Rachmaniar Rachmat
PENDAHULUAN
Marine toxin mengundang banyak perhatian
karena kasus-kasus keracunan yang terjadi di
masyarakat karena mengkonsumsi makanan
laut.
Kasus keracunan karena memakan hasil laut
sudah sering terjadi dan sering kita dengar
baik kejadian di Indonesia maupun di negara
lain.
Pendahuluan
Beberapa kejadian keracunan karena memakan
ikan buntal pernah terjadi di Balikpapan, di
Surabaya, dan di Makassar. Keracunan akan
kerang pernah terjadi di kepulauan Seribu.
Di Jepang dalam kurun waktu 20 tahun (19721992) ada 1157 korban keracunan tetrodotoxin
dan 271 meninggal (Mitsui, 1993).
Pendahuluan.
Marin toxin, dihslkan oleh biota laut ttt yg
apabila msk ke dlm tubuh manusia menggangu
kesehatan korbannya.
Toksin diisolasi dan diidentifikasi berangkat
dari kasus-kasus keracunan yg terjadi,lalu
dilakukan isolasi dan identifikasi.
Pendahuluan.......
Mayoritas marine toxin dihasilkan oleh
microalgae khususnya dinoflagellata dan juga
bakteri.
Meskipun toksik, sebagian marin toxin telah
terbukti dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penelitian biologi dan farmakologi.
Toksin tersebut mempunyai potensi untuk
dikembangkan sebagai obat (Hashimoto, 1979
dan Cowell, 1986).
Pengertian toksin
Toksin adalah suatu substansi yang
mempunyai gugus fungsional spesifik yang
letaknya teratur di dalam molekul, dan
menunjukkan aktifitas fisiologik yang kuat.
Senyawa toksin merupakan senyawa yang
bersifat protein dan antigenik.
Pengertian
Vogt (dalam Hashimoto, 1979) memberikan
batasan toksin sebagai berikut:
a)Substansi yang terdapat di dalam tubuh hewan,
tumbuhan, bakteri, dan makhluk hidup lainnya.
b)Bersifat sebagai zat asing bagi korbannya dan
bersifat antigen.
c)Bersifat merugikan bagi kesehatan korbannya.
PENGGOLONGAN TOKSIN
Endogenous Toxin
Toxin yang berasal dari jaringan tubuh
organisme & pembentukannya bukan karena
pengaruh lingkungan tempat hidupnya/ faktor
luar.
Exogenous Toxin
Toxin yang terdapat pada tubuh organisme
berasal lingkungan hidupnya yang
mengandung toxin. Toxin masuk ke tubuh
organisme melalui rantai makanan atau
menempel pada tubuhnya.
TETRODOTOXIN (TTX)
Pada awal tahun 1900an terjadi sejumlah kasus
keracunan makanan laut di Jepang dan 60-70%
diantaranya disebabkan oleh Tetrodotoxin.
Tetrodotoxin pertama kali diisolasi oleh Tahara, 1906
(dalam Hashimoto, 1979) dari kandung telur ikan
buntal (Puffer fish; Tetrodontiae) lalu diberi nama
sama Puffer toxin.
Mollusca:
Gastropoda;
Part
Flatworms
Planocera sp.
Whole body
Ribbonworms
Lincus fuscoviridis
Tubulanus punclatus
Cephalothrix linearis
Whole body
Whole body
Whole body
Cephalopoda;
Charonia sanliae
Babylonia japonica
Tidufa lissostoma
Zeuxis siquijorensis
Niotha clathrata
Cymation echo
Pugilina ternolona
Octopus maculosus
Digestive gland
Digestive gland
Digestive gland
Digestive gland
Digestive gland
Digestive gland
Digestive gland
Posterior salivary gland
Annelida:
Polychaeta;
Pseudopolamilla acelata
Whole body
Animal
Arthropoda:
Chaetognatha:
Echinodermata:
Vertebrata:
Pices;
Amphibia;
Atergatis foridus
Zosimus aeneus
Carcinoscorpius rotundicanda
Part
Whole body
Whole body
Egg
Arrow worms
Parasafilla sp.
Flaccisagirlla sp.
Head
Head
Starfishes
Astropecten polyacanthus
A. latespinosus
A. scoparius
Whole body
Whole body
Whole body
Fugu spp.
Gobius cringer
Tarichia sp.
Cynops sp.
Triturus sp.
Atelopus sp.
Vibrio alginolyticus
TTX
V. damsela
producing
Staphylococcus
marine
Bacillus sp.
bacteria
Pseudomonas sp.,
etc.
itism o
f symb
iosis)
TTX in
sediment
(paras
TTX
adsorbed
on and
precipitated
with
planktonic
carcass.
etc.
(parasitism of symbiosis)
TTX
dissolved
in sea
water
puffer fish
tropical goby
flatworm
ribbonworm
arrowworm
xanthid crab
small
gastropods
star
fish
large
gastropods
such as
trumpet
shell
Puffer fish
Saxitoxin (STX)
- Alexandrium catenella,
- Alexandrium tamarensis,
- Gymnodinium catenatum
- Pyrodinium bahamense,
- Aphanizomenon flosaquae.
A. catenella
Areas
PSP Components
Alexandrium catanella
GTXs, STXs
A. tamarense
GTXs, STXs
A. acatanella
British Columbia
unknown
A. phoneus
North Sea
unknown
A. cohorticula
Gulf of Thai
GTXs
Pyrodinium bahamense
Unknown
P. bahamense
var. compressa
Palau Is.
GTXs, STXs
Gymnodinium calenatum
PXs, GTXs
Cochlodinium sp.
Japan
Zn-bound PXs
Aphanizomenon
flas-aquae
STXs
Struktur STX
Synthesa Saxitoxin
Saxitoxin sudah dapat disintesa (total sintesa)
oleh Kishis group dari Harvard university;
kemudian oleh jacobis group (1984).
CIGUATOXIN (CTX)
Epinephelus fuscoguttatus
Gejala ciguatera:
a. thermal sensation atau dikenal dengan dry
ice sensation (menggigil)
b. Join pain; c. Myosis; d. Erythema; nausea.
e. Vomiting
f. Diarrhea
g. Low blood pressure.
Kimiawi CTX
Scheuer et al telah mencoba mengisolasi dan
mengidentifikasi senyawa yang menyusun
ciguatoksin yaitu merupakan senyawa lipid dengan
bobot molekul sekitar 1500.
Sifat farmakologiknya berpengaruh langsung
terhadap saraf perifer dan sentral, meningkatkan
permiabilitas membran sel dari otot dan saraf
terhadap terhadap ion natrium.
Ciguatoxin bersifat anticholinesterase.
MAIOTOXIN (MTX)
Maiotoxin diisolasi dari dinoflagellata Gambierdiscus
toxicus pada tahun 1988.
Kimiawi maiotoxin: RM: C165H258Na2O67S2;
berperan dalam ciguatera symptom terutama oleh
herbivorous fish; extremely potent LD50 =
50ng/kg(ip). BM 3421.6 (sebagai garam sodium)
Maiotoxin merupakan kelompok toxin penyebab
ciguatera.
DSP....
Gejala keracunan:
- perut keram (10%)
- lambung rasa terbakar (53%)
- mual (80%)
- muntah (79%)
- diare (92 % kasus)
Okadai Acid
Okadaic acid pertama kali diisolasi dari spons
Halichondria okadai. Kemudian juga ditemukan
pada dinoflagellata Prorocentrum lima dan
Dinophysis sp.
Turunan dari okadaic acid yaitu
Dhynophysistoxin yang diisolasi dari kelenjar
cerna dari mussels.
Pectenotoxin diisolasi dari scallop/ tude
Patinopecten yessoensis
PALYTOXIN
Palytoxin merupakan toksin laut yang paling
kuat (lebih kuat dari TTX. LD 0.6ug/kg bobot
tikus.
Dihasilkan oleh ikan Alutera scripta, Ypsiscarus
ovifrons, Demania alcali.
Alutera scripta
Chironex cardiotoxin
Maculotoxin
Cephalotoxin
Eledoisin
Racun dari koral batu
CHIRONEX CARDIOTOXIN
Freeman (1979) mengisolasi racun yang terdapat
dalam tentakel ubur-ubur Physalia physalis yang
banyak terdapat di perairan tropis dengan panjang
tentakel 30 m. Toksin ini banyak menyebabkan
kematian pada perenang di pantai (Australia).
Gejala keracunan berupa sulit bernapas, kelumpuhan,
dan gangguan jantung. Efek farmakologisnya ialah
meningkatkan permiabilitas ion natrium.
MACULOTOXIN
CEPHALOTOXIN
ELEDOISIN
Note
Studi tentang marin toksin meliputi isolasi dan
identifikasi dilakukan untuk mempelajari strukturnya
shg pada gilirannya dapat ditemukan penawar
toxinnya.
Meskipun beracun, beberapa oxin marin telah
diketahui memiliki efek farmakologik yang potensil
untuk dikembangkan dalam bidang farmasi dan
kedokteran.