Anda di halaman 1dari 38

ENDOMETRIOSIS

Oleh:
Dr. Maria Loho SpOG-K

Definisi endometriosis
Keadaan dimana ditandai adanya jaringan
endometrium diluar cavum uteri, yang secara
histologik ditemukan adanya kelenjar
endometrium & stroma dengan atau tanpa
reaksi peradangan.
Penyakit yang banyak ditemukan, jinak,
estrogen dependent, gangguan ginekologik
kronik yang berhubungan dengan nyeri pelvic
dan infertilitas.

Epidemiologi
Insidennya belum diketahui pasti,
Prevalensinya pada kelompok tertentu tinggi
Pada wanita dengan laparoskopi diagnostik,
ditemukan endometriosis sebanyak 0-53%
Pada kelompok wanita dengan infertilitas yang
belum diketahui penyebabnya ditemukan
endometriosis 70-80%
Pada kelompok wanita dengan infertilitas
primer ditemukan endometriosis 25%

Prevalensi (Robert Hemming)


Ditemukan sekitar 80% pada pasien
yang datang dengan keluhan nyeri
pevis dan/atau infertilitas

Epidemiologi
Kadang dijumpai pada infant, anakanak, dan remaja --> hampir selalu
berkaitan dengan anomali obstruksi
genital
Meskipun endometriosis biasanya
menurun saat menopause, involusinya
dapat menimbulkan problem obstruktif
terutama pada traktus gastrointestinal
dan urinarius

Etiologi
Tidak diketahui.
Merupakan estrogen-dependent disease.
Pil kontrasepsi oral dan memiliki banyak
anak dapat mencegah endometriosis.

Patogenesis
Ada 4 teori utama dari Endometriosis :
1. Teori Halban: teori aliran limfatik
2. Teori Meier : teori metaplasia Mullery
3. Teori Sampson : menstruasi retrograde
4. Teori faktor Genetik dan Imunologik.

Teori Halban: teori aliran limfatik


Jaringan endometrium diambil dari aliran
limfatik uterus dan ditrasportasikan ke
beberapa bagian pelvis, dimana jaringan
dapat tumbuh ektopik
Jaringan endometriosis ditemukan di
limfatik pelvis pada lebih dari 20%
pasien dengan penyakit ini

Teori Meier : teori metaplasia Mullery


Endometriosis dari transformasi
metaplastik sel epitel coelom yang berasal
dari saluran Muller
Sel berdiferensiasi sel peritoneal & sel
pada permukaan ovarium
Teori ini masih dianut karena pada sindroma
Mayer-Rokitansky-Kustner atau lelaki dengan
kanker prostat yang diobati dengan estrogen
dosis tinggi ditemukan lesi endometriosis

Teori Sampson : menstruasi retrograde

Fragmen endometrium diangkut melalui


tuba fallopii pada saat menstruasi
berimplantasi dan tumbuh di beberapa
bagian intra abdominal
Jaringan endometrium umumnya
mengalir saat menstruasi dan
merupakan jaringan yang viable dan
mampu tumbuh invitro maupun invivo

Teori faktor Genetik dan Imunologik


Penurunan imunitas seluler pada jaringan
endometrium wanita yang menderita endometriosis
Cairan peritoneum wanita dengan endometriosis
- ditemukan aktivitas makrofag yang
meningkat
- penurunan aktifitas natural killer sel
- penurunan aktifitas sel limfosit
Makrofag aktifkan jaringan endometriosis
menurunan sistim imunologik tubuh
menyebabkan jaringan endometriosis terus tumbuh

Sites of endometriotic lesions


Most common
Common

: ovary 60 70% of patients


bilateral in about 50%
: peritoneum of posterior cul de sac
uterosacral ligaments
round ligaments
fallopian tubes
peritoneum of uterus
vesicouterine fold
rectosigmoid serosa

Less common : caecum, appendix, cervix,


vagina, bladder, small bowel,
lymph node, omentum
Unusual
: umbilicus, laparotomy scar,
episiotomy scar, inguinal scar,
vulva, Gartner duct
Rare
: spinal canal, kidney, breast,
pleura, lung, bronchus, arm,
hand, thigh, spleen, heart,
male bladder

Patologi
Sering pada ovarium (kanan dan kiri)
Tampak kista-kista biru kecil sampai
besar berisi darah tua menyerupai
coklat
Kelenjar dan stroma endometrium
Perdarahan (eritrosit, hemosiderin,
makrofag)

Gambaran klinik
Nyeri perut bawah progresif dekat paha.
Terjadi selama haid (dysmenorrhoe)

Dyspareunia
Nyeri pada defekasi
Poly- dan hypermenorrhoe
Infertilitas (75%)

Dismenorrhea
Dismenorrhea sekunder pertama
muncul atau memburuk pada akhir dua
puluhan atau awal tiga puluhan
Jika endometriosis berhubungan dengan
obstruksi ginjal severe dismenorrhea
dapat dimulai saat menarche

Dispareunia
Umumnya berhubungan dengan
dorongan penetrasi yang dalam
terjadi ketika cul-de-sac, ligamentum
uterosakral dan portio dari forniks
posterior vagina terlibat di dalamnya

Dischezia
Terjadi bila endometriosis pada uterisakral, culde-sac, dan kolon rektosigmoid
Saat feses lewat antara ligamentum uterosakral,
karakteristik dischezia dapat terjadi
Premenstrual dan postmenstrual spotting gejala
karakteristik endometriosis
Menorrhagia jarang terjadi, malah biasanya
berkurang
Jika kapsul ovarium mengalami endometriosis,
nyeri saat ovulasi dan perdarahan vagina dapat
terjadi

Infertilitas
Anamnesa nyeri perut berhubungan
dengan siklus haid atau keluhan infertilitas
Disertai nyeri haid atau tidak perlu sekali di
duga adanya endometriosis
Pada 50% pasutri yang mengalami infertilitas
ditemukan endo-metriosis
70-80% wanita dengan infertilitas tidak
terjelaskan ditemukan endometriosis
15% wanita dengan infertilitas sekunder
ditermukan endometriosis

Diagram gejala klinik

Klasifikasi
endometriosis

Derajat
keterlibatan
endometrium

Diagnosa
Anamnesa
- Nyeri pelvik siklik, atau dismenorea, khas
untuk endometriosis
- Nyeri haid ini muncul beberapa hari
menjelang haid puncaknya saat haid
menghilang setelah berhenti haid
- Nyeri pelvik dapat juga terjadi asiklik
- Nyeri pelvik siklik maupun asiklik ditemukan
hampir pada 70-80% penderita endometriosis

Keluhan lokasi
Traktus reproduksi wanita
dismenorea, nyeri perut bawah, dispareunia,
infertilitas, gangguan haid, nyeri punggung
bawah.

Traktus gastro intestinal


Tenesmus yang berlangsung siklik, kolik spastik,
diare, hematokezia, obstruksi.

Parut operasi
nyeri dan perdarahan siklik

Paru-paru
hemoptisis, hemotorak siklik

Pemeriksaan Klinis
Untuk mengetahui nyeri karena sebab
lain nyeri ketok pada daerah kedua
ginjal & nyeri tulang punggung
Untuk infertilitas perlu juga diketahui
berat badan, gambaran pada kulit akibat
pengaruh androgen yang berlebihan
(jerawat, hirsutism) dan galaktorea

Dilakukan pemeriksaan ginekologik


Inspeksi dinding perut apakah ada parut
bekas operasi
Dinding vagina dan porsio apakah terdapat
lesi yang mudah berdarah
Pemeriksaan dalam teraba adanya noduli
didaerah kavum Douglasi dan daerah
ligamentum sakrouterina yang sangat nyeri
Uterus teraba retrofleksi & sulit digerakkan
Parametrium teraba massa kistik yang nyeri
pada penekanan

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang diagnotik
tinggi USG dan CT scan
Laparoskopi nilai diagnostik yang
utama dan pasti
Dengan laparoskopi melihat
langsung lesinya dan menentukan
lokasi & staging dari perkembangan
endometriosis

Pemeriksaan Serologik
Masih mengecewakan
Pemeriksaan petanda CA 125
sensitivitas 60% & spesifitas 90%
Untuk pengawasan pengobatan sering
digunakan pemeriksaan CA 125 nilai
diagnostiknya juga masih belum
sepenuhnya memuaskan

Uji Fungsional dengan Analog


GnRH
Memberikan analog GnRH satu kali saja pada
saat haid dan setelah itu dinilai apakah keluhan
menghilang atau tidak
Bila keluhan menghilang endometriosis +
(70-80%) dan analog GnRH dilanjutkan untuk 5
bulan lagi
Bila keluhan tidak hilang kemungkinan besar
menderita jenis kelainan lain seperti penyakit
radang panggul, tumor ovarium dll

Penampilan laparoskopik
1. Implant vesikuler
2. Implant bentuk tonjolan ( papil)
3. Lesi hemoragik
4. Lesi noduler
5. Implant yang telah sembuh

Differential Diagnosis
Dysmenorrhoe primer
Adenomiosis uteri
Radang pelvis
Tumor adneksa
Kista ovarium
Penyakit psikosomatik

Terapi
Operasi : - Laser atau electrocauter
- Salpingo-oophorektomi
- Presacral neurektomi
- Histerektomi totalis
Non operasi : - Radioterapi
- Obat

Terapi obat
Meliputi : - analog GnRH dengan atau
tanpa estrogen dosis rendah
- danazol
- progesteron (dydrogesterone,
medroxyprogesterone)
- testosteron
- pil kontrasepsi oral

Indikasi : -

penyakit ringan
penyakit berat
pencegahan
preoperatif

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai