(130341614781)
2.
3.
4.
5.
6.
(130341614782)
(130341614850)
(130341614833)*
(130341614828)
(130341614836)
Herliza Basyarotun A.
Kiki Elita Silviana
Mayang Puspa Rena
Sasti Alvionita
Shinta Kumalasari
Topik
Tanggal
: 5 November 2014
Tujuan
Daun Kuning
3.
Daun Hijau
de
4,5
1
1,7
4,4
1,6
3,4
3,5
2,3
1,5
1,5
ds
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
Rf
0,45 cm
0,1 cm
0,17 cm
0,44 cm
0,16 cm
0,34 cm
0,35 cm
0,23 cm
0,15 cm
0,15 cm
Warna
Hijau muda
Hijau tua
Kuning
Kuning muda
Kuning
Kuning tua
Hijau muda
Hijau
Kuning tua
Kuning
Pembahasan
Tumbuhan memiliki zat hijau daun yang disebut klorofil. Klorofil adalah
pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman. Fungsi krolofil pada tanaman
adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintetis
yaitu suatu proses biokimia di mana tanaman mensintesis karbohidrat (gula menjadi
pati), dari gas karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari.
Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat di dalam
kloroplas. Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda, di mana pada klorofil a selain bisa meyerap energi cahaya, klorofil ini juga
bisa merubah energi cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan
energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut dalam
etanol, tapi larut dalam ester, dan kedua klorofil ini (klorofil a dan b) larut dalam
senyawa aseton (Pratama 2009).
Jarak yang ditempuh oleh pigmen klorofil tergantung pada berat molekul
klorofil tersebut. Jika berat molekulnya rendah atau ringan, maka pigmen fotosintesis
akan terbawa larutan kromatografi semakin jauh. Sebaliknya, jika berat molekul
pigmen besar, maka pigmennya pun akan terbawa lebih dekat dari permukaan larutan
eluat (Pratama, 2009).
Pigmen pigmen yang terdapat dalam kloroplas dapat dilakukan dengan
teknik kromatografi kertas. Pemisahan secara kromatografi didasarkan sifat fisika
dari molekul. Sifat utama yang terlibat adalah (1) kecenderungan molekul untuk
melarut dalam cairan atau kelarutan, (2)kecenderungan molekul untuk melekat pada
bidang absorpsi, penyerapan, (3) kecenderungan molekul untuk menguap atau
berubah ke keadaan uap.
Kromatografi yang digunakan pada pengamatan ini adalah kromatografi
kertas. Kromatografi kertas ini cenderung mudah dilakukan. Zat terlarut akan
bergerak sepanjang kertas dengan kecepatan yang bebeda dan membentuk sederetan
warna yang berbeda beda. (Underwood, 2002). Pigmen pigmen klorofil memiliki
sifat dapat larut dalam pelarutnya. Pelarut yang digunakan dalam praktikum ini
adalah eter dan petrolium eter. Ketika dilakukan kromatografi, maka klorofil yang
berbeda akan menunjukkan kelarutan yang berbeda dengan membentuk sederetan
warna yang bebeda pada fase diamnya (kertas Whatman).
Daun yang berbeda kemungkinan juga menunjukkan perbedaan kandungan
pigmennya. Adanya perbedaan tingkat kelarutan pigmen dalam eluat pada saat elusi
dapat menyebabkan terjadinya pemisahan komponen-komponennya. Pigmen yang
mempunyai kelarutan yang tinggi akan mengikuti eluat sampai jarak yang paling
jauh. Selama pergerakannya bersama fase gerak, solute akan dihambat oleh fase diam
sebab solute berada dalam fase gerak tetapi juga bisa berada dalam fase diam.
Besarnya nilai hambatan tersebut dinyatakan dengan nilai Rf (Dahlia, 2001).
Pada setiap Rf yang dihasilkan maka akan mempengaruhi jenis pigmen dan
warna klorofilnya. Pada tabel terlihat warna klorofil dari hasil Rf serta untuk
menentukan jenis pigmen yang dihasilkan dari data pengamatan (Harbone, 1984).
ds
de
ds : jarak yang ditempuh senyawa ( solute )
de : jarak yang ditempuh eluat
Membandingkan dengan harga tabel (Horborne, 1987)
Pigmen
Rf
Foefitin a
0,93
Biasa
Kelabu
Foefitin b
0,80
Coklat Kekuningan
Klorofil a
0,60
Hijau Biru
Klorofil b
0,35
Hijau Kuning
Foeforbida a
0,18
Kelabu
Foeforbida b
0,07
Coklat Kuning
Klorofilida a
0,03
Hijau Biru
Klorofilida b
0,02
Hijau Kuning
dan
pada
pengamatan
berwarna
hijau
muda,
berwarna
kuning.
Dari
data
tersebut
pigmen
yang merupakan
tua, Rf 4 (0,15) lebih mendekati 0,18 yang merupakan Foeforbida a yang berwarna
hijau dan pada pengamatan berwarna kuning. Dari data tersebut pigmen
Foeforbida a yang merupakan Rf 4 (0,15) menempuh jarak yang paling
jauh yang berarti
(Pratama,
2009).
Sebaliknya,
pigmen
Klorofil
yang
berwarna kuning, Ini disebabkan oleh beberapa faktor kemungkinan antara lain pada
saat larutan diekstraksi bau pada larutan belum benar-benar hilang yang nantinya
akan mengakibatkan penyerapan eluat tidak maksimal. Faktor lain juga bisa terjadi
akibat saat menguapkan eluat belum terlalu kering sudah ditotolkan pada kertas
kromatografi. Kurangnya ketelitian saat menentukan warna juga mempengaruhi
ketidak cocokkan antara teori dengan hasil pengamatan.
Kesimpulan
foeforbida a.
Pada daun yang berwarna kuning terdapat klorofil b dan foeforbida a.
Pada daun yang berwarna hijau terdapat klorofil b dan foeforbida a.
Perbedaan jarak yang ditempuh oleh setiap pigmen tergantung pada berat
molekul klorofil tersebut, semakin ringan berat molekul pigmen akan terbawa
larutan kromatografi semakin jauh.
Daftar Pustaka
Dahlia, dkk.2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang: FMIPA
Universitas Negeri Malang
Harborne, dkk. 1984. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB..
Pratama, Tomi Anugrah. 2009. Pigmen Fotosintetik. Padang: Universitas Andalas
Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.