis otak akan kekurangan asupan O$ dan glukosa untuk proses fosforilasi oksidatif. 2erjadilah proses oksidasi anaerob yang menghasilkan asam laktat. Otak mengalami asidosis, akibatnya terjadi denaturasi protein, influks Ca $P , udem glial, dan terjadi produksi radikal bebas. ) 3angguan vaskularisasi otak secara mendadak misalnya karena iskemi dapat menyebabkan hilangnya sel&sel otak pada inti daerah iskemi secara mendadak, daerah inti ini dikelilingi oleh daerah yang masih berpotensi untuk mengalami kematian juga, daerah ini yang dikenal sebagai penumbra atau daerah peri&infrak. Potensi penumbra yang masih dimungkinkan untuk mengalami rejuvenasi atau terselamatkan dari kematian inilah yang merangsang penelitian&penelitian tentang perubahan proses fisiologi yang terjadi beberapa jam atau hari setelah stroke. 2elah diketahui bah%a proses iskemi dan reperfusi mampu 1= merangsang produksi reactive o%(gen s#ecies ,O#", disfungsi mitokondria dan pelepasan glutamat yang akan diikuti oleh depolarisasi yang berulang dan mampu menyebabkan perubahan kandungan elektrolit baik intra maupun ekstraseluler kalsium, potasium, Hinc". Perubahan eksitabilitas saraf dan elektrolit yang terjadi secara mendadak pada fase a%al stroke dapat menyebabkan perubahan struktur saraf&saraf di daerah peri&infrak sehingga dapat mempengaruhi ketahanan hidup saraf&saraf didaerah tersebut. ),9 Di sisi lain kekurangan O$ dan glukosa akan menyebabkan deplesi <2P sehingga pompa 6a&:&<2Pase juga mengalami kegagalan. (al ini akan menyebabkan proses depolarisasi membran sehingga terjadilah 6a influks. 6a masuk ke intrasel dengan memba%a Cl& dan ($ *, akibatnya sel akan mengalami pembengkakan dan osmolisis. 2erjadinya depolarisasi sel dan pembengkakan sel akan menyebabkan glutamate keluar ke ruang ekstraseluler. (al ini akan memacu reseptor&reseptor glutamate pada sel. <da $ bentuk reseptor glutamat yaituA - . Rese#tor metabotro#ik ,eseptor yang bergandengan dengan protein 3 dan memodulasi second messenger dalam sel, seperti inositol tiophospat, kalsium, dan nukleotid siklik. 2. Rese#tor ionotro#ik ,eseptor yang berhubungan dengan saluran ion membran. ,eseptor ini dibagi lagi menjadiA reseptor 6MD< (-meth(l ID-as#artate "* A1PA ( al # h a-amino-3- h idroksi-4-met h (l-D- as#artate"* dan reseptor kainate. ,angsangan pada setiap reseptor glutamat ionotropik akan menyebabkan depolarisasi membran oleh karena masuknya ion yang bermuatan positif dan secara tidak langsung merangsang voltage gated calcium channel. ),9 ,eseptor 6MD< dapat memasukkan kalsium dan natrium ke dalam sel dan rangsangan yang berlebihan akan menyebabkan kelebihan Ca$P ke dalam neuron. ,eseptor <MP<&kainate berhubungan dengan saluran ion dan agak kurang #ermeable terhadap Ca$P. Masuknya kalsium kedalam neuron dapat mengaktivasi nuclear enHymes, misalnya protein kinase C, Ca Calmodulin 8 dependent protein kinase --, fosfolipase, nitrit oGide sintesa, endonuklease, dan ornitin dekarboksilase. ),1/ #emuanya ini menyebabkan kerusakan sel membran dan struktur neuron lainnya sehingga terjadi kematian sel. ,adikal bebas, asam arakhidonat dan nitrit oksida yang timbul karena proses di atas akan menimbulkan kerusakan neuron selanjutnya. Dalam beberapa jam dan hari setelah serangan stroke, gen spesifik akan teraktivasi dan menyebabkan pelepasan sitokin dan faktor&faktor lain yang menyebabkan inflamasi serta gangguan pada 1; mikrosirkulasi. Proses tersebut menyebabkan iskemik penumbra secara progresif semakin memburuk dan kemudian bersatu dengan inti infark. (al ini terjadi dalam beberapa jam setelah onset stroke. 