Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

dan
LATIHAN BAB VIII
Dosen :

Oleh :
Hilda Masito Tanjung

(130406004)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A 2014/ 2015

1. Jelaskan perbedaan karya ilmiah : makalah, jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi!
Karya ilmiah merupakan hasil paduan berpikir ilmiah melalui penelitian. Karya ilmiah disusun
secara sistematis berdasarkan kaidah berpikir ilmiah. Yang karena itu, sangat sulit dihasilkan
oleh mereka yang tidak mempelajari dan memahami aturan dan prosedur keilmiahan.
Karya ilmiah bertumpu pada berpikir ilmiah, yaitu: berpikir deduktif dan induktif. Adapun
karya ilmiah dapat dipilah menjadi:
a. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal
manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak
berdasar opini belaka.
Makalah dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling
soft dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun bobot akademik atau bahasan keilmuannya
adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi
mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya
tidak seketat makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya
dengan kenyataan lapangan. Makalah lazimnya dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian
ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau
sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
b. Jurnal
Jurnal Adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat
diminati orang saat diterbitkan Adapun macam-macam jurnal adalah sebagai berikut :
Jurnal ilmiah Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti
berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat
diterbitkan.
Jurnal akuntansi adalah semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang
dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk di dalamnya jumlah
transaksi, nama-nama transaksi baik mempengaruhi atau dipengaruhi, dan waktu transaksi
berjalan. Proses pencatatan ini disebut penjurnalan. Jurnal dikenal juga sebagai buku

pemasukan utama books of original entry karena menjadi tempat terjadinya pencatatan
transaksi pertama atau penyesuaian pemasukan adjusting entries.
Jurnal Khusus adalah jurnal yang dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.
Setiap terjadi transaksi, petugas pembukuan mengidentifikasi jenis transaksi yang terjadi dan
mencatatnya ke dalam jurnal khusus. Misalnya jika dalam satu bulan perusahaan melakukan
pembelian kredit sebanyak 50 kali maka petugas hanya akan berurusan dengan empat atau lima
akun tergantung kebijakan perusahaan dalam mengklasifikasi transaksinya.
c. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen
pembimbing. Dosen pembimbing berperan mengawal dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian
di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga
menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
d. Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan
skripsi. Ditulis untuk

menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan

penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan pengetahuan
baru.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan
metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan
bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan
instrumen, mengumpulkan dan menyajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan
dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah
sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun

dipandu dosen pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama
dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
e. Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan
Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi
ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang
dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung
filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi
memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru
tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
2. Mengapa dibutuhkan sistematika penyusunan karangan ilmiah, seperti autline, pengutipan,
daftar pustaka, dan sebagainya? Jelaskan dengan baik!
Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Hasil
penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena karya ilmiah
bukanlah suatu karangan bebas yang dapat dibuat berdasarkan imajinasi ataupun khayalan
penulis.
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan syarat syarat penulisan. Karya
ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD). Syarat penulisan karya
ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif
dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuatbuat. Sehingga hasil tulisannya
dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir
yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan
indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik
kesimpulan yang khusus.
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang
runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika
penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing masing lembaga mempunyai peraturan tata
tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang
sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :

Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.

Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.

Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.

Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari:


1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar dan grafik.

Halaman Judul

Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital,
biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain.

Halaman Pengesahan

Berisi persetujuan dari pembimbing atau lembaga yang bersangkutan.

Kata Pengantar

Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan laporan penelitian, dan ucapan
terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

Halaman Abstrak

Berisi masalah pokok pada skripsi atau disertasi. Pada makalah, tidak memerlukan halaman ini.

Daftar Isi

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok laporan, sehingga harus
mencantumkan dengan jelas urutan bab dan sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan
nomor halaman masing-masing.

Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik

Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka
harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:

Pendahuluan

Memaparkan:

latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.

Landasan teori

Berisi: uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis.

