Anda di halaman 1dari 25

Dermopati

Diabetik
Indrastiti Pramitasari (030.09.121)
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
SMF Kulit Kelamin, RSUD Kardinah Tegal, Jawa Tengah

Pembimbing: dr. Sri Primawati Indraswari, SpKK, MM
JOURNAL READING
Susannah McGeorge et al.
The British Journal of
Diabetes and Vascular
Disease 2014. 14:3
ABSTRAK
Abstrak

Diabetik dermopati merupakan istilah untuk menggambarkan lesi
kulit kecil bulat, atrofik dan cokelat pada pasien diabetes
dibagian tulang kering
Berhubungan dengan komplikasi mikrovaskular dan penyakit
pembuluh darah besar. Terdapat perubahan histologis berupa
atrofi epidermal dengan perataan daerah jaringan, proliferasi
dermal fibroblastik, altered collagen, dermal oedema dan
peningkatan kapiler dermal, dengan infiltrasi inflamasi
perivascular, perubahan dari dinding pembuluh dan deposisi
melanin dan haemosiderin
Mekanisme dasar belum diketahui mungkin dapat berhubungan
dengan trauma termal lokal, penurunan aliran darah yang
menyebabkan penurunan / kerusakan penyembuhan luka atau
degenerasi saraf subkutan lokal
Tidak memerlukan terapi khusus
Abstrak

Kata kunci: dermatologi, diabetes melitus,
dermopati diabetik, penyakit mikrovaskular
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Dermopati diabetik merupakan kondisi kulit yang sering
terjadi pada pasien DM
Melin, 1964: menggambarkan lesi dermopati diabetik
sebagai lesi kulit atropik yang kecil, sirkumskrip,
berwarna cokelat dan terdapat pada ekstremitas bawah
Binkley, 1965: menggunakan frasa dermopati diabetik
Istilah-istilah pada dermopati diabetik:

pigmented pretibial patches
3
, shin spot
4
, spotted leg
syndrome
5
, dermangiopati diabetik
6

Pendahuluan
Melin menyimpulkan, lesi ini dapat lebih atau kurang
spesifik pada DM
Penelitian lain mengatakan bahwa lesi serupa dapat
timbul pada pasien non DM
Tetapi dapat disimpulkan bahwa setidaknya terdapat lesi-
lesi yang mempunyai karakteristik dengan diabetes
7

Pendahuluan
Dermopati diabetik dilaporkan terjadi pada 0,2 55 pada
pasien DM
Insidens terendah dermopati diabetik dilaporkan di India
98,8% mengalami DM tipe II, hanya 0,2% yang
mengalami dermopati diabetik
Insidens rendah di India dikarenakan lesi sulit dilihat
pada orang dengan kulit gelap
Akan tetapi pada penelitian di Himalaya Barat dermopati
DM ditemukan sekitar 36%, padahal penduduknya relatif
berkulit gelap
Dermopati diabetik dilaporkan terjadi pada 0,2 55% pada pasien DM
Insidens terendah dermopati diabetik dilaporkan di India 98,8%
mengalami DM tipe II, hanya 0,2% yang mengalami dermopati
diabetik
Insidens rendah di India dikarenakan lesi sulit dilihat pada orang
dengan kulit gelap
Akan tetapi pada penelitian di Himalaya Barat dermopati DM
ditemukan sekitar 36%, padahal penduduknya relatif berkulit gelap
Pendahuluan
Dermopati diabetik sering ditemukan pada pasien diatas 50
tahun dan pada pasien dengan riwayat DM lama
1,4,13

Pada pasien yang lebih tua, dermopati diabetik ditemukan
pada pasien dengan lama penyakit DM lebih singkat
Sementara pada pasien yang lebih muda, lesi terjadi pada
pasien yang telah lama menderita DM (10 thn)
Dalam hal gender, tidak terlalu jelas apakah dermopati
diabetik lebih banyak terjadi pada laki2 atau perempuan
Juga tidak terlalu jelas apakah dermopati diabetik lebih
banyak pada DM tipe I atau II
DIAGNOSIS
Penemuan Klinis
Lesi bersifat asimtomatik, terjadi secara spontan dengan non-
blanching, bersisik, merah atau ungu, makula atau papul bulat atau
oval. Lesi mungkin mengeras dengan depresi atau vesikulasi
sentral
1,2
Lesi yang sudah terbentuk dapat ditemui skuama keratin tipis
berbentuk bundar, coklat, atropik, dengan diameter <1cm tetapi dapat
memanjang hingga 2,5cm
Lesi biasanya timbul pada tungkai bawah dengan distribusi yang
asimetrik bilateral
6,16

Setiap lesi berlangsung 18-24 bulan hingga akhirnya memudar dan
benar2 hilang
1



Asosiasi Klinis
Dermopati diabetik dikaitkan dengan komplikasi mikrovaskular
1,13

dan penyakit pembuluh darah besar
14
Dermopati diabetik dihubungkan dengan komplikasi mikrovaskular
seperti retinopati, nefropati dan neuropati diabetik
Hubungan antara dermopati diabetik dengan retinopati:

Pada penelitian Melin yang awal, 69% pasien dengan lesi kulit
mengalami retinopati; hanya 25% dari pasien tanpa lesi kulit yang
mengalami retinopati.
1

Pada penelitian Melin yang awal, 69% pasien dengan lesi kulit
mengalami retinopati; hanya 25% dari pasien tanpa lesi kulit yang
mengalami retinopati.
1

Asosiasi Klinis
Hubungan antara dermopati diabetik dengan nefropati:

Terdapat 27% kasus nefropati yang juga disertai dermopati
diabetik

Hanya 5% kasus nefropati yang tidak disertai dengan
nefropati
Terdapat 27% kasus nefropati yang juga disertai dermopati diabetik
Hanya 5% kasus nefropati yang tidak disertai dengan nefropati
Asosiasi Klinis
Hubungan antara dermopati diabetik dengan neuropati:

Sekitar 57% pasien dengan dermopati diabetik juga
mengalami neuropati

Sementara 20% pasien yang mengalami neuropati tetapi
tidak mengalami dermopati diabetik

Sekitar 57% pasien dengan dermopati diabetik juga mengalami
neuropati
Sementara 20% pasien yang mengalami neuropati tetapi tidak
mengalami dermopati diabetik
Asosiasi Klinis
Shemer dkk (1998): pasien dengan komplikasi mikrovaskular
(retinopati, neuropati dan nefropati) lebih sering mengalami
dermopati diabetik dibandingkan yang tidak ada komplikasi
13

Insidensi dermopati diabetik meningkat seiring dengan meningkatnya
komplikasi: 52% pada satu komplikasi, 57% pada dua komplikasi,
81% pada tiga komplikasi
13

Tidak ada korelasi antara dermopati diabetik dengan HbA1
c
14

Histopatologi
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis
12

Lesi dermopati diabetik jarang dilakukan biopsi
12,18

Pada penelitian biopsi diambil dari spesimen post
mortem
18

Histopatologi
Epidermal : atrofi /perataan (flattening), penghapusan atau obliterasi
dari daerah jaringan (rete ridges), hiperkeratosis dan pigmentasi dari
sel-sel basal
1,2,19

Dermal : proliferasi fibroblastik, meningkatnya densitas kolagen,
penebalan ikatan kolagen, dan fragmentasi atau perpisahan serat
kolagen dan oedema dermal
1,2
Terdapat peningkatan jumlah kapiler dengan hialinisasi atas dermal
arteriol, proliferasi endotelial, penyempitan/oklusi dari pembuluh
darah, terdapat peningkatan melanin dermal dan deposisi
hemosiderin
18


PENYEBAB
Mekanisme dasar dermopati diabetik tidak diketahui
Hal ini bisa didasari oleh trauma
Melin : mengkaji teori lesi-lesi dermopati diabetik terjadi sekunder
atas trauma, tetapi dengan percobaan tidak berhasil
Teori lain: lesi terjadi pada area-area iskemi relatif yang disebabkan
perubahan temperatur lokal
Adanya eksperimen untuk merangsang timbulnya dermopati diabetik
menggunakan rangsang thermal lesi kulit atropik sirkumskrip
pada pasien DM dewasa
Hal ini tidak spesifik pada amyloidosis terdapat lesi yang serupa
16

Dapat disimpulkan bahwa dermopati diabetik tidak terjadi karena
iskemik
Dari studi lain didapatkan bahwa terjadi peningkatan aliran darah
pada lesi, tetapi menurun pada kulit di bagian tulang kering pasien
dengan dermopati diabetik penulis mengusulkan bahwa aliran
darah yang menurun membuat pasien DM tidak dapat
menyembuhkan luka dengan baik sehingga menggiring terjadinya
dermopati DM
21
Mekanisme lain: neuropati DM menyebabkan degenerasi saraf
subkutan dan menyebabkan terjadinya dermopati DM
22

TATALAKSANA
Dermopati diabetikum tidak mempunyai tatalaksana
khusus
Dapat dilakukan kamuflase dari segi kosmetik bila
diperlukan
Pemeriksaan lebih lanjut mengenai DM jauh lebih
dipentingkan pada kasus dermopati DM,
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai