Anda di halaman 1dari 12

A.

TUJUAN PRAKTIKUM
1.

Membuat karet sintetis tiokol dalam sakala laboratorium

2.

Memahami proses reaksi pada pembuatan tiokol

3.

Membandingkan sifat kelarutan karet sintetis tiokol dengan karet alam

B.

DASAR TEORI
Tiokol merupakan karet sintetis yang dihasilkan melalui proses polimerisasi
kondensasi. Polimerisasi kondensasi adalah proses penggabungan molekul tunggal
membentuk molekul besar dengan melepaskan molekul lain sebagai hasil sampingan. Dalam
hal ini, tiokol disebut hasil polimerisasi kondensasi, karena tiokol dapat dihasilkan dari
pemanasan campuran dikloroetana dengan natrium polisulfida (Na 2Sx) dan membebaskan
natrium klorida sebagai hasil samping.
Reaksinya dapat dituliskan :
Cl CH2 CH2 Cl

n Na2Sx

( CH2 CH2 Sx )n

NaCl
1,2 dikloroetana

natrium polisufida

tiokol

natrium klorida

Natrium polisulfida dapat dihasilkan dari reaksi larutan natrium hidroksida dengan
belerang sesuai persamaan reaksi :
6 NaOH

(2x+1) S

2Na2Sx

3H2O + Na2SO3

Tiokol atau karet sintetis yang dihasilkan mempunyai sifat mekanik tidak sebaik karet
alam, tetapi tiokol ini sangat tahan terhadap minyak dan pelarut organik. Oleh karena itu,
tiokol dapat digunakan sebagai gasket pada pipa saluran bahan bakar minyak.

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT
Labu bulat leher 4
Tabung reaksi
Pendingin (kondensor)
Pipet ukur 25 mL
Gelas ukur 50 mL
Motor penganduk
Penangas air
Statif dan klem
Thermometer
Bola hisap
Pipet tetes
Gelas kimia 250 mL

Spatula
Corong gelas
Batang pengaduk
BAHAN
Aquadest
Natrium hidroksida (NaOH) padat
Larutan NaOH 6 %
Belerang padatan
Asam klorida (HCl) 37 %
1,2 dikloroetana
Kertas saring
Benzena

D.

CARA KERJA

I.

Larutkan 4 gr NaOH dengan 100mL aquades


Campurkan larutan dan 7,5 gr belerang dalam labu leher 4
Sebelumnya susun alat, lalu panaskan campuran sambil diaduk
Amati setiap perubahannya
Matikan penangas saat larutan berwarna coklat tua, dinginkan
Saring, gunakan filtrat untuk membuat tiokol (buang residu)
Pembuatan natrium polisulfida

II.

Pembuatan tiokol

Filtrat natrium polisulfida dicampur dengan 20mL 1,2dikloroetana


Rangkai alat, panaskan 70-80C sampai ada gumpalan kuning
Amati setiap perubahan, hentikan pemanasan
Saring tiokol, buang filtrat
Cuci tiokol
Timbang lalu analisis sifatnya
\

III.

Analisa sifat karet alam dengan tiokol

Potong kecil karet alam dan tiokol


Maukan masing masing ke dalam tabung reaksi
Masing-masing tabung di tambahkan HCl, NaOH 6%, dan benzen, lalu diamati

E.

DATA PENGAMATAN DAN HASIL

a.

Persiapan

No

Nama Zat

Berat/Volum

Berat

Molekul

Rumus

Mol

Titik

Titik

didih

leleh

1
2

Natrium
hidroksida
Belerang

4,0000 gram

40

NaOH

0,1

1388 C

7,5000 gram

32

0,2344

444.6 C

20 mL

98

C2H4Cl2

0,893

84 C

318 C
115.21
C

1,2
3

dikloroetan

-35 C

b.

Pembuatan Polisulfida

Waktu
(menit)

Temp Set

Temp
Reaktor

Pengamatan

Keterangan

Sulfur belum Larutan


0

23

70

80

61

70

larut

dalam berwarna

NaOH

kuning cerah

Larutan

Suhu

berwarna

semakin

kuning pekat

meningkat

Warna
29

80

76

larutan

Belerang

menjadi

semakin larut

orange
Warna
38

40

80

95

70

80

Belerang

larutan coklat sudah

larut

muda

dalam NaOH

Larutan

Semua

berwarna

belerang

coklat tua

telah

larut

Gambar

dengan
sempurna

c.

Pembuatan Tiokol

Waktu

Temp Set

Temp
Reaktor

Pengamatan
Terbentuk

70-80

55

sedikit
endapan
Endapan

30

70-80

70

kuning
semakin
banyak

F.

PERHITUNGAN
Berat Natrium hidroksida= 4.0000 gram
Mr Natrium Hidroksida

= 40 gram/mol

Mol Natrium Hidroksida = 0.10 mol


Berat belerang

= 7,50 gram

Mr belerang

= 32 gram/mol

Mol belerang

= 0.2344 mol

Keterangan

Gambar

Endapan berwarna
kuning
Terbentuk

tiokol

dan larutanmenjadi
kuning bening

Volume 1,2-dikloroetana = 20 mL
Mr 1,2-dikloroetana

= 98.97 gram/mol

Densitas 1,2 dikloroetana = 1.25 gram/ml


Berat 1,2-dikloroetana

= 25 gram

Mol 1,2-dikloroetana

= 0.25

6NaOH

9S

2Na2S4

Mula-mula :

0.10

0.23

Reaksi

0.10

0.15

Sisa

3H2O

0.03

0.08

Na2SO3

0.05
0.03

0.02
0.05

0.02
Cl-CH2-CH2-Cl

Na2S4

Mula-mula :

0.03

0.03

Reaksi

0.03

0.03

Sisa

Berat tiokol secara teoritis

= mol tiokol x Mr tiokol


= 0.03 x 156
= 4.68 gram

(-CH2-CH2-S4-) + 2NaCl

0.03
0.03

0.06
0.06

Berat tiokol hasil praktikum = 4.14 gram


Yield tiokol

=
=
= 88,46 %

G.

SOAL PELATIHAN
1.

Apa yang dimaksud dengan polimerisasi?


Polimerisasi adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia
untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer

2.

Apa perbedaan polimerisasi adisi dengan polimerisasi kondensasi?


Polimerisasi adisi yaitu penambahan unit monomer yang terus menerus dipacu oleh
suatu

intermediet,

yang

biasanya

berupa

radikal,

anion

atau

kation

membentuk polimer.
Polimerisasi kondensasi adalah proses penggabungan molekul tunggal membentuk
molekul besar dengan melepaskan molekul lain sebagai hasil sampingan.
3.

Tuliskan reaksi pembentukan tiokol!


Natrium polisulfida dapat dihasilkan dari reaksi larutan natrium hidroksida dengan
belerang sesuai persamaan reaksi :
6 NaOH

(2x+1) S

2Na2Sx

3H2O + Na2SO3

Selanjutnya,
Cl CH2 CH2 Cl

n Na2Sx ( CH2 CH2 Sx )n + NaCl

1,2 dikloroetana
4.

natrium polisufida

tiokol

natrium klorida

Apa kegunaan tiokol di industri?


Sebagai gasket pada pipa saluran bahan bakar minyak.

5.

Bagaimana sifat kelarutan tiokol apabila dibandingkan dengan karet alam?


Tiokol sangat tahan terhadap minyak dan pelarut organic dibandingkan karet alami.

H.

PEMBAHASAN
Tiokol adalah salah karet polisulfida yang dibuat dengan reaksi kondensasi antara
polisulfida dengan dikloroetan sehingga tiokol termasuk kedalam jenis karet sintesis,dalam
proses pembuatannya dua molekul tunggal akan bergabung membentuk molekul besar dengan
melepaskan molekul lain sebagai produk samping.Langkah yang pertama dialkuakn dalam
pembuatan tiokol adalah pembuatan natrium Polisulfida yaitu dengan mereaksikan belerang
dengan NaOH dengan reaksi sbb :
6 NaOH

(2x+1) S

2Na2Sx

3H2O + Na2SO3

Pemanasan dilakukan di peralatan refluks sampai setelah hampir semua belerang larut
dan larutan berwarna coklat tua.Natrium Polisulfida yang dihasilkan tadi kemudian direaksikan
dengan 1,2-dikloroetana. Pada tahap ini refluks dipanaskan pada temperature 70-80C sampai
terbentuk gumpalan jenuh yang merupakan tiokol dan larutan jenuh.Reaksi yang terjadi adalah:
Cl CH2 CH2 Cl +
1,2 dikloroetana

n Na2Sx

natrium polisufida

( CH2 CH2 Sx )n +
tiokol

NaCl

natrium klorida

Tiokol yang dihasilkan pada percobaan ini memiliki sifat fisik berwarna kuning, Karet
polisulfida ini terdapat dalam bentuk R dan X yang berbeda sehingga jumlah belerang akan tahan
terhadap semua tipe pelarutorganik tetapi baunya tidak enak dan juga sifat mekaniknya buruk.
tiokol tidak larut dalam dalam HCl pekat maupun NaOH % setelah dilakukan tes kelarutan.
Keuntungan tiokol yang dihasilkan adalah sangat tahan terhadap minyak dan pelarut
organik, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap ozon, dan cahaya matahari bagus, kedap udara dan
uap,sedangakn Kekurangan tiokol adalah tahanan kikis sobek , cut growth dan retak lentur
buruk, pampatan tetap buruk, dan kepegasan pantul buruk serta baunya tidak enak. (Arizal Ridha
,1990)
Tiokol kebanyakan digunakan untuk barang yang tahan minyak dan pelarut. Sifat fisika
yang buruk dan baunya yang tidak disukai telah telah membatasi penggunaan secara umum.
(Arizal Ridha,1990).
Tiokol yang di hasilkan mempunyai berat 4,14 gr sehingga di dapat yield tiokol hasil praktikum
sebesar 88,46%.Yield/rendemen yang dihasilkan relative besar karena Halida-halida primer
memberikan rendemen polimer yang terbaik, yang sesuai perkiraan karena mekanismenya
melibatkan substitusi nukleofilik halide oleh anion polisulfida.Poli (alkilena polisulfida) kadangkadang dinyatakan sebagai karet tiokol merupakan elastomer yang bermanfaat. Sifat-sifatnya bisa diperbaiki
dengan memvariasikan jumlah atom karbon dalam unitulang atau jumlah atom-atom belerang. Naiknya
jumlah salah satu atom akan meningkatkan kualitaselastomerik dari polimer tersebut.

Anda mungkin juga menyukai