Accumulation in Aquatic Organisms, and Cases of Human Intoxication. Marine Drugs 6. 220-242. Review Jurnal: Tetrodotoxin Distribution and Accumulation in Aquatic Organisms, and Cases of Human Intoxication Distribusi Dan Akumulasi Tetrodotoxin Pada Organisme Perairan Dan Contoh Kasus Intoksikasi Pada Manusia
Ikan Buntal ( Pufferfish ) dari famili Tetraodontidae memiliki neurotoxin yang
kuat yaitu Tetrodotoxin (TTX). Pada spesies ikan Buntal yang berasal dari laut, umumnya toksisitas yang tinggi terdapat pada hati dan telur, sedangkan ikan Buntal yang habitatnya di perairan payau dan tawar, toksisitas yang lebih tinggi terdapat pada kulit. TTX ini, sebenarnya diproduksi oleh marine bacteria, yang kemudian ikan Buntal mengakulmulasi TTX tersebut melalui rantai makanan yang dimulai dari bakteri tersebut sebagai sumbernya.
Distribusi TTX pada ikan Buntal
Tabel 1. Toksisitas ikan Buntal
Noguchi, Tamao1., and Arakawa, Osamu. 2008. Tetrodotoxin Distribution and
Accumulation in Aquatic Organisms, and Cases of Human Intoxication. Marine Drugs 6. 220-242. Distribusi TTX pada tubuh ikan Buntal Distribusi TTX dalam tubuh ikan buntal tiap spesies memiliki spesifik tertentu, terlihat jelas pada tabel 1. Ikan buntal jenis laut, toksisitas yang paling tinggi umumnya terdapat pada hati dan telur, kemudian usus dan kulit. Daging dan testis tidak beracun atau beracun lemah, kecuali pada spesies Lagocephalus Lunaris dan Chelonodon patoca. Pada racun buntal jenis laut, umumnya hati menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi sepanjang tahun kecuali pada musim pemijahan, dimana telur menjadi sangat beracun dengan mengakumulasi TTX yang ditransfer dari hati. TTX ditelur berfungsi melindungi telur dari predator. Selain itu, jika musuh pbertemu buntal beracun, tubuh mereka akun membengkak menjadi dua atau tiga kali ukuran biasa mereka. TTX diekskresikan dari kulit buntal untuk mengusir/melawan musuh. Dapat disimpulkan bawa TTX sendiri dapat menjadi agen pertahanan biologi buntal dalam menghadapi musuh. Mekanisme akumulasi TTX pada ikan Buntal TTX didistribusikan melalui berbagai organisme, termasuk hewan yang dimakan buntal, shell terumpet mengakumulasi TTX dengan menyerap racun dari bintang laut, dan penghasil TTX sendiri yaitu marine bacteria, hal ini menunjukkan bahwa Buntal tidak mensintesis TTX, tapi mengakumulasi TTX melalui rantai makanan, yang dimulai dari bakteri laut. Buntal akan menjadi tidak beracun, ketika ia memakan makanan yang tidak mengandung TTX pada lingkungan yang telah mengeliminasi organisme yang mengandung TTX. Kemungkinan lain adalah TTX yang terdapat pada buntal dihasilkan simbiosis atau
bakteri parasit, yang secara langsung terakumulasi di dalam tubuh
Buntal dan tidak diperoleh melalui rantai makanan.
Gambar 1. Proses mekanisme akumulasi TTX pada hewan laut
Noguchi, Tamao1., and Arakawa, Osamu. 2008. Tetrodotoxin Distribution and
Accumulation in Aquatic Organisms, and Cases of Human Intoxication. Marine Drugs 6. 220-242. Kasus intoksikasi pada manusia oleh TTX Keracunan karena ikan Buntal Kasus di Jepang Pada pagi hari, bulan Oktober 1996, seorang pria 48-tahun di Nagasaki, Nagasaki Prefecture, menangkap ikan buntal laut Takifugu poecilonotus, dan makan lebih dari empat potong, sedikit dimasak "Kimo" dengan beberapa daging di malam hari. Tiga puluh sampai 60 menit setelah mengonkonsumsi, ia mulai menderita mati rasa di tangan dan anggota tubuhnya, diikuti oleh sianosis dan gagal napas selama 60 berikutnya menit. Meskipun segera dirawat di rumah sakit, dia meninggal pada jam berikutnya. Tabel 2. Insiden keracunan ikan Buntal di Jepang
Sebuah insiden keracunan makanan setelah mengkonsumsi ikan terjadi di Chunghua
Prefecture, Taiwan Barat pada Januari 2000 Sebanyak lima korban (4 laki-laki, berusia 58-64 tahun dan 1wanita, 46 tahun) dilaporkan. Gejala diantaranya kelumpuhan, koma, mual, muntah, ataksia, afasia, dan sulit respirasi. Di antara korban tersebut, dua orang menderita gejala yang lebih serius dan diperlakukan dengan cairan intravena, ventilasi mekanis, dan perawatan intensif di rumah sakit. Mereka kemudian dipulangkan setelah 1 minggu dari perawatan. Menurut korban, penyebabnya yaitu ikan, ditangkap dari daerah pesisir Chunghua Prefecture, kemungkinan buntal jenis laut Takifugu niphobles. Mereka
Noguchi, Tamao1., and Arakawa, Osamu. 2008. Tetrodotoxin Distribution and
Accumulation in Aquatic Organisms, and Cases of Human Intoxication. Marine Drugs 6. 220-242. mengambil sepotong kecil (sekitar 11 g) dari hati ikan tersebut, kemudian dimasak bersama dengan delapan ekor T. niphobles. Kemudian sisa ikan yang belum dikonsumsi diuji toksisitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toksisitas hati ikan yang dimasak adalah 280 MU / g, dan semua T. niphobles memiliki toksisitas yang tinggi (> 850 MU / g) dalam hati mereka. Toksin dari kedua sampel diidentifikasi sebagai TTX. DNA mitokondria dari sisa dan spesies T. niphobles menunjukkan genotipe urutan yang sama dan sama situs restriksi tunggal untuk BsaI, menunjukkan bahwa T. niphobles sumber intoksikasi yang disebabkan oleh TTX.