Anda di halaman 1dari 18

LI. 1.

MM Tendon Achilles
1.1. Definisi
Tendo achiles atau tendon calcaneus terletak pada articulatio talocrularis. Yaitu persendian yang
terdapat pada belakang pergelangan kaki.Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu
gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris.Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan
kaki.Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia.Tendo kalkaneus
(Achilles ) bisa teraba di atas tumit. Tumit dibentuk oleh kalkaneus. Regangan tiba-tiba pada tendo ini
bias menyebabkan ruptur. Bila terjadi ruptur bias diraba adanya celah pada tendon.
1.2. Makroskopik
Tendon Achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada bagian belakang tungkai bawah dan
fungsinya untuk meletakkan otot gastrocnemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan
telapak kaki yaitu, calcaneus. Tendon achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius,
soleus dan otot plantaris kaki. Pada manusia, tendo achilles terletak tepat dibagian pegelangan kaki.
Tendon Achilles juga merupakan tendon tendon yang tertebal dan terkuat pada tubuh manusia, yang
panjangnya berukuran sekitar 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian
stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah dan belakang tulang calcaneus

Pengertian dari tendon sendiri adalah sebuah pita jaringan ikat (fibrosa) yang melekat
pada otot dan ujung yang lain berinsersi ke dalam tulang. Tendon memiliki sedikit elastisitas.
Tendon (a)memungkinkan massa otot yang besar untuk mengonsentrasikan kekuatannya pada
satu daerah tulang yang relatif kecil, (b) memungkinakan beberapa tendon melalui ruang yang
kecil, misalnya tendon otot lengan bawah ketika lewat di bagian depan dan belakang pergelangan
tangan, dan (c) memiliki fungsi protektif dan suportif di sekitar sendi.

Fungsi dari tendon Achilles sendiri adalah menghubungkan otot betis dengan tulang
tumit. Ketika otot betis berkontraksi (jika berkontraksi otot akan memendek), otot betis akan
menarik tendon Achilles. Kontraksi otot betis ini menarik tulang tumit, sehingga terjadi gerakan
plantarfleksi (posisi kaki dalam keadaan seperti menjinjit).Kontraksi otot betis yang dibantu
tendon Achilles ini berguna dalam aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berlari, dan melompat.
1.3. Mikroskopik
Tendon Achilles adalah pita jaringan fibrosa yang fleksibel terletak di bagian belakang
pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.Tendon adalah struktur dalam
tubuh yang menghubungkan otot ke tulang.Otot ini dalam tubuh adalah petanggung jawab untuk
menggerakkan tulang, sehingga memungkinkan seseorang untuk berjalan, melompat, mengangkat
beban, dan bergerak dalam banyak cara.Ketika otot kontraksi, hal itu menarik pada tulang
menyebabkan gerakan ini.Struktur yang memancarkan kekuatan kontraksi otot ke tulang disebut
tendon.
Serat kolagen terdapat pada semua jenis jaringan ikat yang terdiri atas protein-protein
kolagen.Dalam keadaan segar, kolagen berwarna putih. Diameternya berkisar antara 1-12 mikron.
Beberapa serabut bergabung menjadi berkas serabut yang lebih besar. Dalam keadaan segar bersifat
lunak, dan sangat kuat. Susunan serabut kolagen bergelombang, karenannya bersifat lentur.
Benang serabut kolagen yang paling halus yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya adalah
fibril dengan tebal kurang lebih 0,3 sampai 0,5 m. Selanjutnya fibril ini disusun oleh satuan serabut
yang lebih kecil yang disebut miofibril dengan diameter 45 sampai 100nm. Miofibril ini hanya terlihat
dengan mikroskop elekron dan tampak mempunyai garis melintang khas dengan periodisitas 67 nm.
Serabut kolagen memiliki daya tahan tarik tinggi. Serabut kolagen dijumpai pada tendon,
ligamen, kapsula, dll. Serabut ini bening dan terlihat garis memanjang. Bila kolagen direbus akan
menghasilkan gelatin. Serabut kolagen dapat dicerna oleh pepsin dan enzim kolagenase. Paling tidak
telah dikenal 2 jenis serabut kolagen dengan variasi pada urutan asam amino dari rantai (alfa). Dari
20 jenis tersebut, ada 6 tipe kolagen yang paling utama dan secara genetik berbeda. Keenam tipe
kolagen tersebut adalah :

1. Tipe I

: tipe kolagen yang paling banyak ditenukan. Terdapat pada jaringan ikat dewasa,
tulang, gigi dan sementum

2. Tipe II

: tipe kolagen ini dibentuk oleh kondroblas dan merupakan unsur utama penyusun
matriks tulang rawan. Kolagen ini ditemukan pada kartilago hyalin dan elastik

3.Tipe III : Kolagen ini ditemukan pada awal perkembangan beberapa jenis jaringan ikat. Pada
keadaan dewasa kolagen ini terdapat pada jaringan retikuler.
4. Tipe IV : terdapat pada lamina densa pada lamina basalis dan diperkirakan merupakan hasil sel-sel
yang langsung berhubungan engan lamina tersebut

5. Tipe V

: terdapat pada plasenta, dan berhubungan dengan kolagen tipe I

6. Tipe VI : terdapat pada basal lamina

a. Tendon Achilles yang ruptur

b. Tendon Achilles normal

Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe-I, tendon Achilles
yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast dari tendon Achilles yang putus
menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur. Kolagen tipe-III kurang tahan terhadap
kekuatan tarikan dank arena itu dapat mempengaruhi putusnya tendon secara spontan. Tendon Achilles
normal menunjukkan pengaturan selular yang terorganisir dengan baik,sangat berbeda dengan tendon
yang putus. Tenosit, yang merupakan fibroblast khusus,muncul pada potongan longitudinal. Pengaturan
yang baik ini disebabkan oleh sekresikolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom tenosit,
yang menghasilkan baik komponen fibriler dan nonfibriler dari matriks eksraseluler dan juga dapat
menyerap kembali serat-serat kolagen.
1.4. Kinesiologi

Gerak sendi:

Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneus


tertius dan M. extensor hallucis longus.
Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis
longus, M. peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior

Gerakan jinjit akibat kerja tendon achilles

Normal: Ketika otot gastrocnemius (di betis) berkontraksi (memendek), tendon yang melekat dari otot
ke tulang tumit (kalkaneus) bergerak. Saat memendek, tendon bergerak ke bawah kaki.Ini adalah
tindakan yang memungkinkan seseorang berdiri di atas jari kakinya sendiri, berlari, melompat,
berjalan normal, dan untuk naik turun tangga (tindakan jinjit).

a)

Articulatio:
Articularis Subtalaris (Talocalcanea)

Tulang

: Os. Talus & os. Calcaneus

Jenis sendi

: Gliding

Gerak sendi : Geser


Sumbu gerak
: Mempunyai sumbu gerak yang berjalan dari posteriorinferior menuju
anterosuperior os. Calcaneus
Memperkuat sendi : Ligamentum talocalcaneum laterale, ligamentum talocacaneum mediale,
anterior, posterior & logamentum talocalcaneum interoseum.
Pada articulatio subtalaris dapat dilihat gerak eversi dimana telapak kaki bergerak ke lateral,
sedangkan gerak inversi bergerak ke medial.Seringkali istilah inversi & eversi digantikan dengan
istilah pronasi dan supinasi.Eversi 5 derajat terjadi akibat dorsofleksi dan abduksi.Sedangkan inversi
20 derajat akibat plantarfleksi dan adduksi.

b.)

Articularis Talocalcaneonavicularis

Tulang

: Os. Talus, Os.Calcaneus, Os. Cuboideum

Jenis sendi

: Gliding

Gerak sendi : Geser & Rotasi


Memperkuat sendi

c.)

: Ligamentum talonaviculare & ligamentum calcaneonaviculare

Articularis Calcaneocuboidea

Tulang

: Os. Calcaneus & Os. Cuboideum

Jenis sendi

: Plana

Gerak sendi : Geser & sedikit rotasi


Memperkuat sendi: Ligamentum calcaneocuboideum dorsale at plantare, ligamentum plantar
longum & articulationes tarsometatarsales
LI.2. MM rupture tendo Achilles

2.1. Definisi
Ruptur adalah robeknya atau koyaknya jaringan. Sedangkan rupture tendon Achilles adalah
robek, pecah atau terputusnya tendon Achilles atau tendon calcaneus. Tendon ini merupakan jaringan
fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.

Gambar 3. Ruptur Tendo Achilles


2.2. Etiologi
Beberapa etiologi dari rupture tendo achilles :

Dorso flexsi pasif secara tiba tiba saat kontraksi maksimal pada otot betis.
Saat berlari, melompat, tersandung , dan jatuh dari ketinggian.
Tendo achilles bisa robek karena kurang menerima aliran darah.
Usia meningkatkan terjadinya rupture tendo achilles
Peningkatan mendadak jumlah tekanan pada tendo achilles.
Lebih sering pada laki laki dibanding perempuan.
Penyakit tertentu seperti arthritis dan diabetes.
Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes
Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko
pecah
Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis,
basket dansepak bola
Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis
Obesitas

2.3. Klasifikasi

Ruptur Tendon Achilles Akut

Ruptur Tendon Achilles Kronik

Karena sudah lama terjadi ruptur tersebut maka ujung-ujung tendon akan mengalami penarikan
konstan dan retraksi terjadi, sehingga membuat gap atau senjang yang panjang di antara kedua
tendon yang putus.

Yang ada pun komplikasinya ialah menjadi permanen cacat.

Empat daerah yang paling umum terjadinya ruptur tendo :


1. Quadriceps
Sebuah kelompok dari 4 otot, yang vastus lateral, medialis vastus, intermedius vastus, dan rektus
femoris, dating bersama-sama tepat diatas anda tempurung lutut (patella)untuk membentuk
tendon patella. Sering disebut quad, kelompok otot ini digunakan untuk memperpanjang kaki
dilutut dan bantuan dalam berjalan, belari, dan melompat.
2. Achilles
Tendo Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot
plantaris.Pada manuisa, letaknya tepat dibagian pergelangan kaki.Tendo Achilles adalah tendon
tertebal dan terkuat pada tubuh manusia.Panjangnya sekitar 15cm, dimulai dari pertengahan
tungkai bawah.Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang

tulang calcancus.Tendon ini sangat penting unutk berjalan, berlari dan melompat secara
normal.Cidera karena olahraga dank arena trauma pada tendon Achilles adalah biasa dan bisa
menyebabkan kecacatan.
3. Rotator cuff
Rotator cuff terletak dibahu dan terdiri dari 4 otot: Supraspinatus (yang umum tendo paling
pecah), infraspinatus, teres minor, dan m.subkapularis. kelompok otot ini berfungsi untuk
mengangkat tangan ke samping, membantu memutar lengan, dan menjaga bahu keluar dari soket
tersebut.
4. Bisep
Otot bisep berfungsi sebagai flekstor lengan dari siku. Otot ini membawa tangan kea rah bahu
dengan menekuk siku.illes .
Selain daerah yang sering terjadi ruptur klasifikasinya dibagi pula berdasarkan robekan yaitu :
a. Robekan pada ligamen lateral:

Robekan ligamen total


Trauma adduksi yang hebat dapat menyebabkan robekan total pada ligamen lateral.Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinik serta foto stres padapergelangan kaki.Pengobatan
dengan restorasi ligamen secara konservatif atau operatif.

