A
240210120064 TIP A2
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Stainles
Steel
Aluminium
Ditutup
Dibuka
Ditutup
Dibuka
hijau
muda
hijau
muda
Mudah
patah
Mudah
patah
hijau
muda
hijau
muda
Mudah
patah
Mudah
patah
hijau
tua (+)
hijau
tua (++
+)
hijau
tua (++)
Hijau
(++++)
sedikit
coklat
lunak (+
++)
lunak (+
+)
lunak (+
+)
lunak
(+)
4
5
5
6
5
5
5
6
6
6
Warna
kuning muda
ungu kehitaman
Merah
Hijau
ungu tua
ungu tua
hijau kecoklatan
hijau tua
Jingga
Jingga
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
ungu, terong, buncis, wortel, dan pepaya. mpelS disaring untuk mendapatkan
filtratnya. Warna pada masing-masing filtrat dibandingkan dan diukur pHnya.
Hasil pengamatan menunjukkan bayam, terong, dan buncis menghasilkan
warna hijau, hal ini disebabkan karena sampel-sampel tersebut mengandung
klorofil. Sampel nenas menghasilkan warna kuning muda karena mengandung
karotenoid jenis xantofil. Wortel dan pepaya menghasilkan warna jingga karena
mengandung karotenoid jenis -karoten. Semangka mengasilkan warna merah
karena mengandung pigmen karotenoid jenis likopen, contoh lainnya yang
mengandung likopen adalah tomat. Bayam ungu, bit, dan kol ungu menghasilkan
warna ungu karena mengandung pigmen antosianin.
5.3 Pengaruh Asam, Basa, dan Logam pada Pigmen dan Sifat Fisik Bahan
Sampel atau bahan yang digunakan pada bagian ini sama seperti di bagian
sebelumnya. Setiap bahan dimasukkan ke dalam 6 buah tabung reaksi yang telah
diisi masing-masing aquades, FeCl3, CaCl3, NaHCO3, MgCl2, dan CH3COOH.
Tabel 3. Pengaruh Asam, Basa, Logam, dan Pigmen dan Sifat Fisik Bahan
Sampel
Nenas
Larutan
Sebelum dipanaskan
Akuades
pH
4
FeCl3
CaCl3
NaHCO3 9
Bayam
Ungu
MgCl2
CH3CO
OH
Akuades
FeCl3
CaCl3
NaHCO3 11
Warna
Kuning
muda
Kuning
muda
Kuning
muda
Kuning
muda
Kuning
muda
Kuning
muda
Ungu
Kuning
tua
Ungu
Ungu
Sedang
dipanaskan
Warna
Kuning
pucat ++
Oranye
Setelah pemanasan
Kuning
pucat +++
Kuning
Kuning
pucat ++++
Kuning
pucat +
Merah ++
Cokelat
2
5
Segar
Merah +++
+
Segar
Hijau
11
Tekstur
Keras
Keras
Keras
Keras
Keras
Keras
Segar
Segar
pH
4
2
10
3
6
Warna
Putih +
+
Oranye
Tekstur
Lunak
Putih +
++
Kuning
Lunak
Putih +
+++
Putih +
Lunak
Merah
+
Kuning
Tua
Merah
++
Hijau
Lunak
Lunak
Lunak
Layu
Layu
Layu
Layu
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Semangka
MgCl2
Ungu
CH3CO
OH
Akuades
Ungu
Lunak +
Bening
FeCl3
Lunak +
Kuning
muda ++
Kuning
muda +
Lunak ++
CaCl3
Merah
++++
Merah
keorena
n
Merah
+++
Merah
++
Merah
+
Merah
+++++
Hijau
Muda
bening
+++
Hijau
kekuni
ngan +
++
Bening
Lunak +
Bening
Bening
Lunak ++
Lunak +
Oranye ++
Lunak ++
Lunak +
Bening
Oranye
+
Bening
Lunak +
Oranye +
Bening
Lunak ++
Segar
Hijau Muda
bening ++
Layu +
Segar
Hijau
kekuningan
++
Hijau
Muda
