Anda di halaman 1dari 16

Kromosom Y adalah kromosom terkecil pada manusia yang diperlukan untuk

perkembangan seksual dan spermatogenesis



Pada manusia atau hewan, sperma yang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur yang juga
haploid dihasilkan di dalam ovarium
Yang menetukan ekspresi kelamin adalah kromosom kelamin tetapi yang bertanggung jawab
atas munculnya fenotip kelamin apapun adalah gen yang terletak pada autosom, pada
kromosom kelamin ataupun pada keduanya
Paragraph 1,10
Beberapa faktor yang menjadi penentu jenis kelamin bayi:

1. Jenis Sperma
Sperma dalam air mani itu sendiri terdiri dari 2 ukuran dan bentuk:
~ Sperma berukuran lebih kecil dg kepala bulat disebut Andro-sperma : mengandung
kromosom Y yang membuahkan kelamin laki-laki
~ Sperma ukuran lebih besar dg kepala oval disebut Gino-sperma: mengandung
kromosom X yang menghasilkan kelamin wanita.


2. Kondisi lingkungan vagina

Rata-rata sel sperma dapat bertahan selama 24 jam tetapi sperma yang kuat (baik) bertahan
3x24 jam

~ Kondisi vagina yang asam akan menghambat ginosperma maupun androsperma, namun
akan melemahkan androsperma lebih dini dibanding dengan ginosperma.
Kesimpulannya, androsperma (kromosom Y) lebih lemah dibandingkan ginosperma
(kromosom X).

~ Kondisi vagina yang lebih basa atau alkalis, baik bagi kedua macam sperma. Pada saat
terjadinya ovulasi dan orgasme pada wanita, kondisi vaginanya menjadi alkalis. Itulah
sebabnya konsepsi (pembuahan) dapat terjadi secara optimal.

3. Waktu bersetubuh

~ Saat ovulasi
Bersetubuh yang dilakukan pada waktu dekat saat-saat ovulasi dan apabila vagina sangat
alkalis, sangat memungkinkan untuk menghasilkan bayi laki-laki.

~ 2-3 hari sebelum ovulasi
Pada saat ini vagina masih bersifat asam sehingga hasil konsepsi kemungkinan besar
membuahkan bayi perempuan.

4. Jumlah sperma per cm3

Jumlah sperma dapat pula mempengaruhi jenis kelamin bayi. Apabila jumlahnya kurang
dari 1 juta maka kemungkinan besar akan membuahkan bayi perempuan



sperma non motil atau sperma dengan gerak abnormal tidak dapat membuahi.
pergerakan (motility) sperma dalam membuahi sel telur.

Paragraph 1,4,5,8, BAB I
Berbeda dengan ovarium yang terletak di bagian dalam tubuh wanita, mereka lebih
terlindungi. Sperma diproduksi testis yang terletak di bagian tubuh yang lebih luar.
Akibatnya lebih rentan terkena kerusakan akibat panas dan pengaruh lingkungan.


















Paragraph 1,2,4,8,11,12, BAB I

PENGARUH PEMBERIAN HORMON
1. Estrogen (hormon betina) :
Estradiol-17 esteron, estriol atau ethynil estradiol. Hormon ini memberikan efek
perubahan dari jantan menjadi betina (feminisasi).

Konsentrasi hormon endogen ortu gonatropin /testoteron ( 1 )
Faktor eksogen spt : stress, panas , paparan bahan kimia ( 1 )
Perubahan status hormon ortu ( 1 )
Menginduksi kematianjenis kelamin ttt ( 2 )
))kelamintertentudalam rahim
( 5 ) kromosom Y sasaran bagus dari mutasi & kerusakan genetik
( 5 ) kromosom Y tidak terlindungi dari lingkungan mutagenik spt kromosom lain
( 10 ) sperma motil < 5 jt proporsi sperma pembawa kromosom Y rendah
( 8 ) uji stabilitas kromatin sperma telah menunjukkan kerusakan DNA akbt paparan kimia
serta stress panas
(4) paparan kimia dapat menurunkan proporsi /jumlah sperma
( 8 ) EDC telah terbukti menurunkan kadar hormon testoteron sehingga menurunkan jumlah sperma
BAB I paparan kimia paternal dpt menurunkan proporsi sperma pembawa kromosom Y
2. Androgen (hormon jantan) :
Testoteron, 17 -Metyl Testoesteron, androstendion. Hormon ini memberikan efek
perubahan dari betina menjadi jantan (maskulinisasi).
Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan balik
negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik
negatif terhadap LH.
Kadar estrogen yang tinggi dalam tubuh akan mempengaruhi produksi sperma
Jumlah sperma yang lebih banyak lebih membuka peluang kelamin laki2.
bahan kimia tersebut dapat merubah kerja dari gen








.




Obat atau zat kimia yg menghambat sintesis, sekresi maupun kerja hormon pada
reseptornya disebut antagonis hormone
urangnya kadar hormon testosteron dalam tubuh sehingga testis ( penghasil sperma ) tidak
bekerja dengan baik dan tidak dapat menghasilkan sperma yang berkualitas

Perubahan status hormon ortu ( 1 )
( Azoospermae ) > DBCP
(4) paparan kimia dapat menurunkan proporsi /jumlah sperma
( 8 ) EDC telah terbukti menurunkan kadar hormon testoteron sehingga menurunkan jumlah sperma
(11) proses endokrin dmn testoteron & gonadotropin rendah & memiliki lbh byk anak perempuan
(12 ) hormon & xeno hormone mempengaruhi rasio jenis kelamin melalui induksi perubahan
testoteron/gonadotropin pada pria
(12) Estrogen dan xeno-estrogen dapat menurunkan konsentrasi testosteron melalui umpan
balik negatif terhadap FSH, sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik
negatif terhadap LH
BAB I paparan kimia paternal dpt menurunkan proporsi sperma pembawa kromosom Y
BAB I & Bab II , 8
Semen yang terlalu encer maupun terlalu kental kurang baik bagi sperma. Pada semen yang
mempunyai konsitensi tinggi, kecepatan gerak sperma akan terhambat. Dengan demikian, akan
mengurangi kesuburan pria tersebut. Sebaliknya, semen yang terlalu encer biasanya
mengandung jumlah sperma yang rendah sehingga kesuburan juga berkurang.





sperma non motil atau sperma dengan gerak abnormal tidak dapat membuahi.
pergerakan (motility) sperma dalam membuahi sel telur.

mempengaruhi fungsi normal dari hormon reproduksi sehingga mengalami jumlah sperma yang
kurang dan tingkat kesuburan yang rendah





Paragraph 5,8, BAB II

Radiasi ponsel
Peneliti dari Cleveland Clinic menemukan makin sering pria menggunakan
ponselnya, makin rendah jumlah sperma yang dihasilkannya. Penelitian terpisah yang
dilakukan tim dari Australia menemukan sebabnya. Frekuensi 1,8 gigahertz yang dipakai
Dalam ponsel akan meningkatkan jumlah radikal bebas yang bisa merusak sel sperma
dan mengurangi kemampuan gerak sperma.
sperma non motil atau sperma dengan gerak abnormal tidak dapat membuahi.
pergerakan (motility) sperma dalam membuahi sel telur.

kerusakan DNA akibat paparan bahan kimia, radiasi ultraviolet, atau radiasi ion.

Kerusakan kromosom ini ada yg bilang terjadi pada sperma yg tidak sehat


BAB II radiasi pengion & radiasi non ion
BAB II kesuburan pria & kualitas sperma dpt menurun akbt paparan pestisida atau logam berat dll serta
pria dg konsentrasi PCB tertinggi cenderung mengalami penurunan motilitas sperma
BAB I DBCP menurunkan jumlah motilitas sperma shg mengalami azoospermae (tdk ada
sperma saat ejakulasi )
(8) menurunnya jumlah sperma menyebabkan infertilitas
(10) konsentrasi sperma, jumlah sperma motil, & volume semen yg lbh tinggi
meningkatkan kemungkinan memiliki sperma pembawa kromosom Y






Paragraph 3,5,7 :
penyusutan kromosom Y, kromosom yang menentukan jenis kelamin laki-laki.