Robekan ligamen parsial (strain)


Diagnosis dtrain ligamen lateral sama dengan yang total tetapi dengan pemeriksaan fotostres tidak
ditemukan adanya robekan. Pengobatan dengan pemasangan verban elastis ataupemasangan gips
dibawah lutut.
b. Robekan pada ligamen medial (ligamen deltoid)Robekan terjadi karena
adanya trauma abduksi. Robekan dapat bersama-sama denganlepasnya
fragmen kecil pada robekan ligamen lateral.

2.4. Manifestasi klinis

Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis

Bengkak, kaku dan memar

Terlihat depresi di tendon3-5cm diatas tulang tumit

Nyeri berat

Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang sepanjang tendon Achilles dekat lokasi penyisipan, dan
kekuatan plantarflexion lemah aktif semua bisa menegakkan diagnosis.
Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan di dekat tumit
Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit
Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau push off kaki terluka ketika berjalan
Pasien merasa seolah-olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak bisa berjinjit.
Plantar flexi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon

2.5. Patofiologi
Tendon memiliki mekanisme kontraksi-relaksasi aktif, yang dapat mengatur transmisi gaya dari
otot ke tulang
Tendon Achilles dapat dikenai tekanan nonuniform melalui modifikasi dari kontribusi otot
individu.Oleh karena itu, sebuah cedera dapat terjadi oleh adanya perbedaan dalam kekuatan otot individu
yang disebabkan oleh, kontraksi yang tidak sinkron dari berbagai komponen triseps atau kontraksi yang
tidak terkoordinasi pada ototagonis-antagonis karena gangguan transmisi rangsangan sensoris perifer.Saat
istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang, akibat batasan dari fibril kolagen.Stress tensil
menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yangmenyebabkan adanya kurva teganganregangan.Saat seratkolagen rusak, mereka merespon secara linear untuk meningkatkan beban tendon.
Jika regangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen - yaitu, batas beban
fisiologissecara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat
ketegangan antara 4 sampai 8 persen, serat kolagen melewati satu sama lain karena jalinan antarmolekul
rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen, terjadiruptur secara makroskopik karena kegagalan
tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriler dan interfibriler.Kepatuhan tendon bergantung
setidaknya pada bergelombangnya struktur intratendon yangdapat mempengaruhi kemampuan kompleks
otot gastrocnemius-soleus untuk menghasilkantekanan pada gerakan sendi yang ekstrim.Pada akhirnya,
hal tersebut juga dapatmempengaruhi kekuatan yang diberikan oleh kontraksi otot pada tendon dan juga
mempengaruhi kecenderungan dari tendon untuk ruptur.

2.6. Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik tendo achilles bisa dilakukan dengan menggerakan pergelangan kaki baik
plantar fleksi atau dorso flexi, bila pergerakan terbatas atau lemah bisa dicurigai adanya
kelainan pada tendon achilles.
Test fleksi Lutut.
Pasien diminta untuk aktif melenturkan lutut sampai 90 derajat sambil berbaring rawan dimeja
periksa. Selama gerakan ini, jika kaki pada sisi yang terkena jatuh ke netral ataudorsofleksi,
diagnosis ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.
Test Thompson (Test Simmond)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kelainan tendon yang terjadi di tulang calcaneus.
Caramelakukan tes ini, penderita tidur dengan posisi tengkurap, dengan kedua kaki
dipinggirtempat tidur, lalu dilakukan kompresi pada otot betis. Pada otot yang normal,
setelahdilakukan kompresi maka akan terjadi flexi plantar, sebaliknya jika setelah dilakukan
flexi plantar dan tidak terjadi flexi plantar, maka telah terjadi ruptur tendon achilles.

Gambar 4. PenerapanTes Thompson (dikutipdari Ellison, dkk, 1986: 311).

Obriens Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus
masukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak
jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila
jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur. Tidak disarankan
untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar.

Copeland Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelangan kaki dilakukan
dorsofleksi secara pasif. Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60mmhg.
Namunbilatendomengalami rupture, tekananhanyabisanaiksedikitatautidakbergeraksamasekali.

Pemeriksaan penunjang
Plain Radiografi

Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon Achilles.Radiografi
menggunakansinar-Xuntuk menganalisis titik cedera. Hal ini tidak efektif untuk mengidentifikasi
cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggimenghantam sumber
logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari
padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (ototmisalnya) jaringan ketika sinar
melewati jaringan dan ditangkap di film. Sinar-X umumnyadipakai untuk mengoptimalkan
visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringanlunak masih relatif tidak dibedakan di
latar belakang nya. Radiografi memiliki peran kecildalam penilaian cedera tendon Achilles dan
lebih berguna untuk mengesampingkan cederalain seperti patah tulang kalkanealis.Temuan
radiografi pada ruptur tendon Achilles meliputi:
1.
Penggelapan
tendon

Perdarahan,
edema
dan
hilangnya
tendon
mengakibatkanpenggelapan margin anterior tendon Achilles pada tampak lateral.
2.
Gangguan posterior pada Kager pada lemak aDarah dan edema mengganggu
Kagerpad lemak. Pada lemak dipersempit oleh edema.
3.
Lekukan kulit pada bagian robekan lesung pipit kecil dapat dilihat pada
bagianrobekan. Biasanya tertutup oleh pembengkakan dan perdarahan.
4.
Gumpalan jaringan lunak di ujung tendon ujung ruptur tendon menarik kembalidan
bergelung, mengakibatkan bengkak pada ujung tendon.
5.
Mengidentifikasi ujung yang terputus Ujung proksimal biasanya dikaburkan
olehpembengkakan dan perdarahan, tetapi ujung distal dapat dipisahkan dari lemak sekitarnya
dalam 50% kasus

Ultrasonografi
Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya robekan.
Bekerjadengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh pasien.
Beberapasuara dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau
tulang.Gambar-gambar yang tercermin ini dapat dianalisis dan dihitung ke dalam suatu
gambar.Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan dapat membantu dalam mendeteksi

pergerakantendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau robek.Perangkat ini membuat


pemeriksaan menjadi sangat mudah untuk menemukan kerusakanstruktural jaringan lunak, dan
metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera. Alatmodalitas gambar ini tidak mahal, tidak
melibatkan radiasi pengion dan di tanganultrasonographer ahli, bisa diandalkan.

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon
Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis.
Teknik inimenggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan jutaan proton
berjalan melaluitubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang
merubuhkan beberapadari proton tsb keluar dari garis (alignment). Ketika proton kembali
mereka (proton)memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat
dianalisis olehkomputer dalam 3D untuk membuat gambar tajam penampang silang dari area
penting. MRIdapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk
foto berkualitassangat tinggi sehingga mudah untuk teknisi menemukan robekan dan cedera
lainnya.Fig.11 tendon Achilles robek parsial.Sobek longitudinal interstisial (panah putih)

dan buktidegenerasi hipoksia yang mendasari dengan tendontebal juga bisa dilihat.

2.7. Diagnosis dan diagnosis banding


Diagnosis
Dalam mendiagnosis ruptur tendo Achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan mengajukan
pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedera terjadi dan apakah pasien sebelumnya cedera
tendo atau gejala serupa juga dialami. Dokter bedah akan memeriksa kaki dan pergelangan kaki,
perasaan cacat pada tendon yang menunjukkan air mata. Rentang gerak dan kekuatan otot akan
dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah,
pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas)
dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya
langsung dan dapat dilakukan melalui pemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah
dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya.
Diagnosis dibantu dengan tes simmond dan matles clinical test. Untuk tes simmond, pemerika
meremas lembut betis pasien. Jika tendon Achilles yang utuh, terjadi plantar flexi kaki. Jika tendon
Achilles yang robek, pergelangan kaki tetap diam atau plantar flexi kaki minimal. Sedangkan untuk
tes matles, pasien diminta untuk berbaring telungkup dan melenturkan kedua lutut ke 90. Jika kaki
cedera jatuh ke netral atau dorsoflexi, didiagnosa terjadinya rupture tendo Achilles. Pemeriksaan
USG atau MRI dapat membantu diagnosis.
Palpasi : menyentuh lembut daerah yang terkena untuk menentukan lokasi nyeri, nyeri atau
bengkak.
Pencitraan tesTes imaging dapat membantu menyingkirkan penyebab lain dari gejala dan

mengungkapkan kerusakan tendon.


X-ray: yang menghasilkan gambar dari jaringan keras, dapat membantu menyingkirkan penyebab
lain dari gejala
USG : gambar jaringan lunak diproduksi dengan menggunakan gelombang suara, dapat
mengungkapkan tanda-tanda peradangan dan kerusakan pada Achilles tendon. Gambar juga dapat
menghasilkan gambar live-action dari tendon bergerak.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) : yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio
untuk menghasilkan penampang pandangan atau gambar 3-D, dapat menampilkan rincian tentang
degenerasi jaringan dan tendon robek.

Biasanya dokter mendiagnosis ruptur tendo achilles dengan cara melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik .
Melakukan tes tes sederhana seperti tes simmonds untuk menghapuskan diagnosis banding
yang lain.
USG dan MRI adalah tes yang dapat membantu dalam menentukan diagnosis. Tes ini juga
bisa menentukan pengobatan yang akan diberikan.

Diagnosis Banding
Pemeriksaan secara ultrasound dapat membantu membedakan antara tendinitis, paratendinitis,
degenerasi focal, ruptur sebagian atau ruptur total. Pemeriksaan secara ultrasound harus dilakukan
saat luka pada tendo achilles tidak bereaksi terhadap cara tradisional. MRI juga dapat membantu
pemeriksaan luka pada tendo achilles.
Tendinitis adalah sebuah peradangan padan tendon achilles. Terjadi karena inflamasi tendo achilles
karena penekanan yang berulang ulang pada daerah belakang tumit.
Bursa adalah lapisan dan cairan sinovia yang terbungkus sakus. Secara normal bursa terletak antara
daerah pergeseran otot dengan tulang dan antara keduanya dengan kulit. Adanya penonjolan
jaringan misalnya penonjolan tulang pada haluks valgus dapat mengakibatkan pembentukan
jaringan bursa tambahan pada daerah yang sering tergesek. Akibat pergeseran yang berulang ulang
dapat terjadi bursitis gesekan dimana dinding bursa menebal dan dapat terjadi efusi pada bursa.
2.8. Penatalaksanaan
Operasi

Pembedahan adalah pengobatan umum untuk pecah lengkap Achilles tendon. Prosedur ini
umumnya melibatkan membuat sayatan di bagian belakang kaki bawah dan jahitan robek tendon
bersama-sama. Tergantung pada kondisi jaringan yang robek, perbaikan dapat diperkuat dengan
tendon lain. Setelah itu, Anda harus menghabiskan waktu sekitar enam sampai delapan minggu
dengan kaki Anda dalam boot berjalan, cor, penjepit atau belat.
Ada 2 jenis pembedahan

a.Operasi terbuka, yang ketika satu potongan panjang dibuat untuk mencapai tendon untuk
memperbaikinya. Ada berbagai macam teknik:

Teknik Fascia lata.

Teknik V-Y Myotendinous Lengthening

Teknik Krackow

FHL Tendon Transfer

b.

Operasi perkutan, yang ketika sejumlah luka kecil yang dibuat untuk mencapai tendon

untuk memperbaikinya

Teknik Operasi Perkutaneus

Keduanya membutuhkan sekitar waktu 6 minggu untuk penyembuhan. 4 minggu untuk


mengembalikan panjang otot, 1-3 minggu untuk memulai pergerakan pertama.
Resiko pembedahan antara lain :

Infeksi
Kerusakan kulit
Jaringan parut
Perdarahan
Pembekuan darah dikaki

Setelah terapi dilakukan fisioterapi dan memakai sepatu yang tumitnya ditinggikan selama
bebrerapa bulan. Olahraga berat tidak boleh dilakukan selama 6 bulan.
Macam macam operasi pada tendo :

Tenotomi : pemotongan tendo untuk menghilangkan kerja otot tertentu, dapat dilakukan
secara terbuka atau perkutaneus. Misalnya adduktor tenotomi pada spasme muskulus
adduktor.
Tenodesis : merupakan teknik operasi pada tendo untuk menstabilkan sendi. Pada
tenodesis, tendo digunakan sebagai ligamen dengan melekatkan tendo diatas persendian.
Pemanjangan tendo : pemanjangan tendo dengan membuat sayatan z dan ujung ujung
kedua tendo yang telah dibuat sayatan kemudian dijahit sehingga tendo tendo tersebut
menjadi lebih panjang.
Transposisi tendo : tendo dapat di transposisi ketempat lain untuk menggantikan atau
menambah fungsi pada kelompok otot yang lain.

Nonsurgical pengobatan

Pendekatan ini biasanya melibatkan mengenakan gips atau berjalan boot, yang memungkinkan
ujung tendon robek Anda untuk memasang kembali diri mereka sendiri. Metode ini bisa efektif,
dan menghindari risiko, seperti infeksi, terkait dengan operasi. Namun, kemungkinan re-pecah
lebih tinggi dengan pendekatan nonsurgical, dan pemulihan dapat memakan waktu lebih lama. Jika
kembali pecah terjadi, perbaikan bedah mungkin lebih sulit. Pada robekan parsial dilakukan
pemasangan gips sirkuler dalam posisi fleksi 30-40 derajat pada lutut dan fleksi plantar pada
pergelangan kaki.
Rehabilitasi
Setelah pengobatan, baik bedah atau nonsurgical, Anda akan pergi melalui program rehabilitasi
yang melibatkan latihan terapi fisik untuk memperkuat otot kaki Anda dan Achilles tendon.
Kebanyakan orang kembali ke level sebelumnya aktivitas mereka dalam waktu empat sampai enam
bulan.

a. achilles boot
Supaya tidak bertumpu pada tumit
b. crutches
Alat bantu jalan, kalau bisa hanya
menggunakan 1 saja kalau sudah
mampu
c. swelling
Elevasi kaki yang tinggi untuk
memulai latihan pada kaki
d. exercise
latihan hiperabduksi, laterofleksi, fleksi-ekstensi sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2.9. Komplikasi
Komplikasi rupture tendon Achilles yaitu infeksi. infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan
tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit,
mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti
bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.
2.10. prognosis

Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles, tendo akan kembai normal. Jika operasi
dilakukan, tendo mungkin menjadi lebih kuat dan kecil kemungkinannya untuk ruptur lagi.Biasanya,
kegiatan berat, seperti berjalan baru bisa dilakukan kembali setelah 6 minggu.Atlet biasanya kembali
berolahraga, setelah 4 sampai 6 minggu setelahcedera terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Almekinders L,Maffuli N.2001.The Achilles Tendon (page 7-10).London: Springer(UK)
Greenberg MI.2005.Greenbergs Text-Atlas of Emergency Medicine(page
529,536).Philadelphia:Lippincott Williams and Wilkins (USA)

Atkinson, Todd S; Mark Easley (2001) Complete Ruptures of the Achilles Tendon. Medscape
Orthopaedics.
Mafulli, Nicola; Per Renstrom; Wayne B L (2005) Tendon Injuries : Basic science and clinical
medicine. Springer : London.
Scuderi, Giles R. (2010) Minimally Invasive Surgery In Orthopedics.Springer Science : USA
Whiting, Wiliam C; Ronald F Zernicke (2008) Biomechanics of Musculoskeletal Injury Second
Edition. Human Kinetics: USA.

Anda mungkin juga menyukai