Anda di halaman 1dari 37

ANALISIS PEMASARAN TANAMAN BONSAI

(Studi kasus Dusun Sukorembuk Desa Sidomulyo Kecamatan Batu Kota Batu)

Laporan Pengantar Agribisnis

Oleh :
Roni Susanto (2120320004)
B Zulvina Indah W (2120320031)
Dwi Putri Romadlona (2120320025)

Jurusan Sosial Ekonomi (Agribisnis)


Fakultas Pertanian
Universitas Islam Malang (UNISMA)
2015
Pengantar Agribisnis | 1

ANALISIS PEMASARAN TANAMAN BONSAI


(Studi kasus Dusun Sukorembuk Desa Sidomulyo Kecamatan Batu Kota Batu)

Laporan Pengantar Agribisnis


Oleh :
Roni Susanto (2120320004)
B Zulvina Indah W (2120320031)
Dwi Putri Romadlona (2120320025)

Laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk


menyelesaikan matakuliah
Pengantar Agribisnis yang berbobot 6 sks

Disetujui oleh,
Dosen Pengampu

Ir. Sri Indarti, M.Si

Jurusan Sosial Ekonomi (Agribisnis)


Fakultas Pertanian
Universitas Islam Malang (UNISMA)
2015

Pengantar Agribisnis | 2

RINGKASAN

Penelitian dilakukan di Desa Sidomulyo Dusun Suka Rembuk RT 04 RW


12 Kecamatan Batu Kota Batu Malang Provinsi Jawa Timur. Penentuan daerah
penelitian ini dilakukan secara purposive. Kota Batu sebagian besar penduduknya
adalah Usahatani, dan salah satu usahatani yang dibudidayakan adalah tanaman
hias dalam hal ini kami memilih tanaman hias Bonsai untuk dijadikan objek
penelitian. Untuk mengetahui saluran pemasaran tanaman Bonsai, kami
mengambil 3 samel dari 15 petani di Kota Batu Malang.
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi secara sederhana dan
selanjutnya di analisis sesuai dengan metode analisis yang sesuai.
1. Terdapat 3 saluran pemasaran yang ada di daerah penelitian yakni Saluran I :
Produsen konsumen, Saluran II : Produsen Pedagang pengecer
konsumen. Saluran III : Produsen Pengepul/makelar konsumen.
2. Fungsi pemasaran disemua saluran pemasaran adalah sama.
3. Share margin profit terbesar adalah saluran I yakni 50% ddan yang terkecil
adalah saluran saluran III yakni 22.5%.

Pengantar Agribisnis | 3

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH Swt, yang menciptakan,


mengatur dan menguasai seluruh alam semesta. Semoga kita senantiasa
mendapatkan limpahan rahmad dan Ridha-Nya. Solawat serta salam semoga tetap
terhaturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang membimbing
umat manusia kejalan yang dirahmati ALLAH.Karna atas izin ALLAH kami
dapat menyelesaikan Laporan dengan judul ANALISIS PEMASARAN
TANAMAN BONSAI .
Tak lupa kami haturkan beribu-ribu terimakasih Kepada Ibu Ir. Sri
Indarti,M.Si Selaku Dosen pengampu kami, karena bimbingan beliaulah kami
dapat menyelesaikan laporan ini sebagai syarat menyelesaikan matakuliah
Managemen Pengantar Agribisni dengan baik dan tepat waktu. Dan kami
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 15 Januari 2015


Ketua Kelompok

RONI SUSANTO

Pengantar Agribisnis | 4

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ............................................................................................. I


Ringkasan .......................................................................................................... II
Kata Pengantar .................................................................................................III
Daftar Isi .............................................................................................................. IV
BAB I Pendahuluan
1. Latarbelakang .................................................................................................1
2. Rumusan masalah ........................................................................................3
3. TujuanPenelitian .............................................................................................3
4. Kegunaan Penelitian .....................................................................................3
BAB II Kerangka Teori
A. PengertianPemasaran ......................................................................................4
B. Konsep pemasara ............................................................................................4
C. Fungsi FungsiPemasaran .............................................................................7
D. Kerangka Pemikiran .......................................................................................8
BAB III Metodologi
A. Metodologipenentuandaerahpenelitian ......................................................11
B. Metodepenentuansempel ............................................................................12
BAB IV Hasil dan Pembahasan
A. Kondisi Daerah ............................................................................................16
B. Sarana dan Prasarana ................................................................................16
C. Deskripsi sempel .........................................................................................16
D. Saluran pemasaran bonsai ..........................................................................17
E. Fungsi fungsi pemasaran ........................................................................20
F. Marketing margin dan prices spread .........................................................21
BAB V Penutup
A. Kesimpulan ..............................................................................................25
B. Saran ...........................................................................................................25
Daftar Pustaka ....................................................................................................26

Pengantar Agribisnis | 5

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Istilah bonsai ini muncul di jepang pada pemerintahan Kamakura (1192-1333)
yang dicatat dalam Kasuga Srhire. Pada masa yang sama, sebuah ilustrasi tentang
bonsai muncul dengan gambar yang terkenal milik seorang pendeta bernama
honen, Ilustrasi itu menggambarkan bonsai dibuat dengan tujuan memenuhi
kepuasan penggemarnya. Pada masa itu pohon-pohon dikumpulkan berbagai
lokasi, seperti pegunungan dan lading, lalu dikerdilkan dan ditanam di pot.
Meskipun kata bonsai berasal dari bahasa jepang, seni bonsai pertama kali
muncul di Cina pada masa pemerintahan Dinasti Tsin (265-420) dan semakin
marak pada masa Dinasti Tang (618-907). Pada masa Dinasti yuan (1280-1368)
banyak pejabat, pelajar, dan pedagang dari Jepang yang membawa seni bonsai itu
ke negerinya. Di Jepang, pada tahun 1309, seni bonsai ini mulai marak dan
banyak digemari masyarakat. Bukti konkretnya adalah banyaknya lukisan karya
Takakane Takashima yang menggunakan bonsai sebagai objeknya
Bonsai merupakan salah satu seni pemangkasan tanaman (pohon) agar
tumbuh kerdil, mini, atau cebol. Karenanya, untuk memperoleh bonsai yang
sempurna membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu, juga membutuhkan
kreativitas, kesabaran, ketekunan dan kecintaan pembuatannya terhadap tanaman
sebagai landasan utama dalam pembuatan dan perawatan bonsai. Istilah bonsai
sendiri berasal dari bahasa Mandarin penzai. Dalam bahasa jepang, bonsai
berasal dari kata bon yang berarti pot dan sai yang berarti tanaman. Dengan
demikian bonsai bisa diartikan sebagai tanaman yang dikerdilkan dan ditanam di
pot. Hal ini berarti tanaman kerdil, baik tang sudah tua maupun yang memilki
kaidah bonsai lainnya, tetapi tidak ditanam didalam pot, tidak dapat disebut
dengan bonsai. Sebaliknya, jika ada tanaman atau pohon yang ditanam di pot,
tetapi tidak memiliki kriteria bonsai tidak bias disebut dengan bonsai.

Pengantar Agribisnis | 6

Perlu diketahui, kerdil dalam seni bonsai memiliki pengertian yang luas. Setiap
jenis tanaman memiliki batasan kerdil yang berbeda. Bisa saja tanaman yang
tingginya 1 meter dikategorikan kerdil, dan yang tingginya hanya 0,5 meter tidak
masuk dalam kategori kerdil. Jadi , kerdil dalam seni bonsai adalah tanaman yang
memiliki penampilan lebih mungil dari pada tanaman aslinya. Karenanya,
tanaman herba atau semak meskipun tingginya kurang dari 1 meter tidak bias
dikategorikan kerdil. Pasalnya di habitat aslinya memang tingginya hanya sekitar
1 meter.
Tren membonsai sudah dikenal luas sebagai tanaman hias yang tidak akan
pernah surut oleh waktu ,karena bonsai memiliki keistimewaan yang sejati. Dan
bonsai juga memilki penggemar yang kian bertambah. Seiring berjalannya waktu
bonsai memiliki penggemar yang semakin bertambah, tak hanya di negara sakura
saja, melainkan sudah menduni. Tentu saja hal ini akan menambah nilai ekonomi
itu sendiri. Terbukti dengan perkembangan waktu dan modernitas sekarang bonsai
harganya

melambung

tinggi

meski

untuk

membudidaya

tanaman

ini

membutuhkan waktu yang cukup lama.


Tabel 1 : Data luas lahan, jumlah produksi dan jumlah panen petani
Bonsai dikota Batu Malang Tahun 2012-2013

No

Nama

Luas
Lahan

1
2
3

Yono
Budiono
Martono

450 m
450m
450m

Jumlah
Jumlah
Prodiksi
Panen
(Satuan
(Satuan
Perbuah) Perbuah)
Tahun 2012
10
10
7
7
9
9

Luas
Lahan

450m
450m
450m

Jumlah
Jumlah
Produksi
Panen
(Satuan
( Satuan
perbuah)
Perbuah )
Tahun 2013
15
15
10
10
12
12

Dari tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa peminat tanaman bonsai


semakin bertambah. Karena tanaman ini merupakan tanaman tahunan maka tabel
di atas satuannya adalah perbuah / perpohon. Dan pendapatan petani bonsai tidak
bisa di hitung tiap bulan melainkan pertahun mengingat tanaman bonsai harganya
dapat 500 hingga puluhan juta.

Pengantar Agribisnis | 7

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana macam/jenis saluran pemasaran di daerah kota Batu Malang ?
2. Bagaimana Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada setiap saluran
pemasaran ?
3. Bagaiman Share Margin Profit produsen disetiap saluran pemasaran ?
4. Bagaimana Efesiensi pemasaran untuk setiap saluran pemasaran didaerah
Kota Batu Malang ?

3. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian yang dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui macam/jenis saluran pemasaran di daerah Kota Batu
Malang.
2. Untuk mengetahui Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada setiap
saluran pemasaran.
3. Untuk mengetahui Share Margin Profit produsen disetiap saluran pemasaran.
4. Untuk mengetahui Efesiensi pemasaran untuk setiap saluran pemasaran
didaerah Kota Batu Malang.

4. Kegunaan Penelitian
Adapun Kegunaan penelitian yang dilakukan adalah :
1. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan pemasaran tanaman hias Bonsai di
daerah Kota Batu Malang.
2. Sebagai bahan informasi bagi para pengambil keputusan untuk perbaikan dan
pengembangan pemasaran tanaman hias Bonsai.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainya yang berhubungan dengan
penelitian ini.

Pengantar Agribisnis | 8

BAB II
KERANGKA TEORI

1. Landasan teori
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha

yang

ditujukan

untuk

merencanakan,

menentukan

harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat


memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

B.Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
Pengantar Agribisnis | 9

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:


1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang
pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar
pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep
produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan
konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada
produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi
produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan
menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen
disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap

Pengantar Agribisnis | 10

menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri ciri


terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu
saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang
agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami
semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

Pengantar Agribisnis | 11

C. Fungsi Pemasaran
Menurut William J. Shultz, fungsipemasaranmerupakankegiatan yang
dilakukandalambisnis

yang

terlibatdalammenggerakkanbarang

dariprodusensampaike

tangan

jasa

konsumen.

DalamkonsepfungsipemasaranSofjanAssauri
mengklasifikasikanfungsi-fungsipemasaran

dan

(1987:
atas

19)

tigafungsidasaryaitu;

fungsitransaksi/transfer meliputi :pembelian dan penjualan; fungsisupplyfisik


(pengangkutan

dan

penggudanganataupenyimpanan);

dan

fungsipenunjang

(penjagaan, standarisasi dan grading, financing, penanggunganresiko dan


informasi pasar).

Adapunfungsi-fungsipemasaran yang disorotidalamtulisaniniadalah :

1. Pembelian (Buying)
Ialah fungsi yang mengikuti aktivitas-aktivitas mencari dan mengumpulkan
barang-barang yang di perlukan sebagai persediaan memenuhi kebutuhan
konsumen. Fungsi ini pada dasarnya merupakan proses atau kegiatan mencari
penjual dan merupakan tibal balik dari kegiatan penjualan (Selling). Untuk itu
maka, sangat perlu dipahami kegiatan apa saja yang dapat mengakibatkan orang
melakukan pembelian.

2. Penjualan (Selling)
Mencakup aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencari calon pembeli produk
yang ditawarkan dengan harapan dapat menguntungkan. Kegiatan penjualan
merupakan lawan dari pembelian. Buying tidak akan terjadi tanpa selling
demikian pun sebaliknya.

3. Transportasi
Adalah proses pendistribusian atau pemindahan barang dari suatu tempat ke
tempat yang lain.

Pengantar Agribisnis | 12

4. Penggudangan/ penyimpanan
Ialah fungsi penyimpanan produk yang dibeli sebagai persediaan agar terhindar
dari resiko kerusakan maupun resiko lainnya.

5. Informasi Pasar
Poin ini merupakan fungsi pemasaran yang luas dan penting, karena fungsi ini
memberikan informasi tentang situasi perdagangan pada umumnya yang
berhubungan dengan produk, harga yang inginkan konsumen dan situasi pasar
secara menyeluruh. Menurut Sofjan Assauri (1987: 303) yang dimaksudkan
dengan informasi adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil
analisa, pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikan mengenai kondisi
yang berkaitan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

D. Kerangka Pemikiran

Bagi petani, usahatani itu merupakan perusahaan.Petani menjalankan


sebuah perusahaan pertanian diatas usahataninya. Tujuan setiap petani bersifat
ekonomis yaitu memproduksi hasil-hasil, apakah untuk dijual ataupun dikonsumsi
sendiri.
Hasil produksi di salurkan pada konsumen melalui lembaga-lembaga
perantara. Beberapa petani atau produsen tanaman hias Bonsai langsung kepada
konsumen. Mereka juga mejual tanaman hias kepada pedagang pengepul atau
biasa mereka bilang penjualan partai (dalam jumlah banyak ).
Tiap lembaga pemasaran akan melakukan fungsi pemasaran yang berbeda
satu sama lain yang di cirikan oleh aktivitas. Dengan adanya pelaksanaan fungsi
pemasaran, maka akan terbentuk biaya pemasaran. Besarnya biaya pemasaran
menentukan tingkat harga yang diterima produsen dan lembaga pemasaran. Atas
jasa pemasaran-lembaga maka tiap lembaga akan mengambil keuntungan (profit).
Dari biaya pemasaran dan harga jual akan didapatkan margin keuntungan yang
merupakan pengukuran untuk efesiensi pemasaran. Berarti semakin banyak

Pengantar Agribisnis | 13

lembaga pemasaran yang berperan dalam pemasaran, maka sistem sistem


pemasaran tanaman hias Bonsai semakin tidak efektife.
Biaya Pemasaran suatu produk biasa diukur secara kasar dengan share margin
dan price spread. Margin pemasaran adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menyatakan perbedaan harga yang di bayar kepada penjual pertama dan harga
yang di bayar oleh pembeli terahir. Sedangkan istilah Price spread yakni
menyatakan perbedaan dua tingkat harga dan menunjukkan jumlah yang
diperlukan untuk menutupi biaya barang-barang didua tingkat pasar, misalnya
pasar lokal dan grosir ( wholesaler market ) atau antar grosir dan ecera.
( Hanafiah dan saefudin, 1986 ).
Dalam arti sempit, biaya pemasaran seringkali dibatasi artinya sebagai
biaya penjualan yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang
kepasar. Biaya pemasaran yang tinggi dapat membuat sistem pemasaran kurang
efektif. Dalam arti yang lebih luas, biaya pemasaran tidak hanya biaya penjualan
tetapi biaya penyimpanan, transportasi, perawatan dan biaya promosi.
Secara skema kerangka pemikiran dapat digambar sebagai berikut :

Pengantar Agribisnis | 14

Petani

Pedagang
pengepul

Konsumen

Pedagang
Eceran

Fungsi-fungsi Pemasaran
-

Pembelian
Penjualan
Pengangkutan
Penyimpanan
Sortasi
Pengepakan
Penyusutan
Pengolahan

Biaya Pemasaran

Harga Penjualan

Margin Pemasaran
Efisiensi
Pemasaran
Share Margin

Pengantar Agribisnis | 15

Keterangan :

= Saluran Pemasaran
= Pelaksanaan Fungsi Fungsi Pemasaran.

BAB III
METODOLOGI

A. Metode Penentuan Daerah Penelitian


Penelitian dilakukan di Desa Sidomulyo Dusun Suka Rembuk RT 04 RW 12
Kecamatan Batu Kota Batu Malang Provinsi Jawa Timur. Penentuan daerah
penelitian ini dilakukan secara purposive. Kota Batu sebagian besar penduduknya
adalah Usahatani, dan salah satu usahatani yang dibudidayakan adalah tanaman
hias dalam hal ini kami memilih tanaman hias Bonsai untuk dijadikan objek
penelitian. Untuk mengetahui saluran pemasaran tanaman Bonsai, kami
mengambil 3 samel dari 15 petani di Kota Batu Malang.
Tabel 2 : Luas Lahan dan Jumlah Produksi dalam dua tahun terahir.

No

Nama

Luas

Jumlah

Luas

Jumlah

Lahan

Produksi

Lahan

Prosuksi

Tahun 2012

Tahun 2013

P. Yono

450 m

10

450 m

15

P. Budiono

451 m

451 m

10

P. Martono

452 m

452 m

12

Dilihat dari tabel 2 dapat dilihat produktifitas di dusun Suko Rembuk


mengalami peningkatan dalam dua tahun terahir.

Pengantar Agribisnis | 16

B. Metode Penentuan Sampel

1. Produsen
Metode penentuan sampel petani tanaman hias Bonsai di Dusun Suko Rembuk
dilakukan dengan metode Simple Random Sampling dengan memilih 3 petani
secara acak sebagai sampel dari 15 petani Bonsai sebagai Populasi. Penentuan
besar sampel yang hanya 3 petani bertujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses penelitian. (Singarimbun dan Effendi, 1989)

2. Pedagang Atau Lembaga Pemasaran


Sampel pedagang adalah orang orang yang terlibat dalam mendistribusikan
Bonsai hasil produk petani hingga kekonsumen akhir. Pedagang perantara
ditentukan dengan metode penelusuran yaitu dengan menelusuri semua pedagang
dan yang mengambil Tanaman hias Bonsai, hasil produksi produsen di derah
sampelpenelitian mulai dari pedagang pengepul (partai), dan pedagang pengecer.

3. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data
primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada petani dan pedagang yang
menggunakan kuisioner yang telah di susun sebelumnya.

4. Metode Analisis Data


Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi secara sederhana
dan selanjutnya di analisis sesuai dengan metode analisis yang sesuai.

Pengantar Agribisnis | 17

Untuk menguji hipotesis (1) diuji dengan analisis deskriptif berdasarkan surve
dan pengamatan yang dilakukan di daerah penelitian . Hipotesis yang digunakan
adalah :
H0 : Jenis saluran pemasaran hanya satu.
H1 : Jenis saluran pemasaran lebih dari satu.
Bila saluran pemasaran lebih dari satu jenis maka hipotesis diterima (H1)
danH0 tolak, artinya terdapat beberapa jenis saluran pemasaran. Apabila saluran
pemasaran hanya satu jenis maka hiptesis (H1) di tolak dan H0 ditrima.
Untuk menguji hipotesis (2) diuji dengan analisis deskriptif, Hiptesis yang
digunakan adalah :
H0 : Tidak ada perbedaan fungsi pemasaran yang dilakukan melalui setiap
saluran pemasaran.
H1 : Terdapat perbedaan fungsi pemasaran yang dilakukan melalui setiap
saluran pemasara.
Bila terdapat perbedaan pelaksanaan fungsi pemasaran pada setiap saluran
maka hipotesis diterima (H1) dan H0 ditolak. Jika tidak terdapat perbedaan
pelaksanaan fungsi pemasaran pada setiap saluran maka setiap hipotesis (H1)
ditolak dan H0 diterima.
Untuk menguji hipotesis (3), dengan menghitung Share margin untuk setiap
saluran pemasaran. Dari hasil tersebut, dapat diketahui besar margin. Keuntungan
yang diterima masing masing lembaga pemasaran. Hipotesis yang digunakan
adalah.
H0

Share margin profit produsen sama untuk setiap saluran pemasaran.

H1

: Share margin profit produsen berbeda untuk setiap satiap saluran

pemasara.

Pengantar Agribisnis | 18

Rumus menghitung margin pemasaran adalah :


Mji= Cij +
Atau

..................................... (1)

Mji = Psi Pbi .................................... (2)

Maka akan diperoleh pemasaran total.


Mj =

..................................... (3)

Keterangan :
Mj = Margin pemasaran total
Mji = Margin pada lembaga pemasaran ke-i
Psi = Harga penjualan pada lembaga pemasaran ke-i
Pbi = Harga pembelian pada lembaga pemasaran ke-i
Cij =Biaya pemasaran untuk melaksanakan fungsi pemasaran ke-i oleh
lembaga pemasaran ke-j
= Keuntungan lembaga pemasaran ke-i
Margin pemasaran terdiri dari biaya biaya untuk melakukan fungsi fungsi
pemasaran dan keuntungan lembaga pemasaran. Margin keuntungan yang tinggi
tidak selalu mengindikasikan keuntungan yang tinggi , tergantung berapa besar
biaya biaya yang harus lembaga lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi
fungsi pemasaran ( Sudiono, 2004 ).
Untuk menghitung bagian yang diterima oleh masing masing lembaga
pemasaran ( Share margin ) digunakan rumus :

Pengantar Agribisnis | 19

Keterangan :
Sm

= Share margin (%)

Pp

= Harga yang diterima produsen dan pedagang (Rp)

Pk

= Harga yang dibayar oleh konsumen (Rp)

Price Pread diperoleh dengan mengelompokkan biaya biaya pemasaran


menurut komponen biaya yang sama.
Jika Share margin produsen pada setiap saluran pemasaran berbeda, maka
H1 diterima dan H0 ditolak. Apabila Share margin produsen pada setiap saluran
pemasaran adalah sama, maka H1 ditolak dan H0 diterima.
Hipotesis (4) dihitung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana.
Hiptesis yang digunakan adalah :
H0

: belum efisien ( Ep 50% )

H1

: sudah efisien ( Ep 50% )

Menurut Soekartawi, 2002 rumus untuk menghitung efesiensi pemasaran :

Bila nilai Ep < 50 %, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya ,


pemasaran di daerah penelitian sudah efisien. Bila nilai Ep 50%, maka H1
ditolak dan H0 diterima.

Pengantar Agribisnis | 20

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi daerah penelitian


Sidomulyo adalah sebuah desa di wilayah kecamatan Batu, Kota Batu,
Provinsi Jawa Timur. Desa ini terletak sekitar 8 Km dari pusat Kota Batu. Desa
ini terkenal dengan Agrowisata bunga atau lebih populer lagi dengan sebutan desa
Bunga. Lebih dari seribu jenis bunga di budidayakan di desa ini. Desa ini
memiliki tiga dusun yakni dususn Tinjumoyo, Tonggolari, dan Sukorembuk.

B. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana di desa sidomulyo pada saat ini dinilai sudah baik meski
ada beberapa yang perlu dibenahi. Prasarana jalan sudah baik tapi masih butuh
perbaikan karena di desa penelitian jalan menuju kesana jalan yang di aspal baru
sebagian dan yang sebagian masih belum. Sarana dan prasarana sangat
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat.Sarana dan prasarana itu
adalah SD, puskesmas pembantu, dan pasar tradisional.
Di desa Sidomulyo ini lahan yang ditanami masyarakat termasuk juga lapak
untuk menjual langsung bunga Hias mereka pada wisatawan yang datang
langsung ke desa Sidomulyo, mengingat desa ini merupakan destinasi wisata
bunga hias.

C. Deskripsi Sampel
Sampel dalam penelitian kali ini terbagi 3 yakni 3 petani tanaman Bonsai, 1
pedagang pengecer,1 pedagang partai (Pengepul), 1 konsumen langsung. Petani
sampel rata-rata berumur 40 tahun keatas dengan pengalaman kerja mulai dari 5
tahun keatas, dan tingkat pendidikan rata rata sekolah dasar.

Pengantar Agribisnis | 21

D. Pemasaran tanaman hias Bonsai


Saluran pemasaran
a. Saluran I : Produsen Konsumen
Pada salurn I ini dapat digambarkan skemanya seperti pada Gambar 1.
Produsen langsung
dari pengecer

Konsumen

Keterangan :
= Pelaksana Fungsi fungsi pemasaran

Gambar 1. Skema Saluran Pemasaran I Pemasaran Bonsai.

Terdapat 1 orang petani sampel. Petani yang memiliki saluran pemasaran


yang sangat sederhana ( didaerah sidomulyo ). Pada saluran I ini produsen/petani
menjual tanaman bonsai kepada konsumen yang datang ke kebun. Jumlah Bonsai
yang di jual selama setahun kemaren (2013) tanaman Bonsai terjual 10 pohon
dengan harga rata-rata 10 juta per pohon. Pemasaran Bonsai dalam saluran I ini
tidak kontinui, karna tidak semua konsumen membeli langsung ke kebon. Karena
tanaman Bonsai ini merupakan tanaman tahunan , maka penjualan pertahunya
hanya bebeapa pohon saja. Pada umumnya pada saluran I harga jual bagi
petani\produsen adalah yang paling tinggi dan Share margin yang paling tinggi.

Pengantar Agribisnis | 22

b. Saluran II : Produsen Pedagang Pengecer Konsumen


Pada saluran II ini dapat digambarkan skemanya seperti pada Gambar 3

.
Produsen

Pedagang
pengecer

Komsumen

Keterangan :
= Pelaksana Fungsi fungsi pemasaran

Gambar 2. Skema Saluran Pemasaran II Pemasaran Bonsai.


Jumlah tanaman Bonsai dalam penjualan setahun yakni 12 pohon Bonsai.
Harga per phon harga yang di bayar konsumen adalah bervariasi antara 8,5 juta
sampai 15 juta perpohon tergantung jenis dan ukuran. Bonsai dipasarkan oleh 1
orang pedagang pengecer. Semua produsen (petani sempel) terlibat dalam saluran
II pemasaran Bonsai.
Pedagang pengecer ini langsung membeli buah jeruk ke petani bonsai/
produsen, dan mereka menjual secara mengecer di kota malang ( pasar bunga
Seplindit). Pedagang pengecer membayar produk secara kontan kepada produsen.

Pengantar Agribisnis | 23

c. Saluran III : Produsen Pedagang partai Konsumen ( biasanya


Proyek untuk taman di Hotel )
Pada saluran ini dapat digambarkan skemanya seperti pada Gambar 3.
Produsen/petani
Bonsai

Pedagang
pengepul/
pembeli partai

Konsumen dalam
pembelian besar

Keterangan :
= Pelaksana Fungsi fungsi pemasaran

Gambar 3. Skema Saluran Pemasaran III Pemasaran Bonsai.


Pada saluran III, Produsen/petani Bonsai menjual tanamannya kepada
pedagang pengepul atau biasanya mereka menyebutnya pedagang partai untuk
sebuah proyek misal Proyek untuk membuat tanaman di hotel taman kota dll.
Selama tahun 2013 petanin menjual 15 pohon yang harganya berkisar 6,5 juta
sampai 10 juta. Msistem ini pedagang hanya bersifat perantara atau sering di sebut
makelar, pedagang membayar tanaman kepada produsen setelah proyeknya itu
selesai. Jadi petani menerima pembayaran jika proyek itu sudah terlaksana.

Pengantar Agribisnis | 24

E. Fungsi Fungsi pemasaran


Fungsi fungsi pemasaran merupakan hal yang penting dalam proses
pemasaran tanaman Bonsai setiap lembaga pemasaran melakukan fungsinya
sesuai dengan kebutuhan lembaga itu.
Dari hasil penelitian diperoleh fungsi fungsi pemasaran yang dilakukan oleh
setiap lembaga pemasaran tanaman Bonsai dapat di liahat pada tabel 1.
Tabel 1. Fungsi fungsi pemasaran tanaman bonsai saluran I
No Fungsi Pemasaran
1 Penjualan
2 Pembelian
3 Transortasi
4 Pembiayaan
5 Penangungan resiko
6 Informasi Pasar
Keterangan : Y = melakukan

Produsen Konsumen
Y
T
T
Y
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
T= tidak melakukan

Tabel 1. Dapat diketahui bahwa pada saluran pemasaran I Produsen yang


sekaligus pengecer melakukan 5 fungsi pemasaran yaitu : penjualan, transportasi,
pembiayaan, penanguhan resiko, informasi pasar, dan hanya satu fungsi
pemasaran yang tidak dilakukan yaitu pembelian karena Bonsai yang di jual
adalan miliknya sendiri.
Pada saluran II pedagang pengecer melakukan 6 fungsi pemasaran yaitu
pembelian, penjualan, transportasi,penanguhan resiko, informasi pasar. Produsen
melakukan fungsi penjualan dan konsumen hanya melakukan satu fungsi
pemasaran yakni pembelian. Pelaksanakan fungsi pemasaran di saluran II dapat
dilihat pada tabel 2.

Pengantar Agribisnis | 25

Tabel 2. Fungsi fungsi pemasaran tanaman Bonsai saluran II


No Fungsi Pemasaran
1 Penjualan
2 Pembelian
3 Transortasi
4 Pembiayaan
5 Penangungan resiko
6 Informasi Pasar
Keterangan : Y = melakukan

Pedagang Pengecer Konsumen


Y
T
Y
Y
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
T= tidak melakukan

Pada saluran III pedagang pengecer melakukan 6 fungsi pemasaran yaitu


pembelian, penjualan, transportasi,penanguhan resiko, informasi pasar. Produsen
melakukan fungsi penjualan dan konsumen hanya melakukan satu fungsi
pemasaran yakni pembelian. Pelaksanakan fungsi pemasaran di saluran II dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Fungsi fungsi pemasaran tanaman Bonsai saluran III
No Fungsi Pemasaran
1 Penjualan
2 Pembelian
3 Transortasi
4 Pembiayaan
5 Penangungan resiko
6 Informasi Pasar
Keterangan : Y = melakukan

Pedagang Pengecer Konsumen


Y
T
Y
Y
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
T= tidak melakukan

F. Marketing Margin dan Prices Spread


Marketing margin adalah selisih antara harga yang diterima produsen dengan
harga yang dibayar konsumen. Marketing margin untuk setiap saluran pemasaran
tanaman hias Bonsai dapat dilihat pada tabel 1,2 dan 3.
Pada saluran I produsen/petani bonsai langsung menjual tanaman hias bonsai
langsung pada konsumen, artinya tidak melalui lembaga perantara dalam

Pengantar Agribisnis | 26

memasarkan hasilnya. Oleh karena itu, Share margin biaya penasaran cukup kecil.
Yakni hanya biaya retribusi 5%, utuk transportasi tidak ada biaya keluar karena
petani langsung menjual dilahan dan jika ingin melakukan pengiriman akan di
tambah sesuai dengan tempat tinggal konsumen, artinya penjualan yang di
sepakati belum termasuk ongkos kirim. Biaya produksi untuk tanaman bonsai
adalah 45% biaya produksi sudah termasuk biaya perawatan dan penanguhan
resiko. Dan Share profit produsen pada saluran I adalah 45%, share profit cukup
besar karena tanaman ini merupakan tanaman tahunan. Dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Marketing Margin dan Share Margin Pada Saluran I

Uraian
Harga jual Produsen
Biaya Produksi
Biaya Transportasi
Biaya Retribusi
Biaya Pemasaran
Profit Produsen
Harga Beli Konsumen

Price Spread
Rp/Pohon
10000000
4500000
0
500000
0
5000000
10000000

Share margin
(%)
100%
45%
5%
50%
-

Untuk saluran II Share harga jual adalah 74.5% biaya produksi adalah
47.4% dan profit margin produsen adalah 47.4% . Pedagang pengcer mempunyai
profit margin sebesar 9.9%. Biaya perawatan 3.6% biaya ini meliputi pot karena
dari produsen pedagang tidak mendapatkan itu, perawatan setiap hari karna
tanaman bonsai merupakan tanaman yang lama terjualanya.
Price spread dan share margin profit pedagang pengecer tergolong cukup
besar. Harga beli konsumen konsumen pada saluran pemasaran II ini adalah
Rp12.750.000,- maka dapat diperoleh besarnya marketing margin

sebesar

Rp3250000,- atau dengan share margin sebesar 25.5%.

Pengantar Agribisnis | 27

Tabel 5. Marketing Margin dan Share Margin Pada Saluran II

Uraian
Harga Jual Produsen
Biaya Produksi
Biaya Transportasi
Biaya Retribusi
Biaya Pemasaran
Profit Produsen
Harga Beli Pedagang Pengecer
Biaya Produksi
Biaya Transportasi
Biaya Retribusi
Biaya Pemasaran
Biaya Perawatan
Profit Pedagang Pengecer
Market Margin
Harga Beli Konsumen

Price Spread
Rp/Pohon
9500000
4500000
500000
4500000
9500000
500000
750000
300000
450000
1250000
3250000
12750000

Share margin
(%)
100%
47.4%
5.2%
47.4%
74.5%
4%
6%
2%
3.6%
9.9%
25.5%
-

Saluran III diketahui bahwa price spread harga jual produsen adalah
Rp9300000,- dengan share margin sebesar 77.5% biaya kransportasi disaluran
ini ditanggung pengepul . Biaya tribusinya sebesar 5.3% dan profit produsenya
adalah Rp 4300000,- dengan share margin sebesar 46,3%.
Harga jual pengepul adalah Rp 12000000,- lebih murah di bandingkan
dengan pedagang pengecer, karena sistem pengepul disini dartikan sebagai
makelar proyek, jadi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjual lagi
prodak yang sudah di belinya.

Pengantar Agribisnis | 28

Tabel 5. Marketing Margin dan Share Margin Pada Saluran III

Uraian
Harga Jual Produsen
Biaya Produksi
Biaya Transportasi
Biaya Retribusi
Biaya Pemasaran
Profit Produsen
Harga Beli Pengepul
Biaya Produksi
Biaya Transportasi
Biaya Retribusi
Biaya Pemasaran
Profit Pengepul
Market Margin
Harga Beli Konsumen

Price Spread
Rp/Pohon
9300000
4500000
500000
4300000
9300000
750000
350000
300000
13000000
2700000
1200 0000

Share margin
(%)
100%
48.4%
5.3%
46.3%
77.5%
6.2%
3%
2.5%
10.8%
22.5%
-

Dari uraian marketing margin profit produsen dan share margin dapat
dilihat atau diketahui besarnya share margin profit di setiap saluran pemasaran
yaitu :
Pada saluran I

Price Spread Rp 5000000,-

Share margin 50%

Pada Saluran II

Price Spread Rp 3250000,-

Share margin 25.5%

Pada saluran III

Price Spread Rp 2700000,-

Share margin 22.5%

Dapat dilihat bahwa Share margin profit produsen paling besar yakni
saluran I, kemudian saluran II dan yang terkecil adalah saluran III. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh faktor harga jual tanaman Bonsai itu sendiri.

Pengantar Agribisnis | 29

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
4. Terdapat 3 saluran pemasaran yang ada di daerah penelitian yakni Saluran I :
Produsen konsumen, Saluran II : Produsen Pedagang pengecer
konsumen. Saluran III : Produsen Pengepul/makelar konsumen.
5. Fungsi pemasaran disemua saluran pemasaran adalah sama.
6. Share margin profit terbesar adalah saluran I yakni 50% ddan yang terkecil
adalah saluran saluran III yakni 22.5%.

Saran
Beberapa saran dalam penelitian ini adalah :
1. Petani disarankan menjual Bonsai langsung kekonsumen tanpa melalui
lembaga lembaga lain, sehingga harga jual tanaman bonsai menjadi lebih
tinggi.
2. Perlu adanya inovasi, selama ini tanaman bonsai merupakan tanaman
tahunan, mungkin perlu ada beberapa inovasi agar tanaman bonsai ini bisa
menjadi tanaman yang pembudidayaannya tidakmemakan waktu yang
cukup lama.
3. Daerah penelitian merupakan daerah destinasi wisata, alangkah baiknya
jika ada kalanya dilakukan pameran atau kontes agar dapat menarik
peminat tanaman bonsai.

Pengantar Agribisnis | 30

DAFTAR PUSTAKA
-

Hatauruk, J., 2013. Tata niaga hasil pertanian. UNIKA, Medan

Sudiyono, A, 2004. Pemasaran pertanian. UMM press, Malang.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis,


Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,


Yogyakarta

Assauri S, 1993. Manajemen Pemasaran. Rajawali Jakarta.


.., 1992. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi.
Penertbit Rajawali Press Jakarta.
Buchari Alma, 1992. ManajemenPemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit
Alfabet Bandung

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisipemasaran/

http://kupangblog.blogspot.com/2013/03/konsep-dan-fungsi-fungsipemasaran.htm

http://dewiayu-dewiayu.blogspot.com/2012/02/pengertian-marjinpemasan.html

Pengantar Agribisnis | 31

Lampiran

KUESIONER BAGI TENGKULAK/PENGEPUL

Indek Responden
1

Nomor Sampel

01

Nama

Bpk. Yudi

Alamat Desa

Bumiayu

Kecamatan

Kedungkandang

Kota

Malang

Tempat Tanggal Lahir

Tanggal 4 Bulan 7
Tahun 1981

Pendidikan Terahir

Jenis Kelamin

Tlp / Hp

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.

Tidak Sekolah
SD
SMP/MTs
SMA / Aliyah / STM
Sarjana
...................
Laki Laki
Perempuan

Pengantar Agribisnis | 32

10

Berapa lama menjadi pedagang ?

7 Tahun

11

Apa Pekerjaan Utama ?

Pedagang Tanaman Hias

12

Adakah Pekerjaan Selain


Berdagang ?

13

Posisi tingkatan pedagang ?

a. Baltik desa ................


b.

Baltik Kecamatan ............

c. Pedagang besar ..................


d. Lainnya Pedagang Pasar Seplindit

14

Darimana mendapatkan barang ?

Kota Batu

15

Bagaimana cara membeli ?

16

Berapa harga Beli ?

9500000 15000000

17

Volume pembelian ?

5 10 per tahun

18

Apa setelah membeli ada


perlakuan husus terhadap barang
?

19

Jika memang dilakukan perlakuan


sebelum menjual berapa biaya
yang harus dikeluarkan ?

a. Didatangi
b. Mendatangi

a.
b.
c.
d.
e.

Penjemuran
Persortiran
Grading
Packaging
Lebeling

Pengantar Agribisnis | 33

20

Berapa volume penjualan per


bulan ?

100 Per bulan

21

Berapa harga jual ?

12000000 20000000

22

Jumlah Komoditi yang


diperdagangkan ?

Banyak

23

Berapa volume pembelian dan


penjualan dalam sebulan ?

1-3

24

Apakah ada biaya pengangkutan/


transportasi ?

25

Jika Ya berapa rata-rata per bulan


?

100000

26

Kemana barang itu akan dijual


kembali ?

Konsumen ahir

27

Berapa Share terhadap petani ?

a. Ya
b. Tidak

25.5 %

Pengantar Agribisnis | 34

KUESIONER BAGI PETANI

Indek Responden
1

Nomor Sampel

Nama

Bpk. Yono

Alamat Desa

Jln. Mawar Merah dusun Sukorembok desa


Sidomulyo RT 04 RW

Kecamatan

Batu

Kota

Batu

Tempat Tanggal Lahir

Tanggal 27 Bulan 2
Tahun 1953

h.
i.
j.
k.
l.
m.
c.
d.

Tidak Sekolah
SD
SMP/MTs
SMA / Aliyah / STM
Sarjana
...................
Laki Laki
Perempuan

Pendidikan Terahir

Jenis Kelamin

Tlp / Hp

10

Jumlah Anggota Keluarga

11

Pekerjaan Utama

Petani Bunga Hias/Bonsai

12

Pekerjaan Selain Bertani

13

Status Pekerjaan Saat Bertani

14

Penghasilan Rata-Rata Per Bulan

a. Buruh Tani
b. Pemilik Lahan dan Pengelola
c. Pemilik Modal
d. Lahan sewa dan pengelola
2500000 3000000

Pengantar Agribisnis | 35

15

Lamanya Berusaha Tani

34 Tahun

16

Apakah Anda Menjadi Anggota


GAPOKTAN ?

17

Apa Nama GAPOKTAN yang Anda


Ikuti ?

18

Kedudukan dalam Kelompok

19

Luas Lahan yang Digarap

20

Apa Jenis Komoditas yang Ditanam


?

21

Berapa Jumlah Produksinya ?

7 15 per tahun

22

Kemana Menjual Hasil Tanamnya ?

Konsumen langsung

23

Bagaimana Sistem Penjualannya ?

24

Berapa Jual Produknya ?

a. Sistem Tebas
b. Sistem Pengepul
c. Lain Lain
5000000 15000000

a. Ya
b. Tidak

a.
b.

Pengurus
Anggota

a. Milik ............................Ha
b. Sewa 450
Ha
c. Penggarap ................ Ha
d. Lain Lain
Tanaman Hias dan Bonsai

Pengantar Agribisnis | 36

Dokumentasi

Pengantar Agribisnis | 37

Anda mungkin juga menyukai