Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik
Bagian
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
FK UNISSULA
Semarang
Definisi
Dermatitis atopi adalah keadaan peradangan
kulit kronis dan residif, disertai gatal,
yang berhubungan dengan riwayat atopi
baik pada diri sendiri maupun keluarga
Patofisiologi
Disregulasi Ig E
Peningkatan kadar serum Ig E yang
melebihi normal akibat ketidakseimbangan
sel TH-1 dan TH-2 , dengan dominasi dari
IL-4 yang disekresi sel TH-2. IL-4
merupakan perangsang sintesa Ig E yang
poten.
Kolonisasi mikroba
Peningkatan kolonisasi M. furfur dan S.
aureus dapat menstimulasi produksi Ab-IgE
Faktor psikosomatik
Tingkat keparahan pruritus pada DA
digambarkan berhubungan langsung dengan
gejala depresi.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Histopatologi (lesi akut, kronik)
Kadar IgE serum (lebih dari 200IU/ml) / IgE
spesifik RAST
Kadar eosinofil (4-8 jam setelah aktivitas sel mas)
Subpopulasi sel T
Gambaran imunitas selular
Uji tusuk dan uji tempel (reaksi positif setelah 2448 jam)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dermatitis atopi
medikamentosa
nonmedikamentosa
Antihistamin
Antihistamin jenis klasik yang bersifat sedatif.
Antibiotik sistemik
Pemberian antibiotik sistemik pada dermatitis
atopik dengan infeksi sekunder
Terdapat banyak lesi yang eksudatif dan luas.
Kortikosteroid sistemik
Merupakan obat pilihan terakhir pada :
DA berat dan luas
Sukar diatasi dengan pemberian
antihistamin dan kortikosteroid topikal.
Antibiotik topikal
Antibiotik topikal digunakan bila
terdapat infeksi sekunder ringan.
Antiseptik
Sehari-hari bahan antiseptik merupakan
bahan yang dimasukan kedalam bentuk
sabun, misalnya triklosan, klorheksidin,
povidon iodin, dasn benzalkonium serta
dapat diterima sebagai bahan pembersih dan
antiseptik ringan.
Pengobatan nonmedikamentosa
Ditujukan pada mengendalikan
penyakitnya
Dapat dilakukan sendiri oleh pasien,
orangtua, dan keluarganya