bening
+
Hijau
kekuni
ngan +
Segar
Bening +
Layu +
Hijau
Bening
+++
Bening
kehijau
an +
Bening
+
Merah
+
Kuning
+++
Segar
Hijau
Bening ++
Segar
Segar
Bening
kehijauan +
+
Bening ++
Lunak +
Merah ++
Lunak +
Kuning ++
Ungu +
Lunak +
Ungu ++
Ungu +
+
Merah
Lunak +
Ungu +
10
Bening
++
Hijau
Bening
+
Bening
kehijau
an +++
Bening
+++
Merah
+++
Kuning
+ (agak
menim
pang ke
coklat)
Ungu +
++
merah
Lunak +
Merah ++
Merah
Lunak ++
NaHCO3 9
Bayam
MgCl2
CH3CO
OH
Akuades
FeCl3
CaCl3
NaHCO3 9
Bit
MgCl2
CH3CO
OH
Akuades
FeCl3
CaCl3
NaHCO3 10
MgCl2
Segar
Merah +
Segar
Merah +++
6
3
Merah
+
Merah
+++
Bening
Layu
Layu
Lunak ++
Lunak ++
Layu +
Layu +
Layu +
Layu +
Lunak ++
Lunak ++
Lunak ++
Lunak ++
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Kol Ungu
CH3CO
OH
Akuades
Ungu +
Lunak +
Ungu ++
coklat
CaCl3
mudah
patah
mudah
patah
mudah
patah
mudah
patah
mudah
patah
mudah
patah
ungu tua
FeCl3
ungu
tua
coklat
ungu muda
hijau
10
umngu
muda +
merah
keunguan
Lunak
Coklat
kehijauan
Lunak
Coklat
kehijauan
Lunak
Coklat
kehijauan
10
Lunak
Coklat
Lunak
NaHCO3 9
Terong
MgCl2
CH3CO
OH
Akuades
FeCl3
CaCl3
MgCl2
CH3CO
OH
Akuades
ungu
muda +
merah
keungu
an +
Coklat
kehijau
an
Coklat
kehijau
an
Coklat
kehijau
an
Coklat
kehijau
an
Coklat
kehijau
an
Coklat
kehijau
an
hijau
FeCl3
hijau
CaCl3
hijau
NaHCO3 9
hijau
MgCl2
hijau
NaHCO3 10
Buncis
ungu
muda
biru
keungu
an
Ungu +
++
ungu
tua +
coklat
keruh
ungu
muda +
hijau
Lunak ++
lunak
lunak
lunak
lunak
ungu
muda +
merah
keungu
an
Coklat
kehijau
an
Coklat
kehijau
an
Coklat
lunak
Coklat
tua
Lunak +
Coklat
kehijauan
Coklat
--
Lunak +
Lunak
Coklat
kehijauan
Coklat
-
Lunak +
mudah
patah
mudah
patah
hijau pucat
++
coklat
Lunak
mudah
patah
mudah
patah
mudah
patah
lunak
hijau pucat
+
hijau pucat
+++++
10
hijau
pucat +
hijau
kecokla
tan
hajau
pucart+
hijau
hijau
pucat +
+++
Lunak
lunak
Lunak +
Lunak +
Lunak +
Lunak
Lunak
Lunak
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Wortel
Pepaya
CH3CO
OH
hijau
mudah
patah
hijau pucat
+++
Akuades
FeCl3
6
2
Orange
Orange
Keras
Keras
Orange
Orange
6
2
CaCl3
NaHCO3
MgCl2
CH3CO
OH
Akuades
6
9
6
3
Orange
Orange
Orange
Orange
Keras
Keras
Keras
Keras
Orange
Orange
Orange
Orange
5
9
5
3
lunak
Oranye
muda
Oranye
agak merah
FeCl3
Oranye
muda
Oranye
muda
CaCl3
Oranye
muda
Oranye
muda
Oranye
muda
Oranye
muda
lunak
Oranye
muda
Oranye
muda
Oranye
muda
Oranye
muda
NaHCO3 7
MgCl2
CH3CO
OH
lunak
lunak
lunak
lunak
9
5
9
hijau
pucat +
++
Orange
Orange
kecokla
tan
Orange
Orange
Orange
Orange
Lunak
Oranye
muda
Oranye
agak
merah
Oranye
muda
Oranye
muda
Oranye
muda
Oranye
muda
Lunak (+)
Keras
Keras
Keras
Keras
Keras
Keras
lunak (+)
lunak (+)
lunak (+)
lunak (+)
lunak (+)
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
merah
merah pucat
coklat
Tesktur
alot (+)
alot (++)
alot (+++)
Dalam daging segar dan dengan adanya oksigen, terdapat suatu sistem
dinamik yang terdiri atas tiga pigmen, oksimyoglobin, myoglobin dan met
myoglobin. Reaksi yang terjadi adalah :
Mb + O2
MbO2
Dalam kedua pigmen itu, besi berada dalam bentuk besi(II), dan pada
oksidasi menjadi besi(III), senyawa menjadi metmyoglobin. Warna merah daging
segar disebabkan adanya oksimyoglobin, perubahan warna menjadi cokelat terjadi
dalam dua tahap :
MbO2
Oksimioglobin
Mb
Mioglobin
Metmb
Metmioglobin
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Fe2+ (merah)
Oksimiglobin
dipanaskan
O2
hemikrom (coklat)
protein (globin) terdenaturasi
Fe 2+
Fe3+
pereduksi
Fe3+ (ferri)
Fe 2+
sulfhidril (- SH)
Oksimyoglobin merupakan kompleks kovalen besi(II) myoglobin dan
oksigen. Oksimyoglobin dan myoglobin berada dalam kesetimbangan oksigen,
oleh karena itu nisbah pigmen bergantung pada tekanan oksigen. Bentuk
myoglobin yang teroksidasi adalah metmyoglobin yang tak dapat mengikat
oksigen.
Dalam daging terjadi oksidasi pigmen heme secara lambat dan terusmenerus menjadi metmyoglobin. Senyawa yang mereduksi dalam jaringan
mereduksi metmyoglobin menjadi bentuk besi(II). Tekanan oksigen dipengaruhi
oleh bahan pengemas yang dipakai untuk daging. Dalam daging segar yang
terkena udara bebas, menunjukkan warna merah murup oksimyoglobin pada
permukaan. Di bagian dalam, myoglobin berada dalam keadaan tereduksi dan
daging berwarna lembayung gelap. Selama ada senyawa yang mereduksi dalam
daging, myoglobin akan tetap berada dalam bentuk tereduksi. Jika senyawa yang
mereduksi habis, warna cokelat metmyoglobin akan menonjol. Jika terdapat
sulfhidril sebagai senyawa pereduksi, myoglobin dapat membentuk pigmen hijau,
disebut sulfmyoglobin.
Ketika daging segar mengalami pemanasan, protein dari pigmennya
mengalami denaturasi dan juga memproduksi warna coklat. Daging yang baik
adalah daging yang banyak terdenaturasi dan tetap berwarna merah selama
dilakukan pemanasan. Warna dari pigmen ini berubah, beberapa dapat kembali
lagi (reversible), yang disebabkan oleh oksigen, asam dari daging, kontak dengan
cahaya, dan kombinasinya menentukan warna pigmen yang dominan. Dalam
keadaan normal, warna pigmen berubah, warna dari daging ini bukan merupakan
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
indikasi bahwa daging tersebut baik dan segar atau nutrisi yang terkandung di
dalamnya.
B. Tes Kesegaran Daging
Pada Uji amoniak munculnya asap pada pengujian ini menunjukan
tingkat kesegaran daging. Semakin banyak asap maka mutu daging semakin
buruk. Munculnya asap pada daging menandakan daging mengeluarkan NH3 dari
protein daging yang mulai membusuk.
Uji H2S menunjukkan hasil yang negatif yaitu
hitam/coklat pada kerttas saring. Warna hitam/coklat pada kertas saring dalam
pengujian ini menunjukan bahwa kualitas daging telah berkurang. Warna
hitam/coklat pada kertas saring merupakan hasil reaksi dari Pb-asetat dengan H2S
dari daging dan akan membentuk PbS berwarna hitam.
C. Pengawetan Warna Daging
Tabel 5. Tabel Pengamatan Pengawetan Warna Daging
15 menit setelah
Setelah
Tabung
Perlakuan
didimkan
Pemanasan
NaNO3, NaNO2, Vit C + Akuades
1
merah pucat (+++)
kuning (+)
NaNO3 + Akuades
2
merah pucat
Coklat
NaNO2 + Akuades
3
merah pucat (++)
kuning (++)
Vit C + Akuades
4
merah pucat (+)
kuning (+++)
(Sumber : Dokumentasi pribasi, 2013)
Keterangan : + pada merah pucat menandakan warnanya semakin pucat
+ pada kuning menunjukkan intensitas warna semakin meningkat
Curing daging adalah suatu proses yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme melalui penggunaan garam dan pengendalian aktivitas air diikuti
dengan pemberian garam nitrit untuk mempertahankan warna daging.
Heme bereaksi dengan nitrit dalam campuran pengawet dalam proses
pengawetan daging. Kompleks nitrit-heme disebut nitrosomyoglobin, yang
berwarna merah tetapi tidak begitu stabil. Pemanasan daging mengakibatkan
terbentuknya sejumlah pigmen. Globin terdenaturasi, selain itu besi dioksidasi
menjadi besi(III). Pigmen daging yang dimasak berwarna cokelat dan disebut
hemikrom. Jika terdapat senyawa pereduksi seperti yang terjadi di dalam daging
yang dimasak, besi dapat direduksi menjadi besi (II), pigmen yang terbentuk
adalah hemokrom merah jambu. Pada pemanasan, terbentuk nitrohemokrom yang
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Nitrosomioglobin
Jumlah nitrit
dicuring
Jika terlalu kecil
nitrosamin (karsinogenik).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua sampel warnanya menjadi
pucat dengan tingkat yang berbeda-beda, termasuk pada daging yang diberi
larutan natrium nitrit. Yang paling tidak pucat adalah yang diberi NaNO3 diikuti
oleh yang diberi vitamin C, lalu NaNO 2, lalu yang terakhir yang diberi ketiganya.
Pada larutan nitrat dan nitrit, seharusnya warna daging tidak menjadi lebih pucat,
hal ini disebabkan larutan nitrit apabila kurang konsentrasinya maka proses
mempertahankan warna/curing tidak bekerja maksimal.
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
Waktu
10
20
30
40
60
Warna
Putih
coklat (+)
coklat (++)
coklat (+++)
coklat (++++)
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
V. KESIMPULAN
Klorofil yang berwarna hijau dapat berubah menjadi hijau kecoklatan dan
mungkin berubah menjadi cokelat akibat substitusi magnesium oleh
hidrogen membentuk feofitin (klorofil yang kehilangan magnesium).
DESRIZAL A.A
240210120064 TIP A2
mengandung pigmen karotenoid jenis likopen. Bayam ungu, bit, dan kol
ungu menghasilkan warna ungu karena mengandung pigmen antosianin.
Faktor yang mempengaruhi perubahan ikatan dati cis menjadi trasns pada
karoten adalah cahaya, panas, dan asam.
Pada suasana asam antosianin berwarna merah dan pada pH tinggi berubah
menjadi violet dan kemudian menjadi biru.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka
Utama.
Fennema, Owen R. 1976. Principles of Food Science Part I. Marcell Dekker, Inc.
New York and Basel.
Tjahjadi, Carmenita. 2013. Praktikum Bahan Pangan dan Dasar-dasar Pengolahan.
FTIP Unpad. Jatinangor.