2ujuan utama dari terapi akut iskemik stroke adalah menyelamatkan area hipovolemia pada iskemik penumbra. <rea hipovolemia bisa diselamatkan dengan menghambat proses iskemik (neuronal #rotection" dengan menurunkan durasi iskemik memperbaiki aliran darah pada daerah yang iskemik" $ 3ambar 1. Mekanisme kematian neuron pada stroke iskemik $ 11 3ambar 9. 2empat&tempat terjadinya bekuan pemicu stroke iskemia. .ekuan darah dapat terjadi di jantung, di sepanjang dinding pembuluh darah utama aorta* carotid* basilar arter(" atau arteri kecil yang masuk ke dalam otak. 5ika bekuan tersebut terletak dekat dengan bagian yang mengalami infark maka disebut sebagai trombusQ akan tetapi jika bekuan tersebut bergerak ke otak dari sumber yang jauh maka disebut sebagai emboli. 1/ 3ambar 1*. <rea penumbra 1/ 19 #" S'!(5e hem(!$i5 Pada stroke hemoragik, kematian neuron terjadi karena tiga hal berikut A 1. >fek 2oksik Darah <danya darah dalam parenkim otak menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar melalui efek masa dan komponen darah yang neorotoksik dan produk urainya. $. Pelepasan agen&agen vasokonstriktor seperti serotonin, prostaglandin, dan darah yang mengakibatkan terjadinya iskemi fokal dan akhirnya kematian neuron. /. Peningkatan 2-: karena penekanan terhadap jaringan yang dikelilingi hematoma sehingga menyebabkan herniasi dan iskemia global. Mekanismenya sama seperti pada stroke iskemik. ' 3ambar 11. .agian&bagian otak yang umumnya mengalami stroke hemoragik. 1" Percabangan kortikal dari arteri intrakranial utama, $" Percabangan lentikulostriat, /" Percabangan termoperfolator, '" Percabangan pontin paramedian, )" Percabangan arteri serebral utama E" Di$n(3i3 Diagnosis yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan ri%ayat medis pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan neurologis untuk mengevaluasi tingkat kesadaran, sensasi, fungsi visual, motor, bahasa" dan menentukan penyebab, lokasi, dan luasnya stroke. 0" T$n#$ #$n Ge@$l$ S'!(5e 02 #erangan stroke jenis apa pun akan menimbulkan defisit neurologis yang bersifat akut, tergantung dari area otak yang terkena, yaituA & (emidefisit motorik & (emidefisit sensorik & Penurunan kesadaran $* & :elumpuhan nervus fasialis !--" dan hipoglossus I--" yang bersifat sentral & 3angguan fungsi luhur seperti kesulitan berbahasa afasia" dan gangguan fungsi intelektual demensia" & .uta separuh lapang pandang hemianopsia" & Defisit batang otak 2abel $. Perbedaan klinis stroke iskemik dan hemoragik 1/ 2" Peme!i53$$n l$b(!$'(!i%m A 2es darah misalnya, hitung darah lengkap". Entuk sebagian besar, tes darah membantu mencari penyakit yang diketahui meningkatkan risiko stroke, termasukA Ge@$l$ Hem(!$i5 I35emi5 Permulaan serangan <kut #ub akut Raktu serangan <ktif .angun pagi Bokasi :ortikal :ortikal, sub kortikal Onset Menit8jam Pelan jam8hari" Defisit fokal .erat ,ingan&berat 6yeri kepala PP P, & Muntah P & Penurunan kesadaran P & :ejang P & <fasia PP P, & (emiparesis PP P,& ,angsangan meningeal P & $1 a. :olesterol tinggi b. Diabetes c. 3angguan pembekuan darah 8" P!(3e#%! im$in 8)4 Prosedur imaging C2 scan, M,-" membantu dokter menentukan jenis stroke dan mengesampingkan kondisi lain, seperti infeksi dan tumor otak. a. Com#uted .omogra#h( Scan (C. Scan" 2eknik ini biasanya merupakan tes pertama yang dilakukan ketika pasien datang ke ga%at darurat rumah sakit dengan gejala stroke, bukan hanya karena dapat dengan mudah mendeteksi perdarahan di dalam otak, tetapi juga karena dapat dilakukan dengan cepat. 2es menggunakan dosis rendah sinar&I untuk menampilkan gambar G&ray otak dan dapat menentukan apakah suatu stroke disebabkan oleh penyumbatan iskemia" atau pendarahan hemoragik", ukuran dan lokasi infark. C2 scan biasanya tidak dapat menghasilkan gambar yang menunjukkan tanda&tanda stroke iskemik sampai =&1$ jam setelah onset, jadi pengulangan scan dapat dilakukan. b. 1agnetic Resonance Imaging (1RI" M,- dapat mendeteksi stroke dalam beberapa menit setelah onset. 3ambaran otak juga lebih bagus dibandingkan dengan gambar C2. :arena inilah, M,- adalah uji preferensi dalam diagnosis stroke. #uatu jenis khusus yang disebut M,- angiography resonansi magnetik, atau M,<, memungkinkan dokter tepat memvisualisasikan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di otak. Magnetic ,esonance -maging M,-" & Perangkat ini menggunakan medan magnet untuk mendeteksi perubahan halus dalam jaringan otak. M,- berguna ketika stroke melibatkan pembuluh darah kecil. c. Cerebral Angiogra#h( Penggunakan tes ini dilakukan untuk memvisualisasikan pembuluh darah di leher dan otak. #elama pengujian ini pe%arna khusus yang dapat dilihat menggunakan sinar&I disuntikkan ke dalam arteri karotis, yang memba%a darah ke otak. Pada seseorang yang memiliki sebagian atau obstruksi total salah satu pembuluh darah, atau dalam pembuluh darah lainnya di dalam otak, sedikit atau tidak ada pe%arna dapat dilihat mengalir mele%atinya. Penyebab umum dari stroke adalah penyempitan arteri karotid, stenosis karotis, yang biasanya merupakan hasil dari deposito kolesterol di sepanjang dinding $$ pembuluh darah. :ondisi ini juga dapat didiagnosis dengan tes yang disebut DupleG Carotid, dimana gelombang suara digunakan untuk mengevaluasi aliran darah melalui pembuluh darah. 2ergantung dari tingkat penyempitan dan pada gejala dirasakan oleh seseorang, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan plak dari arteri yang terkena. Cerebral angiography juga dapat membantu mendiagnosa aneurisma maupun aterio-venous mal!ormation yang terkait dengan stroke hemoragik d. $lectrocardiogram Eji ini, untuk membantu dokter mengidentifikasi masalah dengan konduksi listrik jantung.. 6ormalnya, jantung berdetak dalam pola, teratur berirama yang mempromosikan aliran darah lancar ke otak dan organ tubuh lainnya. 2etapi ketika hati telah cacat dalam konduksi listrik, pemukulan berhenti berirama dan dikatakan menderita aritmia, atau detak jantung yang tidak teratur. .eberapa aritmia, seperti fibrilasi atrium, menyebabkan pembentukan bekuan darah di dalam bilik jantung. bekuan darah ini kadang&kadang bermigrasi ke otak dan menyebabkan stroke. F" Pen$'$l$53$n$$n 7 0" S'!(5e i35emi5 a. 2erapi umum & Betakkan kepala pasien pada posisi /**, kepala dan dada pada satu bidangQ ubah posisi tidur setiap $ jamQ mobilisasi dimulai bertahap bila hemodinamik sudah stabil. & #elanjutnya, bebaskan jalan napas, beri oksigen 1&$ liter8menit sampai didapatkan hasil analisis gas darah. 5ika perlu, dilakukan intubasi. Demam diatasi dengan kompres dan antipiretik, kemudian dicari penyebabnyaQ jika kandung kemih penuh, dikosongkan sebaiknya dengan kateter intermiten". & Pemberian nutrisi dengan cairan isotonik, kristaloid atau koloid 1)**&$*** mB dan elektrolit sesuai kebutuhan, hindari cairan mengandung glukosa atau salin isotonik. Pemberian nutrisi per oral hanya jika fungsi menelannya baikQ jika didapatkan gangguan menelan atau kesadaran menurun, dianjurkan melalui slang nasogastrik. & :adar gula darah ?1)* mg+ harus dikoreksisampai batas gula darah se%aktu 1)* mg+dengan insulin drip intravena kontinu selama$&/ hari pertama. (ipoglikemia kadar gula darahO =* mg+ atau O 1* mg+ dengan gejala" diatasi segera dengan dekstrosa '*+ iv sampai kembali normal dan harus dicari penyebabnya $/ & 5ika terjadi hipotensi, yaitu tekanan sistolik S 9* mm (g, diastolik S;* mm(g, diberi 6aCl *,9+ $)* mB selama 1 jam, dilanjutkan )** mB selama ' jam dan )** mB selama 1 jam atau sampai hipotensi dapat diatasi. 5ika belum terkoreksi, yaitu tekanan darah sistolik masih O 9* mm(g, dapat diberi dopamin $&$* Tg8kg8menit sampai tekanan darah sistolik U 11* mm(g. & 5ika kejang, diberi diaHepam )&$* mg iv pelan& pelan selama / menit, maksimal 1** mg per hariQ dilanjutkan pemberian antikonvulsan per oral fenitoin, karbamaHepin". 5ika kejang muncul setelah $ minggu, diberikan antikonvulsan peroral jangka panjang. & 5ika didapatkan tekanan intrakranial meningkat, diberi manitol bolus intravena *,$) sampai 1 g8 kg.. per /* menit, dan jika dicurigai fenomena rebound atau keadaan umum memburuk, dilanjutkan *,$)g8kg.. per /* menit setiap = jam selama /&) hari. (arus dilakukan pemantauan osmolalitas O/$* mmol"Q sebagai alternatif, dapat diberikan larutan hipertonik 6aCl /+" atau furosemid. b. 2erapi khusus Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian antiplatelet seperti aspirin dan anti koagulan, atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt&P< recombinant tissue Plasminogen <ctivator". Dapat juga diberi agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam jika didapatkan afasia" 2" S'!(5e hem(!$i5 a. 2erapi umum & Pasien stroke hemoragik harus dira%at di -CE jika volume hematoma ?/* mB, perdarahan intraventrikuler dengan hidrosefalus, dan keadaan klinis cenderung memburuk. & Penatalaksanaan umum sama dengan pada stroke iskemik, tukak lambung diatasi dengan antagonis ($ parenteral, sukralfat, atau inhibitor pompa protonQ komplikasi saluran napas dicegah dengan fisioterapi dan diobat dengan antibiotik spektrum luas. b. 2erapi khusus & 6europrotektor dapat diberikan kecuali yang bersifat vasodilator. 2indakan bedah mempertimbangkan usia dan letak perdarahan yaitu pada pasien yang kondisinya kian memburuk dengan perdarahan serebelum berdiameter ?/ cm/, hidrosefalus akut akibat perdarahan intraventrikel atau serebelum, dilakukan $' Obat Dosis Mula kerja Lama kerja Efek samping Keterangan Labetalol 20-80 mg iv bolus setiap 10 menit atau 2 mg/menit, infus kontinyu 5-10 menit 3-6 jam Nausea, vomitus, hipotensi, blok atau gagal jantung, keusakan hati, bonkospasme !eutama untuk kega"at #auatan hipetensi, ke$uali pa#a gagal jantung akut Nikardipin 5 % 15 mg/jam infus kontinyu 5-15 menit &epanjang infus bejalan !akika#i 'aut #alam ai, ti#ak sensitif teha#ap $ahaya, vaso#ilatasi peife #engan tanpa menuunkan aktivitas pompa jantung Diltiazem 5-(0 g/kg/ menit infus kontinyu 5-10 menit ( jam )lok no#us *- +, #enyut pematu atium, teutama usia lanjut ,isis hipetensi Esmolol 200-500 ug/ kg/menit untuk ( menit- selanjutnya 50-300 ug/kg/ menit iv 1-2 menit 10-20 menit .ipotensi, mual- !P&shunting, dan perdarahan lobar ?=* mB dengan tanda peningkatan tekanan intrakranial akut dan ancaman herniasi. & Pada perdarahan subaraknoid, dapat digunakan antagonis :alsium nimodipin" atau tindakan bedah ligasi, embolisasi, ekstirpasi, maupun gamma knife" jika penyebabnya adalah aneurisma atau malformasi arteri&vena. c. 2erapi lanjutan 1. Melanjutkan terapi sesuai kondisi akut sebelumnya $. Penatalaksanaan komplikasi /. ,estorasi8rehabilitasi sesuai kebutuhan pasien",yaitu fisioterapi, terapi %icara, 'erapi kognitif dan terapi okupasi ). Prevensi sekunder =. >dukasi keluarga untuk motivasi dukungan terhadap pasien 8" Te!$*i hi*e!'en3i *$#$ 3'!(5e $" Um%m 1. Cara pengukuran. a. 2ekanan darah diukur paling sedikit $ I dengan selang %aktu ) 0 $*v menit pada sisi kiri dan kanan dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa dalam posisi duduk. b. 2ekanan darah yang dipakai adalah tekanan darah yang lebih tinggi. c. 2ekanan darah arterial sistemik rerata adalah tekanan darah sistolik P dua kali tekanan darah diastolik dibagi tiga. VsistolikP $.diastolik"W 8 /. $. 5enis obat parenteral untuk terapi hipertensi emergency pada stroke akutA $) Sifat khusus obat %arenteral $" -$be'$l(l Babetalol adalah gabungan penyekat alfa dan beta. Obat ini berguna dan aman untuk kega%at daruratan hipertensi, tetapi tidak boleh diberikan pada penderita gagal jantung akut atau blok jantung derajat $ atau /. (ati&hati pada cadangan jantung lemah, asma atau ri%ayat spasme bronkus. #ediaan injeksi, belum beredar di -ndonesia. b" Ni5$!#i*in" #ediaan intravena dari preparat Dihydropyridine yang merupakan Ca channel blocker CC.s" yang di berikan secara infus kontinyu. >fek hemodinamik primer adalah menimbulkan vasodilatasi perifer dengan mempertahankan atau peningkatkan aktifitas pompa jantung. #ediaan yang larut dalam air dan tidak sensitif terhadap cahaya sehingga baik untuk penggunaan intravena. Dari beberapa studi telah dibuktikan bah%a nikardipin dengan pemberian infus langsung menurunkan tekanan darah sistemik dan selanjutnya dapat dipertahankan pada level tekanan darah yang diinginkan $'&$=. >" Dil'i$Bem DiltiaHem adalah penyekat saluran kalsium, obat ini sebaiknya diberikan sebagai infus kontinyu )&'*XYg8kg8menit daripada suntikan bolus 1* mg dilarutkan dalam 1* ml salin disuntikkan dalam %aktu /&) menit". Penurunan tekanan darah $;,/+ dengan infus kontinyu dan ;,)+ dengan suntikan bolus. :ecepatan denyut nadi tidak berubah dengan infus kontinyu, sedangkan pada suntikan bolus kecepatan nadi sedikit berkurang dari 11 sampai 1$ per menit. Obat ini tidak boleh diberikan pada blok sino& $= Jenis obat Cara pem- berian Mula kerja Lama kerja Dosis dewasa rekuensi pem- berian Efek samping Nifedipin /al )ukal 15-20 menit 5-10 menit 3-6 jam 3-6 jam 10 mg 10 mg 6 jam 20-30 menit .ipotensi, nyei kepala, takika#ia, pusing, muka meah Kaptopril /al &' 15-30 menit 5 menit (-6 jam 2-3 jam 6,25-25 mg 6,25-25 mg 30 menit 30 menit .ipekalemia, insufisiensi ginjal, hipotensi #osis a"al Clonidin /al 30 menit 8-12 jam 0-1-0-2 mg 12 jam &e#asi !razosin /al 15-30 menit 8 jam 1-2 mg 8 jam &akit kepala, fati0ue, #o"siness, "eakness Mino"idil /al 2 menit 12 jam 5%10mg 12 jam .isutisme, effusi peika#- Labetalol /al 2 menit 12 jam 20-80mg 12 jam .ipotensi otostatik, gg- ejakulasi, bonkospasme gg- fungsi hati Jenis obat Cara pem- berian Mula kerja Lama kerja Dosis dewasa rekuensi pem- berian Efek samping Nifedipin /al )ukal 15-20 menit 5-10 menit 3-6 jam 3-6 jam 10 mg 10 mg 6 jam 20-30 menit .ipotensi, nyei kepala, takika#ia, pusing, muka meah Kaptopril /al &' 15-30 menit 5 menit (-6 jam 2-3 jam 6,25-25 mg 6,25-25 mg 30 menit 30 menit .ipekalemia, insufisiensi ginjal, hipotensi #osis a"al Clonidin /al 30 menit 8-12 jam 0-1-0-2 mg 12 jam &e#asi !razosin /al 15-30 menit 8 jam 1-2 mg 8 jam &akit kepala, fati0ue, #o"siness, "eakness Mino"idil /al 2 menit 12 jam 5%10mg 12 jam .isutisme, effusi peika#- Labetalol /al 2 menit 12 jam 20-80mg 12 jam .ipotensi otostatik, gg- ejakulasi, bonkospasme gg- fungsi hati atrial, blok <! derajat $ atau / dan %anita hamil. e" E3m(l(l Merupakan beta bloker kardioselektif relatif, dimetabolisme secara cepat oleh esterase darah dan mempunyai half life pendek 9* menit" dan lama kerja kurang dari /* menit. Dosis yang dianjurkan adalah $**&)**ug 8kg8menit untuk ' menit, selanjutnya )*&/** ug 8kg8 menit iv. '. Obat oral untuk terapi hipertensi urgensi pada stroke akutA - +bat anti-hi#ertensi tunggal - +bat anti-hi#ertensi kombinasi $; 6" Te!$*i hi*e!'en3i *$#$ 3'!(5e i35emi5 & #ebagian besar ahli tidak merekomendasikan terapi hipertensi pada stroke iskemik akut, kecuali terdapat hipertensi berat yang menetap yaitu tekanan darah sistolik ?$$* mm(g atau diastolik ?1$* mm(g. & #ebagian ahli berpendapat obat&obat anti&hipertensi yang sudah ada sebelum serangan stroke diteruskan pada fase a%al stroke dan menunda pemberian obat anti&hipertensi yang baru sampai dengan ; 0 1* hari pasca a%al serangan stroke. & Pada penderita dengan tekanan darah diastolik ? 1'* mm(g atau ?11* mm(g bila akan dilakukan terapi trombolisis" diperlakukan sebagai penderita hipertensi emergensi berupa drip kontinyu nikardipin, diltiaHem, nimodipin dan lain&lain. & 5ika tekanan darah sistolik ? $/* mm(g dan 8atau tekanan darah diastolik 1$1 0 1'* mm(g, berikan labetalol i.v. selama 1 0 $ menit. Dosis labetalol dapat diulang atau digandakan setiap 1* 0 $* menit sampai penurunan tekanan darah yang memuaskan dapat dicapai atau sampai dosis komulatif /** mg yang diberikan melalui teknik bolus mini. #etelah dosis a%al, labetalol dapat diberikan setiap = 0 1 jam bila diperlukan. Pilihan obat lain lihat tabel jenis&jenis obat untuk terapi emergensi". & 5ika tekanan darah sistolik 11*&$/* mm(g dan8 atau tekanan darah diastolik 1*)& 1$* mm(g, terapi darurat harus ditunda kecuali adanya bukti perdarahan intraserebral, gagal ventrikel jantung kiri, infark miokard akut, gagal ginjal akut, edema paru, diseksi aorta, ensefalopati hipertensi dan sebagainya. 5ika peninggian tekanan darah tersebut menetap pada dua kali pengukuran selang %aktu =* menit, maka diberikan $**&/** mg labetalol $&/ kali sehari sesuai kebutuhan. $1 Pengobatan alternatif yangmemuaskan selain labetalol adalah nifedipin oral 1* mg setiap = jam atau =,$) 0 $) mg kaptopril setiap 1 jam. 5ika monoterapi oral tidak berhasil atau jika obat tidak dapat diberikan per oral, maka diberikan labetalol i.v. seperti cara diatas atau obat pilihan lainnya urgensi". & .atas penurunan tekanan darah sebanyak banyaknya sampai $*+ & $)+ dari tekanan darah arterial rerata, dan tindakan selanjutnya ditentukan kasus per kasus. A" Te!$*i hi*e!'en3i *$#$ 3'!(5e hem(!$i5 & Pada stroke perdarahan intraserebral P-#" dengan tekanan darah sangat tinggi tekanan darah sistolik ? $$* mm(g, tekanan diastolik ? 1$* mm(g" harus diturunkan sedini dan secepat mungkin, untuk membatasi pembentukan edema vasogenik akibat robeknya sa%ar darah otak pada daerah iskemia sekitar perdarahan. & Penurunan tekanan darah akan menurunkan risiko perdarahan ulang atau perdarahan yang terus menerus, akan tetapi daerah otak sekitar hematom bertambah iskemik karena autoregulasi pada daerah ini telah hilang. <tas dasar ini obat anti hipertensi diberikan kalau tekanan sistolik ? 11* mm(g atau tekanan diastolik ? 1** mm(g. & Dandapani et al. menganjurkan penurunan tekanan darah sedini mungkin pada perdarahan intra serebral dengan tekanan darah arterial rerata ?1') mm(g untuk mencegah perdarahan ulang, pengurangan tekanan intrakranial dan edema otak serta mencegah kerusakan organ akhir end organ" & .ila tekanan darah sistolik ? $/* mm(g atau tekanan diastolik ? 1'* mm(g, berikan nikardipin, diltiaHem atau nimodipin dosis dan cara pemberian lihat tabel jenis&jenis obat untuk terapi emergensi". & .ila tekanan sistolik 11*&$/* mm(g atau tekanan diastolik 1*)&1'* mm(g, atau tekanan darah arterial rata&rata 1/* mm(g A a. Babetalol 1*&$* mg -! selama 1&$ menit. Elangi atau gandakan setiap 1* menit sampai maksimum /** mg atau berikan dosis a%al bolus diikuti oleh labetalol drip $& 1 mg8menit atauQ b. 6icardipin 1)&1; c. DiltiaHem d. 6imodipin 11 & Pada fase akut tekanan darah tak boleh diturunkan lebih dari $*+ & $)+ dari tekanan darah arteri rerata. $9 BAB III KESI,PU-AN #troke merupakan penurunan sitem syaraf secara tiba& tiba selama $' jam tanpa adanya penyebab lainnya selain kelainan vaskuler. (ingga sekitar )*+ stroke diakibatkan oleh peningkatan tekanan darah dan hipertensi . -nsidensi stroke meningkat sekitar $)+ setiap kenaikan tekanan sistolik 1* mm(g, dan tekanan diastolik lebih dari 11* mm(g. .aik stroke iskemik maupun hemoragik memiliki hubungan yang kuat dengan hipertensi. #etiap kenaikan tekanan sistolik $* mm(g resiko terjadinya stroke iskemik dan hemoragik meningkat $,$/ 0 /,11 kali Di -ndonesia, menurut #urvei Departemen :esehatan ,- tahun $**; pada 91;.$*) subjek dari $)1./== rumah tangga di // propinsi mendapatkan bah%a stroke merupakan penyebab kematian utama pada usia ? ') tahun 1),'+ dari seluruh kematian". Prevalensi stroke rata&rata adalah *,1+. Mekanisme hipertensi dapat menyebabkan stroke sendiri terjadi melalui disfungsi endotel yang menyebabkan aterosklerosis, lipohialinosis dan aneurisma pembuluh darah yang didukung dengan faktor resiko lainnya antara lain diabetes mellitus, dislipidemia, dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok. Diagnosis stroke didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan laboratorium untuk melihat adanya faktor resiko stroke, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti C2&#can, M,-, <ngiografi, dan >:3. Penatalaksanaan stroke terdiri dari terapi pada fase akut, dan fase lanjutan yang bertujuan mengurangi luka sistem syaraf yang sedang berlangsung dan menurunkan kematian /* dan cacat jangka panjang, mencegah komplikasi sekunder untuk imobilitas dan disfungsi sistem syaraf, dan mencegah berulangnya stroke. DAFTAR PUSTAKA 1. <bro, <lla&ud&Din, Muhammad <slam <bbasi, (afeeHullah, 5a%aid #ammo, MuHafar #heikh. $**;. Incident o! Stroke In Conte%t o! '(#ertension In 5ocal Po#ulation. Pak 5 Physiol $**;Q/$". %%%.pps.org.pk8P5P8/&$8*1&<llouddin.pdf = Maret $*1$" $. Cachofeira, !ictoria, MarZa Miana, 6atalia de las (eras, .eatriH MartZn&Fern[ndeH, #andra .allesteros, 3loria .alfag\n, and !icente Bahera. $**9. In!lammation6 A 5ink Bet,een '(#ertension and Atherosclerosis. Current '(#ertension Revie,s* $**9, )* '*&'1. %%%.benthamscience.com8chr8sample8chr&)&18D***)(.pdf = Maret $*1$" /. Chisholm&.urns, M.<., Rells ..3., #ch%inghammer, 2.B., Malone P.M., :olesar 5.M., ,otschafer, 5.C., Dipiro, 5.2. $**1. Pharmacothera#( Princi#le and Practice. Mc3ra%&(ill Companies, E#<. '. Dipiro, 5.2., 2albert, ,.B., @ee, 3.C., MatHke, 3.,., Rells, ..3., Posey, B.M. $**1. Pharmacothera#( A Patho#h(siologic A##roach. ; th >dition. Mc3ra%&(ill Companies, E#<. ). 5apardi, -skandar. $**). Pato!isiologi Stroke In!ark Akibat .romboemboli. httpA88library.usu.ac.id8do%nload8fk8bedah&iskandar+$*japardi/1.pdf = Maret $*1$" =. :oda&:imble, M.<., @oung, B.@., <lldredge, ..:., Corelli, ,.B., 3uglielmo, ..5., :radjan, R.<., Rilliams, ..,. $**9. A##lied .hera#eutics6 .he Clinical 7se +! Drugs. 9 th >dition. Bippincott Rilliams L Rilkins, E#<. /1 ;. Misbach, 5usuf, Bumban 2obing, 2eguh <.#, #alim (arris. $**;. /uidline Stroke Perdossi 2889. %%%. 88dc111.'shared.com8img8&DDt,%#P8previe%.html = Maret $*1$" 1. Moheet, <sma. $*11. Stroke. %%%.clevelandclinicmeded.com8medicalpubs8diseasemanagement8neurology8ische mic&stroke = Maret $*1$" 9. 6asution, Darulkutni. $**;. Strategi Pencegahan Stroke. httpA88dc111.'shared.com8img8& DDt,%#P8previe%.html = Maret $*1$" 1*. ,oger, !eroni]ue, et.al. $*11. 'eart Disease and Stroke Statistic 28-- 7#date 6 A Re#ort &rom the American 'eart Association. httpA88circ.ahajournals.org8content81$/8'8e11.full 11. #avoia, Carmine, Bidya #ada, Buigi ^eHHa. $*11. :ascular In!lammation and $ndothelial D(s!unction in $%#erimental '(#ertension. -nternational 5ournal of (ypertension !olume $*11 $*11", <rticle -D $11$'*. httpA88%%%.hinda%i.com8journals8ijht8$*118$11$'*8 = Maret $*1$" 1$. #etyopranoto, -smail. $*11. Stroke6 /e;ala dan Penatalaksanaan. %%%.kalbe.co.id8files8cdk8files8*)_11)#trokegejalapenatalaksanaan.pdf8*)_11)#tr okegejalapenatalaksanaan.pdf. = Maret $*1$" 1/. #ilvermen, -.>., ,ymer, M.M. $**9. Ischemic Stroke An Atlas o! Investigation and .reatment. E#<A Clinical Publishing 1'. 2uomilehto, 5. $**=. '(#ertension Combined ,ith .(#e 2 Diabetes Increases the Risk o! Stroke. %%%. escardio. org8 communities8 councils8 ccp8 ejournal8 volume'8Pages8vol'n$;.aspG = Maret $*1$" 1). 2huilleH, !. ,ichard. $**). .argeting $ndothelial D(s!unction In '(#ertensive sub;ects. <ournal o! 'uman '(#ertension $**)" 19. %%%.nature.com8jhh8journal8v198n1s8full81**1119a.html = Maret $*1$" 1=. Rolfe, Charles. $**9. Incidence o! Stroke in $uro#e at the Beginning o! the 2-st Centur(. httpA88stroke.ahajournals.org8content8'*8)81));.short = Maret $*1$" /$ //