Penyusutan terjadi karena kromosom Y tidak memiliki pasangan, tak seperti 22
kromosom tubuh manusia dan kromosom X. Akibat tak punya pasangan, kromosom Y
tidak bisa melakukan proses rekombinasi genetik yang berguna untuk memperbaiki


kerusakan karena mutasi. Akhirnya, kerusakan terus menumpuk hingga akhirnya DNA
dibuang dan kromosom terus menyusut

model seleksi pemurnian yang berlaku pada kromosom Y untuk menghilangkan mutasi
berbahaya, bersama pengurangan moderat jumlah laki-laki yang mewariskan kromosom
Y-nya, bisa menjelaskan diversitas kromosom Y yang rendah
jumlah gen dalam kromosom Y menyusut hingga ke jumlah dua digit.
Menurut Profesor Jenny Graves, gen yang perlahan-lahan terkikis diantaranya adalah gen
SRY, yang menentukan jenis kelamin seseorang. Ia bahkan menyebutkan sisa gen yang
ada di dalam kromosom Y hanya tinggal ampas atau sampahnya saja.
salah satunya adalah gen SRY gen yang dapat menentukan apakah embrio dapat berkelamin laki-
laki atau perempuan.
Hal ini termasuk gen SRY, yaitu gen yang menentukan apakah sebuah embrio akan menjadi pria
atau wanita.
Kromosom Y ini adalah kromosom X yang terdegradasi. Jika dilihat, ukurannya lebih
pendek dibanding ukuran kromosom X. Setelah kami perbandingkan, kromosom Y
BAB I ( 3 ) penurunan proporsi laki2
(5) kromosom Y adalah sasaran bagus utk kerusakan genetik
( 5 ) Kromosom Y adalah sasaran bagus untuk kerusakan genetik & mutasi
( 6 ) perbaikan DNA
( 8 ) uji stabilitas kromatin sperma telah menunjukkan kerusakan DNA akbt paparan kimia
serta stress panas
adalah kromosom yang rapuh, ukurannya akan semakin bertambah pendek dan akhirnya
hilang
kromosom Y yang merupakan penentu jenis kelamin laki-laki ini merupakan kromosom
X yang terdegradasi. Jika dibandingkan ukurannya, kromosom Y memiliki ukuran yang
lebih pendek dibanding kromosom X
Alasan kenapa kromosom Y lebih kecil daripada X adalah karena kromosom X memiliki
gen-gen yang menyerang kromosom Y. Sehingga sebagai responnya, kromosom Y harus
menghilangkan sebagian besar non-coding DNA nya agar dapat melindungi dirinya
dengan lebih baik.
Selain itu, sementara wanita punya dua kromosom X, pria hanya memiliki satu kromosom Y yang
lemah.
reproduksi (testis atau ovarium)
Laki-laki memiliki pasangan kromosom XY, sementara perempuan memiliki pasangan XX. Karena
kromosom X pada perempuan ada 2, maka dapat saling membantu memperbaiki jika ada
kerusakan. Lain halnya dengan laki-laki yang hanya memiliki 1 kromosom X.
Pada wanita, kromosom X yang berjumlah dua bisa memperbaiki satu sama lain.
Sementara kromosom Y pada pria tidak memiliki rekan ( haploid )sehingga sukar
untuk memperbaiki diri.
Kromosom X pada pria hanya sendirian, sementara pada wanita kromosom itu memiliki
rekan sehingga bisa saling menolong. Sementara bila kromosom Y terserang, maka sukar
untuk memperbaiki diri.
Kromosom X yang ada pada pria hanya ada satu, sedangkan pada wanita ada dua yang
memungkinkan kromosom wanita bisa bertukar bit sehingga bisa memperbaiki
kerusakan-kerusakannya sendiri. Hal tersebut berbanding terbalik pada kromosom Y
terus mengalami penurunan spiral,
hormosom Y laki-laki lebih sulit memperbaiki kesalahan-kesalahnnya, ia mulai layu.
Laki-laki memiliki khormosom X tunggal sementara pada perempuan kromosom X memiliki
teman, jadi pertukaran dimungkinkan jika perbaikan diperlukan. Sebaliknya jika kromosom Y
mengalami kerusakan, maka perbaikan tidak mungkin
Tetapi sebaliknya, jumlah kromosom X di kaum wanita dapat tetap bertahan walau
memiliki sedikit kerusakan. Kromosom X wanita dapat membantu antara satu dan
lainnya untuk saling membuat perbaikan.
Namun jauh lebih sulit bagi kaum pria untuk memperbaiki kesalahan genetik dan
mencegah kerusakan tersebut.
( 6 ) perbaikan DNA
Kromosom Y hanya 'sendirian' di dalam tubuh laki-laki, sedangkan kromosom X dalam
tubuh wanita memiliki 'teman' sehingga dapat saling memperbaiki antara satu dan lainnya
Perempuan mempunyai dua khromoson X yang bisa dipertukarkan bila membutuhkan
perbaikan. Laki-laki memiliki hanya satu kromosom dan satu kromosom Y yang lemah
(tak efektif)
kerusakan kromosom Y yang terjadi pada suatu generasi tak dapat diperbaiki. Jadi pada tiap
generasi, penyusutan kromosommya akan semakin parah
Paragraph 5 :
Karena adanya proses mutasi terus menerus, juga pembelahan sel secara berulang dalam
pembentukan sperma di dalam testis yang memuat informasi genetik, kromosom Y lebih rentan
rusak.

