Anda di halaman 1dari 30

PENGADAAN OBAT

PELAYANAN KESEHATAN
DASAR

PELAYANAN KESEHATAN

ialah setiap upaya yang diselenggarakan


sendiri atau secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perseorangan keluarga, kelompok,
dan ataupun masyarakat (Levey dan Loomba,
1973).

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
tempat
yang
digunakan
untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan
Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan
upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan
rujukan dan/atau upaya kesehatan penunjang.
Selain itu, sarana kesehatan dapat juga
dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan
pelatihan serta penelitian, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan.

sarana kesehatan meliputi balai pengobatan,


pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas),
Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit khusus,
praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek
dokter spesialis, praktek dokter gigi spesialis,
praktek bidan, toko obat, apotek, Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Pedagang
Besar Farmasi (PBF), pabrik obat dan bahan
obat, laboratorium kesehatan, dan sarana
kesehatan lainnya

DASAR PELAYANAN
KESEHATAN
a. Usaha sendiri
Setiap usaha pelayanan kesehatan bisa
dilakukan sendiri ditempat pelayanan.
Misalnya pelayanan bidan praktek mandiri.
b. Usaha lembaga atau organisasi
Setiap usaha pelayanan kesehatan dilakukan
secara kelembagaan atau organisasi
kesehatan ditempat pelayanan. Misalnya
pelayanan kesehatan masyarakat di
puskesmas

c. Memiliki tujuan yang dicapai


Tiap pelayanan kesehatan memiliki produk
yang beragam yang pada tujuan pokoknya adalah
peningkatan derajat kesehatan masyarakat atau
personal
d. Lingkup program
Lingkup pelayanan kesehatan meliputi kegiatan
pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan,
pencengah penyakit, penyembuhan penyakit,
pemulihan kesehatan, atau gabungan dari
keseluruhan

e. Sasaran pelayanan
Tiap pelayanan kesehatan menghasilkan
sasaran yang berbeda, tergantung dari
program yang akan dilakukan, bisa untuk
perseorangan, keluarga, kelompok ataupun
untuk masyarakat secara umum

SYARAT PELAYANAN
KESEHATAN
a. Tersedia dan berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang
baik adalah pelayanan tersebut harus tersedia di
masyarakat (available) serta bersifat
berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan mudah dicapai oleh masyarakat.
b. Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik
adalah apa yang dapat diterima (acceptable) oleh
masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya
pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan
dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan,
kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar.

c. Mudah dicapai
yarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah
yang mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat.
Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari
sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan
menjadi sangat penting.
d. Mudah dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah
mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian
keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya. Untuk
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan
pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya
kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan ekonomi
masyarakat.

e. Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang
kelima adalah yang bermutu (quality).
Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang
menunjuk
pada
tingkat
kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
yang disatu pihak dapat memuaskan para
pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata
cara penyelenggaraannya sesuai dengan
kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

SISTEM PENGELOLAAN
OBAT

Sistem Pengelolaan Obat merupakan suatu


rangkaian kegiatan yang meliputi aspek seleksi
dan
perumusan
kebutuhan,
pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian dan penggunaan
obat
Tujuan dari pengadaan yaitu untuk memperoleh
barang atau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah
yang cukup dengan kualitas harga yang dapat
dipertanggung jawabkan, dalam waktu dan
tempat tertentu secara efektif dan efisien, menurut
tata cara dan ketentuan yang berlaku.

Tujuan Sistem Pengelolaan


Obat

Perumusan kebutuhan atau perencanaan


(selection)
Pengadaan (Procure ment)
Distribusi (Distribution)
Penggunaan (Use)

Perencanaan dan pengadaan

Perencanaan adalah suatu kegiatan yang


dilakukan dalam rangka menyusun daftar
kebutuhan obat yang berkaitan dengan suatu
pedoman atas dasar konsep kegiatan yang
sistematis dengan urutan yang logis dalam
mencapai sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan.

Manfaat Perencanaan Obat


1. Menghindari tumpang tindih penggunaan anggaran.
2. Keterpaduan dalam evaluasi, penggunaan dan
perencanaan.
3. Kesamaan persepsi antara pemakai obat dan penyedia
anggaran.
4. Estimasi kebutuhan obat lebih tepat.
5. Koordinasi antara penyedia anggaran dan pemakai
obat.
6. Pemanfaatan dana pengadaan obat dapat lebih optimal.

Tim Perencanaan Obat dan


Perbekalan Kesehatan
Tim Perencanaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan Terpadu di Kabupaten/Kota
dibentuk melalui Surat Keputusan
Bupati/Walikota.

Tugas dan Fungsi Tim Teknis Perencanaan Obat dan Perbekalan


Kesehatan
a. Ketua mengkoordinasikan kegiatan Tim Teknis Perencanaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan Terpadu.
b. Sekretaris mempersiapkan daftar perencanaan dan pengadaan
kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan.
c. Unsur Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota menyediakan
informasi ketersediaan dana APBD yang dialokasikan untuk obat
dan perbekalan kesehatan.
d. Unsur Pelaksana Program Kesehatan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota memberikan informasi data atau target sasaran
program kesehatan.

a.

Kegiatan Tim Perencanaan Obat Dan Perbekalan


Kesehatan Terpadu
Evaluasi semua aspek pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan tahun sebelumnya.
Evaluasi dilakukan terhadap ketersediaan anggaran,
jumlah pengadaan dan sisa persediaan di
kabupaten/kota.
Rencana kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan
kabupaten/kota didasarkan atas hasil estimasi
kebutuhan obat untuk unit pelayanan kesehatan dasar
dan program kesehatan untuk tahun berikutnya yang
ditetapkan berdasarkan data yang disampaikan oleh
unit pelayanan kesehatan.

d. Rencana kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan tersebut


dibahas pada rapat tim untuk penyempurnaan perencanaan
kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan.
e. Hasil rapat adalah disepakatinya jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang dibutuhkan, serta jumlah
kebutuhan dana untuk tahun anggaran yang akan
dilaksanakan, sekaligus sebagai masukan dalam Rakorbang
kabupaten/kota untuk mendapatkan pemecahan masalah
mengenai kebutuhan dana.
f. Pertemuan terakhir dilaksanakan setelah gambaran alokasi
dari berbagai sumber anggaran diketahui.

Tim Perencanaan Terpadu terdiri dari :


Ketua : Kepala Bidang yang membawahi program
kefarmasian di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Sekretaris : Kepala Unit Pengelola Obat Kabupaten/Kota
atau
Kepala Seksi Farmasi yang menangani kefarmasian Dinas
Kesehatan.
Anggota : Terdiri dari unsur-unsur unit terkait:
1)
Unsur Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota
2)
Unsur Program yang terkait di Dinkes Kab/Kota
3)
Unsur lainnya

Langkah-Langkah Perencanaan
Obat Dan Perbekalan Kesehatan

Penyusunan Rencana Kerja Operasional (Plan of


Action).

Penyusunan Rencana Kerja Operasional dengan jenis


kegiatan dimulai dari persiapan Perencanaan,
Pelaksanaan Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan yang dilanjutkan dengan Penyusunan
Rencana Kerja Operasional untuk pengadaan, juga
dimulai dari Persiapan Pengadaan, Pelaksanaan
Pengadaan dan Pengendalian Pengadaan

Melaksanakan perencanaan obat dan perbekalan


kesehatan

Proses Perencanaan Obat.


Tahap Pemilihan Obat
a. Obat dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medik
dan statistik yang memberikan efek terapi jauh
lebih baik dibandingkan resiko efek samping yang
akan ditimbulkan.
1.

b. Jenis obat yang dipilih seminimal mungkin, hal ini


untuk menghindari duplikasi dan kesamaan jenis.
Apabila terdapat beberapa jenis obat dengan
indikasi yang sama dalam jumlah banyak, maka
kita memilih berdasarkan Drug of Choice dari
penyakit yang prevalensinya tinggi.

c. Jika ada obat baru, harus ada bukti yang


spesifik untuk efek terapi yang lebih baik.
d. Hindari penggunaan obat kombinasi kecuali
jika obat tersebut mempunyai efek yang lebih
baik dibandingkan obat tunggal.

2. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat


Kompilasi pemakaian obat adalah rekapitulasi
data pemakaian obat di unit pelayanan
kesehatan, yang bersumber dari Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO). Contoh Formulir LPLPO (Formulir 2
). Kompilasi pemakaian obat dapat digunakan
sebagai dasar untuk menghitung stok optimum

3. Tahap Perhhitungan Kebutuhan Obat

Metode Konsumsi

Metode Morbiditas.

4. Tahap Proyeksi Kebutuhan Obat


Proyeksi Kebutuhan Obat adalah perhitungan
kebutuhan obat secara komprehensif dengan
mempertimbangkan data pemakaian obat dan
jumlah sisa stok pada periode yang masih
berjalan dari berbagai sumber anggaran.

5. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan


Obat.

Analisa ABC.

Analisa VEN.

PENGADAAN OBAT DAN


PERBEKALAN KESEHATAN

Pengadaan barang/jasa pemerintah yang


dibiayai dengan APBN/APBD dapat
dilaksanakan dengan efisien, efektif, terbuka
dan bersaing, transparan, adil/tidak
diskriminatif.

Tujuan pengadaan obat dan


perbekalan kesehatan adalah
1. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan dengan jenis
dan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan pelayanan
kesehatan.
2. Mutu obat dan perbekalan kesehatan terjamin.
3. Obat dan perbekalan kesehatan dapat diperoleh pada saat
diperlukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan obat
perbekalan kesehatan adalah :

1. Kriteria obat dan perbekalan kesehatan


2. Persyaratan pemasok
3. Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat

4. Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekalan

PROSES PENGADAAN
Penunjukan langsung adalah salah satu
metode pengadaan barang/jasa pemerintah
sesuai Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Instansi Pemerintah, disamping
beberapa metode pengadaan barang/jasa,
yaitu : lelang, pemilihan langsung, maupun
swakelola.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai