Anda di halaman 1dari 1

PERBEDAAN HIPOTONIS dan HIPERTONIS

larutan hipertonis adalah Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih


tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel.sedangkan

larutan hipotonis adalah larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel.

Larutan Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih rendah tekanan
osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel. Air yang
masuk sel menyebabkan pembengkakan dan kemudian pecah, keadaan ini
disebut sel darah merah mengalami hemolisa.

Larutan Hipertonis terjadi apabila sel darah merah terdapat di dalam


plasma hipertonis (lebih pekat daripada sitoplasma sel) maka akan melepaskan
air ke dalam plasma dan menjadi berkerut. Sel darah merah yang berkerut
disebut krenasi.

Larutan Hipotonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih rendah


dari plasm.sedangkan

larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih besar


dari plasma.

* CONTOH

Dalam hubungannya dengan sel-sel mamalia, larutan sodium khlorid lebih


dari 0,85 % dikatakan hipotonis; larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % bersifat
isotonik larutan hipertonis terjadi jika larutan yang selulernya mempunyai
tekanan lebih besar terhadap sel.

Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran


normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi
keras. Pada larutan hipertonis sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel).

Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian
pecah /hemolisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. sedangkan
sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel
darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput (krenasi) karena
kehilangan air

Anda mungkin juga menyukai