Sejumlah kasus dengan delesi kromosom Y yang pernah dilaporkan,menimbulkan
dugaan bahwa kromosom ini memiliki kerentanan untuk kehilanganspontan materi
genetik yang dikandungnya
khoromosom Y agaknya mengalami kerusakan diri
kromosom Y pada pria memiliki kualitas gen yang buruk.
kerapuhan yang melekat pada kromosom pria, yaitu kromosom seks Y
kerapuhan inheren dari kromosom seks laki-laki, yang juga dikenal dengan kromosom seks Y
kerapuhan inheren(melekat) pada kromosom seks pria
Kerusakan kromosom Y yg erat kaitannya dg penciptaan bayi laki-laki
Kerusakan kromosom ini ada yg bilang terjadi pada sperma yg tidak sehat


Kromosom Y sangat aktif dalam testis yang menghasilkan sperma. Ini adalah tempat paling
berbahaya karena terjadinya pemecahan sel-sel di sana, dan di mana pemecahan terjadi, selalu
ada kemungkinan mutasi atau hilangnya gen

Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada organ

( 5 ) mutasi yg meningkat dg divisi yg cepat dr sel2 germinal baik dlm janin
maupun dlm kehidupan dewasa
(5) mutasi

Paragraph 9:
Setiap kali laki-laki memiliki mutasi pada gen SRY, dapat menyebabkan testis untuk kurang
berkembang. Selain itu, mutasi pada gen AZF dapat menyebabkan kromosom Y infertilitas.


Gen pada Kromosom Y
Kromosom Y mengandung gen yang baik sederhana untuk memahami dan lebih
kompleks dalam hal pengembangan laki-laki. Misalnya, rambut dekat telinga biasanya
terbentuk dari ekspresi gen pada kromosom Y. Wanita biasanya tidak memiliki rambut
dekat telinga, tetapi beberapa pria. Ini adalah gen yang mudah dimengerti.
Gen yang lebih kompleks termasuk gen SRY, yang penting untuk pengembangan jenis
kelamin khusus laki-laki. Gen ini akan menimpa gen umum yang ditemukan pada laki-
laki dan perempuan untuk meningkatkan fenotip laki-laki (karakteristik).


