Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN DENGAN RETENSIO

PLASENTA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar.
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan daerah.
AKI di Indonesia menurut SDKI 2002-2003 adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup
Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50%
kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Banyak faktor yang menyebabkan keadaan gawat darurat pada ibu antara lain : persalinan
berlangsung lama, tindakan operasi persalinan, ketuban pecah dini atau keadaan yang dapat
menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan antepartum dan postpartum.
Pada kala III dapat pula terjadi gangguan atau kelainan patologis dalam bentuk
perdarahan postpartum, retensio plasenta, inversio uteri dan perdarahan robekan jalan lahir.
Perdarahan postpartum merupakan salah satu sebab utama kematian ibu dalam persalinan.
Asuhan kebidanan diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis bagi ibu.
Oleh karena itu dibutuhkan perhatian dan penanganan yang serius agar tidak menimbulkan
komplikasi.

1.2

Tujuan

1.2.1

Tujuan Umum
Mahasiswa mendapat pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin dengan retensio plasenta melalui pendekatan manajemen kebidanan

1.2.2

Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu ;

1)

Melakukan pengkajian pada ibu bersalin dengan retensio plasenta

2)

Menentukan diagnosa

3)

Menentukan diagnosa atau masalah potensial

4)

Menentukan kebutuhan segera ibu bersalin dengan retensio plasenta

5)

Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh pada ibu bersalin dengan retensio plasenta

6)

Melaksanakan perencanaan pada ibu bersalin dengan retensio plasenta

7)

Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan

1.3

Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam asuhan kebidanan ini pada Ny U P3003 dengan retensio plasenta di
Ruang Sakinah RS Muhammadiyah Lamongan

1.4

Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan observasi, wawancara,
pemeriksaan fisik, studi buku catatan perkembangan pasien dan studi kepustakaan

1.5

Pelaksanaan

Penyusunan laporan ini berdasarkan pelaksanaan praktek mulai tanggal 13 Agustus 2007
s/d 19 Agustus 2007 di Ruang Sakinah RS Muhammadiyah Lamongan
1.6
BAB I

Sistematika Penulisan
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Tujuan, Ruang lingkup, Metode penulisan,
pelaksanaan, Sistematika penulisan

BAB II

Tinjauan Pustaka

BAB III

Tinjauan Kasus terdiri dari pengkajian, interpretasi data dasar, identifikasi masalah potensial,
identifkasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi

BAB IV

Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Konsep Dasar Retensio Plasenta

2.1.1 Pengertian
Retensio Plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu
30 menit setelah bayi lahir ( Saifudin, 2002)
Retensio Plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 1 jam setelah bayi
lahir ( Mochtar, 1998).
2.1.2 Jenis Retensio Plasenta
1)

Plasenta adhesive adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis

2)

Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan
miometrium

3)

Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki


miometrium

4)

Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga
mencapai lapisan serosa dinding uterus

5)

Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta didalam kavum uteri, disebabkan oleh
konstriksi ostium uteri.

2.1.3 Etiologi
1)

Plasenta belum terlepas dari dinding rahim, disebabkan karena :


-

Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta (plasenta adhesiva)

Plasenta melekat erat pada dinding uterus oleh sebab villi korialis menembus desidua sampai
miometrium (plasenta inkreta) menembus lebih dalam kedalam miometrium (plasenta akreta)
sampai dibawah peritoneum (plasenta perkreta)

2)

Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia uteri dan akan menyebabkan perdarahan
yang banyak, atau karena adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim akibat kesalahan
penanganan kala III yang akan menghalangi plasenta keluar ( plasenta inkarserata).

2.1.4 Penanganan
2.1.4.1
1)

Sikap Bidan dalam Menghadapi Retensio Plasenta

Sikap Umum Bidan


a.
-

Memperhatikan keadaan umum penderita

Apakah anemis

Bagaimana jumlah perdarahannya

Keadaan umum penderita : tekanan darah, nadi, dan suhu

Keadaan fundus uteri : kontraksi dan tinggi fundus uteri


b. Mengetahui keadaan plasenta

Apakah plasenta inkarserata


c.

2)

Memasang infus dan memberikan cairan pengganti


Sikap Khusus Bidan

a.

Retensio plasenta dengan perdarahan

Langsung melakukan plasenta manual

b. Retensio plasenta tanpa perdarahan


-

Setelah dapat memastikan keadaan umum penderita segera memasang infus dan memberikan
cairan

Merujuk pasien ke pusat dengan fasilitas cukup, untuk mendapatkan penanganan yang lebih
baik

Memberikan transfusi

Proteksi dengan antibiotic

Mempersiapkan plasenta manual

2.1.4.2
1)

Penanganan Umum

Jika plasenta terlihat dalam vagina, minta ibu meneran dan jika dapat merasakan plasenta
dalam vagina keluarkan plasenta tersebut.

2)

Pastikan kandung kemih kosong. Jika diperlukan lakukan kateterisasi kandung kemih.

3)

Jika plasenta belum dilahirkan setelah 30 menit pemberian oksitosin dan uterus terasa
berkontraksi, lakukan penarikan tali pusat terkendali.

4)

Jika traksi tali pusat terkendali belum berhasil, cobalah untuk melakukan pengeluaran secara
manual.

2.2
2.2.1

Plasenta manual
Pengertian
Plasenta manual adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding
uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan
invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung ke dalam kavum
uteri.

2.2.2
-

Indikasi
Retensio plasenta/plasenta adhesive

2.2.3

Kontraindikasi

Plasenta inkreta

Plasenta perkreta

2.2.4

Prosedur Plasenta Manual

1)

Kaji ulang indikasi

2)

Persetujuan tindakan medis

3)

Kaji ulang prisip dasar perawatan dan pasang infus

4)

Berika sedative dan analgetika, misalnya petidin dan diazepam IV

5)

Berika antibiotika dosis tunggal (profilaksis)

Ampicillin 2 gram IV ditambah metronidazol 500 mg IV

Atau Sefazolin 1 gram ditambah metronidazol 500 mg IV

6)

Gunakan sarung tangan DTT

7)

Jepit tali pusat dengan kacher dan tegangkan sejajar lantai

8)

Masukkan tangan secara obstetrik dengan menelusuri bagian bawah tali pusat. Jaga agar jari-jari
merapat dan melengkung mengikuti tali pusat masuk cavum uteri sampai mencapai plasenta

9)

Dengan bagian lateral jari-jari tangan dicari insersi pinggir plasenta. Buka tangan secara
obstetrik menjadi seperti memberi salam, jari-jari dirapatkan.

10)

Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah. Gerakkan tangan kanan
kekiri dan kekanan sambil bergeser ke kranial sampai permukaan maternal plasenta dapat
dilepaskan.

11)

Jika plasenta tidak dapat dilepaskan kemungkinan plasenta akreta dan siapkan laparatomi untuk
histerektomi supravaginal

12)

Pegang plasenta dan keluarkan tangan bersama plasenta. Pindahkan tangan luar ke suprasimfisis
untuk menahan uterus saat plasenta dikeluarkan

13)

Lakukan eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada
dinding uterus

14)

Berikan oksitosin 10 IU dalam 500 ml cairan IV garam fisiologik atau RL 60 tts/menit dan
masase uterus untuk merangsang kontraksi

15)

Jika perdarahan masih banyak, beri ergometrin 0,2 mg IM. Atau prostaglandin

16)

Periksa kelengkapan plasenta, jika tidak lengkap lakukan eksplorasi ke dalam kavum uteri.

17)
2.2.5

Periksa dan perbaiki robekan jalan lahir


Penanganan Pasca Tindakan

1)

Pantau kesadaran, tensi, nadi, pernafasan setiap 30 menit selama 6 jam

2)

Tentukan tinggi fundus dan pastikan kontraksi tetap baik

3)

Teruskan infus dan berikan tranfusi darah bila perlu

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
MKB

: 17 Agustus 2007

Reg

: 12-46-57

Ruangan
Tanggal

Jam : 02.45

: RB Sakinah
: 17 Agustus 2007

Jam 02.50 WIB

3.1.1 DATA SUBYEKTIF


1. Biodata

Nama Istri

Ny. U

Nama Suami

Tn. N

Umur

35 tahun

Umur

40 tahun

Status kawin

Kawin

Perkawinan

Ke 1

Suku/Bangsa

Jawa /Indonesia

Suku/Bangsa

Jawa /Indonesia

Agama

Islam

Agama

Islam

Pendidikan

SLTA

Pendidikan

SLTA Tamat

Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga

Pekerjaan

Swasta

Alamat

Keset Rt 4/1 Sidorejo Deket Lamongan

2. Keluhan Utama
Plasenta belum lahir 1 jam setelah bayi lahir
3. Riwayat Menstruasi

Menarche

13 tahun

Siklus

30 hari

Lama

4-5 hari

Jumlah

Hari 1-2 2-3 kotek penuh, hari berikutnya 2 kotek tidak penuh

Dismenorhoe

Hari pertama menst

Sifat darah

Cair, sedikit bergumpal

rimester I

rimester II

Warna

Merah segar

Fluor albus

1-2 hari sebelum menstruasi, warna putih jernih, tidak berbau

HPHT

27 Desember 2006

4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan
G.P.A

: G3P2002
Umur Kehamilan

A.N.C

: 9 bulan

: 7 kali di bidan A

Ibu periksa 2 x pada umur kehamilan 1 bulan dan 3 bulan, mendapatkan mendapatkan vitamin,
diminum sampai habis dan penyuluhan makanan sehat
Ibu periksa 3 x dibidan, ibu mengalami perdarahan pada usia 4 bulan dan dirujuk kedokter RAB,
mendapat pemeriksaan USG dan obat serta anjuran untuk istirahat. Ibu mendapatkan imunisasi
TT1 dan TT2 pada bulan ke-5 dan 6 kehamilan

rimester III Ibu periksa 2x mendapatkan folavit 1x1 dan penyuluhan perawatan diri

erawatan buah dada

: ibu sudah melakukan perawatan payudara setiap selesai mandi sejak kehamilan 8

bulan
b. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan Nifas Yang Lalu

No

Suami

Kehamilan

Persalinan

Anak

KB

c.

UK

Pnylit

Pnolong

Jns Pers

Penyulit

Seks

BBL

Umur

9 bln

Bidan A

Spt

3500/50

12 thn

Suntik 1bl

9 bln

Bidan A

Spt

PR

3000/50

8 thn

Suntik 1 bl

Riwayat Persalinan
Persalinan

: Tanggal 17-8- 2007, Jam 01.15 WIB

Tempat persalinan

: BPS Bidan A

Penolong

: Bidan

Jenis persalinan

Lama persalinan

Kala I

Spontan B

Tidak terkaji

Kala II

: Tidak terkaji

Kala III

: Plasenta belum lahir

ahan

: 500 cc

an Bayi

Normal

Jenis kelamin

: laki-laki

BB/PB

: 4000 gram / 50 cm

A-S

: 7-8

d. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Ibu juga tidak pernah menderita penyakit menular seperti seperti TBC, Hepatitis, penyakit
menular seksual, tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi serta
tidak mempunyai keturunan kembar
e.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada keturunan kembar, tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti DM, Asma, Hipertensi, dan tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis, penyakit menular seksual

f.

Pola Kesehatan Fungsional Sehari-hari


Anamnesa tanggal 17-8-2007 Jam 06.30

a.

Pola Nutrisi
Selama hamil : ibu makan 3x/hari, tiap makan habis 1 piring sedang dengan komposisi nasi,
sayuran hijau dan lauk pauk seadanya. Ibu minum 8-9 gelas / hari , jenis minuman air putih dan
air teh
Selama di RS : minum air teh 2 gelas, makan , mendapatkan jatah dari RS NS TKTP makan
habis porsi

b. Pola Eliminasi
Selama hamil : BAB 1x/ hari konsistensi lembek, BAK 5-6x/hari berwarna jernih, lancar
Selama di RS : terpasang DC , urine 100 ml
c.

Pola Istirahat
Selama hamil : Ibu tidur 8-9 jam/hari, siang 1-2 jam dan malam 6-7 jam
Selama di RS : Ibu tidur 2 jam (post plasenta manual)

d. Pola Aktifitas
Selama hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak sendiri
Selama di RS : Ibu berbaring ditempat tidur dengan mobilisasi miring kanan/miring kiri
e.

Pola Personal Higiene


Selama hamil : Ibu mandi 2-3x sehari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari dan ganti celana
dalam celana dalam tiap kali mandi
Selama di RS : diseka 1x sore, ganti kotek 1x, ganti baju 1x
3.1.2

DATA OBYEKTIF

1. Keadaan Umum

Keadaan umum

Lemah

Kesadaran

Composmentis

- GCS

4-5-6

Tekanan Darah

90/60mmHg

- RR

24x/menit

Nadi

101 x/menit

- Suhu

37oC

2. Pemeriksaan Fisik

Kulit kepala

Bersih, rambut warna hitam, distribusi merata, tidak ada ketombe,


tidak mudah rontok

Muka

Tidak ada odem, ibu menyeringai menahan sakit, wajah terlihat

pucat
Mata

Simetris, tidak ada secret, sklera berwarna putih terdapat


gambaran tipis pembuluh darah, Conjungtiva pucat

Hidung

Penafasan spontan, tidak ada secret, tidak ada polip

Mulut

Mucosa bibir kering, tidak ada stomatitis, gigi terdapat karies pada
molar kanan, lidah bersih, lidah tidak berslag

Telinga

Pendengaran baik, bersih, tidak ada serumen

Leher

Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada ada


pembesaran kelenjar tiroid. Tidak terdapat bendungan vena
jugularis

Dada

Bentuk simetris,tidak ada tarikan intercosta, bentuk mammae


simetris, hiperpigmentasi pada areola mammae puting susu
menonjol keluar, tidak teraba benjolan abnormal, kolostrum sudah
keluar

Abdomen

Tidak ada luka bekas operasi,hiperpigmentasi pada perut, terdapat


striae lividae, TFU setinggi pusat, kandung kemih teraba kosong

Genetalia

Vulva tidak ada odem/ varises, perineum intack, tali pusat terlihat
diluar vagina, keluar perdarahan 300 cc

Anus

Tidak ada hemorroid

Ekstremitas
Atas

Pada tangan kiri terpasang infuse RL 20 tts/menit, tetesan lancar,


tidak odem
Tidak ada odem, tidak ada varises, akral dingin

Bawah

3. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 17-8-2007
Hb

Hematokrit : 20,5
Lekosit

3.2

subyektif

obyektif

: 7.6 gram %

N : 13-18 gr %
N : 35 47

: 25.600

N : 4000-11.000

INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa

P3003 dengan retensio plasenta

Ibu mengatakan telah melahirkan bayi jam 01.15 WIB tetapi plasenta

belum lahir
:

Keadaan umum lemah, Tensi 90/60 mmHg, Nadi 101/menit, RR 24 x/menit TFU setinggi
pusat, tali pusat terlihat diluar vagina, keluar perdarahan 300 cc, Hb : 7.6 gram %

3.3

IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


- Syok

- Anemia berat
- Infeksi
3.4 KEBUTUHAN SEGERA
- Kolaborasi dengan dokter dalam pelaksanaan plasenta manual
3.5 INTERVENSI
Diagnosa
Tujuan

: P3003 dengan Retensio Plasenta


: Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit diharapkan

Plasenta dapat dilahirkan secara lengkap dan tidak terjadi perdarahan post partum
KH
TFU sesuai

: Keadaan umum baik

- UC baik

- TTV normal
Plasenta dapat lahir dengan kotiledon dan selaput lengkap

1.

Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
R/ Dengan pengetahuan adekuat ibu dan keluarga dapat kooperatif terhadap tindakan yang akan
dilakukan

2.

Berikan inform consent pada ibu /keluarga


R/ Persetujuan dan bukti terhadap tindakan medis yang dilakukan

3.

Lakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital


R/ Deteksi dini kelainan, Tekanan systole < 90 mmhg dan Nadi > 110 merupakan tanda dari syok

4.

Lakukan observasi involusi uteri dan perdarahan

R/ Deteksi dini adanya subinvolusi


5.

Observasi intake dan output


R/ Deteksi terjadinya kekurangan volume cairan tubuh.

6.

Kolaborasi dengan dokter dalam pelaksanaan plasenta manual dan pemberian antibiotik
R/ Fungsi interdependent dalam melahirkan plasenta dan mencegah infeksi
3.6 IMPLEMENTASI

Tanggal/Jam

I M PL E M E N TAS I

17-8- 2007
03.00

Memberikan penjelasan pada keluarga tentang tindakan yang


akan dilakukan
Memberikan inform consent : - Ibu/ keluarga menyetujui
Kolaborasi dengan dokter, melakukan plasenta manual

03.05
- Penolong menggunakan sarung tangan DTT, menjepit tali
pusat dan menegangkan sejajar lantai. Tangan kanan
dimasukkan secara obstetrik dengan menelusuri bagian
bawah tali pusat, tangan kiri menahan fundus uteri. Dengan
bagian lateral jari-jari tangan mencari insersi pinggir
plasenta, membuka tangan obstetrik seperti memberi salam,
menggerakkan tangan kanan kekiri dan kekanan sehingga
semua permukaan maternal dapat dilepaskan. Mengeluarkan
plasenta, tangan kiri dipindahkan disuprapubis.
Memeriksa plasenta : plasenta lahir jam 03.10, insersi

PARAF

marginalis 18 x 16 x 2 cm, berat 450 gram, kotiledon 16


buah , selaput robek. Melakukan massase uterus selama 15
detik
Melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
03.10

- Keadaan umum lemah, konjungtiva pucat, ibu mengeluh


perut mulas, TD : 95/61 mmhg, Nadi 98 x/menit, suhu 37 1
O

C.

