Anda di halaman 1dari 2

Krisanty Kharismamurti

M0412045
Tugas Biokimia Bahan Alam

Terpenoid adalah derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa


terpen. Terpen merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak
dihasilkan oleh tumbuhan dan sebagian kelompok hewan. Rumus molekul
terpen adalah (C5H8)n. Fungsi dari senyawa ini adalah sebagai antibakteri,
antijamur,antivirus dan dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi.
Komponen terpenoid biasa ditemukan dalam minyak atsiri. Sebagian besar
terpenoid mengandung atom karbon yang jumlahnya merupakan kelipatan
lima. Terpenoid mempunyai kerangka karbon yang terdiri dari dua atau lebih
unit C5 yang disebut unit isoprene. Hal ini disebabkan karena kerangka
karbonnya sama seperti senyawa isopren. Secara struktur kimia terenoid
merupakan penggabungan dari unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka
atau siklik, dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau
gugus fungsi lainnya. Berdasarkan jumlah atom C yang terdapat pada
kerangkanya, terpenoid dapat dibagi menjadi hemiterpen dengan 5 atom C,
monoterpen dengan 10 atom C, seskuiterpen dengan 15 atom C, diterpen
dengan 20 atom C, triterpen dengan 30 atom C, dan seterusnya sampai
dengan politerpen dengan atom C lebih dari 40.

Gambar.1. Contoh Senyawa Terpenoid: Monoterpen (A),


Seskuiterpen (B), Diterpen (C), dan Triterpen (D).

Biosintesis dari terpenoid pada tumbuhan mengikuti jalur asam


asetatmevalonat. Asam asetat yang diaktifkan dengan koenzimA
membentuk asetil CoA dan melakukan reaksi kondensasi dengan asetil CoA
yang lain sehingga terbentuk asetoasetil CoA. Asetosetil CoA yang terbentuk
juga berkondensasi dengan unit asetil CoA yang lain, sehingga terbentuk tiga
unit gabungan dari asetil CoA yang selanjutnya diprotonasi membentuk
asam mevalonat. Dengan adanya pirofosfat pada asam mevalonat dapat
terjadi pelepasan komponen CO2 (dekarboksilasi) dan pelepasan OPPmembentuk isopentenil pirofosfat (IPP) dengan isomernya dimetilalil

Krisanty Kharismamurti
M0412045
Tugas Biokimia Bahan Alam

pirofosfat (DMAPP). Selanjutnya antara IPP dan DMAPP terjadi reaksi adisi
membentuk geranil pirofosfat (C10). Geranil pirofosfat juga mengalami reaksi
adisi dengan satu unit IPP membentuk farnesil pirofosfat (C15). Farnesil
pirofosfat juga mengalami reaksi adisi dengan satu unit IPP membentuk
geranil-geranil pirofosfat (C30).

Anda mungkin juga menyukai