Selain itu, kromosom Y mengandung gen AZF, yang bertanggung jawab untuk
memproduksi protein untuk perkembangan sperma.
Kelainan sitogenetik : kelainan kromosom. Yaitu : bisa berupa perubahan jumlah
kromosom atau perubahan struktur kromosom


Paragraph 10
( 9 ) Infertilitas akbt Delesi di tiga regio yg tumpang tindih pd kromosom AZF a-b-c
(9) Kelainan sitogenetik lebih sering terjadi pd pria tak subur
sperma non motil atau sperma dengan gerak abnormal tidak dapat membuahi.
pergerakan (motility) sperma dalam membuahi sel telur
Kromosom wanita, atau X mengandung sekitar seribu atau lebih gen sehat. Terlebih gadis
dan wanita memiliki dua kromosom X. Kromosom Y yang dimiliki pria pada awalnya
memiliki jumlah gen yang sama dengan kromosom X. Tapi lebih dari seratus juta tahun,
jumlah ini menurun sehingga pria modern sekarang hanya memiliki 100 gen sehat
Kromosom Y sangat sedikit mengandung gen aktif dan sebagian besar strukturnya
terdiri atas heterokromatin

Paragraph 11
.Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
Paragraph 13
Daerah kontrol lokus yang disebut LCR (locus control region). LCR berperan dalam
pembentukan dan mempertahankan domain fungsional yang terbuka.



Salah satu regulator yang diketahui berperan dalam transkripsi eukariot adalah hormon,
molekul protein kecil yang dibawa dari sel tertentu menuju ke sel target
Pelepasan hormon tertentu akan merangsang ekspresi gen tertentu pula. Fungsi tersebut
merupakan fungsi turn off ataupun turn on pada gen-gen tertentu
reseptor hormon yang menjadi aktif ketika hormon mengikat. Reseptor diaktifkan menyebabkan
perubahan dalam ekspresi gen tertentu
hormon dapat merangsang ekspresi sekelompok gen hormon dapat merangsang ekspresi
sekelompok gen
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada
permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal
tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetic
Kompleks hormon reseptor dengan mereka merupakan salah satu kelas dari faktor transkripsi.
Suatu hormon, dapat berperan dengan mengubah ekspresi gen, dengan mempengaruhi
aktivitas enzim yang ada, atau dengan mengubah sifat membrane
( 13 ) Imprinting genomok ( gametik ) beberapa gen di atur melalui
melaluiregiokontrolimprintingyang berisiurutan yang mengikatreseptor hormon
nuklear, sehinggahormon seksdapat mempengaruhiimprintinggenomik
kompleks protein reseptor hormone mengaktifkan ekspresi gen melalui interaksi secara
langsung dengan sekuen DNA spesifik yang ada pada area enhancer atau promoter yang
mengatur transkripsi gen-gen target.
gen dapat mengubah ekspresinya sebagai respon signal dari luar seperti pada hormone


Kerja hormon secara umum :
1. Menginduksi sintesis enzim transkripsi- translasi pada tingkat inti
2. Merangsang sintesis enzim pada tingkat ribosom
3. Mempengaruhi aktivitas enzim secara langsung
4. Berhubungan dengan transpor spesifik zat yang melintas membran
5. Meningkatkan aktivitas adenilat siklase membrane

Dalam sel "target", yaitu, sel-sel yang mengubah ekspresi gen mereka sebagai respons
terhadap hormon, mereka mengikat protein reseptor yang terletak di sitoplasma dan /
atau inti.
Kompleks hormon-reseptor memasuki inti (jika terbentuk di sitoplasma)
mengikat untuk sekuens tertentu DNA, yang disebut estrogen (atau progesteron) elemen
respon
Respon unsur terletak di promotor gen.
Hormon-reseptor kompleks bertindak sebagai faktor transkripsi (sering merekrut faktor
transkripsi lainnya untuk membantu)
menyala (kadang-kadang off) transkripsi dari gen-gen.
Ekspresi gen dalam sel menghasilkan respon.

Faktor transkripsi adalah protein yang berperanan di dalam pengaturan ekspresi

kemampuan untuk berikatan dengan estrogen reseptor (Brian, et al., 2005) atau androgen
reseptor (Larsson, et al., 2006) bergantung pada mekanismenya.

Setiap hormon untuk dapat bekerja harus berikatan dengan penerimanya/reseptor khusus
sejenis protein. Reseptor khusus masing-masing jenis hormon berbeda antara hormon yang satu
dengan yang lain, seperti lubang kunci dan anak kuncinya. Setelah berikatan, maka barulah
hormon dapat bekerja membawa pesan untuk gen dalam sel tubuh.

BAB II :
Secara garis besar pengaturan transkripsi oleh hormon dimulai dengan masuknya hormon
ke dalam sel target melewati membran sel, yang kemudian ditangkap oleh reseptor
khusus yang terdapat di dalam sitoplasma sehingga terbentuk kompleks hormon-reseptor.
Setelah kompleks ini terbentuk biasanya reseptor akan mengalami modifikasi struktur
kimia. Kompleks hormon-reseptor yang termodifikasi kemudian menembus dinding
nukleus untuk memasuki nukleus.
Di dalam nukleus kompleks tersebut, atau mungkin hormonnya saja, akan
mengalami salah satu di antara beberapa peristiwa, yaitu (1) pengikatan langsung pada
DNA, (2) pengikatan pada suatu protein efektor, (3) aktivasi protein yang terikat DNA,
(4) inaktivasi represor, dan (5) perubahan struktur kromatin agar DNA terbuka bagi
enzim RNA polimerase.


DNA selalu dimodifikasi setelah sintesis melalui pengubahan enzimatik basa sitosin
menjadi 5 metilsitosin. Gugus metal pada atom C no.5 memegang peranan penting dalam
mempengaruhi interaksi DNA dengan protein spesifik.

Metilasi merupakan reaksi penambahan gugus methyl pada basa sitosin (C) dalam DNA dan biasanya terjadi pada
wilayah CpG Island dimana terdapat banyak basa Sitosin (C) dan Guanin (G) yang berdekatan.

(13) Hormondanxeno-hormon dapat mempengaruhirasio jenis kelaminmelalui
perubahan dalamimprinting gametik, ataumelalui perubahan pada metilasiDNA
Metilasi dimediasi/dikatalis oleh suatu enzim (DNA methyltransferase)



Kelompok nukleotida sitosin yang termetilasi mengikat protein yang menghambat aktivator untuk binding dengan
DNA.

Metilasi (penambahan CH3) pada DNA atau protein histon juga berhubungan dengan pengaturan ekspresi
gen.

Inhibisi metilasi DNA selama proses mitosis pembelahan sel akan mengganggu ekspresi gen

Protein protein yang berikatan dengan DNA termetilasi dan merekrut enzim enzim deasetilasi
histon. Dengan demikian mekanisme ganda, melibatkan metilasi DNA dan deasetilasi histon
dapat merepresi transkrips
DNA metilasi dapat mempengaruhi transkripsi gen dalam dua cara. Pertama, metilasi DNA
sendiri secara fisik mungkin menghambat mengikat protein transkripsional gen, dan kedua, dan
mungkin lebih penting, methylated DNA dapat terikat oleh protein yang dikenal sebagai metil
CpG mengikat domain protein (MBDs)

