Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN BAHASA

INDONESIA

Tentukan penulisan kata atau kalimat di bawah ini benar (B) atau salah
(S)!

Mohon tidak mencoret-coret soal ini!

1. “Ambilkan sapu tangan!” (B)


Alasan : Tanda seru mengartikan bahwa tanda perintah
2. “Besok pagi,” kata dia, “mereka akan berangkat.” (B)
Alasan : Karena dia menggunakan tanda koma sebelum kata ya
3. “Hati-hati ya, jalannya licin!” (S)
Alasan: Karena dia menggunakan tanda koma sebelum kata ya
4. “Kamu boleh datang kapan pun kamu mau.” (B)
Alasan : Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
5. “Paman itu sungguh baik sekali, Bu.” (B)
Alasan: Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau
hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
6. “Rumah itu telah kau jual, kan?” tanya Andi sambil menggertak. (S)
Alasan: Karena dia menggunakan tanda koma untuk memisahkan kalimat tanya dari bagian lain
yang mengikutinya
7. “Wow, indahnya pantai ini!,” seru wisatawan. (S)
Alasan: Karena dia menggunakan tanda koma untuk memisahkan kalimat tanya dari bagian lain
yang mengikutinya
8. Adi membaca puisi; Eko membaca cerita pendek.(B)
Alasan: Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata peng- hubung untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
9. Adi merupakan keturunan Suku Dayak. (S)
Alasan: Karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa. Sehingga penulisan kata Suku tersebut harusnya huruf kecil.
10. Apapun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan
bijaksana. (S)
Alasan: Seharusnya partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
11. Awalan non- seharusnya digabung dengan kata yang mengikutinya. (B)
Alasan: Karena bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal
kapital atau singkatan yang berupa huruf ka- pital dirangkaikan dengan
tanda hubung (-).
12. Ayah mengikuti sholat Jumat bersama adik. (S)

13. Bu Indah kehilangan 5 lembar uang 1.000-an. (S)


Alasan: Seharusnya penulisan angka yang mendapat akhiran –an ditulis
menggunakan huruf.

Soal analisis penggunaan ejaan Bahasa Indonesia halaman 1 dari 5


14. Buku itu berjudul Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma. (S)
Alasan: Karena dalam kalimat tersebut tidak menggunakan tanda petik untuk mengapit judul
buku.
15. Dendi bertanya, “Itu apa, bu?” (S)
Alasan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan
16. Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, lima belas orang tidak
setuju, dan 5 orang abstain. (S)
Alasan: Bilangan dalam menyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf. Sedangkan
pada teks di atas terdapat lebih dari 2 bilangan, sehingga harus ditulis dengan huruf.
17. Di lapangan sedang dilaksanakan peringatan tahun baru Hijriyah. (S)
Alasan: Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya. Sehingga penulisan hijriyah diawali dengan huruf kapital.
18. Dia memiliki banyak teman, karena baik hati. (S)
Alasan: Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
19. Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan
usahanya. (B)
Alasan: Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya
lebih mudah dibaca.
20. Dua puluh lima naskah kuno tersimpan di lemari itu. (S)
Alasan: Seharusnya apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata, susunan kalimatnya diubah.
21. Film itu berdurasi 01.35.20 jam. (B)
Alasan: Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
22. Harga kain itu Rp50.000,00 permeter. (S)
Alasan: Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
23. Huruf terakhir kata abad adalah d. (B)
Alasan: Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata,
atau kelompok kata dalam kalimat.
24. Ibu baru saja membaca Al Quran. (S)
Alasan: Karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,
dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Sehingga penulisan yang benar menjadi
Alquran.

25. Kakak saya melanjutkan studi pasca sarjana. (S)


Alasan: Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sehingga
penulisan yang benar menjadi pascasarjana.
26. Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari 2017. (B)
Alasan: Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.

Soal analisis penggunaan ejaan Bahasa Indonesia halaman 2 dari 5


27. Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam kehidupan.” (B)
Alasan: Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
28. Kata susastra berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu dari akar kata su dan
sastra. (S)

29. Kegiatan itu dilaksanakan pada tanggal 23—25 November 2016 di Hotel
MidTown Samarinda. (S)
30.Kita harus berserah diri kepada sang Pencipta. (S)
Alasan: Seharusnya huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang me- rupakan unsur
nama Tuhan.
31. Korban malpraktik itu akhirnya meninggal dunia. (S)

32. Laki-laki itu menyolek perempuan. (B)


Alasan: Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
33. Lusa ada warga yang hanyut di sungai. (B)

34. Mahasiswa itu meraih juara ke-2 dalam kompetisi robot sekalimantan. (S)
Alasan: Tanda hubung dipakai untuk merangkai se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf
kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat)

35. Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu dia memperoleh beasiswa
ke luar negeri. (S)
Alasan: Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian
36. Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. (B)
Alasan: Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau
penjelasan.
37. Negara sekuler adalah salah satu konsep sekularisme, di mana sebuah
negara menjadi netral dalam permasalahan agama, dan tidak mendukung
orang beragama maupun orang yang tidak beragama. (B)
Alasan: Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai
dengan bentuk dasarnya
38. Novel itu berlatarbelakang tragedi G30S-PKI. (B)
Alasan: Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa
huruf ka- pital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
39. Nusantara sebenarnya telah disatukan oleh Gadjah Mada—patih Kerajaan
Majapahit—sebelum akhirnya terpecah kembali. (S)
Alasan: Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain
40. Pak Ridwan bekerja di BULOG Samarinda. (S)
Alasan: Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
41. Para hadirin bertepuk tangan. (B)

Soal analisis penggunaan ejaan Bahasa Indonesia halaman 3 dari 5


Alasan: Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau
akhiran.
42. Para siswa sedang mengikuti olah raga di lapangan. (S)
Alasan: Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.sehingga menjadi olahraga.
43. Pasien itu merupakan rujukan dari Puskesmas. (S)
Alasan: Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan
suku kata ditulis
dengan huruf kecil.
44. Perhatikan kalimat itu secara seksama sehingga tidak terjadi kesalahan. (S)
Alasan : Karena seksama merupakan bentuk kata tidak baku dari kata saksama
45. Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. (B)
Alasan: Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf
kapital.
46. Pohon nangka Belanda di belakang rumah berbuah lebat. (B)
Alasan: Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf
kapital.
47. Rak-rak buku belum tersusun di ruang tengah. (B)
Alasan: Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
48. Rektor menghadiri pertemuan orangtua mahasiswa baru. (S)
49. Saat sakit demam, adik selalu merancau. (S)
50. Saya sangat berduka cita atas meninggalnya bapakmu. (S)
Alasan: Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.sehingga menjadi berdukacita
51. Saya sedang membaca cerpen “Tikus” yang termuat dalam kumpulan cerpen
Sang Terdakwa karya Indra Tranggono. (B)
Alasan : Karena huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat
kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
52. Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karya Abdoel Moeis.(B)
Alasan: Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka
53. Sebelum diinstall ulang, sebaiknya data-data di-backup. (S)
Alasan: Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
daerah atau bahasa asing.
54. Seksi humas sudah menyebarluaskan informasi seminar.(S)
Alasan : Karena gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus
ditulis serangkai
55. Selat Bali berada di antara pulau Bali dan pulau Jawa. (S)
Alasan : Karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
56. Seorang guru BK harus memberikan nasihat yang handal. (S)

57. Seorang olahragawan harus berlatih secara kontinyu agar maksimal di


perlombaan. (B)
Alasan: : Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.sehingga menjadi olahraga.

Soal analisis penggunaan ejaan Bahasa Indonesia halaman 4 dari 5


58. Setelah menyelesaikan studi S1 di Universitas Mulawarman, saya
melanjutkan studi S2 di UGM Yogyakarta. (S)
Alasan : Karena singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi
ditulis dengan huruf kapital tanpa harus titik.
59. Setiap lebaran selalu banyak cemilan di rumah nenek. (S)
Alasan : 1). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau
hari raya
2). Cemilan merupakan kata tidak baku dari camilan.
60. Siti Aminah, SE, MM. (S)
Alasan: Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
61. Skripsi yang bagus pasti menggunakan analisa yang bagus. (S)
Alasan : Karena analisa merupakan bentuk kata tidak baku dari analisis
62. Sudahkah saudara tahu? (S)
Alasan: Kata ganti Anda atau Saudara ditulis dengan huruf awal kapital.
63. Sultan Hasanuddin dijuluki Ayam Jantan Dari Timur. (S)
Alasan: Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’,
seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
64. Surat itu dikembalikan kepada sipengirim. (S)
Alasan: Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
65. Surat itu ditujukan kepada Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Jalan Pulau
Flores No. 1, Samarinda Kalimantan Timur. (B)
Alasan: Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan
tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
66. Terjadi sengketa tanah seluas empat hektare. (S)
Alasan: Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b)
nilai uang.
67. Tuhan Yang Maha Kuasa menentukan arah hidup kita.
Alasan: Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau
sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.(S)
68. Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.(B)
Alasan: Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
69. Walikota Bandung sedang menghadap gubernur. (S)
Alasan : Karena seharusnya kata gubernur di awali dengan huruf kapital
karena kata gubernur dipakai sebagai pengganti nama tertentu sehingga harus
diawali dengan huruf kapital, sehingga menjadi "Walikota Bandung sedang
menghadap Gubernur"
70. Warga Inggris itu membeli asinan bogor.

Soal analisis penggunaan ejaan Bahasa Indonesia halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai