Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS TAKSONOMI ORGANISASI

LINGKUNG SENI SUNDA UNIVERSITAS


PADJADJARAN
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi dan
Kepemimpinan

HANNY ZSAFITHREE
210110130438
MANAJEMEN KOMUNIKASI D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2015

1. TUJUAN ORGANISASI
Tujuan Organisasi adalah

segala

sesuatu

yang

ingin

dan/atau harus dicapai oleh organisasi.


Lingkung Seni Sunda Unpad dalam aktivitasnya selalu
mengacu pada tujuan:
a. Turut serta menambah

khasanah

macam

ragam

kesenian daerah yang menjadi tulang punggung seni


budaya nasional.
b. Menciptakan suatu wahana, khususnya kaum muda,
untuk

mencintai,

memiliki,

dan

membangun

rasa

tanggung jawab terhadap Seni dan Budaya Sunda yang


agung dan luhur dalam menghadapi perkembangan
jaman yang semakin mendunia.
c. Mewadahi kreativitas mahasiswa di dalam aktivitas
kesehariannya

sebagai

insan

intelektual

dalam

tanggung jawabnya terhadap Seni dan Budaya Sunda.


Tujuan organisasi Lingkung Seni Sunda Unpad ini kemudian
diusahakan untuk dapat tercapai melalui program kerja
yang

dibuat

dan

disepakati

bersama

oleh

seluruh

pengurus Lingkung Seni Sunda Universitas Padjadjaran.


Analisis tujuan organisasi tersebut berdasarkan variabel
dijabarkan sebagai berikut:
a. Konsistensi
Tujuan anggota

Lingkung

Seni

Sunda

Universitas

Padjadjaran adalah untuk mengenal, mempelajari serta


bisa mempratikkan dan menyalurkan hobinya atau
ketertarikannya pada kesenian Sunda. Dilihat dari
tujuan para anggota, maka poin a, b, dan c

dalam

tujuan organisasi bersesuaian dengan tujuan anggota.

Dari segi konsistensi, tujuan organisasi dinamis dengan


tujuan anggota.
b. Formalitas Tujuan
Tujuan organisasi tertulis secara formal dalam AD/ART
Lises Unpad serta alat promosi organisasi seperti
website. Dalam merumuskan tujuan, dilakukan melalui
tahapan

formal

berupa

Musyawarah

Besar

yang

dilakukan setiap tahun untuk meninjau hasil kerja


pengurus dan meninjau ulang tujuan organisasi. Tidak
semua staf dan anggota mengetahui secara jelas tujuan
rinci organisasi namun secara keseluruhan menyatakan
bahwa

tujuan

organisasi

Lingkung

Seni

Sunda

Padjadjaran memiliki tujuan untuk melestarikan budaya


Sunda

di

kalangan

muda,

khususnya

kalangan

mahasiswa Universitas Padjadjaran.


c. Sifat pencapaian Tujuan
Dari segi sifat pencapaian tujuan, mandatory, voluntary,
dan

bobot

skor

digunakan

oleh

organisasi

ini.

Pencapaian tujuan yang bersifat mandatory digunakan


pada setiap program kerja yang telah direncanakan
oleh pengurus, voluntary merupakan pencapaian tujuan
yang bersifat sukarela digunakan pada program kerja
yang melibatkan anggota di luar pengurus, sementara
bobot skor digunakan oleh organisasi untuk menilai
pencapaian yang telah dilakukan oleh pengurus melalui
indikator keberhasilan yang telah ditentukan bersama
oleh pengurus.
d. Remoteness
Proyeksi waktu yang dibuat oleh setiap kepala divisi
dalam menjalankan program kerja organisasi dibuat
berdasarkan hasil diskusi antara kepala divisi dan
stafnya. Proyeksi waktu ini kemudian didiskusikan ulang

pada rapat kerja yang dilakukan setiap bulan dengan


seluruh

pengurus

dan

ketua

organisasi.

Kesulitan

program kerja biasanya dilihat dari proyeksi waktu dan


seberapa besar cakupan target partisipan dalam suatu
kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi Lingkung
Seni Sunda Unpad ini. Pembahasan tentang pandangan
anggota terhadap kesulitan program kerja ini juga
dilakukan dalam rapat kerja.
e. Polarisasi Tujuan
Tujuan organisasi Lingkung Seni Sunda Unpad memiliki
tiga

poin

yang

terpusat

pada

upaya

pelestarian

kesenian dan budaya Sunda di kalangan muda.


f. Jumlah Tujuan
Jumlah tujuan organisasi ada tiga buah yang fokus pada
peletarian budaya dan seni Sunda. Dari jumlah tujuan
dan kesesuaian kemampuan anggota untuk dapat
mencapai tujuan, anggota Lingkung Seni Sunda Unpad
mampu untuk menjalankan tujuan tersebut dari adanya
anggota yang berasal dari luar Jawa Barat, dan
ditampilkannya pertunjukkan kesenian dari organisasi
ini

ke

pihak

eksternal

organisasi

serta

mampu

mendokumentasikan dan mengarsipkan budaya Jawa


Barat yang kurang terekspos di masyarakat umum
melalui riset.
2. TATA NILAI ORGANISASI
Sesuai dengan nama organisasi, Lingkung Seni Sunda
Unpad memiliki tata nilai dan budaya organisasi yang
berdasar pada budaya Sunda. Universitas Padjadjaran yang
berada di wilayah Jawa Barat yang juga menjunjung nilai
kesundaan sebagai induk dari organisasi Lingkung Seni
Sunda Unpad menjadi dasar dari nilai organisasi ini.

Tata nilai organisasi yang berdasar pada nilai kesundaan


mengatur norma dan aturan yang berlaku dalam organisasi
khususnya pada norma berinteraksi dengan anggota Lises
Unpad. Kekeluargaan, ramah tamah, dan hormat pada
yang lebih tua adalah beberapa contoh nilai kesundaan
yang diant dalam organisasi ini.
3. KOMPOSISI ANGGOTA ORGANISASI
Anggota organisasi Lingkung Seni Sunda

Universitas

Padjadjaran memiliki komposisi sebagai berikut:


a. Umur
: 18-21 tahun
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
c. Tingkat Pendidikan : Perguruan Tinggi
d. Pekerjaan
: Mahasiswa/i
e. Kemampuan
:
Kemampuan
organisasi
mahasiswa,

public

speaking,

desain,

riset

dan

penelitian, fotografi-videografi, manajemen.


f. Motivasi
: Ingin dapat ikut melestarikan
budaya

Sunda

dengan

mengetahui

mepraktikkan budaya tersebut


g. Jenis Pelatihan
: Workshop, Seminar

dan

dapat

4. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Lingkung Seni Sunda Unpad 2014-2015
tergambar dalam gambar berikut

K
D
S
it
e
t
a
v
k
ifu
r
fa
s
e
ti
H
a
u
r
im
a
s
s
U
s
U
m
u
m

Pada

struktur

organisasi

tersebut,

ketua

membawahi

langsung enam orang anggota pengurus organisasi yaitu


sekretaris umum, bendahara umum, dan empat kepala
divisi. Setiap kepala divisi memimpin 6-8 staf.
Dari segi rentang kendali, ketua yang membawahi 6 orang
dan kepala divisi yang membawahi 6-8 orang
langsung,

masih

pengawasan
organisasi

dan

dinilai

efektif

pengaturan

walaupun

jumlah

untuk

untuk
anggota

secara

menjalankan

mencapai

tujuan

pengurus

yang

tergambar

alur

menjadi staf masih sedikit.


Dalam

struktur

organisasi

tersebut,

komunikasi downward communication dari ketua pada


kepala divisi dan staf-stafnya serta dari kepala divisi pada

stafnya untuk menyampaikan instruksi dan melakukan


pengawasan.
Alur komunikasi

Upward communication terdapat dalam

organisasi ini, dilakukan dari staf padakepala divisi atau


langsung dari staf pada ketua. Biasanya ketika alur ini
digunakan,

diadakan

diskusi

formal

terbuka

yang

membahas evaluasi dan rencana program kerja yang akan


dilakukan

oleh

organisasi

di

mana

anggota

dapat

menyampaikan pendapatnya atau pandangannya terhadap


kegiatan organisasi.

5. TEKNOLOGI ORGANISASI
Lingkung Seni Sunda Universitas

Padjadjaran

telah

memanfaatkan teknologi berupa Wi-Fi, Laptop, Komputer,


Printer, dan bberapa teknologi lain yang terdapat di luar
organisasi yang membantu organisasi dalam mencapai
tujuan.
Kesulitan teknologi tidak begitu kentara pada organisasi ini
karena anggotanya adalah mahasiswa yang cenderung
lebih mudah untuk menyerap dan mengadaptasi sebuah
teknologi baru.
6. LINGKUNGAN FISIK ORGANISASI
Lingkungan fisik yang bersifat mendukung organisasi
Lingkung Seni Sunda Unpad adalahsarana ruang latihan,
kostum, ruang sekretariat, dan lapangan yang dapat
digunakan untuk membantu pencapaian tujuan. Organisasi
di luar Lingkung Seni Sunda Unpad, baik organisasi intra
kampus maupun di luar kampus yang juga telah menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan Lingkung Seni

Senuda Unpad juga memberikan peluang tercapainya


tujuan.
Lingkungan fisik lain yang bersifat menghambat antara lain
sarana dan prasarana untuk penampilan seni seperti
panggung dan aula, yang tidak banyak tersedia untuk
membantu pencapaian tujuan.
7. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Lingkungan sosial budaya Lingkung Seni Sunda Unpad
termasuk pada lingkungan sosial Budaya yang heterogen
baik pada sesama anggota maupun oLingkung Seni Sunda
Unpad dengan lingkungannya di luar organisasi. Heterogen
karena anggotanya sendiri memiliki latar belakang budaya
yang berbeda walaupun sama-sama

berasal dari Jawa

Barat serta adanya anggota yang tidak berasal dari Jawa


Barat, serta jenis kelamin yang bermacam-macam dengan
latar belakang keilmuan yang berbeda-beda.
8. DIMENSI WAKTU
Waktu yang dibutuhkan

untuk

anggota

agar

dapat

berpartisipasi aktif ialah 3 bulan setelah diterima menjadi


anggota baru Lingkung Seni Sunda Unpad. Sementara
untuk waktu yang dibutuhkan oleh anggota untuk bisa
saling berinteraksi satu sama lain dibutuhkan waktu satu
bulan dan untuk mencapai tujuan organisasi dibutuhkan
waktu paling tidak satu tahun. Waktu yang dibutuhkan
anggota

untuk

mendapatkan

manfaat

organisasi adalah kurang lebih satu tahun


.

dari

tujuan

Anda mungkin juga menyukai