Askep Mastoiditis
Askep Mastoiditis
A. Konsep Dasar
1.
Pengertian
Mastoiditis merupakan keradangan kronik yang mengenai rongga mastoid dan
komplikasi dari Otitis Media Kronis. Lapisan epitel dari telinga tengah adalah
sambungan dari lapisan epitel sel-sel mastoid udara (mastoid air cells) yang melekat
ditulang temporal. Mastoiditis adalah penyakit sekunder dari otitis media yang tidak
dirawat atau perawatannya tidak adekuat.
Mastoiditis dapat terjadi secara akut maupun kronis.
Etiologi
3.
Manifestasi Klinis
Menurut George (1997: 106) manifestasi klinis pada penderita mastoiditis antara lain:
1. Demam biasanya hilang dan timbul.
2. Nyeri cenderung menetap dan berdenyut, terletak di sekitar dan di dalam telinga,
dan mengalami nyeri tekan pada mastoid.
3. Gangguan pendengaran sampai dengan kehilangan pendengaran.
4. Membran timpani menonjol berisi kulit yang telah rusak dan bahas sebaseus
(lemak).
5. Dinding posterior kanalis menggantung.
6. Pembengkakan postaurikula.
7. Temuan radiologis yaitu adanya apasifikasi pada sel-sel udara mastoid oleh
cairan dan hilangnya trabukulasi normal sel-sel tersebut.
8. Keluarnya cairan yang melimpah melalui liang telinga dan berbau.
4.
Pohon Masalah
Kuman aerob
Gram positif :
s pyogenes dan s
albus
Gram negative :
proteus,
pseudomonas spp E
colli, kuman aerob
Bakterioides spp
Eksogen:
Rinogen :
Endogen :
Peradangan padda
Mastoid
Nyeri
Timbul suara
denging
Kemerahan pada
mastoid
Sekret
Kerusakan
pendengaran
Gangguan
harga diri
Perubahan
persepsi/sensori
Gangguan
Komunikasi
Cemas
Peningkatan
suhu tubuh
Kerusakan
jaringan/dikontinuitas
jaringan
Resiko
infeksi
5.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Spesimen dari sel mastoid diperoleh selama operasi dan myringotomy cairan,
bila diperoleh, harus dikirim untuk budaya untuk kedua bakteri aerobik dan
anaerobic, Gram staining, dan asam-cepat staining.
Jika selaput anak telinga yang sudah berlubang, kanal eksternal dapat
dibersihkan,
dan
contoh
yang
segar
drainase
cairan
diambil.
Perawatan harus diambil untuk mendapatkan cairan dari telinga dan bukan
eksternal kanal.
Budaya
dapat
membantu
cairan
tulang
belakang
untuk
evaluasi
jika
intracranial
b.
sensitif karena setiap AOM memiliki komponen radang mastoid. Segera CT scan
intracranial kapanpun diperlukan adalah perpanjangan atau komplikasi yang dicurigai.
Bukti yang digambarkan oleh mastoiditis Tampilan kekaburan atau kerusakan yang
mastoid garis besar dan penurunan atau hilangnya ketajaman dari sel udara mastoid
bertulang septa. Dalam kasus di mana CT scan menunjukkan kesuraman dari udara sel,
yang technetium-99 bone scan adalah membantu dalam mendeteksi osteolytic
perubahan.
Plain radiography yang diandalkan, dan hasil temuan gejala klinis ketinggalan di
belakang. Di daerah-daerah di dunia di mana CT scan tidak segera tersedia, plain
radiography dari mastoids mengungkapkan clouding udara dari sel-sel dengan
kerusakan tulang di ASM. Dalam sebagian besar kasus, radiography mencukupi untuk
membuat diagnosis tetapi tidak sensitif dalam differentiating tahapan dari penyakit dan
gagal mengungkapkan apex kaku dalam setiap detail besar.
Temuan berikut ini digunakan untuk membedakan AOM dan / atau tanpa osteitis
akut mastoiditis kronis dan mastoiditis akut :
Clouding atau kekaburan dari sel udara mastoid dan telinga tengah dapat
hadir. Hal ini disebabkan oleh kobaran pembengkakan dari mucosa dan
dikumpulkan cairan.
Kekaburan mastoid atau distorsi dari garis besar, mungkin dengan cacat
terlihat dari tegmen atau mastoid bozonty
MRI lebih sering digunakan pada pasien dengan gejala klinis atau CT
temuan yang bernada intracranial komplikasi. Namun, MRI tidak secara
rutin digunakan untuk mengevaluasi mastoid.
c.
d.
f.
6.
Komplikasi
7.
1.
2.
3.
Labirintitis
4.
Terapi
1. Tipe tube timpanal stadium akhir
a.
Antibiotik : ampisilin/ amoksilin,(3-4 X 500mg oral) atau klidomisin (3X150300mg oral) per hari selama 5-7 hari.
b.
c.
Perawatan lokal dengan perhidoral 3% dan tetes telinga (Klora menikol 12%)
d.
e.
2. Tipe degeneratif
a.
Atikoantritomi (5,203)
b.
Timpanoplastik (5.195)
b.
Pengumpulan Data
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, no. register,
diagnosa medis, dan tanggal MRS.
b. Keluhan utama
Pasien biasanya mengeluh nyeri di belakang telinga
c. Riwayat penyakit sekarang
Pada umumnya didapatkan keluhan utama pada klien seperti nyeri di depan
telinga
d. Riwayat penyakit dahulu
Biasanya dikaitkan dengan penyakit yang sama pada masa sebelumnya.
e. Riwayat penyakit keluarga
Meliputi susunan keluarga dengan penyakit yang sama (mastoiditis), ada/tidak
dalam anggota keluarganya yang menderita penyakit menular, turunan.
f. Pola-pola fungsi kesehatan
- Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.
Kaji kebiasaan pasien tentang melaksanakan hidup sehat seperti mandi, sikat
gigi dan makan atau periksa kalau sakit.
- Pola nutrisi dan metabolisme.
Pada pasien mastoiditis bisa mengalami penurunan nafsu makan karena
nyeri dibelakang telinga
- Pola eliminasi.
Kaji kebiasaan BAB atau BAK apakah ada perubahan atau tidak pada
pasien pneumothoraks.
- Pola tidur dan istirahat.
Pada pasien mastoiditis biasanya mengalami gangguan pola tidur
diakibatkan nyeri di belakang telinga
- Pola sensori dan kognitif.
Pada pasien mastoiditis biasanya mengalami gangguan pada pendengaran.
- Pola aktifitas.
Biasanya pada pola aktivitas mengalami gangguan karena nyeri.
- Pola reproduksi sexual.
Kaji jenis kelamin pasien, mengalami gangguan dalam melaksanakan
hubungan seksual apa tidak kelainan pada alat genitalia.
- Pola hubungan peran.
Apakah mengalami gangguan dalam menjalankan perannya seshari-hari.
- Pola penanggulangan stress.
Kaji kebiasaan pasien dalam menghadapi masalah / stres.
Pemeriksaan fisik
1. Sistem respirasi
Biasanya tidak mengalami gangguan
2. Sistem kardiovaskuler
Pada kasus mastoiditis biasanya tidak mengalami gangguan
3. Sistem Persyarafan
Biasanya Pasien sering merasa gelisah
4. Sistem Perkemihan Eliminasi Uri
Pada kasus mastoiditis biasanya tidak mengalami gangguan
5. Sistem Pencernaan Eliminasi Alvi
Pada kasus mastoiditis biasanya tidak mengalami gangguan
6. Sistem Tulang-Otot-Integumen
Biasanya tidak mengalami gangguan
7. Sistem endokrin
Biasanya pada kasus ini sistem endokrin tidak mengalami gangguan
8. Sistem genitourinaria
Biasanya tidak mengalami gangguan
Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada tulang mastoid akibat infeksi
2)
3)
Perubahan
persepsi/
sensori auditoris
pendengaran.
III.
4)
5)
6)
1. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada tulang mastoid akibat infeksi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri teratasi
KH
RASIONAL
teknik
relaksasi
Mengurangi nyeri
dan Mengalihkan perhatian pasien terhadap
dan
anti
inflamasi kuman
sesuai indikasi
mengurangi
dan
nyeri,
membunuh
mengurangi
peradangan
Kriteria Hasil :
INTERVENSI
RASIONAL
3. Kolaborasi
dengan
antipiretik
4. Ajarkan
kompres
hangat
banyak minum
3. Perubahan
sensori/
persepsi
(auditoris)
berhubungan
dengan
kerusakan
pendengaran
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien mampu
mendengar dengan baik
KH
1. Kaji
tentang
RASIONAL
ketajaman Menentukan
pendengaran
seberapa
baik
tingkat
pendengaran klien
di
lingkungan
dan
INTERVENSI
RASIONAL
INTERVENSI
1. Informasikan
peran
advokat
RASIONAL
pasien
perawat
operasi
berlebihan,
risiko
potensial
dari
akan
memperhatikan
masalah
petunjuk/
yang sederhana pada pasien yang akan membuat pasien menemui kesulitan
tenang
Suara
gaduh
dan
keributan
akan
meningkatkan ansietas
6. Berikan obat sesuai petunjuk,
misal; zat-zat sedatif, hipnotis
pembedahan;
meningkatkan
kemampuan koping
IV.
Implementasi
Adalah mengelolah dan mewujudkan dari rencana perawatan meliputi tindakan
yang telah direncanakan oleh perawat, melaksanakan anjuran dokter dengan
ketentuan rumah sakit.
V. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan merupakan
perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan
tujuan yang telah dilakukan dengan cara melibatkan klien dan sesama tenaga
kesehatan (Nasrul F, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta.
Donna. 1995. Medical Surgical Nursing; 2nd Edition. WB Saunders.
Iskandar, H. Nurbaiti,dkk 1997. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta.
Mukmin, Sri; Herawati, Sri. 1999. Teknik Pemeriksaan THT. Laboratorium Ilmu
Penyakit THT, FK UNAIR. Surabaya.
: Ny S
No. Reg
: 150965
Umur
: 31 tahun
Tgl MRS
: 25 Oktober 2011
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku/bangsa
: Jawa/indonesia
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan
: SMA
Alamat
I.
08.30 WIB
Diagnosa
: Mastoiditis
Genogram :
= perempuan
= Laki - laki
= pasien
= satu rumah
= meninggal
Riwayat kesehatan masa lalu :
Pasien mengatakan sejak 2 tahun yang lalu telinganya sering mengeluarkan cairan
berbau (Otitis Media Akut).
Gigi Palsu
ya
tidak
Pendengaran
ya
tidak
Kacamata
ya
tidak
Kebiasaan berobat:
Pasien mengatakan biasanya berobat ke poliklinik terdekat atau puskesmas
Alergi:
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat atau makanan apapun.
Kebiasaan merokok/alkohol:
Pasien mengatakan tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
N : 84x/menit
TD : 130/80mmHg
Axila (ya)
teratur (ya)
rectal
tidak teratur
lengan kanan
oral
kuat
berbaring
lemah
duduk
RR : 20x/menit
HR : ..... x/menit
normal (ya)
teratur
cyanosis
tidak teratur
cheynestoke
kusmaul
Lainnya (sebutkan)
................................................................................................................................
TB : 158 cm
BB : 60 kg
Body Systems :
1.
RR :20x/menit
Trachea :
nyeri
dyspnea
orthopnea
cyanosis
batuk darah
napas dangkal
retraksi dada
sputum
tracheostomy
respirator
Suara napas :
Vesikuler
(ya)
Bronchovesikuler
ronchiale
pectoryloqui
sophoni
redup
pekak
Suara ucapan :
Bronchofoni
Perkusi :
sonor (ya)
Suara tambahan :
Wheezing
: tidak ada
Rochi
: tidak ada
Rales
: tidak ada
Crackles
: tidak ada
Bentuk dada :
Simetris (ya)
tidak simetris
Lainnya (sebutkan)
.......................................................................................................................
Masalah keperawatan : TIDAK ADA
2.
pusing
kram kaki
palpitasi
Clubbing finger
Suara jantung :
Perkusi
: S1 S2 Tunggal
Palpasi
CRT : 2 S
Edema :
palpebra
anasarka
ekstremitas atas
bawah
ascites
ekstremitas
lainnya (sebutkan) :
...................................................................................................................................
Masalah keperawatan : TIDAK ADA
3.
apatis
somnolent
spoor
koma
gelisah
V:5
M:6
Nilai normal : 15
putih(ya)
icterus
merah
perdarahan
konjungtiva :
pucat
pupil :
anisokor
miosis
isokor (ya)
midriasis
Leher (sebutkan)
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, teraba vena jugularis
Refleks (spesifik)
...................................................................................................................................
Lainnya (sebutkan)
...................................................................................................................................
Persepsi sensori :
Pendengaran :
Lesi : tidak ada
Masa : ada
Nyeri tekan : ada
Penciuman:
Fungsi Penciuman : baik
Pengecapan :
manis: baik
asin : baik
pahit : baik
Pengelihatan :
-
Kanan
: baik
Kiri
: baik
Perabaan :
panas : baik
4.
: 1650 mL
frekuensi : 2-3x/hari
Warna
: Kuning jernih
oliguri
poliuri
dysuri
nucturi
nyeri
dipasang kateter
menetes
panas
sering
cystotomi
lainnya (sebutkan) :
hematuri
inkontinen
retensi
...................................................................................................................................
Masalah keperawatan : TIDAK ADA
5.
Abdomen :
-
Perkusi : timpani
Rectum :
BAB
: 1x/hari
konsestensi : lembek
diare
konstipasi
feses berdarah
tidak berasa
kesulitan
melena
colostomi
wasir
pencahar
lavament
Lainnya (sebutkan)
................................................................................................................................
diet : tidak ada
Masalah keperawatan : TIDAK ADA
6.
Parese
tidak
Paralise
tidak
Hemiparase
tidak
Lainnya (sebutkan)
...................................................................................................................................
Ekstremitas :
-
Atas
patah tulang
peradangan
perlukaan
Lokasi .......................................................................................................................
-
Bawah
Patah tulang
peradangan
perlukaan
Lokasi .......................................................................................................................
Uji kekuatan otot :
Jelaskan:
Warna kulit :
ikterik
cyanotic
kemerahan
-
Akral :
pucat
pigmentasi
hangat (ya)
panas
baik (ya)
cukup
dingin kering
Dingin basah
-
Turgor :
jelek/menurun
Exopthalmus
Goiter
Hipoglikemia
Polidipsi
Poliuria
Poliphagi
Postural hipotensi
Kelemahan
Kelamin: Bentuk
normal
tidak normal
(Jelaskan).......................................................................................................
-
Kebersihan :
bersih
kotor
(Jelaskan).......................................................................................................
Perempuan :
-
Payudara : Bentuk
simetris
asimetris
(Jelaskan).......................................................................................................
-
Benjolan :
tidak ada
ada
(Jelaskan).......................................................................................................
-
Kelamin : Bentuk
normal
tidak normal
(Jelaskan).......................................................................................................
Keputihan :
tidak ada
ada
(Jelaskan).......................................................................................................
-
teratur
tidak teratur
(Jelaskan).......................................................................................................
Masalah Keperawatan :
.......................................................................................................................
Di rumah
Di Rumah Sakit
Frekuensi
3x/hari
3x/hari
Jenis diet
4 sehat,5 sempurna
4 sehat,5senpurna
1 piring
1 piring
Susu,nasi,sayur-syuran ,lauk
Makan :
pauk,buah-buahan
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada
Alergi
Tidak ada
Tidak ada
1Liter
1 liter
Air putih,susu,teh
Susu,air putih,teh
Pantangan
Tidak ada
Tidak ada
Alergi
Tidak ada
Tidak ada
Keluhan
Tidak ada
Tidak ada
Minum :
Frekuensi
Jenis minuman
Kebersihan diri:
Mandi
: 2x/hari
Keramas
: 3x/minggu
Sikat gigi
: 2x/hari
: 1x/hari
Tidur malam
Sakit :
Tidur siang
Tidur malam
IV. PSIKOSOSIAL
1. Sosial/Interaksi:
Hubungan dengan klien: Kenal
Dukungan keluarga: aktif
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: aktif
Reaksi saat interaksi: defensive
Lainnya(sebutkan) : Bicara dengan pasien harus keras dan menggunakan isyarat
dengan tangan jarak jauh harus dengan klien
Konflik yang terjadi terhadap : peran dalam keluarga
Lainnya(sebutkan) : Pasien memikirkan penyakitnya dan juga memikirkan
keluarganya (suami dan anak-anaknya).
2. Spiritual:
Konsep tentang penguasa kehidupan:Allah
Sumber kekuatan/harapan saat sakit:Allah
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini:Shalat
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang
diharapkan saat ini:
Lewat ibadah
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama:Makanan
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi situasi
sakit saat ini:ya
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan:ya
Persepsi terhadap penyebab penyakit :cobaan/peringatan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Ro pada tanggal 25 Oktober 2011
-
Urea N: 6 mg/dl.
SGOT: 20 U/L.
SGPT: 18 U/L.
TERAPI
Jenis Terapi
Dosis
Infus RL
20 tetes/ menit
Klindamycin
3x300 mg
Mefenamat acid
3x500 mg k/p
ANALISA DATA
No
1
DATA
DS: pasien mengatakan nyeri
ETIOLOGI
MASALAH
Nyeri akut
telinga
DO:
Pasien terlihat
menyeringai kesakitan
Adanya otore
TTV :
S:36,5 O C
N: 84x/menit
RR: 20x/menit
TD:130/80 mmhg
dapat mendengar
sensori
DO:
Adanya otore
TTV
S:36,5 O C
N: 84x/menit
RR: 20x/menit
TD:130/80 mmhg
Cemas
bertambah parah.
DO:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.