Adanya kerjasama yang baik antar umat Islam dan umat beragama lainnya tidaklah
menjadi halangan dalam Islam. Kerjasama dalam bidang kehidupan masyarakat seperti
penyelenggaraan pendidikan, pemberantasan penyakit sosial, pembangunan ekonomi
untuk mengatasi kemiskinan adalah sebagian kecil bentuk kerjasama yang dapat
dilakukan. Keadaan demikian digambarkan dalam Al Quran surat At Taubat ayat 6.
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia
ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui.
Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam Pandangan Islam
1. Menghindari Terjadinya Perpecahan
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan
agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan
dalam wujud interaksi sosial. Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat
mutlak adanya dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam
kehidupan umat manusia ini.
Dan Allah berfirman dalam Al-Quran:
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Al-Imran:103)
2. Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin dan memperkokoh tali
silaturahmi antarumat beragama dan menjaga hubungan yang baik dengan manusia
lainnya. Pada umumnya, manusia tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya,
perbedaan dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan agama
merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik antar sesama manusia.
Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa dimungkinkan jika masingmasing pihak menghargai pihak lain. Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa
setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas dan
tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita jadikan kekuatan
untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima adanya perbedaan. Dengan ini, akan
terwujud perdamaian, ketentraman, dan kesejahteraan.
Toleransi menurut Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Artinya: Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta benda, tidaklah Allah menambahkan
kepada seorang hamba dengan sikap pemaafnya kecuali kemuliaan dan tidaklah seorang
bertawadlu karena Allah melainkan Allah mengangkat (derajat) nya [Hadist Riwayat
Muslim 2588 dan lainnya]
c. Mengharapkan Apa yang Ada di Sisi Allah dan Berbaik Sangka Kepada Allah
Pengharapan adalah masalah yang urgen bagi muslim yang menempuh perjalanan
(menuju Allah) karena dia berkisar antara dosa yang diharapkan pengampunannya, aib
yang diharapkan perbaikannya, amal sholeh yang diharapkan diterima, istiqamah yang
diharapkan eksistensinya dan taqarrub kepada Allah serta kedudukan disisi-Nya yang
diharapkan tercapai. Barangsiapa yang mengharapkan apa yang ada di sisi-Nya maka dia
akan memaafkan orang lain, sebab Allah s.w.t. tidak akan menyia-nyiakan pahala orang
yang berbuat kebajikan.
Rasulullah s.a.w. bersabda,
Artinya: Ada seorang lelaki yang tidak berbuat kebajikan sama sekali, dulunya ia biasa
menghutangi orang lain, dia menyuruh utusannya: Ambillah yang mudah dan
tinggalkan yang kesulitan, maafkan semoga Allah memaafkan kita! Tatkala dia
meninggal, Allah bertanya: Apakah engkau pernah beramal kebaikan sedikitpun?
Jawabnya: Tidak ! Hanya saja saya memiliki seorang budak dan saya biasa
menghutangi orang, bila saya mengutusnya untuk menagih hutang saya perintah ia:
Ambillah apa yang lapang biarkan yang kesulitan dan maafkan semoga Allah
memaafkan kita Allah berfirman: Sungguh Aku telah memaafkanmu( Shahih Al-Jami
2074 )
Daftar pustaka
1. http://eyinn.wordpress.com/2012/05/28/53/
2. http://www.annaba-center.com/main/kajian/detail.php?detail=20090312204755
3.