Hasil penelitian

Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data.

Kesimpulan dan Saran

Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada
landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:

Daftar Kepustakaan

Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang
digunakan dalam penulisan laporan.

Lampiran

Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain.

Indeks

Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad.
3. Jika Anda membaca karya ilmiah orang lain yang berhubungan dengan tugas yang sedang Anda
kerjakan, karena beberapa alas an, Anda melakukan tindakan copy and paste. Apakah tindakan
Anda tersebut dibenarkan menurut sikap ilmiah? Jelaskan dengan baik!
Plagiarisme adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta. Disadari atau tidak oleh mahasiswa
tidakan seperti ini sangat merugikan. Tidak hanya dari mahasiswa, para dosen pun juga tidak
dapat memberikan nilai secara benar. Perilaku seperti ini mengakibatkan pola berfikir
mahasiswa menjadi pasif, hanya terpaku kepada karya orang lain. Selain itu tidak ada lagi
penghargaan terhadap hasil karya orang lain. Meskipun telah nampak berbagai akibat negatif
dari plagiat, namun tindak plagiat sering terdapat dikalangan mahasiswa. Tindakan tersebut
didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah
Mahasiswa seringkali diberikan banyak tugas oleh dosen. Di dalam membuat tugas yang di
berikan oleh dosen, sebagian

mahasiswa belum

mengerti tentang bagaimana tata cara

membuat karya ilmiah. Oleh sebab itulah sangat penting untuk memahami tata cara penulisan
yang baik dan benar.
b. Penyalahgunaan teknologi
Di dalam era yang serba modern, banyak sekali kita mendapatkan sebuah informasi. Entah itu
melalui medai cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak

mahasiswa yang

menggunakan teknologi sebagai bahan referensinya, internet adalah salah satu contoh yang
sering di gunakan oleh mahasiswa untuk bahan referensi. Akan tetapi mahasiswa sering tidak
mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam tugasnya.
c. Malas.

Sifat malas pasti ada pada dalam diri seorang manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti
mempunyai sifat malas. Karena dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga
mereka mengambil jalan pintas dengan

copy-paste karya seseorang

dengan

tidak

mencantumkan darimana sumber yang mereka dapatkan.


d. Tidak percaya diri
Mahasiswa sangat berbeda sekali dengan seorang siswa. Seringkali mereka tidak percaya diri
akan pikiran-pikiran yang mereka keluarkan. Bahkan mereka beranggapan karya orang orang
lain di anggap lebih sempurna dari pada karyanya sendiri. Tetapi itu belum pasti benar. Yang
harus ditanamkan di dalam diri setiap mahasiswa adalah kepercayaan diri.
e. Hanya menginginkan nilai bagus.
Bayak mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja. Mereka tidak dapat
mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka berfikiran sempit dengan beranggapan kuliah
hanya untuk mendapat nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas untuk mendat
nilai bagus dari dosen.
f. Sanksi belum ditegakkan secara tegas.
Di Indonesia sudah terdapat perlindungan terhadap hasil karya seseorang. Akan tetapi hukum
yang sudah ada belum secara maksimal ditegakkan. Sehingga tindak plagiat masih terjadi di
kalangan mahasiswa. Bahkan tidak dapat dibedakan antara kaya yang asli dengan karya
jiplakkan. Karena ahlinya seorang plagiator.
4. Sebutkan beberapa hal penting yang wajib dimiliki oleh seorang untuk menyusun atau menulis
karya ilmiah!
A. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah.
Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara
penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah
dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah
dapat dilakukan dengan cara;
1. Merumuskan Tujuan

Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya
tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan
diantaranya:
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana.
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusan yang
kita buat.
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti
rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
2. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide
utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
3. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam
penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik
:
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola.
2) Ajukan pertanyaan.
4. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan
informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh
pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca
tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar
tulisan kita tepat sasaran.
B. Pengumpulan Informasi Untuk Penulis Karya lmiah
1. Mencari Buku dengan Online, Catalog, dan Card Catalog
Pencarian buku dengan cara Online, Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita
dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada komputer
untuk

mencarikan

file-filemyangmberkaitanmdenganmtopikmyangmsedangmkitamtulis.

Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog untuk mencari buku
atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku koleksi perpustakaan didata dalam 3

(tiga) jenis kartu katalog, yaitu katalog yang berisi data tentang pengarang/ penulis, judul buku
dan subjek/ topik tertentu.
2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
Setelah bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan tersebut apakah sesuai
atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara memeriksa bahan pustaka tersebut adalah:
a. Atur waktu membaca.
b. Bacalah secara selektif.
c. Bacalah secara bertanggung jawab.
d. Bacalah secara kritis.
3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
Salah satu cara terbaik dan paling sederhana dalam membuat catatan ini adalah selalu mengacu
pada kartu indeks yang telah kita buat.

4. Membuat Ringkasan dan Paraphrasing


Disamping membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasing dari
sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan kita.
5. Membuat Kutipan
Kita harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaan yang kita
gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar dari penulis dan jika kita
ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan mengaburkan arti sesungguhnya.
C. Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan Informasi Untuk ulisan
Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan
proyek penulisan karya ilmiah, yaitu:
1). Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai.
2). Mempersiapkan pedoman wawancara.
3). Melaksanakan wawancara.
4). Mengolah hasil wawancara.
D. Tahap Proses Penulisan

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang
dilakukan selama dan setelah penulisan selesai:

Tahap Pra Penulisan

1). Pemilihan dan pembatasan topik.


2). Merumuskan tujuan.
3). Mempertimbangkan bentuk karangan.
4). Mempertimbangkan pembaca.
5). Mengumpulkan data pendukung.
6). Merumuskan judul.
7). Merumuskan tesis.
8). Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline.

Pemilihan Topik

1). Apa yang akan kita tulis?


2). Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
3). Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
4). Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

Tahap Penulisan Draf

1). Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.


2). Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
3). Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek
mekanik.
Tahap Revisi
1). Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan,
penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
2). Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang
draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi,
komentar/masukan.

Tahap Penyuntingan

1). Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.


2). Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.

3). Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah,
kosakata, format karangan.
Tahap Publikasi
1). Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
2). Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
E. Tahap Evaluasi
Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap
iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin
ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata
atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

5. Jelaskan dengan baik perbedaan kutipan dengan catatan kaki dalam karangan ilmiah!
1. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam
buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan
digunakan untuk mendukung argumentasi penulis. Pengertian lain kutipan, Kutipan adalah
gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan.
Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan
berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis
sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman
atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan
seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.

Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah wawancara, ceramah, ataupun
pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan ini harus dikonfirmasikan dulu kepada
narasumbernya sebelum dicantumkan dalam tulisan.
2.

Fungsi Kutipan

Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat
kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis
tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya
oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
Dengan demikian kutipan memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Landasan teori
b. Penguat pendapat penulis
c. Penjelasan suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
e. Menegaskan isi uraian
f. Membuktikan apa yang dikatakan
g. Menunjang apa yang diungkapkan
3. Macam Kutipan
A. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali.
1). Kutipan langsung empat baris atau lebih.
Prinsip-prinsip:
a). Kutipan dipisahkan dari teks.
b). Kutipan menjorok ke dalam lebih kurang tujuh karakter. Bila awal kutipan adalah
alinea baru, baris pertama kutipan menjorok lagi ke dalam lebih kurang tujuh
karakter.
c). Kutipan diketik dengan spasi satu.
d). Kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (boleh tidak).

e).

Jika menggunakan catatan tubuh (bodynote), maka cacatan tubuh dicantumkan


setelah kutipan. Contoh:

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kelas berkuasa bekerja melalui ideologi untuk
melanggengkan dominasi mereka? Barangkali penting dikutip di sini bagaimana Marx
menjelaskan bekerjanya kelas berkuasa:
Individu-individu

yang

menyusun

kelas

yang

berkuasa

berkeinginan

memiliki

sesuatu/kesadaran dari yang lainnya. Ketika mereka memegang peranan sebagai sebuah
kelas dan menentukan keseluruhannya dalam sebuah kurun waktu, hal tersebut adalah bukti
diri bahwa mereka melakukan tersebut dalam jangkauannya kepada yang lainnya,
memegang peranan sekaligus pula sebagai pemikir-pemikir, sebagai pemproduksi ide serta
mengatur produksi dan distribusi idenya pada masa tersebut. (Berger, 2000: 44 45)
Dalam

contoh

di

atas,

kalimat Pertanyaannya

kemudian.....bekerjanya

kelas

berkuasa adalah naskah skripsi. Kalimat Individu-individu.....pada masa tersebut adalah


kutipan langsung dari sebuah buku yang ditulis Arthur Asa Berger, diterbitkan pada tahun
2000, dan kutipan berasal dari halaman 44-45 buku tersebut.

2). Kutipan langsung kurang dari empat baris


Prinsip-prinsip:
a).

Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).

b).

Kutipan harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip.

c).

Jika menggunakan catatan tubuh, contoh:

Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu representasi ideologi yang penting terwujud
dalam pidato dan pernyataan-pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara tersebut, secara
khusus adalah seorang presiden ataupun raja yang berkuasa. Hart (1967: 61) mengatakan: "The
symbolic dimensions of politics speech-making, for presidents, is a political act, the mechanism
for wielding power."

Dalam contoh di atas, kalimat Bagi sebuah kekuasaan .. raja yang berkuasa adalah naskah
skripsi. Kalimat The symbolic .. for wielding power adalah kutipan dari buku yang ditulis
R.P. Hart, diterbitkan pada tahun 1967, dan kutipan berasal dari halaman 61 buku tersebut.
Contoh lain Kutipan Langsung ,Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi
(1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap
dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
B.

Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain dengan
menguraikan

inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya bahasa

penulis sendiri
Prinsip-prinsip:
a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b). Kutipan tidak boleh menggunakan tanda kutip.
contoh:
Media bukanlah sarana netral yang menampilkan berbagai ideologi dan kelompok apa adanya,
media adalah subjek yang lengkap dengan pandangan, kepentingan, serta keberpihakan
ideologisnya. Janet Woollacott dan David Barrat menegaskan pandangan para teoritis Marxis
bahwa ideologi yang dominanlah yang akan tampil dalam pemberitaan (Wollacott, 1982: 109,
Barrat, 1994: 51-52). Media berpihak pada kelompok dominan, menyebarkan ideologi mereka
sekaligus mengontrol dan memarginalkan wacana dan ideologi kelompok-kelompok lain.
Dalam contoh di atas, pernyataan bahwa ideologi yang dominan yang akan tampil dalam
pemberitaan adalah inti pendapat dari James Wollacott dan David Barrat yang penulis sajikan
dalam bahasa sendiri.
Contoh lain: Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
1. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau
akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar,

menjelaskan

sumber

kutipan

atau

sebagai

pedoman

penyusunan

daftar

bacaan/ bibliografi. Definisi lain dari Catatan kaki, Catatan kaki adalah keterangan yang
dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan
huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam
naskah pokok. Catatan kaki untuk artikel yang diambil dari internet, cantumkan nama
pengarang, judul artikel, tuliskan online (dalam kurung) diikuti alamat situsnya, seperti http:/
www.ed.gov./... yang memudahkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.
2. Fungsi Catatan Kaki
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber
dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
a. Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai

penghargaan

terhadap karya orang lain.


b. Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau
sebagai petunjuk sumber.
c. Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di
dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
d. Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal
yang sama dibahas di dalam tulisan.
e. Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
3. Unsur-unsur Catatan Kaki
Untuk Buku
1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digaris bawahi.
3) Nama atau nomor seri, kalau ada.
4. Macam Catatan Kaki
Catatan Kaki Singkat

(A) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang
sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar,
digaris bawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
(B) op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan
untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain
dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
(C) loc.cit. (Singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi
dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
Berikut ini berbagai contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang berasal dari berbagai bentuk
sumber kutipan:

Sumber Buku

Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen

Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)


1

Gemala Rabiah Hatta, "Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam

Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional", dalam Berita Arsip Nasional, No. 26,
Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.

Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)


1

David Roberts, "Managing Records in Special Formats", dalam Judith Ellis (ed.), Keeping

Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

Sumber Makalah Seminar

Machmoed Effendhie, "Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan",

Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11
September 2001, hlm. 14.

Sumber Terbitan Pemerintah


1

Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.

Sumber Terbitan Organisasi


1

Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.

Sumber Lisan
1

Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.

Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
1

Erna Handayani dkk., "Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi

di P.T. Sari Husada", LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.

6. Bagi mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3 diwajibkan memiliki jurnal ilmiah yang masing-masing
untuk S1 jurnal nasional lebih terakreditasi, S2 jurnal nasional terakreditasi, dan S3 jurnal
internasional. Ketentusm ini berlaku sejak Agustus 2012. Bagaimana pendapat Anda dengan
kebijakan pemerintah ini?
Pendapat saya dengan adanya ketentuan ini tentunya akan menimbulkan polemik dalam
tataran diskusi maupun perdebatan yang berkepanjangan. Namun, saya sendiri menyambut
baik dengan beberapa faktor diantaranya :

Bukankah kewajiban untuk menulis bagi mahasiswa sudah menjadi budaya akademik sesuai
dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menulis bukan lagi hal yang aneh dan asing lagi. Bahkan
ketika ingin mendapat gelar sarjana pun bukankah kita diwajibkan menulis. Untuk S1 skipsi, S2
tesis dan S3 desertasi, lalu apa masalahnya jika kewajiban mempublikasikan karya ilmiah di
jurnal ilmiah kita risaukan ?
Publikasi karya ilmiah bukan hanya dibebankan pada setiap mahasiswa saja, tetapi hal ini
merupakan beban bersama dan tanggungjawab bersama yakni institusi pendidikan masingmasing dalam hal ini kampus, DIKTI sebagai lembaga yang menaungi perguruan tinggi serta
mahasiswa objeknya. Perlu adanya sinergisitas yang baik dan komprehensif demi mendukung
program ini baik itu sosialisasi yang lebih terpadu maupun pelatihan-pelatihan yang
mendukung program ini. Jangan sampai, program ini hanya sebagai bahan perdebatan yang tak
henti habis-habisnya. Penulis yakin, jika disikapi lebih bijaksana lagi, hal ini tidak sulit jika
didukung oleh kemauan dan tindakan nyata bukan hanya cacian makian yang dilontarkan
kepada pemerintah.
Kebijakan ini adalah gerakan revolusioner di bidang pendidikan tetapi pelaksanaannya harus
dibuat secara bertahap. Seperti sebuah pepatah Cina kuno mengatakan: Sebuah perjalanan
seribu mil dimulai dengan satu langkah. Saya pikir beberapa langkah telah dibuat, dan
kebijakan ini adalah pada titik.
Sebagai kesimpulan akhir tentang publikasi karya ilmiah bagi setiap calon sarjana, magister,
dan doktor perlu dibahas dan disosialisasikan lagi mengenai teknis pelaksanaannya. Agar tak
menimbulkan polemik berkepanjangan, menambah ruwet peta dunia pendidikan karena
menurut saya program ini bagus dan sangat tepat bagi seluruh calon sarjana apabila juga
didukung oleh program-program lainnya demi suksesi publikasi karya ilmiah bagi calon
sarjana.

Anda mungkin juga menyukai