Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BIOKIMIA II

HARTNUP DISEASE

Oleh :
1. Zarin Ilafah

122210101008

2. Tuhfatul Ulya

122210101038

3. Choirul Umam

122210101046

4. Adquinta W.P.

122210101054

5. Fitria Mayangsari

122210101056

6. Nabila

122210101062

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2014

1.

PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG

Penyakit Hartnup (juga dikenal sebagai Pellagra seperti dermatosis) adalah gangguan
resesif autosomal metabolik yang mempengaruhi penyerapan asam amino nonpolar (terutama
triptofan yang diubah menjadi Serotonin , melatonin dan niasin ). Niasin adalah prekursor
nikotinamida , sebuah komponen penting dari NAD+. Gen penyebab, SLC6A19 , terletak pada
kromosom 5p15.
Penyakit ini dinamai untuk keluarga Hartnup di Inggris , yang terlihat dalam sebuah
studi 1956 (Sekulovic, 2011). Empat dari delapan anggota keluarga ditemukan memiliki
jumlah asam amino yang berlebihan dalam urin mereka , ruam kulit , dan ataxia ( kurangnya
koordinasi gerakan otot sukarela). Tanda-tanda dan gejala khas penyakit Hartnup
mempengaruhi kulit dan otak . Kondisi ini biasanya mulai menunjukkan gejala pada masa
bayi atau dalam beberapa tahun pertama kehidupan seorang anak. Gejala serangan akut
umumnya menjadi berkurang seiring bertambahnya usia.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit Hartnup terjadi jika seseorang memiliki dua gen abnormal yang berperan
dalam kelainan ini dari masing-masing orang tuanya. Gen yang abnormal tersebut berperan
dalam mengatur penyerapan asam amino tertentu di dalam usus dan penyerapan kembali
asam amino tersebut di dalam ginjal. Akibatnya, orang-orang dengan penyakit Hartnup tidak
dapat menyerap asam amino dengan baik dari dalam usus maupun dari tubulus ginjal,
namun, fungsi usus dan ginjal itu sendiri normal, sehingga asam amino dalam jumlah besar
(termasuk triptofan) akan keluar melalui air kemih. Efek penyakit terutama terjadi pada otak
dan kulit.
Penyakit Hartnup terjadi akibat gangguan transport asam amino triptofan di dalam usus
dan ginjal, tubuh menjadi kekurangan asam amino triptofan yang dibutuhkan untuk
membentuk protein. Kadar triptofan dalam darah yang terlalu rendah menyebabkan tubuh
tidak mampu membentuk niacinamide (bagian dari vitamin B kompleks) dalam jumlah
cukup, terutama saat tubuh mengalami stress sehingga membutuhkan vitamin lebih banyak.
Kekurangan niacinamide bertanggung jawab atas ruam sensitif terhadap sinar matahari
( disebut " pellagra " ruam ) dan memberikan kontribusi untuk demensia.
Triptofan merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein yang bersifat esensial
bagi manusia. Gugus fungsional yang dimiliki triptofan yaitu indol, tidak dimiliki asam-asam
amino dasar lainnya. Akibatnya, triptofan menjadi prekursor banyak senyawa biologis penting

yang

tersusun

dalam

kerangka

indol.

Triptofan

adalah

prekursor

melatonin

(hormon perangsangntidur), serotonin (suatu transmitter pada sistem saraf) dan niasin (suatu
viamin). Triptofan tidak dapat diproduksi oleh tubuh, tetapi didapat sebagai nutrisi asupan
dari proses pencernaan dengan enzim proteolitik. Triptofan juga merupakan prekursor
dari vitamin B3 yang menginduksi sensasi relaks dan rasa kantuk.

Struktur L-triptofan pada mamalia

3.

PEMBAHASAN
Penyakit Hartnup adalah suatu penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang

menyebabkan ruam kulit dan kelainan otak karena triptofan dan asam amino lainnya tidak
diserap dengan baik dari usus dan zat-zat tersebut dibuang ke dalam air kemih dalam jumlah
yang berlebihan karena tidak dapat diserap dengan baik oleh ginjal.
3.1

GEJALA

Gejala-gejala penyakit Hartnup bisa mulai muncul saat masih bayi atau awal masa
kanak-kanak. Gejala hampir selalu diawali oleh masa dimana penderita mengalami
kekurangan gizi. Sebagian besar gejala terjadi secara sporadik dan disebabkan oleh
kekurangan niacinamide. Gejala yang muncul bisa berupa :

Timbulnya ruam kulit pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari

Retardasi mental

Perawakan tubuh yang pendek

Sakit kepala

Ketidakstabilan dalam berjalan

Pingsan

Tremor intensi

Gangguan psikologis, misalnya kecemasan, perubahan suasanan hati yang cepat, serta
timbulnya halusinasi, delusi, dan kesulitan berbicara.

Kelainan pada otot : otot dapat menjadi lebih ketat ( dengan peningkatan resistensi
untuk meregangkan kelenturan atau dapat menjadi hipotonik penurunan tonus )

Gejala-gejala ini bisa dipicu oleh berbagai hal, antara lain :


sinar matahari,
demam,
pemakaian obat-obatan,
stress fisik/emosional.
3.2

DIAGNOSIS

Diagnosa bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan analisa air kemih (urinalisis)
yang menunjukkan adanya asam amino (terutama triptofan) dalam jumlah besar dan hasil
pemecahannya. Tes darah juga dapat digunakan untuk memeriksa jumlah vitamin B, termasuk
niacin , untuk membantu mengkonfirmasikan diagnosis.
3.3

PENGOBATAN / TERAPI

Pemberian makanan yang kaya protein bisa mengatasi kekurangan asam amino yang
terjadi akibat penyerapan usus yang kurang baik, serta pembuangan asam amino yang
berlebihan ke dalam air kemih. Pengobatan terdiri dari perubahan dalam diet , menghindari
sinar matahari , dan resep obat sulfonamide ( Adams & Victor , 2012)
a. Perubahan diet
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B-kompleks niacin dapat secara
signifikan mengurangi gejala penyakit Hartnup. Sumber yang baik dari niacin meliputi daging
unggas, ikan, biji-bijian, selai kacang, dan kentang.
b. Suplemen
Dokter mungkin juga menyarankan melengkapi diet dengan B-kompleks atau niacin
suplemen vitamin (seperti asam nicatonic). Suplemen dosis akan tergantung pada tingkat
keparahan kekurangan niacin Anda.
c. Pelindung dari sinar matahari langsung
Pelindung dapat membantu untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari
melalui penggunaan tabir surya.

3.4

PENCEGAHAN

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah terjadinya penyakit ini :

Menjaga status gizi yang baik dan menambah asupan niacinamide atau niasin (vitamin
B yang sangat mirip dengan niacinamide) dalam makanan sehari-hari.

Menggunakan pelindung terhadap sinar matahari, misalnya payung, topi, pakaian yang
tertutup, serta krim tabir surya dengan SPF 15 atau lebih.

4. DAFTAR PUSTAKA
Book Sources
Poedjiadji, Anna. 2006. Dasar- Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press
S, David. 1989. Prinsip-prinsip Biokomia. Jakarta : Penerbit Erlangga
Thenawijaya, Maggy. 1995. Dasar Dasar Biokimia. Jakarta : Penerbit Erlangga
Article Sources
Adams, R. D., Victor, M., & Ropper, A. H. 2012. Principles of neurology(4th ed.). New
York: McGraw-Hill, Health Professions Division.
Hartnup Disease. (2006, Dec.). The Merck Manual. Retrieved June 17, 2012, from
http://www.merckmanuals.com/home/kidney_and_urinary_tract_disorders/tubular_and_cysti
c_kidney_disorders/hartnup_disease.html
Hartnup Disease. (n.d.). University of Oklahoma Health Sciences Center. Retrieved June 17,
2012, from http://moon.ouhsc.edu/kfung/jty1/neurohelp/ZNF2IE02.htm

Anda mungkin juga menyukai