Laporan Pendahuluan Penyusunan RTBL Kabupaten Empat Lawang
Laporan Pendahuluan Penyusunan RTBL Kabupaten Empat Lawang
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 1
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu
lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang,
penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok sebagai berikut :
1. Ketentuan program bangunan dan lingkungan,
2. Rencana umum dan panduan rancangan,
3. Rencana investasi,
4. Ketentuan pengendalian rencana,
5. Pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.
Dokumen RTBL adalah dokumen yang memuat materi pokok RTBL sebagai hasil proses
identifikasi, perencanaan dan perancangan suatu lingkungan/kawasan, termasuk di
dalamnya adalah identifikasi dan apresiasi konteks lingkungan, program peran
masyarakat dan pengelolaan serta pemanfaatan aset properti kawasan.
Proses penyusunan dan muatan pokok RTBL Kabupaten Empat Lawang, harus
mengacu pada Pedoman Umum RTBL seperti yang diuraikan dalam Permen PU No: 06 /
PRT / M / 2007 yaitu harus memerhatikan dan memenuhi :
Metodologi yang digunakan pada kegiatan Penyusunan Rencana Teknis Kawasan Pasar
Musi Jaya dan Terminal Lokasi Terpadu Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang,
merupakan gabungan dari beberapa pendekatan yang sudah dijelaskan pada subbab
sebelumnya. Secara garis besar keseluruhan tahapan pekerjaan ini terdiri dari 4 (empat)
tahap, yaitu:
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 2
dan
dapat
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 3
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 4
Tahap persiapan adalah tahap persiapan perencanaan dan konsep desain yang perlu
dilakukan konsultan dalam menyelesaikan pekerjaan, yaitu terdiri dari Latar Belakang,
Maksud & Tujuan, Penyusunan Alur Proses Pelaksanaan, Menyiapkan Tenaga Ahli & Jadwal
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 5
Pekerjaan, Survey & Identifikasi, Konsep Desain, Konsep Perencanaan, dan Rancangan
Skematik.
Berikutnya adalah proses pemahaman latar belakang, maksud & tujuan pekerjaan.
Adalah proses persiapan pekerjaan sebagai bagian awal dari pekerjaan ini, dalam tahapan ini
Konsultan akan melakukan langkah-langkah berikut:
Mempertajam program kerja (pola pikir, jadwal kerja & penugasan tim)
Mempertajam jadwal kegiatan
Mempertajam sasaran pekerjaan
Mempertajam pendekatan dan detail metodologi pekerjaan
Menetapkan metoda survei/desain survei dan analisis
Menyiapkan peralatan survei
Menyusun format pendataan data-data primer & sekunder terkait
Menggali materi-materi studi literatur terkait
Menggali sumber data yang terkait
Pekerjaan Penyusunan Rencana Teknis Kawasan Pasar Musi Jaya dan Terminal Lokasi
Terpadu Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang akan memperhatikan beberapa
persyaratan yang harus diikutin oleh konsultan yaitu :
a. Kriterian Umum
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 6
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 7
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 8
Pekerjaan Penyusunan Rencana Teknis Kawasan Pasar Musi Jaya dan Terminal
Lokasi Terpadu Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawangjuga memperhatikan
kriteria khusus zonasi fungsi yang dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat
yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan,
baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada).
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti
dalam rangka implementasi penataan bangunan dari lingkungan.
3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi, klimatologi dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan pekerjaan natinya konsultan menyiapkan tim yang terorganisir yang
tergabung dalam manajemen pekerjaan yang efektif dan profesional seperti berikut:
1. Koordinator Tim (Team Leader)
Koordinator Tim / Team Leader adalah seorang Ahli Arsitektur, dengan latar belakang
pendidikan sarjana S1 Arsitektur dan S2 Urban Design / Arsitektur, berpengalaman
sekurang-kurangnya 12 tahun di bidang perencanaan kawasan dan bangunan.
2. Tenaga Ahli
a. 1 (satu) orang Ahli Urban Design, dengan latar belakang pendidikan sarjana S1
Arsitektur / Planologi berpengalaman sekurang-kurangnya 8 tahun di bidang
perencanaan kota/kawasan.
b. 1 (satu) orang Ahli Transportasi, dengan dengan latar belakang pendidikan sarjana
S1 Teknik Sipil / Transportasi berpengalaman sekurang-kurangnya 8 tahun di
bidang transportasi.
c. 1 (satu) orang Ahli Sipil, dengan latar belakang pendidikan sarjana S1 Teknik Sipil
berpengalaman sekurang-kurangnya 8 tahun di bidang perencanaan struktur
bangunan dan infrastruktur.
d. 1 (satu) orang Ahli Teknik Lingkungan, dengan latar belakang pendidikan sarjana
Teknik Lingkungan/Penyehatan berpengalaman sekurang-kurangnya 8 tahun di
bidang perencanaan teknik lingkungan / air bersih / air limbah / persampahan.
e. 1 (satu) orang Ahli Ekonomi dan Sosial, dengan latar belakang pendidikan sarjana
S1 Ekonomi berpengalaman sekurang-kurangnya 8 tahun di bidang ekonomi dan
sosial masyarakat.
3. Tenaga Pendukung
a. 2 (dua) orang Draftman (CAD Operator).
b. 1 (dua) orang Operator Komputer.
c. 1 (satu) orang Administrasi dan Keuangan Proyek.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 9
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 10
Tahap pendataan, analisa dan perumusan potensi dan permasalahan ini adalah proses review,
pendataan dan analisis beberapa aspek yang terkait dengan pekerjaan seperti:
Pengumpulan Data
Untuk menunjang kegiatan ini maka langkah yang dilakukan adalah melakukan :
Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer maupun sekunder
sebagai bahan analisis.
A. Pengumpulan Data
1.
Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yang meliputi data studi, kebijakan dan program terkait
ini antara lain meliputi :
Studi Terdahulu
Beberapa studi yang telah dilakukan di Kabupaten Empat Lawang dalam 2 tahun
terakhir yang dapat dimanfaatkan informasinya
2.
Urban wall
Struktur bangunan
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 11
B. Penetapan Kawasan
Penyusunan Dokumen RTBL berdasarkan pola penataan bangunan dan lingkungan yang
ditetapkan pada kawasan perencanaan, meliputi:
1. Dalam penentuan lokasi kawasan ini maka maka diperlukan kompilasi data,
pemrosesan dan analisis mengenai letak / posisi dan kondisi keutuhan kawasan baik
dari sisi urban wall, aglomerasis bangunan dan ruang penting serta struktur kawasan
untuk menjustifikasi lokasi dan delineasi RTBL.
Kawasan yang terpilih meliputi :
~
2. Penetapan lokasi dan deliniasi RTBL (disetujui Dinas Teknis, pemerintah Kabupaten)
berupa kawasan yang terdiri dari kawasan studi, kawasan perencanaan dan kawasan
percontohan fisik ditentukan sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 12
a.
Luasan
Berdasarkan luasannya, kawasan ini ditentukan sebagai suatu lingkungan /
kawasan dengan ketentuan:
~ Kota besar / sedang dengan luasan 15-60 ha;
~ Kota kecil / desa dengan luasan 30-60 ha.
b.
Delineasi
Penentuan batas dan luasan kawasan perencanaan (delineasi) berdasarkan satu
atau kombinasi:
~ Administratif
seperti wilayah RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan bagian wilayah kota/desa.
~ Non Administratif
seperti kawasan campuran antara fungsi hunian, fungsi usaha, fungsi sosialbudaya dan/atau keagamaan serta fungsi khusus, kawasan sentra niaga
(central business district), industri, dan kawasan bersejarah.
~ Jenis Kawasan
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 13
D. Metoda Wawancara
Metoda melalui proses wawancara (tanya jawab) langsung ini digunakan sebagai materi
penilaian konsultan terhadap urgensi dan konsep penataan yang berbasis pada masukan
stakeholders dan atau narasumber yang relevan dengan pekerjaan ini. Bahan wawancara
dirancang dengan memiliki substansi berikut ini antara lain meliputi :
Opini masyarakat tentang urgensi RTBL dari sisi fisik maupun non fisik.
Aspirasi tentang RTBL yang tepat dan layak.
Kontribusi dalam kegiatan RTBL
E.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 14
RTBL (ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan
rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana dan pedoman
pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan / kawasan).
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif
Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif yang dapat
dipakai sebagai bahan untuk merumuskan masalah sebagai dasar penyusunan RTBL.
Hasil analisis kawasan dan wilayah perencanaan mencakup indikasi program
bangunan dan lingkungan yang dapat dikembangkan pada kawasan perencanaan,
termasuk pertimbangan dan rekomendasi tentang indikasi potensi kegiatan
pembangunan kawasan/lingkungan yang memiliki dampak besar dan penting serta
yang memerlukan penyusunan AMDAL sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
a. Perkembangan Sosial-Kependudukan
Meliputi gambaran kegiatan sosial-kependudukan, dengan memahami beberapa
aspek, antara lain tingkat pertumbuhan penduduk, jumlah keluarga, kegiatan sosial
penduduk, tradisi-budaya lokal, dan perkembangan yang ditentukan secara
kultural-tradisional.
b. Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Meliputi gambaran sektor pendorong perkembangan ekonomi, kegiatan usaha,
prospek investasi pembangunan dan perkembangan penggunaan tanah,
produktivitas kawasan, dan kemampuan pendanaan pemerintah daerah.
Analisa yang dilakukan sehubungan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi
kawasan dilakukan dengan memperhatikan gejala dan kondisi yang mungkin
timbul dalam kawasan seperti :
Sedikitnya lapangan kerja, jumlah lapangan kerja yang tersedia dilingkungan
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 15
Distabilitas ekonomi, yang antara lain bisa timbul akibat pengaruh alam, politik,
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 16
Letak & kondisi kelayakan: pasar rakyat, industri kecil, pedagang kaki lima,
pertokoan, fasilitas budaya, fasilitas sosial & fasilitas transportasi.
Prasarana Kawasan
Letak jaringan & kondisi kelayakan: air bersih, jalan dan jembatan, drainase,
sanitasi & persampahan
~ Air minum : data penyediaan air bersih (PDAM, sumur, PAH, membeli, dll),
data Air Minum dari PDAM, jaringan dan jenis prasarana, kualitas air,
jumlah, kondisi), dll.
~ Air kotor : data sistem pembuangan air limbah (on site sanitation, off site
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 17
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 18
g. Manajemen Kawasan
Partisipasi dan kemitraan.
Investasi (pembiayaan dan pendanaan)
h. Dan lain-lain
2. Perumusan Potensi dan Masalah
Pada tahapan ini akan dilakukan proses perumusan potensi dan masalah kawasan
baik dari hasil perangkuman analisis versi konsultan maupun versi kebutuhan
masyarakat (community needs). Hasil perumusan potensi dan masalah akan dipakai
sebagai bahan yang medasari kebutuhan perencanaan RTBL dalam menyusun
skenario pengembangan kawasan.
a. Analisis SWOT
Perumusan potensi dan masalah ini antara lain dapat didukung melalui metoda
analisis SWOT untuk penyusunan RTBL dengan prinsip-prinsip antara lain :
~ Kekuatan/Potensi (Strength) yang dimiliki wilayah perencanaan, yang selama
ini tidak atau belum diolah secara maksimal, atau pun terabaikan
keberadaannya.
~ Kelemahan/Permasalahan (Weakness) internal yang selama ini dihadapi dalam
kawasan perencanaan.
~ Prospek/Kesempatan (Opportunity) pengembangan yang lebih luas (pada skala
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 19
kesempatan aktif beraspirasi dan berkontribusi untuk merumuskan programprogram bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Proses penyusunan Dokumen RTBL harus melibatkan peran aktif masyarakat
dalam setiap tahap kegiatan.
Manfaat
Memupuk pemahaman dan kesadaran masyarakat akan hak, kewajiban, dan
efektif jika sesuai dengan kondisi yang ada, baik kebutuhan, keinginan,
maupun sumber daya di masyarakat.
