Nilai D
Nilai D
111-1349
ABSTRAK
I'engglmaan radiasi ioni.wsi terutama sinar gamma dan berka.~ elektron (electron heam) clalam herhagai
hidanK industri te/'ll,~ meninKkat secara signifikan dalam liga dekacle terakhi,.. Salah satu al'likasillya yanK
lelah digunakan .~ecara komersial adalah slerilisasi peralalan medis (medical devices) dOli sediaall farmasi
(pharmaceulical).
Sler!lisasi radiasi ionisasi merupakan salah salu cara slerilisasi dengan menggunakan
radiasi ionisasi baik menggunakan sinar gamma yang berasal dari radioisolOp (Co-60) alau berkas eleklron
dari mesin pengakselerasi eleklron (MBE). Beberapa peralalan medis seperli syringes. kaleler. graf lulang
(bone graft). hemodializer. kanlung darah (blood hag). donor sel. wrung langan hedah dan sediaan farmasi
(ohal injeksi. oha! mala. tetrasiklin, neomycin sulfal, hahan haku ohal dll) lelah dislerilkan dengan leknik
radiasi. Bi/a dihandingkan dengan leknik kom'ensional, sterilisasi radiasi mempunyai beherapa keunlungan
anlara lain: lidak meninggalkan residu kimia seperti halnya pada gas 10, tidak menimhulkan kenaikan
temperatur yang berarti, dapat dilakukan pada produk dalam kemasan akhir, proses sterilisasi dilakukan
pada lemperatur kamar, proses mudah dikontrol dengan mengatur waklu iradiasi. /Ji.mmping keunggulam
lersehlll terdapal juga kekurangan leknik sterilisasi radiasi yaitu heherapa produk dapat rusak pada dosis
terlentu dan penelrasi radiasi terhadap produk lerbalas (Ierutama E-beam). Untuk mendapalkan
hasil
sterililas produk yang optimal (kerusakan pada produk yang dislerilkan seminimal mungkin) diperlukan
adanya pengetahuan lentang cara-cara slerilisasi radiasi yang haik yang telah dituangkan dalam salu seri
standar internasional (ISO) yaitulSO
11137, ISO 11737 dan ISO 13409.
PENDAHULUAN
stcrilisasi
(bioiogics)(ll.
Ilmiah Teknologi
polimcr/plastik),
obat-obatan (antibiotika).
jaringan
lunak (soft tissue). graft tulang
akan mengalami
kerusakan bila diperlakukan dengan sterilisasi panas.
Oleh sebab itu cara sterilisasi dingin scpcrti radiasi
pcngion mcrupakan
altcrnati r yang baik untuk
mcnstcrilkan
produk-produk
yang
tidak tahan
terhadap panas. Cara sterilisasi dcngan gas ctilcn
oksida sudah mulai ditinggalkan
kan:na adanya
bahaya yang ditimbulkan gas EtO bersil~lt toksik dan
karsinognik (3).
Secara umum ada dua jcnis radiasi pcngion
yang banyak digunakan untuk stcrilisasi yaitu 1.1~I:
I. Sinar gamma yang dipancarkan dari radioisotop
cobalt-60 atau cesium-13 7
2. Berkas elektron
(electron
heam)
merupakan
elektron berenergi tinggi yang dihasilkan dari
akselerator clektron' atau mesin berkas elcktron.
Radiasi ionisasi dapat dipcrolch melalui dua
sumber yang berbeda seperti radioisotop dan mesin.
Radioisotop yang paling umum digunakan secara
komersial untuk menghasilkan sinar gamma adalah
adalah
kobalt-60
dan cesium-137.
Sedangkan
elektron berenergi tinggi dihasilkan dari suatu mesin
berkas elektron (MBE).
Baik radiasi bcrkas elcktron maupun radiasi
sinar gamma membcrikan efck yang sarna tcrhadap
materi yang diiradiasi yaitu tcrjadinya perubahan
terhadap bcrbagai ikatan kimia dan molckulcr. sel
reproduktif dari mikroorganismc.
Stcrilisasi
radiasi
mempunyai
bebcrapa
78
Part 3: Guidance on
of Bioburden data
Health Care Products
Substantiation of 25
kGy as a Sterilization
Dose for Small or
Infrequent Production Batchs.
Selain
standar
internasional,
Dalam
Farmakope Indonesia Edisi IV disebutkan bahwa
dosis sterilisasi
yang digunakan
untuk produk
kesehatan adalah 25 kGy Namun dalam beberapa hal
dosis yang lebih rendah dapat digunakan bergantung
dari kandungan mikroba awal dan jenis mikroba serta
faetor-faktor lainnya II I).
Di dalam kelima seri standar internasional
tersebut diatas dibahas secara rinci bagaimana cara
menentukan jumlah kontaminasi awal suatu prod uk,
Il1ctodc pcnentuannya. cara mcmvalidasi, penentuan
dosis
vcrilikasi
hingga
cara penentuan
dosis
stcrilisasi sehingga dosis radiasi dibawah 25 kGy
dapat digunakan apabila produk yang akan disterilkan
diproscs scsuai dengan cara memproduksi yang baik
(GMP) untuk meminimalkan jumlah mikroba awal
(bioburdcn). Sedangkan untuk peralatan medis yang
diproduksi dalam jumlah sedikit atau produksinya
jarang maka dapat dipilih dosis 25 kGy sebagai dosis
sterilisasi.
STERfUSASf PRODUK KESEHATAN (HEALTH CARE
PRODUCTS) DENGAN RADfASf BERKAS ELEKTRON
Darmall'an Danvis
Selain
pemahaman
ten tang
standar
intcrnasional yang tclah discbutkan diatas. dipcrlukan
juga pengetahuan tentang efek radiasi pada matcrial
penyusun produk dan pengemas sehingga diperolch
tingkat jaminan
kualitas
yang
tinggi
lkngan
kcrusakan yang sCll1iniinal mungkin tcrhadap produk
yang disterilkan.
FASILITAS AKSELERATOR
ELEKTRON
Akselcrator
clcktron
atau
mcsin
bcrkas
20 mA)
50
gikeV,
tinggi
scdang
/SSN /41/-/3./9
beberapa
kelebihan
yaitu kemampuan
penetrasi
elcktron
yang
tinggi
sehingga
dapat
lIntuk
mensterilkan
produk
dalam
kernasan
akhir:
tleksibilitas pcrlakuan produk dan keeepatan dosis
yang tinggi. Adanya keeepatan dosis yang tinggi
rnenyebabkan MBE semakin banyak dipilih sebagai
cara sterilisasi dibandingkan dcngan sinar gamma
(l3.IS]
yang terdapat
di Indonesia
PTAPB-BATAN
Lokasi
Aolikasi
PATIR-BATAN
Proses
oroduksi
ban
Curing
modifikasi
PT.Bridgestone
of surface
sifat
permllkaan
Ind.
coating.
Stcrilisasi
graft
tulang,
Beberapa
rumah
sakit amnion,
di material
PT.
Gaiah
produksi
Tunggal
Jenis MBE
Untuk
terapi
kanker
Akselerator
LlNAC
Semarang
oolimer
dan
lain-lain.
MBE
(300
keV,
mA)
hidrogel,
modifikasi
sirat
dan proses
hidrogel;
pembuatan
pembalut
luka
1050
mA)
(2
MeV,
menunjukkan
kharakteristik
dari distrihusi dosis
elektron yang dipcrcepat dari MBE 5
MeV dalam air sebagai fungsi dari kedalaman.
Ketidakseragaman
dosis
yang
dihasilkan
oleh
elektron menimbulkan suatu konsep lise/III range (ru)
dari elektron. Ru adalah kedalaman dimana dosis
yang tcrima oleh kedua permukaan material sarna
dengan dosis yang menembus
material
(dosis
permukaan dan dosis kcluar). Konsep ini digunakan
scbagai dasar dalam mcnentukan energi dan arus
yang akan digunakan untuk meradiasi suatu material
dengan
memperhatikan
ketebalan
dan densitas
material yang akan diiradiasi.
(depth-dose)
,.I."~",.I~;.
/"
'....
~<:~)""i;~;'~<)
':",'.
Productp';,
~? .".-);:"t::" /: :'..
"","
...
'III
~.
Gambar
KARAKTERISTIK
ELEKTRON 1131
o
S 75
DARI RADIASi
.I
.5O
,25
Kedalaman p'oduk, em
Gambar
hesar \ 00 % (peak
80
Edisi khusus.Juli
/SSN /4/1-/349
2006
Terbentuknya
intramolecular
crosslink/
intermolecular
crosslink yang disebut dengan
base damage
Kebanyakan mikroorganisme
mampu untuk
mcmperbaiki
kerusakan
single
strand
break.
Beberaspa
literatur
menyebutkan
ballWa
mikroorganisme
yang
sensitif
tidak
dapat
memperbaiki
double
strand
breaks,
sedangkan
mikroorganisme yang menunjukkan resistensi yang
lebih tinggi mempunyai kapasitas untuk memperbaiki
double strand breaks.
lID
o
S
75
\I
,
,,,
,,
,,,
,,
,.,
,
"
\
\
\
\
,
,,
,.
I
2
K.dalaman
Gambar
\
\
+
\
J
produk. em
OH
+ e- aq +
1-12 +
1-1202
1-(30+
141
Gambar
4. Kerusakan
radiasi
/SSN /4/1-/349
molekul-molekul
biologi
skematik dapat digambarkan
yang penting.
sebagai berikut:
Secara
dengan
kurva
dosis/respon
yang
berbeda
Efek langsung
RADIASI
berbeda
pula.
AIR K<odolm>.~"",W<u1
RAD~
BEBAS
:
=01
+
TA1tf:RT
Difuind11<olb.b"
Terhadap
Radiasi
Respon. mikroorganisme
terhadap
radiasi
diukur dari suatu kurva inaktivasi atau kurva
dosis/respon. Kurva ini dibuat dengan cara meradiasi
mikroorganisme yang memiliki jumlah awal tertentu
pad a beberapa dosis radiasi. Ada 3 bentuk umum dari
kurva inaktivasi.yaitu:
I. Kurva survival eksponensial (exponential survival
curve). Terdapat hubungan linier an tara fraksi
yang dapat bertahan
hidup (survivc)
yang
dinyatakan
dalam log dan dosis. l3eberapa
mikroorganisme yang sensitive terhadap radiasi
umumnya menunjukkan kurva ini.
2. Kurva survival berbahu (shouldered
survival
curve). Membentuk kurva bahu pada dosis yang
relatif rendah dan diikuti dengan linier pada dosis
yang semakin tinggi. Terbentuknya kurva bahu ini
karena adanya perbaikan (repair) kerusakan yang
terjadi pada dosis rendah.
3. Kurva survival konkaf (concav survival curve).
Fraksi yang bertahan hidup bcrkurang dcngan
hcrtal11hahnya dosis . .lcnis kurva ini dischul
konkar dcngan ekor yang resistcn. Kurva jenis ini
umumnya tet:iadi pada populasi mikroha yang
hcterogen atau populasi campuran.
Kurva inaktivasi mikroorganisme ditunjukkan oleh
Gamhar 5.
Oleh karena itu mikroorganisme
dari jenis
herbeda akan memberikan
respon radiasi yang
Proseding Perlemuan dan Presenlasi IImiah Teknologi
Akse/eralnr dan Aplikasinya
"disi khll.\lIs. .fuli 2006 : 78 - 86
,~,
1~'
'.-
shO\ddefed
w'
DoSIS (k(M
Gambar
5. Respon mikroorganisme
radiasi dan nilai 010
terhadap
82
oli
radiodurans
MIKROBA
ric\ls
ilus
E601
(kGv)
2,2SPORA
YEAST
sp
faecium
sandida
aureus
/SSN 14/1-/349
mikroorganisme.
Beku
Dalam
vakum
Air
%
Salin'
5 iradiasi
Salin -60C
+mata
Medium
Nilai
1,4
tO,O
13,0 DIO
0,2
3,0
1,7
0,5
0,6
0,09
0,03-0,06
2,6
Kering
0,4
gelatin
Salep
Buffer
pospat
Buffer
pospat
gelatin
Mikroorganisme
kering
Salin
+ 5subtilis
%typhimurium
gelatin
Bacillus
Senyawa
G
igi dan
organic
mulut
Salmonela
Sacharomyccs
cerevisiae
Buffer pospat
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI .RESPON MIKROORGANISME TERHADAP RADIASI
Mikroorganisme
yang berbeda jenis akan
mcmbcrikan respon terhadap radiasi yang berbeda
sehingga akan menghasilkan kurva dosis/respon yang
bcrbeda pula. Kondisi fisika dan kimia lingkungan
dimana mikroorganisme itu diradiasi juga mempunyai
efek yang berarti pada responnya terhadap radiasi.
Faklor-faklor yang mempengaruhi respon
mikroorganisme tcrhadap radiasi antara lain:
1. Tempcratur
Kondisi beku meningkatkan resistensi mikroba
vcgctatif. Mikroorganisme lebih bersifat sensitif pad a
lingkungan cair dibandingkan dengan iradiasi dalam
keadaan beku. Peningkatan
ini disebabkan oleh
imobilisasi radikal bebas dan menccgah difusinyajika
mcdiumnya
adalah
beku, schingga
efek tidak.
langsung sangat terhambat.
2. Oksigen
Radikal bebas dapat bereaksi dengan molekulmolekul oksigen dan reaksi tersebut sangat berarti
karena akan menghasilkan radikal-radikal peroksi,
yang beberapa
diantaranya
dapat menyebabkan
pengrusakan
secara
biologi.
Pada
umumnya,
mikroorganisme
menjadi lebih sensitif terhadap
radiasi dcngan adanya oksigen dibandingkan tanpa
oksigen.
Efek
letal
ionisasi
radiasi
pada
mikroorganisme meningkat dengan adanya oksigen.
Scbaliknya pad a kondisi bebas oksigen total, baik
dalam kondisi basah maupun kering, resistensi
mikroba biasanya meningkat.
STER/L1SAS/ PRODUK KESEHATAN (HEALTH CARE
PRODUCTS) DENGAN RAD/AS/ BERKAS ELEKTRON
Darmawan Darwis
3. Air
Mikroorganisme lebih tahan terhadap radiasi
dalam keadaan kering dari pada adanya air atau
kandungan air aktif tinggi. Dalam kondisi air aktif
rendah atau kering, jumlah radikal air bebas yang
dihasilkan olch radiasi adalah rcndah schingga efck
kerusakan akibat rcaksi tidak langsung juga kecil.
Untuk bakteri bentuk spora, adanya kandungan air
yang rendah dari spora mcrupakan penyehab utallla
dari resistensi
bakteri spora tcrhadap
radiasi.
Kandungan air protoplas spora kurang dari 10 %
beratnya, sebaliknya bakteri vegetatif mengandung
70% beratnya. Jadi kerusakan tidak langsung yang
disebabkan oleh serangan radikal bebas yang berasal
dari intraselular air menjadi sangat kecil pada bakteri
spora. Selama germinasi, kandungan air protoplas
spora bcrtambah dan karena itu resistensi radiasinya
sangat berkuning.
4. Siklus sel (cell cycle)
Kebanyakan
mikroorganismc
menunjukkan
resistensi yang lebih tinggi pad a fase pertumhuhan
stasioner dari pada fase pertumbuhan logaritmik. Ini
mungkin disebabkan
oleh dcgradasi
DNA yang
lambat dan kemampuan
mempcrbaiki
kcrusakan
single break yang tinggi dalam fase stasioner.
5. Bahan kimia
Komposisi medium dimana mikroba itu hcrada
dapat menyebabkan mikroha tcrlindungi (resistensi
bertambah) atau
menjadi lebih sensitif terhadap
radiasi.
Senyawa-senyawa
kimia yang bcrsilat
melindungi
bekerja dengan cara menghabiskan
oksigen (oxygen depletion) selama iradiasi. Senyawasenyawa tersebut antar lain 1-12S, alkohol alilatik,
dimetil sulfoksid,
tiourea. gliserol, sistcin dan
glotation. Sebaliknya,' senyawa-senyawa
nitrat dan
nitrit menyebabkan mikroba menjadi sensitil'.
TINGKAT
(STERILITY
JAMINAN
ASSURANCE
STERILITAS
LEVEL, SAL)
1171
/SSN 1411-/349
alat kesehatan
SAL 10-6
Bone graft
Syringes
.Jarum suntik
Benang suntik
.Tetes mata
Sarong tangan bedah
Pisau bedah dan peralatan
operasi lainnya
.Internal cateter
LANGKAH:-LANGKAH
DALAM
NENTUKAN DOSIS STERILISASI
ME12,7-11
Berdasarkan
ketentuan
dalam
standar
Internasional
ISO 11137, maka pcncntuan dosis
steriliasi produk kesehatan dapat dilakukan dengan
langkah-Iangkah sebagai bcrikut:
I. Pcnentuan nilai SAL.
Scbelum suatu produk
kesehatan disterilkan dengan radiasi, maka harus
ditentukan
tcrlebih
dahulu
tingkat jaminan
sterilitas (SAL) yang diinginkan. Untuk produk
yang berkontak langsung dengan tissue/darah.
SAL = 10.6
2. Tentukan
kontaminasi
awal
mikroorganisme
(bioburden).
Untuk menentukan jumlah mikroba
yang mengkontaminasi
prod uk kesehatan dapat
digunakan teknik yang sesuai seperti swabbing.
flushing, vortex mixing dan lain sebagainya
3. Tentukan
dosis v.erifikasi.
Setelah jumlah
kontaminasi awal produk didapatkan. maka'dosis
verifikasi dapat diketahui dengan melihat pad a
Tabel B I
4. Iradiasi produk pada dosis verifikasi.
Setelah
dosis verifikasi
didapatkan,
maka sejumlah
sam pel (100 sampcl)
diiradiasi
pada dosis
verifikasi tersebut. Kemudian terhadap sam pel
terse but
dilakukan
penghitungan
jumlah
kontaminasi yang masih ada . .Iika tidak terdapat
lagi mikroorganisme hidup pada sam pel tersebut.
dosis verifikasi dapat diterima.
5. Oosis sterilisasi yang digunakan.
Setelah dosis
verifikasi diterima, maka dosis sterilisasi yang
diperlukan dapat dilihat pada Tabel B I pada SAL
10.6
/SSN f./1I-/3./9
f:]
Prod
uk
tetrasiklin.
hidrokortison
Bahan
13ahan
baku
baku Contoh
oitment
NO Salep
I'engemas
Botol
Baby powder.
powder,
plastik,
cosmetic
Botol
herbal
brush.
tetes
mix
Preparat
Salep
kulit
mata
Tetracycline
Salep
Atropine
chloramphenicol,
neomisin
sulfat,
tropical
sullilt
powder,natrium
fluorosein.
Pitostignin
papain,
tetrasiklin
salisilat.
Bentonite
powder,
ergot
dan
neomisin
dll
shooting
Kontainer
powder
plastik
ekstrak
kering
beladona
mata,
eye
cleaner
Tutup
solution.
botol
skin
iI'~
0~:~
~ .,.....,.......
..........
'" I~
r-;1
r:::::::::I~
[illc:JCJ
~~~
Tissue gran
. Jt.'
Pembalut
luk hldrogef
Hemodlalloer
Gambar
6. Produk kesehatan
disterilkan
yang telah
dengan elektron beam
(gloves)
(surgical wear)
Tissue
Gaft
Kateter
NO III Sarung
Consumer
Produk
Contoh
graft
13alon
kateter,
Lateks
Kondom,
Cotton
buds
tanganSarung
Hidrogel
Graft
amnion
13aju
Pengemas
bedah
Sarung
tangan
bedah,
ekperimen
Ioperasl
Tulang,
Pembalut
Amnion,
luka
hidrogel,
BotolTulang.
plastik,
Botol
tetes
Pembun
kus
alat
bedah
Lensa
kateter
Surgical
caps
membran,
tendon
Kontainer
mata, kontak
Tutup
plastik
botol
I Surgic~1 gowns, Masker
Jaringan
lunak
[I]
Http://W\.V\V.Z<.J.IS.COI11.
Plastics
Sterilization
of
[2] International
Standard
Organization
(ISO)
11137, Sterilization of Health Care Products Requirements
for Validation
and Routine
Control - Radiation Sterilization, first edition.
1995.
[3] GEORE
WEST,
Different
Sterilization
Methods, UNDP/RCAIIAEA RTC on Industrial
Radiation Sterilization:
Regulation, Standard
and Enforcement, Kuala Lumpur, Malaysia,
]996
[4] NORIMAH
YUSOF,
Dose
Setting
for
Sterilization of Medicall Devices, UNDP/RCAI
IAEA RTC on Industrial Radiation Sterilization:
Regulation, Standard and Enforcement, Kuala
Lumpur, Malaysia, ]996
[5]
HttpIIWWW.Zeus.Com.
Sterilization of Plastics
85
ISSN 1./11-13./9
Population of Microorganisms
edition, 1995
on Products, first
ISO 11737Devices
Regulation,
Standard
and
Kuala Lumpur, Malaysia, 1996
[18]Http://WWW.
ECD.com, Product
Why industry uses radiation?
sterilization,
86