Melakukan observasi involusi


- TFU 2 jari bawah pusat, UC baik, perdarahan 200 cc
03.15
Melakuan observasi intake dan output
Infus RL ke VI tangan kanan (drip oksitosin 10 IU) 300 cc
Infus RL ke VI tangan kiri 20 tts/mnt 200 cc
Minum : 03.20

- BAB

:-

3.7 EVALUASI
Tanggal 17-8- 2007,
S

Jam 03.30 WIB

: Ibu mengatakan lega plasenta sudah lahir

O : Plasenta lahir manual jam 03.10 oleh dokter ENS, ku lemah, konjungtiva pucat, Tensi 95/61
mmhg, Nadi 98 x/mnt, suhu 37 1 oC, TFU 2 jari bawah pusat , uterus kontraksi baik, perdarahan
200 cc
A

: P3003 Kala IVRetensio Plasenta Teratasi


P : - Observasi TTV, TFU, UC, Perdarahan tiap 15 menit pada 1 jam pertama
- Observasi TTV, TFU, UC, Perdarahan tiap 30 menit pada 2 jam pertama
- Bersihkan ibu, atur posisi senyaman mungkin
- Anjurkan ibu untuk makan dan minum untuk mencegah dehidrasi
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi :
- Amoxan

3 x 1 gram

- Metronidazol

3 x 1 (Oral)

- Pemberian transfusi WB 2 bag


I

Tanggal/Jam

I M PLE M E N TAS I

PARAF

17-8-2007
03.20

Membersihkan perineum ibu, memastikan ibu nyaman

03.30

Melakukan observasi tanda-tanda vital, TFU dan UC


TD 96/64 mmhg, N 101 x/mnt, TFU 2 jr bwh pst, UC baik,
Perdarahan 50 cc
TD 94/60 mmhg, N 96 x/mnt, TFU 2 jr bwh pst, UC baik,

03.45

Perdarahan 20 cc
TD 98/64 mmhg, N 98 x/mnt, TFU 2 jr bwh pst, UC baik,

04.00

Perdarahan 5 cc
TD 98/61 mmhg, N 96 x/mnt, TFU 2 jr bwh pst, UC baik,
Perdarahan -

04.30
TD 95/64 mmhg, N 96 x/mnt, TFU 2 jr bwh pst, UC baik,
Perdarahan 05.00

Instruksi dokter : memasang DC urine 150 ml, mengambil


sampel darah persiapan transfusi
Menyajikan diet Nasi TKTP : Ibu makan habis porsi, teh 1

05.30

gls
Observasi keadaan umum : ku lemah, konjungtiva pucat

06.30

06.45

- Ibu mengatakan badan masih lemas, perut mules

EVALUASI
Tanggal 17-8- 2007,
S

Jam 07.00WIB

: Ibu mengatakan badan masih lemas, perut teras mules

O : Keadaan umum lemah, konjungtiva pucat, Tensi 95/64 mmhg, Nadi 96 x/mnt, TFU 2 jari bawah
pusat, UC baik, makan habis porsi, teh 1 gls
A

: P3003 2 jam Post Partum


P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi Tanda tanda vital dan involusi uteri
- Anjurkan ibu untuk makan dan minum
- Laksanakan program terapi dokter
- Pemberian transfusi WB 2 bag
- Infus RL 20 tts/menit tangan kanan dan tangan kiri
- Amoxan

3 x 1 gram

- Metronidazol

3 x 1 (Oral)

- Rencana USG

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan dapat disimpulkan :


1)

Pada tahap pengkajian setelah dilakukan pengumpulan data dapat ditemukan masalah pada Ny
U P3003 dengan gangguan pada Kala III yaitu adanya Retensio Plasenta.

2)

Dari masalah yang ada telah dilakukan asuhan kebidanan sesuai dengan langkah-langkah
manajemen kebidanan dan dilakukan plasenta manual.

3)

Retensio plasenta mempunyai arti klinis yang besar karena dapat menyebabkan perdarahan
hebat, perforasi uterus dan infeksi yang berakibat pada morbiditas bahkan mortalitas pada ibu.

4.2

Saran

1)

Dalam melakukan plasenta manual perlu diperhatikan prosedurnya agar tidak terjadi komplikasi

2)

Perlunya pengawasan pada ibu pasca tindakan karena merupakan periode kritis bagi ibu.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2006, Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar, Depkes RI, Jakarta

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta
Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo.
Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta
Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai