OMM Kelompok 2 (BSC)
OMM Kelompok 2 (BSC)
PELAYANAN KESEHATAN
BALANCED SCORECARD (BSC)
OLEH : Kelompok 1
Silvia Nur Farida
101311123001
Yusi Rohana
101311123021
Isha Winda S.
101311123031
Riana Anugrah A.
101311123041
101311123051
101311123061
Nita Istiqomah
101311123071
Elly Magdalena
101311123081
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, maka kami dapat menyelesaikan makalah Tugas Organisasi dan
Metode Manajemen Pelayanan Kesehatan. Topik yang kami bahas yaitu,
Balanced Scorecard (BSC).
Adapun maksud dan tujuan dalam menyelesaikan tugas makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Metode Manajemen Pelayanan
Kesehatan serta menambah pengetahuan mengenai materi tersebut. Upaya yang
kami lakukan, semoga Bapak Dosen selalu memberikan bimbingan pada kami,
agar mendapatkan nilai yang kami harapkan dan dapat menyampaikan persepsi
dan standar pendidikan di Universitas Airlangga Surabaya khususnya dalam mata
kuliah Organisasi dan Metode Manajemen Pelayanan Kesehatan. Pola dan
penyajiannya diharapkan dapat dimengerti dan dapat digunakan sebagai media
pembelajaran.
Akhir kata, kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan demikian kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat
kami harapkan dari pembaca akan sangat membantu untuk menyempurnakan
makalah ini.
Surabaya, Oktober 2013
Tim Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1
2.2
Pengertian..................................................................................................2
2.3
Konsep umum............................................................................................3
2.4
2.4
2.5
3.2
Kesimpulan..............................................................................................27
4.2
Saran........................................................................................................27
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan teknologi yang
semakin maju menuntut adanya penggunaan metode yang cocok dan sesuai
dengan perkembangan jaman teknologi, yang mana metode tersebut bisa
digunakan untuk memaksimalkan kinerja organisasi.
Saat ini metode yang paling mendapat perhatian banyak pihak dalam
hubungannya dengan penyusunan strategi bisnis adalah Balanced Scorecard
(BSC). Pada tahun 2011 Bain dan Co melakukan survey yang menunujukkan
bahwa balanced scorecard adalah alat manajemen yang paling banyak dipakai
oleh para praktisi di dunia, karena balanced scorecard adalah suatu mekanisme
sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke
dalam tindakan nyata di lapangan. Balanced scorecard mengalami perkembangan
yang sangat pesat baik secara vertikal maupun horisontal. Secara vertikal
balanced scorecard berkembang mulai dari tingkat corporate ke tingkat individu,
sedangkan secara horisontal balanced scorecard berkembang ke berbagai bidang
fungsional.
Berdasarkan alasan diatas maka dari itu perlu adaya uraian mengenai
balanced scorecard.
1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan BSC (Balanced Scorecard)
secara umum
2. Mengetahui bagaimana konsep BSC (Balanced Scorecard)
3. Mengetahui
definisi,
(Balanced Scorecard)
manfaat,
contoh
aplikasi
dari
BSC
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
awalnya,
Balanced
Scorecard
diciptakan
untuk
mengatasi
Pengertian
Balanced scorecard sebagai salah satu bentuk atau alat yang digunakan
untuk mengukur kinerja dan sebagai salah satu cara untuk menyusun strategi
untuk mencapai tujuan organisasi. Pengertian balanced scorecard secara lebih
mendalam lebih dari sekedar alat penyusun strategi dan pengukur kinerja.
Beberapa pengertian
berikut:
1. Mulyadi (Sarjono, 2007) mengatakan bahwa balanced scorecard
merupakan kontemporeri management tool yang digunakan untuk
Konsep umum
Menurut Mulyadi (2001:20) Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu
1. Kartu Skor (Scorecard)
2. Berimbang (Balanced).
Maksudnya adalah kartu nilai untuk mengukur kinerja personil yang
hendak
diwujudkan
di
masa
depan,
personil
tersebut
harus
memperhitungkan keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan dan nonkeuangan, kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja bersifat
internal dan kinerja eksternal (fokus komprehensif).
pada
pelanggan,
proses
internal,
dan
pembelajaran
dan
double
loop
learning.
Perusahaan
yang
telah
awal (single
dasar
berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun ke dalam empat perspektif. Menurut
Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard merupakan alat pengukur kinerja
eksekutif yang memerlukan ukuran komprehensif dengan empat perspektif, yaitu
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
2.4.1 Perspektif Keuangan (Financial)
Dalam perspektif finansial oraganisasi merumuskan tujuan finansial
yang ingin dicapai organisasi di masa yang akan datang. Selanjutnya tujuan
finansial tersebut dijadikan dasar bagi ketiga perspektif lainnya dalam
menetapkan tujuan dan ukurannya. Ukuran finansial menggambarkan
apakah implementasi strategi organisasi memberikan kontribusi atau tidak
terhadap keberhasilan finansial organisasi.
Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan
konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja
finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi,
dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan
laba perusahaan.
Untuk membangun suatu balanced scorecard, unit-unit bisnis harus
dikaitkan dengan tujuan finansial yang berkaitan dengan strategi
perusahaan. Tujuan finansial berperan sebagai fokus bagi tujuan-tujuan
strategis dan ukuran-ukuran semua perspektif dalam balanced scorecard.
Setiap ukuran yang dipilih seyogyanya menjadi bagian dari suatu
keterkaitan hubungan sebab akibat yang memuncak pada peningkatan
kinerja finansial. Misalnya, strategi untuk meningkatkan nilai pemegang
saham (perspektif finansial) dapat dikembangkan melalui keterkaitan sebab
akibat.
peningkatan
pendapatan
operasional,
peningkatan
tingkat
perspektif
pelanggan,
organisasi
mengidentifikasikan
pelanggan dan segmen pasar dimana organisasi akan bersaing. Tujuan yang
bisa ditetapkan dalam perspektif ini adalah pemuasan kebutuhan pelanggan.
Ukuran-ukuran yang digunakan dalam perspektif ini antara lain retensi
pelanggan, kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan
baru, market share, dan lainnya. Dalam perspektif ini organisasi menyusun
strategi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada
akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi organisasi.
Dalam perspektif pelanggan Balance Scorecard, perusahaan harus
mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana mereka akan
berkompetisi. Elemen yang paling penting dalam suatu bisnis adalah
kebutuhan pelanggan.
mengidentifikasi
pelanggan
berdasarkan
beberapa
pertimbangan
ini
menggambarkan
kemampuan
organisasi
untuk
ini
mengembangkan
tujuan
dan
ukuran-ukuran
yang
Financial
Customer
Internal Process
Learning and Growth
Gambar 1 Hubungan Sebab Akibat Perspektif Balanced Scorecard
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pespektif pembelajaran dan
pertumbuhan merupakan dasar bagi perspektif lainnya. Jika dalam perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan terjadi peningkatan keahlian pekerja, maka
diharapkan terjadi peningkatan kualitas produk yang dihasilkan dalam perspektif
proses bisnis internal, selanjutnya produk yang berkualitas akan meningkatkan
kepuasan pelanggan (pespektif pelanggan), dan pada akhirnya meningkatkan
penjualan dan laba organisasi (perspektif finansial).
10
2.4
outcome dari kinerja keuangan sebelum menggunakan BSC dan setelah BSC
diterapkan. Inisiatif sangatlah penting di dalam organisasi berupa komitmen untuk
mengimplementasikan BSC merupakan suatu garansi bahwa penyusunan BSC
akan beroleh manfaat maksiamal.
1. Penetapan target.
Penyusunan target adalah bagian tak terpisahkan dari scorecard itu sendiri.
Ketika suatu target telah di tentukan, pada empat prespektif dan sub
subnya, maka sistem informasi akan dengan mudah memeta wilayah tiap
target itu menjadi semacam speedometer yang memadu kinerja manajer staf.
Target ini juga sagat penting bagi manajemen dalam mengkomunikasikan
apa yang diinginkan kepada kayawan. Dengan adannya target, akan
diwujudkan komitmen manajemen dan karyawan untuk mencapai apa yang
telah direncanakan. Target juga basis bagi evaluasi kinerja dan sanat
berpengaruh pada proses pemotivasian karyawan. Target memberi andil
terhadapa perbaikan kinerja karyawan dengan menyediakan suatu tantangan
bagaimana mereka dapat menginterpretasikan umpan balik ata kinerja actual
karyawan. Target dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :
a)
Model based, Historical atau Negotiated
Targed berdasarkan suatu model tertentu diterapkan pada suatu
aktivitas yang bersifat terprogram, diamana ada hubungan sebabakibat langsung antara input dan output. Historical target diturunkan
langsung dari kinerja yang tercapai dalam perode sebelumnya.
Negotiated target diperoleh dari hasil negosiasi antara atasan dan
b)
bawahan.
Internal atau Eksternal
Target juga didasarkan pada kondisi internal maupun eksternal
perusahaan. Penetapan target berdasarkan model time and motion
studies merpakan kelompok target yang didasarkan pada kondisi
internal perusahan. Benchmarking adalah contoh yang popular untuk
c)
11
bagian pengendalian
12
sistem
pengukuran
organisasi
dapat
dilakukan
dengan
13
dan
keuntungan.
Perspektif pelanggan
Perspektif ini menjelaskan cara-cara dimana nilai akan diciptakan untuk
pelanggan, bagaimana ia menuntut nilai ini harus dipenuhi dan mengapa
pelanggan mau membayarnya. Maka, berbagai proses internal dan upaya
pengembangan perusahaan harus diarahkan berdasarkan perspektif ini.
Orang bisa mengatakan bahwa bagaimanapun proses ini terjadi, ini
merupakan jantungnya scorecard. Jika perusahaan gagal mengirim produkproduk dan jasa yang tepat secara efisien dan efektif untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan baik jangka pendek maupun jangka panjang maka
pendapatan tidak akan diperoleh, dan bisnis akan layu bahkan mati.
14
Pangsa pasar
Loyalitas pelanggan, dihitung missal, untuk frekuensi pembelian baru
Masuknya pelanggan baru
Kepuasan pelanggan terhadap produk/jasa
Profitabilitas pelanggan
waktu
pengiriman,
kemampuan
pengiriman,
frekuensi
15
bisnis
16
efisiensi yang penting dan produktivitas dari proses yang sekarang sedang
menciptakan nilai kepada pelanggan.
9. Identifikasi Faktor-faktor Penting Bagi Kesuksesan
Langkah ini berarti berpindah dari deskripsi dan strategi-strategi yang
diuraikan diatas ke diskusi dan penetapan apa yang dibutuhkan visi untuk
berhasil dan factor-faktor apa saja yang berpengaruh besar dalam hasil.
Contoh faktor-faktor kunci keberhasilan:
a.
b.
c.
d.
e.
bersama-sama
untuk
dipresentasikan
dan
mendapatkan
17
18
manajemen strategik saat ini berbeda secara signifikan dengan sistem manajemen
strategik dalam manajemen tradisional (Mulyadi,2001). Manajemen strategik
tradisional hanya berfokus ke sasaran-sasaran yang bersifat keuangan, sedangkan
sistem manajemen strategik kontemporer mencakup perspektif yang luas yaitu
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Selain itu berbagai sasaran strategik yang dirumuskan dalam sistem manajemen
strategik tradisional tidak koheren satu dengan lainnya, sedangkan berbagai
sasaran strategik dalam sistem manajemen strategic kontemporer dirumuskan
secara koheren. Di samping itu, Balanced Scorecard menjadikan sistem
manajemen strategik kontemporer memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh
sistem manajemen strategik tradisional, yaitu dalam karakteristik keterukuran dan
keseimbangan.
Mulyadi (2001) menjelaskan beberapa keunggulan Balanced Scorecard
yaitu komprehensif, koheren, seimbang dan terukur.
1. Komprehensif berarti bahwa Balanced Scorecard memperluas perspektif
yang sebelumnya hanya terbatas pada keuangan saja. Perluasan itu kearah
tiga perspektif yang lain yaitu: customer, proses bisnis intern, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan itu menghasilkan manfaat
sebagai berikut:
a. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang
19
20
strategic dalam
Kontemporer
manajemen tradisional
Hanya berfokus pada
perspektif keuangan.
pelanggan,
proses
bisnis
internal,
dan
pembelajaran /pertumbuhan
Sistem perencanaan
Koheren
koheren.
Terukur
mengandalkan pada
anggaran tahunan
Perencanaan jangka
Seimbang
bersistem.
untuk
menghasilkan
kinerja
keuangan
jangka
panjang.
Setiap sistem tetap ada kelemahannya, demikian juga BSC. Kelemahan BSC
antara lain :
a. Perangkat yang lebih secara efektif mengukur implementasi strategi
BAB III
21
Sasaran Strategik
Shareholder value
Customer capital
Productive and cost effective processes
Human capital, information capital, and organization
Pertumbuhan
capital
Keempat sasaran tersebut perlu diterjemahkan lebih lanjut, disesuaikan
dengan karakteristik bisnis perusahaan dan tergantung pada kreativitas tim
perumus
sasaran
strategik.
Sebagai
contoh,
sasaran
strategik
tersebut
22
23
Keuangan
Suistainable
Outstanding
Financial Returns
Bertumbuhny
a pendapatan
Pelanggan
Meningkatny
a kualitas jasa
Berkurangny
a biaya
Meningkatkan
kualitas hubungan
dengan customer
Meningkatnya
citra rumah
sakit
Proses
Terintegrasikannya
proses layanan
kepada customer
Meningkatnya
kualitas
proses
layanan ke
customer
Meningkatny
a kecepatan
inovasi jasa
Meningkatnya
kualitas
layanan kepada
masyarakat
lingkungan
Pembelajaran
Karyawan yang
berbeda
Sistem
informasi
terintegrasi
Organisasi
nirbatas dan
berkapabilitas
Gambar
2 Strategykerangka
Map PT KXT
Balanced Scorecard
menyediakan
untuk membangun sasaranKekoherenan sasaran strategic dibangun dengan menciptakan hubungan sebabakibat (rationale) antara satu sasaran strategik dengan sasaran strategik yang lain.
Pada akhirnya, di dalam organisasi bisnis, setiap sasaran strategik pilihan dalam
perspektif customer, proses, serta pemberlajaran dan pertumbuhan harus
bermanfaat untuk mewujudkan sasaran strategik di perspektif keuangan. Oleh
karena pada dasarnya perusahaan merupakan institusi pencipta kekayaan, dan
dalam organisasi bisnis penciptaan kekayaan dicerminkan dalam bentuk kinerja
24
keuangan, maka setiap sasaran strategik yang dirumuskan harus secara langsung
atau tidak langsung bermanfaat untuk menghasilkan kinerja keuangan. Gambar
berikut melukiskan kekoherenan sasaran-sasaran strategik generik.
Tabel 3 Kekoherenan sasaran-sasaran strategik generik
Perspektif
Kerangka Berpikir
Keuangan
Kinerja keuangan luar
biasa berkesinambungan
Pelanggan
Customer Capital
Proses
Proses yang produktif dan
Cost Effective
25
26
27
28
29
Gambar 7 Tabel Perspektif Proses Bisnis Internal dan Rumus Menentukan Bobot
Gambar 8 Tabel Perspektif Proses Bisnis Internal dan Rumus Menentukan Skor
30
31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
BSC development into every form of organization both profit and non-profit
Saran
Pengembangan Balanced Scorecard (BSC) perlu di sesuaikan dengan
kondisi yang ada di perusahaan atau organisasi yang ada hal ini perlu dilakukan
agar penerapan Balanced Scorecard (BSC) bisa berjalan dengan lancar dan nanti
bisa menguntungkan perusahaan serta adanya penghematan dalam pemakaian
sumber daya alam yang ada.
32
DAFTAR RUJUKAN
Mulyadi, Balanced Scorecard, Salemba Empat, Universitas Gajah Mada, 2001
Norton, David P., Kaplan, Robert S., The Balanced Scorecard: Translating
StrategyInto Action, HBS Press, 1996
Gaspersz, Vincent. 2003. System manajemen kinerja terintegrasi: balanced
scorecard dengan six sigma. Jakarta: Gramedia pustaka utama