Metilasi pada protein histon berhubungan dengan inaktivasi daerah chromatin

Setidaknya pada bebrapa spesies metilasi DNA tampaknya esensial untuk inaktivasi jangka
panjang dari gen gen yang terjadi saat diferensiasi sel normal dalam embrio. Misalnya, sejumlah
percobaan telah menunjukan bahwa kurangnya metilasi DNA akibat ketiadaan enzim pemetilasi
menyebabkan perkembangan embrio yang abnormal
Metilasi adalah suatu proses kunci biokimia yang terjadi milyaran kali setiap detik untuk
memperbaiki DNA dalam tubuh
dipengaruhi oleh factor-faktor epigentik seperti pengaruh metilasi DNA, yang dimaksud metilasi
DNA adalah penambahan gugus metil pada segmen DNA tertentu (umumnya basa nukleotida G
dan C) , yang menyebabkan perubahan ekspresi DNA (peristiwa on-off DNA), dikarenakan saat
terjadi metilasi, agen-agen translasi dan transkripsi tidak dapat mengenali segmen DNA
tersebut, sehingga asam amino yang ditranslasikan berbeda dan merubah protein yang
dihasilkan.
Metilasi lisin ke-9 membentuk situs pengikatan bagi protein HP1 yang menginduksi
pengepakan kromatin dan membungkam ekspresi gen, tetapi metilasi lisin ke-4
mendorong pembentukan struktur kromatin terbuka.
metilasi lysine-4 berhubungan dengan asetilasi histone H3. Kedua tipe modifikasi
tersebut dapat bekerjasama untuk mengaktifkan suatu daerah dalam kromatin.
Modifikasi histon dengan pengikatan gugus metil pada lisin ke-9 membentuk situs pengikatan
bagi protein HP1 yang menginduksi pengepakan kromatin dan membungkam ekspresi gen.
Tetapi metilasi pada lisin ke-4 mendorong pembentukan struktur kromatin yang lebih longgar
Domain kromatin
Kromatin adalah kompleks DNA genom dan protein kromosomal dalam nukleus
eukariot. Tingkatan struktur kromatin dimulai dari level pengepakan terendah, nukleosom
dan serabut 30 nm, sampai struktur kromosom paling kompak, kromosom metafase yang
terjadi hanya selama pembelahan nukleus. Setelah pembelahan, seluruh kromosom
menjadi kurang kompak dan tidak dapat dibedakan secara individu
Heterokromatin mengandung DNA yang masih relatif kompak dibandingkan eukromatin
Hampir seluruh bagian kromosom Y merupakan daerah heterokromatin
Pada saat gen2 ini tdk aktif, DNA menjadi kompak membentuk heterokromatin.
Konfigurasi heterokromatin yang kompak menyebabkan protein2 yang berperan dalam
ekspresi gen tdk dpt mengakses DNA
MENGAKSES GENOM
Di dalam nukleus, kompleks DNA-protein yang menyusun kromatin bersifat dinamis.
Protein-protein nukleus yang berperan dalam ekspresi genom bergerak dari sisi aktif yang
satu ke sisi aktif yang lain. Histon linker secara kontinyu terlepas dan terikat kembali
pada sisi-sisi pengikatannya dalam genom. Nukleolus merupakan pusat sintesis dan
prosesing rRNA.
Protein-protein nukleus yang berperan dalam ekspresi genom bergerak dari sisi aktif yang
satu ke sisi aktif yang lain
Protein yang mengaktifkan pembentukan kompleks inisiasi transkripsi.
Protein yang berperan dalam mengaktifkan berbagai gen
Hampir semua gen mengkodekan informasi pembuatan protein

Sekuen basa nitrogen pd DNA mengkodekan sekuen asam amino pd protein

Modifikasi Kromosom dan Ekspresi Genom.
Dua cara bagaimana struktur kromatin mempengaruhi ekspresi gen. Pertama, tingkat
pengepakan kromatin menentukan apakah gen-gen dalam kromatin tsb dapat
diekspresikan atau tidak. Kedua, apabila suatu gen aksesibel maka transkripsinya
dipengaruhi oleh ketepatan dan posisi nukleosom pada daerah pembentukan kompleks
inisiasi transkripsi.
ada tidaknya nukleosom menentukan ekspresi gen. Ekspresi gen off apabila situs
terbentuknya kompleks insiasi transkripsi tertutup oleh nukleosom dan on bila akses ke
situs tsb terbuka.
Mengaktifkan genom
Nukleosom menentukan aktivitas genom eukariot, tidak hanya melalui posisinya pada
untai DNA, tetapi juga melalui ketepatan struktur kimia protein histon didalam
nukleosom sebagai penentu utama tingkat pengepakan kromatin. Modifikasi kromatin
terjadi melalui modifikasi histon dan remodeling nukleosom.
Modifikasi histon menentukan struktur kromatin
Protein histon dapat mengalami berbagai modifikasi. Salah satunya adalah asetilasi
histon, pengikatan grup asetil pada asam amino lisin pada daerah ujung N dari sumbu
histon. Asetilasi mengurangi afinitas histon terhadap DNA dan diduga juga mengurangi
interaksi antar nukleosom yang akan membentuk serabut kromatin 30 nm.
Bentuk2 modifikasi histon yang lain adalah pengikatan histon dengan grup metal (
metilasi )

Adapun cara hormone disruptors mengganggu sistem hormon:
1. menyerupai hormon sehingga dapat dengan tepat berikatan dengan reseptor hormon
tersebut, contohnya; xenoestrogen menyerupai hormon estradiol sehingga menggangu kerja
hormon estrogen yang berperan dalam fungsi reproduksi
2. merangsang reseptor hormon sehingga memperbanyak jumlah pesan lebih dari normal
3. menghambat hormon untuk berikatan dengan reseptornya, dimana hambatan tersebut dapat
lebih lemah atau lebih kuat daripada hormon aslinya sehingga dapat meningkatkan atau
menurunkan efek terhadap gen yang ada di dalam sel, contohnya; dioksin dalam kondisi
tertentu, dapat menghambat kerja estrogen dan anti-estrogen, tikus yang terkena zat cemar
vinclozilin, obat pembasmi jamur, mempunyai keturunan jantan tanpa alat reproduksi penis.
4. menghilangkan hormon dengan cara merangsang pengrusakan atau penghilangan hormon
5. menggangu aktivitas enzim yang berpengaruh terhadap penghilangan hormon sehinga jumlah
hormon menjadi banyak dari jumlah normalnya
6. merusak hormon secara langsung ataupun tidak langsung terhadap strukturnya atau terhadap
proses pembentukannya

Beberapa zat kimia hasil industri dapat bekerja sebagai pengganggu sistem hormon (hormone
disruptors). Caranya pun dapat bermacam-macam, ada yang terlibat dalam interaksi dengan
reseptor, ada yang terlibat dalam produksi atau eliminasi/pengurangan jumlah hormon dan
reseptor, yang kesemuanya berpengaruh terhadap pesan hormon yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pertumbuhan yang normal

Gen : Regulator transkripsi
Gen (dari bahasa Belanda: gen) adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk
fisiknya adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang
memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi
tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan
dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional
lainnya
[

DNA, Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida, biasanya dalam bentuk heliks
ganda yang mengandung instruksi genetik yang menentukan perkembangan biologis dari
seluruh bentuk kehidupan sel
Ekspresi gen merupakan rangkaian proses penerjemahan informasi genetik (dalam bentuk
urutan basa pada DNA atau RNA) menjadi protein

Proses ekspresi gen adalah proses transformasi informasi genetik melalui transkripsi dan
translasi, untuk pembentukan protein dan enzim

Ekspresi gen : pembentukan protein atau RNA fungsional pleh gen pengkodenya

Ekspresi genetis adalah nuansa kehidupan yang ditemtukan oleh DNA (deoxyribonucleic acid). Ia
dilaksanakan tubuh berdasarkan isyarat dari protein yang dibuat oleh DNA sejak manusia baru
terdiri dari satu sel sampai dia meninggal.

Adalah DNA yang mengatur pertumbuhan dan perawatan jaringan serta menentukan sifat
seseorang (genotipe) dan bentuk tubuh (fenotipe) setiap makhluk hidup.

Transkripsi adalah proses penyalinan kode2 genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul
RNA
penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam
kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan
tertentu.
pada masa mendatang bioteknologi akan memegang peranan penting untuk menunjang berbagai
sektor seperti kedokteran, pangan dan energi

Anda mungkin juga menyukai