Anda di halaman 1dari 5

Hormon

PENDAHULUAN
Hormon berasal dari kata hormao yang berarti pembangkit/perangsang aktivitas
merupakan sebuah zat organik yang memiliki fungsi spesifik untuk
membangkitkan/merangsang aktivitas organ-organ di dalam tubuh. Sifat khusus dari
hormon adalah zat ini merupakan pengatur fisiologis terhadap kelangsungan hidup suatu
organ atau suatu sistem. Hormon merupakan zat organik yang diproduksi oleh sel-sel
khusus dalam tubuh dan dialirkan ke dalam peredaran darah dan dengan jumlah yang
sangat kecil sehingga dapat merangsang sel-sel tertentu untuk berfungsi.

Hormon ialah subtansi yang dihasilkan oleh sel atau kelompok sel yang bergerak
dalam aliran darah yang lalu diantarkan ke organ atau jaringan dalam tubuh yang dituju
untuk memberikan suatu reaksi yang dapat mengkoordinasi fungsi-fungsi organ tersebut
dalam tubuh. Hormon dapat memberikan efeknya pada struktur-struktur target dengan
cara :
1) Mengubah fungsi gen
2) Memengaruhi jalur-jalur metabolik secara langsung
3) Mengontrol perkembangan organ-organ spesifik atau produk-produk skretorisnya.

Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan. Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik,
hari, minggu, bulan, bahkan beberapa tahun. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti
peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ-organ tertentu ( Purwanto,
2011).
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah sebuah kelenjar endokrin yang terletak dileher yang
memproduksi hormon bernama Parath Hormone (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
metabolisme Ca (kalsium) dan P (Phospor). Pernyataan tersebut diperkuat dengan
pernyataan Nataamijaya (1984) bahwa hormon PT (paarath) sendiri dikeluarkan oleh
kelenjar paratiroid apabila kadar Ca darah menurun (Nataamijaya, 1984). Ketika kadar

kalsium serum menurun, kelenjar paratiroid terstimulasi untuk mensekresi PTH (Sari,
2010).
Kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak di atas tiap ginjal,

kelenjar ini kaya akan persendian darah. Baik secara anatomi ataupun fungsional,
kelenjar anak ginjal terdiri dari dua bagian yang berbeda. Bagian luar disebut korteks
adrenal dan bagian dalam disebut medulla adrenal. Bagian medulla menghasilkan hormon
adrenalin (epinefrin). Hormon ini sering disebut hormon kerja yang berpengaruh terhadap
penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung
meningkat. Menurut Nawawinetu (2007) hypothalamus di otak mengisyaratkan kepada
kelenjar adrenal (anak ginjal) untuk melepaskan adrenalin. Adanya adrenalin yang
meningkat dalam aliran darah menyebabkan denyut jantung meningkat, pernafasan
menjadi dangkal, gula darah dibawa ke organ yang memerlukan untuk melakukan reaksi
melawan (otot), tekanan darah meningkat.

Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh
manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi untuk proses metabolisme di
dalam tubuh. Pernyataan tersebut sesuai dengan Sungkawa (2008) bahwa kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroid yang berguna untuk metabolisme dan pertumbuhan yang
dalam pembentukan hormon tiroid dipengaruhi oleh asupan iodium.
Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas,
sehingga dikenal dengan pulau pulau langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan
hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju
ke sel sel tubuh menembus membrane sel. Menurut Suarsana (2010) kelenjar endokrin
pankreas tersusun atas pulau Langerhans yang merupakan cluster yang tersebar di

sepanjang kelenjar eksokrin pankreas. Unit endokrin yang disebut sebagai pulau
Langerhans memiliki 4 macam sel, yaitu sel alfa, sel beta, sel delta, dan sel PP
(polipeptida pankreas).
Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi pada betina. Organ ini menghasilkan hormon
estrogen serta ovum/sel telur yang nantinya akan dibuahi oleh spermatozoa yang berasal
dari pejantan. Hormon estrogen merupakan hormon kewanitaan. Hormon estrogen yang
dihasilkan oleh ovarium memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah merangsang
pertumbuhan organ seks sekunder betina, pigmentasi bulu serta mendorong
perkembangan oviduct.
Selain menghasilkan hormon estrogen, ovarium juga menghasilkan hormon
progesteron. Hormon ini memiliki fungsi yang diantaranya adalah membantu estrogen
dalam mengatur fungsi oviduct untuk menghasilkan sel telur. Selain itu, hormon ini juga
berperan penting dalam pertumbuhan saluran reproduksi pada individu betina.

Testis
Testis merupakan organ reproduksi pada unggas jantan yang berfungsi untuk
menghasilkan/memproduksi spermatozoa serta hormon androgen yakni testosteron.
Hormon testosteron ini memiliki fungsi diantaranya untuk merangsang organ seks
sekunder pada ayam. Selain itu, hormon ini juga berperan untuk meningkatkan birahi
pada ayam.

Kelenjar thymus
Kelenjar thymus merupakan kelenjar yang terletak di depan dada. Kelenjar ini
diperkirakan memiliki fungsi menghasilkan hormon thymosin dan menjaga kekebalan
tubuh manusia. Menurut Winter dan Funk (1960), kelenjar thymus jumlahnya sepasang
dan letaknya di sepanjang leher. Kelenjar ini pada anak ayam besar dan makin lama
makin kecil sesuai dengan bertambahnya umur. Fungsinya belum diketahui dengan pasti,
tetapi diduga berperan dalam proses pertumbuhan.

Keelenjar Hipofisa

Kelenjar hipofisa atau dikenal juga sebagai master of gland. Pemberian nama ini
dikarenakan kelenjar ini bermacam-macam hormon yang mengatur kelenjar lainnya.
Pengaruh yang luas dari kelenjar hipofisa di dalam tubuh disebabkan oleh kerja hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa tersebut. Menurut Partodihardjo (1987), hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa ada sembilan macam, yaitu : ACTH, TSH, FSH,
LH, STH, MSH, Prolaktin, Vasopresin, dan Oksitosin. Hormon LH dan FSH pada
unggas merupakan glycoprotein (Burke et al., 1979). Hormon LH dan FSH tersebut
terdiri dari dua gycoprotein yaitu an- a-subunit (termasuk LH, FSH dan TSH) dan a subunit (Hormon spesifik). Kedua komponen unit tersebut diperlukan untuk aktivitas
biologi.
Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal merupakan salah satu kelenjar endokrin yang terletak pada otak hewan
vertebrata. Kelenjar pineal merupakan suatu organ yang berungsi untuk menyelaraskan
serta mengatur fungsi dari berbagai sistem tubuh. Kelenjar ini memproduksi hormon
serotonin yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman.

Dapus
Purwanto, rudy. 2011. Peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada kompetensi
sistem koordinasi melalui metode pembelajaran teaching game team terhadap
siswa kelas xi ipa sma smart ekselensia indonesia tahun ajaran 2010-2011.
Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa. Vol 1 : 1-14.

Sari, sartika. 2010. Perbedaan kadar kalsium serum antara pasien geriatric ppok dan
asma di RSDU dr. moewardi Surakarta. Skripsi. Universitas Sebelas Maret :
Surakarta.
Nataamijaya dan Ghozali ahmad. 1984. Keseimbangan kalsiaum pada unggas dewasa.
Wartazoa. Vol 1 No. 4 : 31-33
Sungkawa, hendra budi. 2008. Hubungan riwayat paparan pestisida dengan kejadian
goiter pada petani hortikultura di kecamatan ngablak kabupaten magelang.
Thesis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Suarsana, I.N. dkk., 2010. Profil glukosa darah dan ultrastruktur sel beta pankreas tikus
yang diinduksi senyawa aloksan. JITV. Vol 15 No. 2 : 118-123.
Burke, W. H., Papkoff, H., Licht, P., and Bona Gallo, A. 1979. Preparation and
properties of luteinizing hormone (LH) subunits from the turkey (Meleagris
gallopavo) and their recombination with subunit of ovine LH. Gen. Comp.
Endocrinol. 37, 501-507.
Partodihardjo, Subadi. 1987. Ilmu reproduksi Hewan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya.

Winter, A. R. dan E. M. Funk, 1960. Poultry Science and Practice. 5th ed. J. B.
Lippincott Co., Chicago, Philadelphia, New York.

Anda mungkin juga menyukai