Tujuan proses penggaraman : Untuk memperpanjang daya tahan Untuk memperpanjang daya simpan
Adanya Garam Dapat menghambat/membunuh bakteri
Prinsip Penggaraman Cara penggaraman ikan yang banyak dilakukan dalam kehidupan, dengan menggunakan garam sebagai bahan pengawet.
Prinsip : Selama proses penggaraman berlangsung terjadi penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dan keluanya cairan dari tubuh ikan karena adanya perbedaan konsentrasi Lama kelamaan kecepatan proses pertukaran garam dan cairan dari tubuh ikan semakin melambat Setelah terjadi kesetimbangan, proses pertukaran garam dan cairan tubuh ikan berhenti Terjadi pengentalan cairan tubuh ikan yang masih tersisa dan penggumpalan protein dan pengerutan sel-sel tubuh ikan sehingga sifat daging berubah.
Garam sebagai faktor utama dalam proses penggaraman : Garam Bahan pengawet Kemurnian garam : - Kandungan bakteri berkurang - Tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung elemen-2: (MgCl 2 , CaCl 2 , MgSo 4 , CaSo 4 ) Pengaruh elemen-elemen Mg dan Ca terhadap mutu ikan asin : Penetrasi garam sangat lambat Ikan asin yang dihasilkan cenderung bersifat hidroskopis Ikan asin yang dihasilkan: - Daging berwarna putih, kaku, dan agak pahit CaSo 4 0,5 1 % Garam yang mengandung Fe dan Cu - Ikan asin berwarna kuning atau coklat kotor
Untuk mendapatkan ikan asin yang bermutu baik : Kandungan NaCl cukup tinggi (95 %) Elemen-elemen yang menimbulkan kerusakan tidak ada Ikan asin yang didapat berwarna putih kekuningan dan daging lunak
Faktor yang mempengaruhi penetrasi garam ke dalam tubuh ikan : Kemurnian garam
Kadar lemak ikan Kadar lemak Penetrasi Kadar lemak Penetrasi
Berdasarkan kandungan lemak ikan terbagi menjadi : Ikan kurus 0,5 % Ikan gemuk 2 % Ikan sedang 0,5 2 %
Ketebalan daging ikan Tebal daging ikan Penetrasi garam garam yang digunakan
Kesegaran ikan Ikan yang kurang segar penetrasi garam Produk yang didapat kurang bagus : terlalu asin dan daging menjadi kaku
Konsentrasi larutan garam Perbedaan konsentrasi penetrasi garam antara garam dan cairan Proses penetrasi akan menggunakan garam kristal
Metode penggaraman Penggaraman kering (dry salting) Untuk ikan berukuran besar maupun kecil Menggunakan garam bentuk kristal Ikan yang diolah ditaburi dan dilapisi garam
Penggaraman basah (wet salting) Menggunakan larutan garam Ikan yang diolah direndam dalam larutan garam
Kench salting Sama dengan proses penggaraman kering Tidak menggunakan bak kedap air
Penggaraman diikuti dengan proses perebusan Sebagai contoh: ikan pindang Dilakukan perebusan dalam larutan jenuh (mengandung garam)
Pelaksanaan proses penggaraman Persiapan Persediaan bahan baku Ikan dipisahkan berdasarkan : Jenis, ukuran dan tingkat kesegaran Garam 10 35 % dari berat total ikan
Penyediaan peralatan Bak kedap air kecuali : metode kench salting Penutup bak dengan pemberat Pisau untuk menyiangi ikan Alat penimbang, wadah pengangkut, tempat untuk menjemur Penanganan atau penyiangan ikan Ikan diletakkan pada wadah berdasarkan jenis, ukuran dan tingkatan kesegaran ikan penyiangan, pencucian, penirisan dan penimbangan
Proses penggaraman Metode penggaraman kering Ikan besar 20 30 % Ikan sedang 15 20 % Ikan kecil 5 % Garam ditaburkan pada dasar wadah Penyusunan ikan : - Bagian perut menghadap kebawah - Ditabur garam sampai merata - Bagian atas dilapisi dengan garam
Bak ditutup dengan menggunakan papan yang diberi Pemberat, bertujuan proses penggaraman berjalan dengan baik, yakni: - Kristal garam akan menarik cairan tubuh ikan - Partikel garam akan bergerak masuk dan sampai pada kesetimbangan, proses penggaraman selesai - Akhir dari proses penggaraman ditandai dengan: Komposisi daging ikan kencang Berlangsung selama 2 3 hari untuk ikan besar 24 jam untuk ikan berukuran sedang 12 24 jam untuk ikan berukuran kecil
Pencucian: menghilangkan kotoran, penirisan dan penjemuran
2. Metode penggaraman basah - Ikan dipisahkan berdasarkan jenis, ukuran dan tingkat kesegaran - Penyiangan: pemotongan kepala, pembuangan kotoran - Media penggaraman dengan menggunakan larutan garam - Ikan direndam dalam larutan garam - Tutup dengan papan, pencucian dan kemudian penjemuran
3. Metode penggaraman kench salting - Ikan dipisahkan berdasarkan jenis, ukuran dan tingkat kesegaran - Ikan ditumpuk pada bidang datar - Ikan ditaburi dengan garam, diaduk sampai merata seluruh tubuh ikan tertutup oleh garam Tumpukan ikan dibiarkan sesaat Proses penggaraman selesai ditandai dengan tekstur daging ikan lebih kencang dan padat Ikan dibongkar, kemudian dibilas dengan air bersih Penirisan dan kemudian dilakukan penjemuran
Proses pengeringan Ikan diletakkan pada para-para / nampa Bagian tubuh ikan yang dibelah menghadap sinar matahari Selama penjemuran ikan dibolak-balik Proses pengeringan dapat berjalan selam 4 hari
Untuk mengetahui ikan sudah kering atau belum: Menekan tubuh ikan dengan jari: - Bila ditekan tidak menimbulkan bekas, - Untuk ikan yang berukuran besar, dengan menutup bagian daging ikan yang dibelah
Proses penyimpanan Ikan disusun secara teratur ke dalam peti dan disimpan pada ruang sejuk Penyimpanan berdasarkan jenis produk Ruang penyimpanan suhu 0 5 0 C, sehingga daya simpan 6 bulan
Kerusakan mikrobiologis pada ikan asin Faktor yang mengakibatkan kerusakan pada produk ikan asin: Kondisi lingkungan 4. Faktor biologis Tingkat kesegaran ikan 5. Temperatur lingkungan Cara penanganan dan sanitasi
Kerusaka pada ikan asin menurut E. G. Siagian (1973) Bakteri halophilik : Mampu mengubah tekstur dan rupa daging ikan asin Fakultatif halophilik : kandungan garam 2 % Obligat halophilik: : kandungan garam 2 % Jamur, ragi, dan beberapa larva dari golongan serangga
Beberapa kerusakan yang terjadi pada produk ikan asin : Pink spoilage - Penyebab bakteri halophilik - Membentuk pigmen berwarna kuning kemerah-2an - Dapat menguraikan daging ikan asin - Menimbulkan bau busuk dan tengik - Daging ikan asin menjadi busuk - berwarna keabu-abuan dan daging mudah terkelupas
Cara penanganan: - Menggunakan larutan Sodium hypochlorit (< 500 ppm) - Menggunakan Sodium propionat 3 % + garam dengan menggunakan perbandingan 1 : 10
Dun spoilage - Jamur yang hidup pada permukaan daging ikan asin - Membentuk pigmen berwarna keabu-abuan - Terjadi pada ikan asin dengan kadar air 17 %
Cara penanganan: - Merendam ikan asin dalam larutan Asam sorbat 0,1 %
Serangan lalat (Maggot) - Diakibatkan serangga, yaitu lalat rumah (larva): Drosophila casei - Telur dapat menetas pada suhu 20 0 C - Larva menyerang daging ikan
Saponifikasi - Diakibatkan adanya bakteri anaerob - Menghasilkan lendir barbau sangat busuk - Dapat membahayakan kesehatan manusia - Menyerang bagian dalam dan luar daging ikan - Jenis bakteri: Mycobacteria
Cara penanganan: - Mencelupkan ikan asin dalam larutan Asam asetat 3 % - Dicuci bersih kemudian dijemur
Rust spoilage - Akibat penggunaan garam, yakni : Garam yang digunakan akan bereaksi dengan asam amino dan menghasilkan senyawa berwarna coklat keabu-abuan dengan bau tengik mencolok . Cara penanganan: - Direndam dalam larutan Sodium bikarbonat 2 5%
Taning - Diakibatkan oleh bakteri pembusuk - Dikarenakan: Proses penetrasi berjalan lambat Partikel garam kurang merata Ciri-ciri: Timbul noda atau bercak merah sepanjang tulang punggung ikan dan timbul bau yang sangat busuk
Cara penanganan: Menyikat dan mencuci ikan asin sampai bersih, kemudian Ikan digarami kembali sampai merata, terutama pada bagian perut
Salt burn - Penggunaan garam halus berlebihan - Bagian luar kering sedangkan bagian dalam masih basah - Proses penyerapan pada bagian luar sangat cepat
Jamur - Akibat jenis jamur Sporendonemic epizoum - Terjadi bercak-bercak pada daging ikan - Dapat menurunkan harga jual ikan asin
Parasit - Parasit keluarga Dermestidae - Gejala yang ditimbulkan: - Terbentuk lubang-lubang pada daging ikan - Menimbulkan bau busuk - Daging ikan akan terurai menjadi serbuk
Cara penanganan: Fumigasi (ruang pengolahan/penyimpanan): Sulfur 100 g/m 3 selama 12 24 jam,
dibiarkan 4 5 hari, agar residu So 2 0,15 %
Jenis-jenis garam yang digunakan dalam pembuatan ikan asin: Garam laut Garam dibuat dengan cara mengalirkan air laut ke kolam penampungan, membiarkan air laut menguap dan didapat garam Garam deposit atau garam tambang Garam diperoleh dengan mengebor tanah yang mengandung garam, kemudian ditampung untuk proses penguapan Garam pabrik Bahan baku air laut maupun air hasil pengeboran, proses pabrik