Memberdayakan masyarakat setempat, terutama dalam hal membentuk dan
Kesepakatan yang dicapai adalah hasil dialog dan negosiasi berbagai pihak
yang terlibat atau pun pihak yang terkena dampak perencanaan.
Sesuai dengan aspirasi publik
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 20
yang sudah memiliki struktur kota yang solid pada kawasan perencanaan.
Rencana
pengembangan:
pedoman
utama,
arahan
pengembangan,
peninjauan dan kaji ulang (review) berkala bersama dengan komunitas dan
seluruh masyarakat.
Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat
Tenaga kerja, yaitu kontribusi masyarakat sebagai pekerja di dalam proses
penataan lingkungan/kawasan.
Sebagai inisiator program, yaitu masyarakat mengajukan usulan awal
kegiatan penataan.
Berdasarkan kontrak, yaitu masyarakat terikat kontrak untuk melaksanakan
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 21
evaluasi kegiatan.
Kondisi Kawasan
Kondisi Ekonomi
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 22
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 23
Pada
perencanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang akan menjadi dasar
penyusunan skenario urban design. Konsep pengaturan RTBL yang harus mendapat
persetujuan oleh Bupati (atau instansi berwenang seperti kepala Bappeda, kepala Dinas PU/
Kimpraswil atau Instansi yang setingkat).
RTBL
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 24
pendekatan spasial
perencanaan;
Sisi pendekatan pariwisata yang mengakomodsi skenario pendekatan tourism
development;
Sisi pendekatan konservasi dan revitalisasi yang perlu mempertimbangkan penanganan
konservasi, prinsip-prinsip konservasi, dan prioritas pengembangan revitalisasi;
Sisi penataan kawasan perlu mempertimbangkan teoritikal urban design kawasan;
Sisi skenario stakeholders atau basic scenario.
Skenario di sini didefinisikan sebagai suatu tujuan yang lebih bersifat pendekatan
terhadap arah rencana penataan bangunan dan lingkungan kawasan, suatu tujuan dimana
seluruh usaha penataan bangunan dan lingkungan nantinya akan berlabuh.
Dalam konteks ini, penyusunan skenario penataan bangunan dan lingkungan arahnya
harus mengacu pada misi sebagai berikut :
Meningkatkan vitalitas kawasan melalui intervensi perkotaan yang mampu menciptakan
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi lokal, terintegrasi dengan sistem kota, layak
berkeadilan sosial, berwawasan budaya dan lingkungan.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 25
dalam pembangunan kawasan Rumah Dinas Bupati, kawasan Kantor Bupati, kawasan
Pasar Tebing Tinggi dan kawasan Pasar Pendopo.
Selanjutnya skenario ini akan dipertajam sebagai bahan dasar untuk meyusun ke langkah
berikutnya yaitu perencanaan umum desain kawasan dan komponen pembentuknya.
Proses penyusunan bahan dasar atau konsep dasar yang akan mengindikasikan bentuk
penanganan penataan bangunan dan lingkungan kawasan yaitu :
o Konsep perencanaan penataan bangunan dan lingkungan sebagai konsep dasar,
o Indikasi penanganan revitalisasi kawasan yang mengacu pada konsep dasarnya,
o Indikasi penataan kawasan yang mengacu pada konsep dasarnya.
Skenario urban design ini konsultan susun dengan kedalaman tata bangunan dan
lingkungan yang meliputi :
1. Skenario Tema Kawasan
Skenario perencanaan dan pengembangan segmen-segmennya didasarkan pada
konsep-konsep pengembangan makro.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 26
adalah salah satu strategi yang diterapkan dalam pengembangan kawasan yang
didominasi oleh bangunan / artefak dengan cara perbaikan-perbaikan untuk
meningkatkan kualitas ruang / space, arsitektur kawasan, serta bangunan yang
kontekstual.
Revitalisasi
3. Konsep Pengembangan
Konsep komponen perancangan kawasan, yaitu suatu gagasan perancangan dasar
yang dapat merumuskan komponen-komponen perancangan kawasan (peruntukan,
intensitas, dll).
1.
Blok-blok
Pengembangan
Kriteria
Komponen
Penyusunan
Dasar
Perancangan
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 27
Realistis dan rasional: penetapan visi yang memungkinkan dicapai pada kurun
waktu penataan dan secara rasional memungkinkan untuk dicapai berdasarkan
konteks dan potensi yang ada;
3.
4.
Perancangan
Kawasan
Secara sistematis, konsep harus mencakup gagasan yang komprehensif dan
terintegrasi terhadap komponen-komponen perancangan kawasan, yang meliputi
kriteria:
Tata bangunan;
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 28
Secara fungsional:
~ Kesamaan fungsi, karakter eksisting atau un karakter yang ingin diciptakan;
~ Kesamaan dan potensi pengembangan;
~ Kebutuhan pemilahan dan organisasi pekerjaan serta strategi
pengembangannya.
Secara fisik:
~ Morfologi blok;
~ Pola / pattern blok;
~ Kemudahan implementasi dan prioritas strategi.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 29
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 30
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 31
(ECONOMICA) PRIVATA
RES PUBLICA
vitalitas
suatu
kawasan.
pengembangan
fungsi
CIVITAS
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 32
~ Home Stay
Konsep pengembangan sebagian bangunan sebagai Home Stay bagi
wisatawan melalui :
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 33
strategic
(empowerment)
area
development
masyarakat
dan
harus
dapat
potensi-potensi
memberdayakan
tourism
dapat
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 34
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 35
Struktur Kota
( Urban Structure )
Struktur kawasan kota adalah suatu konsepsi spasial
yang merupakan kerangka dan menjadi determinan dari
pola / pattern dan karakter perkotaan.
~ Konsepsi Sirkuit
Adalah arus pergerakan pada kerangka kerja dari
suatu kawasan kota yang menimbulkan persepsi fisik
sebagai
sirkuit.
Sirkuit
memiliki
strata
yang
~ Struktur Kontrol
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 36
Skeleton
Frame Work
Network Kawasan
Hirarki
~ Dari Sisi Non Fisikal
Bentuk struktur kawasan ini lebih bersifat simbolik
dan merupakan konsepsi yang memberikan kesan
kuat sebagai kerangka kawasan.
Skeleton Of Urbanism
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 37
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 38
Tahap 4 ini meliputi penyusunan program, rencana umum dan panduan rancangan, sebagai
berikut :
PROGRAM BANGUNAN
sarana
KONSEP DASAR
lingkungan, rencana wujud visual bangunan, dan ruangPERANCANGAN
terbuka hijau.
VISI
TATA
KAWASAN
PEMBANGUNAN
Panduan Rancangan bersifat melengkapi
dan menjelaskan secara lebih rinci
BANGUNAN
DAN
PERENCANAAN
LINGKUNGAN
rencana umum yang telah
ditetapkan
sebelumnya,
meliputi
ketentuan
dasar
ANALISIS
PENGEMBANGAN
implementasi rancangan
dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan.
PEMBANGUNAN
BERBASIS PERAN
MASYARAKAT
TAHAP ANALISIS
TAHAP PERUMUSAN
DAN
PENGEMBANGAN
PERANCANGAN
a.
PERAN MASYARAKAT
RENCANA UMUM
DAN PANDUAN RANCANGAN
PERUNTUKAN LAHAN MAKRO DAN
MIKRO
RENCANA
UMUM
RENCANA PERPETAKAN
RENCANA TAPAK
RENCANA SISTEM PERGERAKAN,
RENCANA AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
RUANG TERBUKA HIJAU
RENCANA WUJUD VISUAL BG
RENCANA PRASARANA DAN SARANA
LINGKUNGAN
PANDUAN
RANCANGAN
RENCANA INVESTASI
3
adalah proses perencanaan umum rencana tata bangunan dan lingkungan yang
Rencana Umum (Design Plan)
terdiri dari rencana master plan dan ketentuan-ketentuan tata bangunan dan
POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
TAHAP
PENGEMBANGAN
DUKUNGAN
PELAKSANAAN
KETENTUAN
PENGENDALIAN RENCANA
STRATEGI PENGENDALIAN RENCANA
ARAHAN PENGENDALIAN RENCANA
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 39
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 40
ada.
~ Menciptakan integrasi aktivitas ruang sosial (socio-spatial integration)
antarpenggunanya.
~ Menciptakan keragaman lingkungan (diversity) dan keseimbangan yang
pemanfaatan lahan pada suatu wilayah tertentu yang juga disebut dengan
tata guna lahan. Peruntukan ini bersifat mutlak karena telah diatur pada
ketentuan dalam rencana tata ruang wilayah.
Penyusunan tata guna tanah / land use plan dilakukan antara lain
berdasarkan hasil analisia jenis penggunaan ruang, relasi fungsional,
KDB, KLB, skala pengembangan serta jenis untuk pengembangan
tertentu. Konsep paling penting yang harus digunakan adalah konsep
externalities (secondary, repercussion effects, spillovers) yang harus bulitin dalam proses analisis keputusan tata guna tanah termasuk impact fee
development untuk menginternalisasi biaya pembangunan. Perbedaan
penggunaan atau aktifitas di analisis untuk memutuskan mana yang bisa
atau tidak bisa dilokasikan dalam suatu pendekatan spasial.
~ Peruntukan Lahan Mikro, yaitu peruntukan lahan yang ditetapkan pada
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 41
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 42
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 43
Penentuan
kepadatan
kawasan
perencanaan
dengan
penghijauan
atau
ruang
terbuka,
dan
dapat
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 44
Peningkatan
hubungan
fungsional
antarberbagai
jenis
distribusi
Intensitas
Pemanfaatan
Lahan
bagi
(b) Diperlukan nilai besaran elemen yang tepat (misalnya KDB) yang
membantu pembentukan ruang terbuka sebagai tempat interaksi sosial
manusia penggunanya;
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 45
Pengertian
Tata Bangunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan gedung
beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang, meliputi berbagai
aspek termasuk pembentukan citra/karakter fisik lingkungan, besaran, dan
konfigurasi dari elemen-elemen: blok, kaveling/petak lahan, bangunan, serta
ketinggian dan elevasi lantai bangunan, yang dapat menciptakan dan
mendefinisikan berbagai kualitas ruang kota yang akomodatif terhadap
keragaman kegiatan yang ada, terutama yang berlangsung dalam ruangruang publik.
Tata Bangunan juga merupakan sistem perencanaan sebagai bagian dari
penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya, termasuk sarana
dan prasarananya pada suatu lingkungan binaan baik di perkotaan maupun di
perdesaan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dengan aturan tata
ruang yang berlaku dalam RTRW Kabupaten/Kota, dan rencana rincinya.
Manfaat
~ Mewujudkan kawasan yang selaras dengan morfologi perkembangan
direncanakan.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 46
tata bangunan dalam hal pencapaian kinerja, fungsi, estetis dan sosial,
antara kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.
~ Mencapai lingkungan yang tanggap terhadap tuntutan kondisi ekonomi
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 47
Prinsip-prinsip Penataan
Prinsip-prinsip pengendalian Tata Bangunan:
(1) Secara Fungsional, meliputi:
(a) Optimalisasi dan efisiensi
~ Penentuan desain kaveling/blok yang paling optimal dan efisien
aspek-aspek
kualitas
lingkungan;
~ Penentuan dan pembatasan berbagai bentuk dan ukuran blok,
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 48
kejelasan
hubungan
arahan
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 49
keseimbangan
tata
bangunan
dari
blok/
eksklusivitas
dari
pengembangan
lingkungan/kawasan.
(2) Secara Fisik dan Nonfisik, meliputi penataan:
(a) Pola, dimensi, dan standar umum
~ Penetapan batasan umum terhadap blok, kaveling dan massa
Dengan demikian
Rencana Perpetakan
Relasi antara bangunan dan ruang publik yang tercipta dalam skala
kota merupakan urban fabric, morfologi dari segi metodologi dan
urban disain dari segi perancangan desain. Bangunan dan ruang
merupakan
satu
kesatuan
yang
tidak
terpisahkan
yang
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 50
Pengaturan kaveling
Pengaturan bangunan
Rencana Tapak,
Jaringan drainase
Jaringan persampahan
Jaringan listrik
Jaringan telepon
Pergerakan transit
Parkir
Fasilitas Penunjang
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 51
Wujud bangunan:
Elemen kawasan
Warna
Pembangunan baru
Wajah jalan
Bentang alam
Jalur hijau
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 52
beberapa lingkup
Bangunan konservasi
Ruang Kawasan
Sarana kawasan
Lingkungan
Penandaan / signage
Fungsi
Tipologi
Morfologi
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 53
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 54
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 55
dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi;
Alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan;
Mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasarana /
~ Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan, langkah, pelaku, perhitungan teknis dan
memandu pemangku kepentingan dalam justifikasi kelayakan ekonomi investasinya.
~ Skenario dengan langkah : penetapan paket tiap tahap jangka waktu, perencanaan
pembiayaan dengan basaran dan perhitungan prospek ekonomi, penyiapan pelibatan dan
pemasaran paket dan penyiapan detail investasi tahunan sebagai pengendali selama
pelaksanaan.
2. Pola Kerjasama Operasional Investasi
~ Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah, dunia usaha/swasta, dan
masyarakat serta menjelaskan rencana kesepakatan pola kerjasama antara berbagai pihak
(pemerintah, swasta masyarakat)
~ Memuat ketentuan tentang bentuk kontrak, hak, kewajiban para pihak, resiko dan konsesi,
asset, serta periode jangka waktu kerjasama.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 56
~ Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh justifikasi kelayakan ekonomi dan
usulan perencanaan lingkungan.
Rencana investasi ini dirancang untuk jangka menengah, yaitu untuk kurun waktu 5 tahun dan akan
dibagi dalam beberapa tahapan prioritas pembangunan dan pentahapan pembangunan di setiap
tahunnya. Proses penyusunan program pembangunan dan program investasi mengacu pada master
plan dan rencana pembagian beberapa segmen kawasan yang meliputi macam program, kuantitas
dan kualitas pekerjaan (volume pekerjaan, satuan unit, harga satuan), besaran rencana pembiayaan
dan total biaya. Macam program investasi diprioritaskan untuk kombinasi dari komponen-komponen
program kawasan (facility program) :
Bangunan,
Ruang kawasan;
Lingkungan;
Sarana, prasarana & utilitas kawasan.
Penyusunan program investasi akan dikonsultasikan dengan Pemkab Empat Lawang, terutama
yang menyangkut sharing kegiatan dan pembiayaan antara Pemerintah Pusat, Pemda, dunia
usaha/swasta dan masyarakat. Aktor pembangunan antara lain terdiri dari :
1. Sektor Publik / Pemerintah
Pemerintah yang terkait pada umumnya, antara lain: pemerintah pusat, pemerintah daerah TK. I
dan atau II, PU, P3P, Dinas Pertamanan, DKP, Pengairan, Deparbud, Telkomunikasi, PDAM,
PLN, dll.
Komponen perencanaan yang di bawah perannya, pada umumnya antara lain:
Pohon Peneduh : DKP atau Dinas Pertamanan;
Lampu Jalan : PLN (Jaringan) atau Dinas Pertamanan (Tiang Lampu).
Perbaikan Bantaran Sungai : Dinas Pengairan Atau Daerah TK II atau Dinas Perkotaan.
Jalan Lingkungan : PU Bina Marga atau Dinas Perkotaan
Jaringan Telepon : Telekomunikasi.
Bangunan Tourist Information Center : Deparbud.
2. Sektor Private / Swasta / Dunia usaha
Pemilik Hotel, Pemilik Restoran dll,
Komponen perencanaan yang di bawah perannya, pada umumnya antara lain:
Fasilitas komersial.
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 57
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 58
Laporan Pendahuluan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kabupaten Empat Lawang
Bab 3. Pendekatan dan Metodologi - 59