PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman yang semakin maju dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi ini,
sering dijumpai kasus yang berhubungan dengan abnormal seksualitas yang
kadang-kadang membuat semua merasa merinding. Salah satu diantaranya adalah
hubungan seksual dengan sesama jenis (homoseksual) baik laki-laki dengan lakilaki atau perempuan dengan perempuan. Kasus ini bisa terjadi pada siapa saja,
baik remaja, dewasa dan orang tua, dan juga bisa terjadi di lingkungan mana saja,
baik di sekolah, lembaga pendidikan, kantor, dan sebagainya. Bahkan mereka
ingin membentuk sebuah organisasi yang membawahi komunitas mereka,
termasuk di Negara Indonesia. Kasus ini seharusnya tidak terjadi karena perilaku
ini tidak sesuai norma agama dan tugas perkembangan manusia. Idealnya manusia
dapat menjalankan fitrahnya sebagai makhluk Allah yang berakal dan
menjalankan perannya sebagai seorang laki-laki atau sebagai perempuan.
dan selamanya akan menjadi lesbi. Kasus tersebut bisa muncul karena pengaruh
lingkungan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas identifikasi masalah yang
muncul adalah:
1. Kasus lesbian jarang muncul ke permukaan karena guru, orang tua, dan
siswa belum memiliki pemahaman tentang lesbian.
2. Ditemukan siswi-siswi yang cenderung melakukan perilaku lesbian di
sekolah berasrama.
3. Rendahnya pemahaman tentang lesbian pada guru, orang tua dan siswi
dapat menganggu hubungan pertemanan sebaya di sekolah.
4. Factor lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan lesbian.
5. Lesbian memiliki dampak negative bagi pelakunya dan lingkungan di
sekitarnya.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi masalah yang akan
diteliti, yaitu:
1. Factor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya lesbian
2. Aktifitas yang dilakukan pasangan lesbian.
3. Dampak dari perilaku lesbian.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang
digunakan peneliti adalah:
1. Factor-faktor apa yang mempengaruhi terbentuknya lesbian?